Professional Documents
Culture Documents
Dahak yang dihasilkan secara alami * Dengan es. Bila penundaan Zat biologis, Kategori B Pastikan materi diambil dari saluran
pengujian > 24 jam, disarankan pernafasan bawah
dibekukan dengan es kering
Kombinasi usap hidung/tenggorok Media transport virus Dengan es Virus telah terdeteksi pada jenis
spesimen ini
Idem WAJIB
Serum untuk serologi atau deteksi Dengan es atau dalam keadaan Selalu ambil sampel berpasangan
virus beku bila memungkinkan. Akut-minggu
pertama sakit Konvalensen-
idealnya 3-4 minggu kemudian.
Spesimen darah (whole blood) EDTA antikoagulan Dengan es Untuk deteksi virus, sebaiknya pada
minggu pertama sakit
Idem BILA MEMUNGKINKAN
Pemeriksaan RT-PCR
Pemeriksaan diagnosis laboratorium kasus infeksi MERS-CoV dilakukan
dengan metoda RT-PCR dan dikonfirmasi dengan teknik sekuensing.
Prinsip RT-PCR menggunakan sepasang primer, yang berkomplemen
dengan sequens yang jelas dari masing-masing dua untai cDNA. Primer
tersebut kemudian diperpanjang dengan bantuan enzim DNA polymerase
dan akan menghasilkan sebuah untai gandaan pada setiap siklusnya dan
seterusnya mengikuti amplifikasi logaritmik.
RT-PCR tahap pertama adalah reverse transcription (RT) atau transkripsi
balik dimana RNA ditranskrip balik menjadi cDNA menggunakan
enzim reverse transcriptase dan primer.
Tahap berikutnya adalah denaturasi dsDNA pada 95°C, pada tahap ini
dua untai DNA akan terpisah dan primer dapat mengikat pada untai
tersebut jika temperaturnya diturunkan kemudian yang selanjutnya akan
dimulai rantai reaksi baru. Kemudian suhu diturunkan hingga mencapai
suhu anealing yang bervariasi.
Tahap akhir adalah amplifikasi PCR yang merupakan proses dilakukannya
perpanjangan DNA menggunakan Primer yang memerlukan Taq DNA
polymerase yang termostabil, biasanya pada suhu 72°C, yang merupakan
suhu optimal untuk aktivitas enzim polymerase.
Hasil RT-PCR bisa divisualisasikan secara konvensional atau real time.
Kasus yang sedang
diselidiki
Positif Negatif
Positif
Negatif
Spesimen lanjut
harus
Pemeriksaan sekuensing
dikumpulkan,
dan jika perlu, RdRpSeq atau NSeq
spesimen harus
dirujuk ke Mengindikasikan
laboratorium Mengindikasikan
Kasus MERS-CoV
pengujian sekuen lain
terkonfirmasi
dengan
pengalaman
yang lebih untuk Negatif Kasus
MERS-CoV terkonfirmasi
Hasil Pemeriksaan
Hasil uji PCR positif untuk setidaknya DUA target spesifik berbeda pada genom
MERS-CoV.
ATAU
Satu hasil uji PCR positif untuk SATU target spesifik pada genom MERS-CoV dan
HASIL SEKUENSING pada PCR produknya, yang memastikan kesamaan
identitas dengan sekuen virus baru yang telah dikenal.
Penting untuk diingat bahwa serangkaian hasil negatif tidak berarti
mengeliminasi kemungkinan infeksi pada pasien yang menunjukan gejala
klinis. Sejumlah faktor juga dapat menghasilkan hasil negatif yang salah,
misalnya saja faktor-faktor: [4]
Kualitas spesimen yang buruk, misalnya spesimen saluran pernafasan yang
terlalu banyak mengandung materi orofaringeal
Spesimen yang terlalu dini/lambat
Spesimen yang tidak ditangani dan dipindahkan dengan baik
Faktor teknis selama pengujian, misalnya mutasi virus atau hambatan PCR
Kasus dengan hasil PCR positif untuk target tunggal tertentu tanpa
pengujian lebih lanjut, tetapi dengan riwayat paparan potensial dan
tanda-tanda klinis yang konsisten dianggap sebagai kasus kemungkinan.
Terima Kasih…