You are on page 1of 55

BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETOS

KERJA

Analgin Ginting
Motivator Level 5
Diskusi Awal

 Apa yang membuat suatu perusahaan


bisa bertahan lama (bahkan ada yang
sudah berusia lebih 100 tahun)
 Apa pula penyebab suatu perusahaan
hanya bertahan sebentar.
Sasaran
1. Menemukan dan mengembangkan etos kerja
sebagai bagian dari nilai-nilai pribadi dalam
kehidupan
2. Mengetahui pentingnya pengaruh etos kerja dan
budaya kerja dalam jangka panjang
3. Mampu menghadapi dan menyikapi seluruh
perubahan secara positif
4. Mampu memberi teladan terhadap pembentukan
budaya perusahaan yang lebih baik.
Topik Bahasan

1. Pengertian budaya perusahaan


2. Dasar budaya perusahaan
3. Etos kerja
4. Hubungan antara etos kerja dengan
budaya perusahaan
5. Etos kerja Indonesia
6. Membangun etos kerja profesional
Bagian Pertama : Budaya Perusahaan
Pengertian budaya perusahaan

Suatu wujud anggapan yang dimiliki,


diterima secara implisit oleh kelompok
dan menentukan bagaimana kelompok
tersebut rasakan, pikirkan dan bereaksi
terhadap perubahan dan lingkungan yang
beraneka ragam
Nilai dan keyakinan bersama yang
mendasari identitas perusahaan
EXXON MOBILE
 Coaching, mentoring and continuous learning
 Focusing on doing everything we do better than
anyone else
 Developing and applying work processes and new
technology to keep us out in front
 Responsible management
 Leadership and success
 High standards of business conduct based on a
guiding principle of compliance with all laws and
regulations and adherence to the highest ethical
standards
Hewlett-Packard's

1. Respect for others,


2. Sense of community,
3. Plain hard work
(Fortune Magazine, May 15, 1995).
Nilai Pendukung dan Nilai yang
Diperankan
Nilai Pendukung (Espoused Values)
 Menunjukkan nilai-nilai yang dinyatakan secara
eksplisit yang dipilih oleh organisasi.
Nilai-Nilai Yang Diperankan (Enacted Values)
 Menunjukkan nilai dan norma yang sebenarnya
ditunjukkan atau dimasukkan ke dalam prilaku
karyawan.
Nilai
 Adalah prinsip hidup seseorang yang
menjadi standar prilakunya.
Lahirnya Budaya Perusahaan

Every organization has its own unique culture or


value set. Most organizations don't consciously try
to create a certain culture. The culture of the
organization is typically created unconsciously,
based on the values of the top management or
the founders of an organization.
3 Karakteristik Utama Budaya
Organisasi
1. Budaya organisasi diberikan kepada
karyawan baru melalui proses sosialisasi
2. Budaya organisasi mempengaruhi prilaku
kerja
3. Budaya organisasi berlaku pada 2 tingkat
yaitu terlihat dan tidak terlihat
a) Terlihat : akronim, busana, penghargaan, dan
benda-benda fisik lainnya
b) Tidak terlihat : merefleksikan nilai-nilai dan
keyakinan yang dimiliki oleh seluruh karyawan.
4 Fungsi Budaya Organisasi

1. Memberikan identitas organisasi


kepada karyawannya
2. Memudahkan komitmen kolektif
3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial
4. Membentuk prilaku dengan membantu
manajer merasakan keberadaannya.
Tipe Budaya Organisasi
1. Konstruktif
2. Pasif-Defensif
3. Agresif Defensif

Setiap tipe budaya organisasi berhubungan dengan


seperangkaf keyakinan normatif yang berbeda
Tipe Budaya Organisasi
Tipe Budaya Ciri-Ciri Keyakinan Normatif

Konstruktif Karyawan didorong untuk Pencapaian tujuan


berinteraksi dengan orang lain dan Aktualisasi diri
mengerjakan tugas dengan cara Penghargaan yang
yang membantu mereka dalam manusiawi
memuaskan kebutuhan untuk
berkembang. Persatuan

