You are on page 1of 16

 Kegiatan Pilot Penguatan KSM adalah salah

satu tahapan kegiatan pengembangan


penghidupan di PNPM Mandiri Perkotaan yang
menitikberatkan pada peningkatan akses
usaha dan akses lapangan kerja bagi
kelompok miskin.

 Pilot dilaksanakan melalui strategi penguatan


kelompok, pendekatan berbasis kebutuhan
dan inisiatif masyarakat miskin, serta
peningkatan pelayanan BKM/LKM melalui
Unit-unit Pelaksana untuk masyarakat miskin.
Tujuan

 Penguatan Kelompok melalui peningkatan


kapasitas dan keterampilan yang
berorientasi pada peningkatan akses usaha
dan kesempatan kerja bagi kelompok
miskin.
 Terbentuknya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
yang anggotanya menjalankan secara konsisten lima
aturan dasar kelompok yaitu:
(1) Pertemuan rutin mingguan, (2)Tabungan rutin
mingguan, (3) pembukuan rutin mingguan, (4) Pinjaman
dalam kelompok, dan (5) Pengembalian pinjaman dalam
kelompok

 Meningkatnya jumlah warga miskin yang memiliki


keterampilan usaha dan/atau kesempatan kerja

 Meningkatnya jumlah KSM yang dapat mengakses dan


melaksanakan Kegiatan Sosial Berkelanjutan.
Ciri Khas Pilot Pengembangan KSM
 Sesuai dengan tujuan utama program untuk menanggulangi
kemiskinan dengan fokus pada masyarakat yang termiskin
dari masyarakat miskin (PS-2 Prioritas 1) dengan usaha
sendiri maka kegiatan Pilot Penguatan KSM ini memiliki
ketentuan yang “tidak bisa ditawar atau dinegosiasikan”, yang
akan memandu masyarakat dalam pelaksanaan program.
Ketentuan yang “tidak bisa ditawar atau tidak bisa
dinegosiasikan” ini adalah masyarakat harus:
 Penguatan Kelompok Swadaya Masyarakat yang menjalankan
secara konsisten lima aturan dasar kelompok.
 Berlatih menolong dirinya dan berkontribusi untuk
perkembangan kelompok.
 Memberikan perhatian kepada anggota kelompok yang
menurut penilaian anggota kelompok termiskin.
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dapat didefinisikan
sebagai kumpulan orang yang menyatukan diri secara
sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan
pemersatu, yaitu adanya kepentingan dan kebutuhan yang
sama, sehingga dalam kelompok tersebut memiliki
kesamaan tujuan yang ingin dicapai bersama.

Sedangkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dalam


rangka PNPM Mandiri Perkotaan, keberadaan sekumpulan
warga tersebut bertujuan untuk mengatasi berbagai
permasalahan kemiskinan yang menyangkut sarana dan
prasarana dasar, pengembangan sumberdaya manusia
serta pengembangan ekonomi.
Dari 5 pentagon aset yang ada,
Human konsep livelihood di PNPM-MP
Capital
(SD-Manusia) akan mengintervensi pada
aspek:
• Sosial : bagaimana masy diajak
untuk memperkuat kelompok /
KSM sebagai wadah iktiarnya
Social Capital
Natural masy dlm meningkatkan
kesejaheraan.
Capital
(Modal Sosial)
(SD-Alam)
Livelihood •Finansial : bagaimana
masyarakat dapat
Aset

mengembangkan usaha
A
ekonomi, dan
B •SDM : bagaimana masyarakat
C dapat meningkat kapasitasnya
Financial Capital Physical Capital melalui pelatihan - pelatihan;
(Modal Keuangan) (SD-Fisik)
Konsep livelihood di PNPM
Mandiri Perkotaan terdiri dari
tiga tahapan:
- Pembangunan KSM
- Pinjaman Dana Bergulir (PDB)
- Peningkatan Penghidupan
Masyarakat berbasis Komunitas
1
Pertemuan
Rutin

5 2
Pengembalian Tabungan
Pinjaman Rutin

4 3
Pinjaman Pembukuan
Kelompok Rutin
1. Tabungan Rutin mingguan. Hal ini dilakukan sebagai proses pembelajaran
dalam menolong dirinya sendiri melalui kegiatan menabung (self-help) dan
menolong sesama anggota kelompok melalui kegiatan pinjaman (Mutual
help). Tabungan rutin dapat berbentuk uang atau lainnya, sesuai
kemampuan dan kesepakatan anggota kelompok. Dalam pertemuan
pertama disepakati bentuk dan besarnya tabungan.

2. Pertemuan rutin mingguan. Jadwal pertemuan rutin mingguan yang


ditentukan oleh anggota kelompok secara demokratis dengan tempat
pertemuan secara bergantian di tempat anggota. Semua anggota siap
memimpin pertemuan bila rumahnya menjadi tempat pertemuan. Ini
sebagai pembelajaran dalam kepemimpinan kelompok kecil.

3. Pembukuan rutin mingguan. Melakukan pembukuan/adminstrasi kegiatan


dan keuangan kelompok secara mandiri

4. Melaksanakan perguliran pinjaman dalam kelompok. Kelompok dapat


memulai pinjaman dalam kelompok segera setelah ada permintaan dari
anggotanya, bahkan dapat dimulai dari pertemuan pertama.

5. Melaksanakan pengembalian pinjaman dalam kelompok


Setelah dana BLM masuk ke rekening
BKM/LKM, maka dana BLM Sosial dengan
porsi maksimum sebesar 30% dari total BLM
dapat dimanfaatkan oleh KSM dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut :
Pencairan dana BLM sosial tahap I sebesar 15
juta akan dikelola oleh UPS dan Relawan
Pendamping yang digunakan untuk :
I. Penguatan kapasitas Lurah, BKM/LKM, UPS dan
Relawan Pendamping dengan materi KSM,
manajemen organisasi, dll
II. Pelatihan KSM dengan materi manajemen
organisasi, keuangan Kelompok, dll.
Pencairan dana BLM sosial tahap II akan
dikelola oleh KSM dan dimanfaatkan untuk
pelatihan ketrampilan sesuai kebutuhan
dalam pengembangan usaha maupun
lapangan kerja serta pinjaman anggota
kelompok yang dikelola secara bergulir di
KSM dengan ketentuan sebagai berikut :
I. KSM mengajukan Rencana Penggunaan Dana (RPD) sesuai
proposal yang telah dinyatakan layak oleh UPS dan telah
diverifikasi oleh KMW/Korkot dan melampirkan dokumen
proposal yang telah dinyatakan layak;
II. UPS dan Sekretariat BKM/LKM melakukan verifikasi RPD
yang disampaikan KSM dengan alat bukti proposal layak;
III. Sekretariat BKM/LKM menyalurkan dana BLM sosial kepada
KSM sesuai RPD yang telah diverifikasi.
IV. KSM menyampaikan Laporan Penggunaan Dana (LPD)
kepada UPS dan Sekretariat BKM/LKM secara berkala dan
UPL di bantu Relawan Pendamping melakukan monitoring
perkembangan KSM secara berkala dan menerus.
1. Bagaimana peta alokasi pemanfaatan dana
BLM Sosial Tahun 2014 ?
2. Bagaimana isi PJM Pronangkis (Renta) ?
3. Bagaimana PS-2
4. Identifikasi KSM di kelurahan lokasi pilot ?
 Apakah memakai KSM yg sudah ada?
 Apakah membentuk KSM baru ?
MENYUSUN RKTL
TERIMA KASIH

You might also like