You are on page 1of 20

PEMERIKSAAN

KAS & BANK


Hello!
Perkenalkan Kami Kelompok 2
Muhammad Irfansyah 2015.62.000572
Gusmawati 2015.62.000580
Sofiyatul Hasanah 2015.62.000634
Dewi Yulianti 2015.62.000646
Pembahasan
Pengertian Kas dan Bank, Sistem Pengendalian Intern Kas,
Perlakuan Akuntansi, Tujuan Audit Kas dan Bank,
Prosedur Pemeriksaan Kas Dan Setara Kas
3
Kas
“Kas merupakan harta lancar
perusahaan yang sangat
menarik dan mudah untuk
diselewengkan”

4
Pengertian Kas
Menurut Standar Akuntansi Keuangan tahun 1994:
a. kas ialah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan
umum perusahaan.
b. bank ialah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan.
Contoh dari perkiraan yang biasa digolongkan sebagai kas dan setara kas adalah:
· Kas kecil (Petty Cash) dalam rupiah maupun mata uang asing.
· Saldo rekening giro di Bank dalam rupiah maupun mata uang asing.
· Bon sementara (I O U).
· Bon-bon kas kecil yang belum diganti.
· Check tunai yang akan didepositkan.
yang tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas dan setara kas pada neraca adalah:
 Deposito berjangka (time deposit) yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan.
 Check mundur dan check kosong.
 Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund).
 Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik di dalam maupun diluar negeri,
misalnya karena dibekukan. 5
Sistem Pengendalian Intern Kas
Pengendalian intern terhadap kas dapat dilakukan pada saat penerimaan uang dan pengeluaran
uang, antara lain:

Pada saat penerimaan uang Pada saat pengeluaran uang


 Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi  Pengeluaran uang harus menggunakan
dalam penerimaan kas dan setiap cek, kecuali pengeluaran-pengeluaran
penerimaan kas harus segera dicatat yang jumlahnya kecil, yaitu menggu-
dan disetor ke bank. nakan kas kecil.
 Diadakan pemisahan fungsi antara  Dibentuk kas kecil.
pengurusan kas dengan pencatatan  Diadakan pemisahan antara pihak yang
kas. mengumpulkan bukti pengeluaran,
 Diadakan pengawasan yang ketat yang menulis cek dan yang menanda-
terhadap fungsi penerimaan dan tangani cek serta yang mencatat
pencatatan kas. pengeluaran kas.
 Dibuat laporan kas untuk setiap hari  Pemeriksaan internal pada jangka
sebagai pertanggung jawaban kas. waktu yang tidak tentu.
 Dibuat laporan pengeluaran kas harian
sebagai pertanggungjawaban.