Pasif Defensif Karyawan didorong untuk Persetujuan


berinteraksi dengan karyawan lain Konvensional
dengan cara yang tidak Ketergantungan
mengancam keamanan kerjanya
sendiri Penghindaran

Agresif Defensif Karyawan didorong untuk Oposisi


mengerjakan tugasnya dengan Kekuasaan
keras untuk melindungi keamanan Kompetitif
kerja dan status mereka
Perfeksionis
Menanamkan Budaya
Organisasi
1. Pernyataan filosofi formal, misi, visi dan nilai
2. Desain ruangan fisik, lingkungan kerja dan bangunan
3. Membentuk slogan, bahasa dan akronim dan perkataan
4. Pembentukan peranan secara hati-hati
5. Memberikan penghargaan secara eksplisit
6. Menyampaikan cerita, legenda, mitos mengenai suatu
peristiwa penting
7. Menyadari bahwa aktivitas, proses atau hasil organisasi sangat
diperhatikan oleh karyawan
8. Reaksi pimpinan atas insiden yang kritis dalam organisasi
9. Membentuk struktur organisasi dan aliran kerja
10. Sistem dan prosedur organisasi (misal : kontes sekretaris
terbaik)
11. Tujuan organisasi dan bagaimana kriteria dikembangkan
Kuat-Lemah Budaya Organisasi
Ditentukan oleh
1. Keterpaduan
2. Konsensus nilai
3. Komitmen terhadap tujuan bersama
Pengembangan Budaya Baru
Organisasi Melalui Mentoring
Mentoring adalah : proses membentuk dan
mempertahankan hubungan yang berkembang
yang berlangsung secara intensif antara
karyawan senior dengan junior.
Tahapan Mentoring

1. Permulaan
2. Perkembangan
3. Pemisahan
4. Redefinisi
Mengembangkan Iklim Etika
Organisasi
1. Bertingkah laku etis
2. Penyaringan karyawan yang potensial
3. Mengembangkan kode etik yang berarti
4. Menyediakan pelatihan etika
5. Meningkatkan prilaku etis
6. Membentuk posisi, unit, dan mekanisme
struktural lain yang menggunakan etika.
Pengaruh Budaya
 Keluarga
 Pendidikan
 Agama
 Media Massa/Hiburan
Individu
Organisasi  Kepribadian
 Kode etik  Nilai Perilaku
 Budaya organisasi
 Model peran  Motif Etis
 Tekanan untuk mencapai hasil  Sejarah yang
yang diharakan
 Sistem penghargaan/hukuman menguatkan
 Keyakinan

Pengaruh
ekonomi/politis/hukum
Bagian Kedua : Etos Kerja
Defenisi Etos Kerja
Etos kerja adalah PERILAKU KERJA POSITIF
yang lahir sebagai buah dari keyakinan dan komitmen
total pada PARADIGMA KERJA tertentu.
Jansen Sinamo
Diskusikan
1. Apa yang Anda yakini mengenai
kerja?
2. Dari mana keyakinan itu muncul?
3. Apa dampak keyakinan itu kepada
hidup Anda sejauh ini?
Contoh
 Pardigma Kerja : Kerja adalah rakhmat

 Prilaku Kerja : Aku bekerja tulus penuh


rasa syukur
Tentang Etos Kerja

KETERAMPILAN
Kompetensi Luar
20 % PENGETAHUAN
80 %
Kompetensi Dalam

ETOS KERJA:
•Kepribadian
•Nilai
•Motif
•Sejarah yang menguatkan
•Keyakinan
Masalah
 Umumnya perusahaan di Indonesia belum
menyusun paradigma kerja dengan benar, sehingga
etos kerja yang baik belum berkembang.
 Apa yang terjadi sebagai kenyataan di
organisasi/perusahaan adalah etos kerja individu
sangat dipengaruhi etos kerja Indonesia secara
umum.
Etos Kerja Indonesia
Menurut Mochtar Lubis

