You are on page 1of 25

Oleh: Karel Respati (2011730144)

Pembimbing: dr. Sumono Handoyo, Sp. OT

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSIJ PONDOK KOPI
2018
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. AP
 Umur : 38 tahun
 Alamat : JL. Malaka Baru No. 56, Pondok
Kopi, Jakarta Timur.
 No. Rekam Medik : 008305**
 Agama : Islam
 Pekerjaan : wiraswasta
 Tanggal pemeriksaan : 12 Juli 2018
ANAMNESIS

Keluhan Utama

Nyeri pada lutut kiri


Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh nyeri pada lutut kiri sejak 4 hari SMRS. Sebelumnya
pasien melakukan aktivitas membawa ember dengan kedua tangan
kemudian jatuh terpeleset dengan posisi lutut kiri menekuk dan
membentur tanah, sedangkan kaki kanan posisi lurus. Setelah jatuh,
kaki kiri sulit ditekuk dan diangkat dan terasa sangat nyeri, pasien
kesulitan untuk berdiri dan berjalan. Terdapat luka lecet di lutut kiri,
perdarahan (-). Bengkak di lutut kiri muncul 15 menit setelah jatuh,
memar(+). Saat kejadian pasien masih sadar, kepala tidak terbentur,
pusing (-), mual (-), muntah (-)
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat jatuh dari atap 1 bulan yang lalu, dengan
ketinggian 2,5 m dalam posisi miring, bagian lutut kirinya
yang sakit diobati di Sangkal Putung dan sembuh.
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
 Riwayat Hipertensi : disangkal

 Riwayat Penyakit Keluarga


 Saat ini ataupun sebelumnya tidak ada yang mengalami
keluhan yang sama seperti yang dialami oleh os.
.
 Riwayat Pengobatan
Os belum pernah berobat sebelumnya

 Riwayat Alergi
Os tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
obat, makanan, kelembaban dan debu.
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran/GCS : Compos mentis, E4V5M6
 Tanda vital :
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Pernafasan : 24 x/menit
 Suhu :36,3

STATUS GENERALIS
 Kepala (Normocephal)
 Rambut : Rambut bewarna hitam distribusi rata, ketombe (-)
 Mata : Conjunctiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
 Hidung : Deviasi septum nasi(-), Sekret (-)
 Telinga : Normotia, Sekret (-/-), Serumen (-/-)
 Mulut : Bibir kering (-), mukosa faring hiperemis (-),
 Kulit wajah: tidak terdapat lesi

 Leher
 Pembesaran KGB : Tidak teraba membesar
 Pembesaran tiroid : Tidak teraba membesar
 Kulit leher : Tidak terdapat lesi
 Thoraks
 Paru-paru
 Inspeksi
 Bentuk dan pergerakan simetris

 Palpasi

 Vokal fremitus (+/+) di kedua lapang paru

 Perkusi

 Sonor pada kedua lapang paru

 Auskultasi

 Vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Rhonki (-/-)

 Jantung
 Inspeksi

 Ictus Cordis tidak terlihat

 Palpasi

 Ictus Cordis tidak teraba.

 Perkusi

 Batas jantung dalam batas normal

 Auskultasi

Bunyi jantung I dan II regular murni, murmur (-), gallop (-)


 Abdomen
 Inspeksi
 Datar

 Auskultasi
 Bising usus (+) normal.

 Palpasi
 Nyeri tekan epigastrium (-), hepato-splenomegali (-)

 Perkusi
 Timpani diseluruh kuadran abdomen

 Ekstremitas
 Atas : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
 Bawah : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
Status Lokalis

Regio Genu Sinistra


Look : Terpasang bidai dan perban di regio genu
sinistra, bone expose (-), swelling (-),
hematom (-), false movement (+), deformitas
(-)
Feel : nyeri tekan (+), krepitasi (+), pulsasi a.
Poplitea dan a.dorsalis pedis (+), akral
hangat (+), sensasi (+), capp refill (< 2’)
Move : gerakan aktif dan pasif terhambat, gerakan
abduksi dan adduksi tungkai kiri terhambat,
nyeri saat digerakkan
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi
Hb : 14,4 g / dl
Ht : 40,8 %
Eritrosit : 5,07 juta / μl
MCV : 80,6 fl
MCH : 28,4 pg
MCHC : 35,2 g / dl
Leukosit : 7.600 / μl
Trombosit : 214.000 / μl
Kimia Klinik
GDS : 109 mg / dl
Ureum : 21 mg / dl
Creatinin : 1,1 mg / dl
SGOT : 20 U / l
SGPT : 16 U / l
Resume
 TN. AP, 38 tahun datang dengan keluhan nyeri pada
lutut kiri sejak 4 hari SMRS. Setelah jatuh, kaki kiri
sulit ditekuk (+) dan diangkat dan terasa sangat nyeri
(+), perdarahan (-). Bengkak (+), memar (+). Saat
kejadian pasien masih sadar, kepala tidak terbentur,
pusing (-), mual (-), muntah (-).
Assesment
Clossed fraktur os patella sinistra
• Penatalaksanaan
• tension band wiring
• lag screw fixation
• patellectomy parsial
Prognosis
 Quo Ad vitam : Dubia ad bonam
 Quo Ad sanationam : Dubia ad nonam
 Quo Ad fungsionam : Dubia ad bonam
BAB 1
DEFINISI

fraktur patella merupakan suatu gangguan


integritas tulang yang ditandai dengan
rusaknya atau terputusnya kontinuitas jaringan
tulang yang disebabkan oleh tekanan yang
berlebihan yang terjadi pada os patella.
EPIDEMIOLOGI

• Fraktur patella cukup jarang terjadi, angka


kejadiannya mencapai 1 % dari semua
fraktur yang ada. Kejadian tertinggi
terutama ditemukan pada usia 20 sampai 50
tahun dimana laki-laki 2 kali lebih sering
mengalami fraktur patella daripada
perempuan.
ETIOLOGI

Fraktur patella dapat disebabkan oleh tekanan langsung atau


tidak langsung.
Gejala Klinis
 Nyeri tekan atau nyeri saat digerakkan
 Bagian lutut menjadi memar dan bengkak
 Pada fraktur patella dengan displaced ditemukan celah
pada patella dan fragmen patella serta kelemahan
dalam mengekstensikan kaki melawan gravitasi
 Pada fraktur non displaced tidak ditemukan kelainan
pada palpasi
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Anamnesis
fisik

Pemeriksaan
penunjang
Penatalaksanaan
1. Undisplaced atau Fraktur dengan pergeseran
minimal
2. Fraktur comminuted
3. Fraktur Patella Displaced
DAFTAR PUSTAKA
 Moore, Keith L. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta : EGC
 Sjamsuhidajat R, Jong W. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi II. Jakarta: EGC.
 Skinner, Harry B. 2006. Current Diagnosis & Treatment In Orthopedics. USA: The
McGraw-Hill Companies.
 Apley A. Graham dan Solomon Louis. 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley.
Edisi ketujuh. Jakarta: Widya Medika.
 Mansjoer Arif, dkk, 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Jilid kedua. Jakarta:
Media Aesculapius
 Rasjad, Chairuddin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta: PT Yarsif Watampone

You might also like