1. Munafik
2. Enggan bertangung jawab
3. Berjiwa feodal
4. Senang takhyul
5. Lemah watak
6. Menyukai Estetika
Etos Kerja

 Dikembangkan dari nilai-nilai utama


perusahaan
 Dilakukan secara bersama oleh seluruh
karyawan
 Menjadi standar prilaku etis karyawan
 Akhirnya menjadi budaya baru perusahaan.
Nilai I : Kejujuran dan Integritas
Pernyataan Batin
Aku mengutamakan kejujuran dan Integritas
tinggi dalam pekerjaanku, sebab aku
meyakini bahwa pekerjaanku adalah
pemberian dari yang Maha Kuasa.
Pengalaman Bersikap
Jujur
Menceritakan pengalaman melakukan suatu tindakan jujur dalam bekerja

Tantangan Makna/nilai
Godaan untuk bersikap
jujur Godaan Upaya Menanggulangi
Langkah segera yang dibuat
secara personal
Kebiasaan buruk yang akan Kebiasaan baru yang akan
ditinggalkan dibiasakan

Komitmen
Nilai II : Kerja keras dan prestasi
kerja
Pernyataan Batin
Aku mempraktekkan kerja keras untuk
mewujudkan prestasi kerjaku.
Mengapa Harus Bekerja Keras

Jauh di dalam diri manusia terdapat kekuatan-kekuatan yang


masih tertidur nyenyak; kekuatan yang akan membuat mereka
takjub, dan yang tidak pernah mereka bayangkan bahwa mereka
memilikinya; kekuatan yang apabila digugah dan ditindaklanjuti
akan mengubah kehidupan mereka dengan cepat. (Kekuatan
yang masih berupa potensi yang hanya dapat diubah dengan
Bekerja Keras.) * Orison Marden
Penyebab Tidak Mau Bekerja Keras

 Diskusikan
Disempowering & Empowering
(RH Wiwoho)

 Terimalah nasib apa adanya • Hari esok harus lebih baik dari hari ini
 Kegagalan itu pahit • Kegagalan adalah sukses yang tertunda
 Ikuti air mengalir • Lebih baik gagal daripada tidak mencoba
 Tak ada gading yang tak retak • Hanya saya yang mampu mengubah hidupku
 Hidup segan mati tak mau • I’ll do my best
 Tak ada orang menolong tanpa • Hidup ini romantika yang penuh tantangan
pamrih • Nikmatilah hidup karena hidup ini indah
 Pikiran saya buntu • Pada dasarnya semua orang itu baik
 Santai saja • Dimana ada usaha disitu ada jalan
 Saya terlalu tua • Sambil menyelam minum air
 Saya terlalu muda • Lebih cepat lebih baik
 Saya terlalu gemuk • Justru karena tua maka saya lebih
 Saya terlalu kurus pengalaman
 Hidupku penuh derita • Umur boleh tua tapi semangat harus muda
 Bagai telur diujung tanduk • Tuhan tidak akan memberi cobaan diluar
 Bagai buah simalakama batas kemampuan umatNya
 Saya takut memulai • Permainan belum usai
 Sudah suratan takdir • Kesempatan selalu terbuka
 Trauma itu membelengguku • Masa depan di tangan kita
 Itu hal yang mustahil • Anything is possible
 Masih ada waktu
 Cobaan ini terlalu berat
 Hidup ini kejam
Langkah segera yang dibuat
secara personal
Kebiasaan buruk yang akan Kebiasaan baru yang akan
ditinggalkan dibiasakan

Komitmen
Nilai III :Disiplin

Pernyataan Batin
Aku menjalani disiplin dalam proses kerjaku,
sebab aku mencintai pekerjaanku.
Fondasi Disiplin
 Disiplin datang dari rasa cinta. Seseorang yang mampu
berdisiplin adalah seseorang yang mencintai. Ibarat
seorang remaja yang sedang jatuh cinta, maka apapun yang
diminta pacarnya dia akan penuhi dengan rasa cinta.
Diminta datang jam berapa pun, maka dia akan bersedia
untuk datang.
 Lance Amstrong sang legendaris Balap Sepeda sanggup
bersepeda selama 4 jam setiap hari karena dia sangat
mencintai pekerjaannya sebagap pembalap sepeda.
 Seseorang yang mencintai pekerjaannya adalah seseorang
yang dapat melakukan tindakan dengan disiplin
tinggi.Baginya bekerja adalah mewujudkan ras cinta, sama
dengan seseorang yang beribadah. Seseorang akan taat
dan berdisiplin dalam Ibadah karena Dia mencintai Tuhan.
Keagungan Tuhan
Insyaflah wahai manusia
Jika dirimu bernoda
Dunia hanya naungan
Tuk Makhluk ciptaan Tuhan

Dengan tiada terduga


Dunia ini kan binasa
Kita kembali keasalnya
Menghadap Tuhan yang Esa

Reff
Dialah Pengasih dan Penyayang
Kepada semua insan
Janganlah ragu atau bimbang
Pada Keagungan Tuhan
Betapa maha besarnya
Kuasa segala alam smesta

Siapa selalu mengabdi


Berbakti pada Ilahi
Sentosa selama-lamanya
Di dunia dan akhir masa
Langkah segera yang dibuat
secara personal
Kebiasaan buruk yang akan Kebiasaan baru yang akan
ditinggalkan dibiasakan

Komitmen
Nilai IV : Kreatif dan Inovatif

Pernyataan Batin
Aku bekerja penuh kegembiraan sehingga
lahir ide-ide kreatif dan inovasiku.
Makna Bekerja Dengan
Riang Gembira
 Ahli ahli emotional inteligent mengatakan prestasi
seseorang yang bekerja dengan hati yang riang
gembira rata rata lebih tinggi, daripada orang yang
bekerja dengan tertekan, terpaksa atau bersungut
sungut..
Langkah segera yang dibuat
secara personal
Kebiasaan buruk yang akan Kebiasaan baru yang akan
ditinggalkan dibiasakan

Komitmen
Nilai V : Kerja sama

Pernyataan Batin
Aku merasa bagian dari seluruh karyawan
perusahaan dan aku akan tulus bekerja
sama.
ELEMEN TEAMWORK

1. Kesetaraan (equality)
2. Komunikasi terbuka dan transparansi
3. Kepercayaan sesama anggota (trust)
4. Kepemimpinan model teamwork
Change To a “Team Culture:"
 Common and consistent goals
 Organizational commitment
 Role clarity among team members
 Team leadership
 Mutual accountability with the team
 Complementary knowledge and skills
 Reinforcement of required behavioral competencies
 Power (real and perceived)
 Shared rewards
Langkah segera yang dibuat
secara personal
Kebiasaan buruk yang akan Kebiasaan baru yang akan
ditinggalkan dibiasakan

Komitmen
Nilai VI : Melayani

Pernyataan Batin
Pekerjaan adalah tempat bagiku untuk
mengaktualisasikan jati diriku, oleh sebab itu
aku akan tulus melayani
MELAYANI
Madekdek ma gambiri da hasian
Sai madekdek tu bonana da hasian
Molo dung hubege soarami da hasian
Lobian na butong mangan da hasian

Melayani, melayani dengan tulus


Melayani, melayani dengan sungguh
Aku melayani sempurna dan rendah hati
Agar senyum, agar senang, agar puas
Refleksi Diri
Ceritakanlah sebuah pengalaman unik Anda saat
DILAYANI

Hal-hal yang membuat orang senang dilayani adalah


Langkah segera yang dibuat
secara personal
Kebiasaan buruk yang akan Kebiasaan baru yang akan
ditinggalkan dibiasakan

Komitmen
Komitmen Saya
Untuk bekerja lebih profesional
THANK YOU, GOD BLESS YOU

You might also like