6
Perlakuan
Akuntansi
Untuk keperluan penyusunan neraca komersial dan neraca fiskal, kas dan bank
dilaporkan sebesar nilai nominal. Perlakuan terhadap kas dan bank dalam perpajakan dan
akuntansi pada umumnya tidak jauh berbeda. Ketentuan perpajakan tidak mengatur
secara rinci mengenai teknik dan metode pembukuan kas dan bank. Oleh karena itu,
praktik akuntansi komersial yang mengatur tentang teknik dan metode pembukuan kas
dan bank dapat diikuti sepenuhnya.
Untuk tujuan pengendalian kas dan bank, perusahaan pada umumnya melakukan
pemisahan dana antara kas kecil (petty cash) dan kas besar (cash on hand). Kas kecil
umumnya dipakai untuk pengeluaran harian perusahaan yang sifatnya rutin dan tidak
besar jumlahnya. Kas besar pada umumnya dipakai oleh perusahaan untuk pengeluaran
tertentu dan disimpan oleh perusahaan di dalam brankas. Dalam kas kecil dikenal dua
sistem, yaitu:
1. Imprest fund system (sistem dana tetap) dengan pencatatan transaksi dan mutasi dana
kas kecil dilakukan pada saat penggantian dana.
2. Fluctuating fund system (sistem dana tidak tetap) dengan pencatatan transaksi dan
mutasi dana setiap saat terjadinya transaksi.
7
Tujuan Audit Kas dan Bank
Tujuan pemeriksaan (Audit objectives) kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan
setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per
tanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki perusahaan. Auditor harus
meyakinkan dirinya bahwa kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan(cash on
hand dan in bank) betul-betul ada dan dimiliki perusahaan dan bukan milik
pribadi direksi atau pemegang saham. Oleh karena itu, auditor harus
melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi bank.
3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan
setara kas. Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk
keperluan pelunasan obligasi berikut bunganya (sinking fund), maka dana
tersebut tidak dapat dilaporkan sebagai bagian dari kas di harta lancar.
4. Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing,
apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada tanggal neraca dan apakah
selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi
komprehensif tahun berjalan.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian di neraca sesuai dengan standar akuntansi
keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS). 8
Menurut SAK
a. Kas dan setara kas disajikan di neraca
sebagai harta lancar (current assets).
b. Kas dan setara kas yang penggunaannya
dibatasi dapat dimasukkan dalam aset
lancar hanya jika pembatasan tersebut
dilakukan untuk menyisihkan dana
untuk melunasi kewajiban jangka
pendek atau jika pembatasan tersebut
hanya berlaku selama satu tahun.
c. Saldo kredit pada perkiraan bank
disajikan pada kelompok kewajiban
sebagai kewajiban jangka pendek. Saldo
kredit dan debit rekening giro pada
bank yang sama dapat digabung dan
disajikan pada neraca sebagai satu
kesatuan. 9
Prosedur Pemeriksaan Kas
Dan Setara Kas
Ada beberapa prosedur pemeriksaan Kas dan Setara Kas
1. Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
Proses memahami dan mengevaluasi internal control atas kas dan setara kas
serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank merupakan bagian
yang sangat penting dalam suatu proses pemeriksaan akuntan.
Hasil evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas dan bank berupa kesimpulan apakah internal
control tersebut berjalan efektif atau tidak.
2. Buat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca (misal per 31-12-
2010), atau kalau belum selesai, boleh per 31-10-2010 atau 31-11-2010;
penambahan mutasi akan diperiksa kemudian, apakah ada hal-hal yang di luar
kebiasaan atau tidak.
3. Lakukan Cash count (perhitungan fisik uang kas) per tanggal neraca, bisa juga
sebelum atau sesudah tanggal neraca.

10
4. Kirim konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal tidak dilakukan kas
opname. Untuk kas yang berada di cabang yang jauh dan saldonya tidak besar, tidak perlu
auditor secara khusus mengunjungi cabank tersebut untuk melakukan kas opname,
karena tidak berimbang cost dan benefit-nya. Sehingga cukup dikirim surat konfirmasi
atau diminta pernyataan saldo dari kasir.
5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan. Surat konfirmasi
tersebut harus ditandatangani oleh pejabat perusahaan yang namanya dan contoh tanda
tangannya tercantum di “signature card” bank perusahaan (authorized signature).
Konfirmasi tersebut bisa mencantumkan nomor rekening bank perusahaan, tetapi akan
lebih baik jika nomor rekening tersebut tidak dicantumkan.
Surat konfirmasi harus tetap dikirim walaupun perusahaan sudah menerima rekening koran
dari bank karena:
 Hal tersebut merupakan standar audit procedures untuk mendapatkan bahan bukti audit
(audit evidence).
 Yang ditanyakan dalam surat konfirmasi bukan hanya saldo bank tetapi banyak hal
lainnya, seperti: jumlah kredit, pendiskontoan wesel tagih, contigent liability dan lain-
lain.
 Jawaban konfirmasi diminta untuk dikirim langsung ke auditor, sedangkan rekening
koran selalu dikirim ke klien.
 Minta rekonsiliasi bank per tanggal neraca (misalkan per 31-12-2010), kalau terpaksa,
karena belum selesai yang Desember, dapat diminta per 31-11-2010.
 Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut. 11
Pemeriksaan Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank harus dibuat oleh klien dan tugas auditor adalah memeriksa kebenaran
rekonsiliasi tersebut, serta mengusulkan audit adjustment jika ditemukan kesalahan.
Prosedur audit yang biasa dilakukan adalah:
a. Cocokkan saldo menurut rekening koran bank dengan rekening koran bank yang
bersangkutan dan jawaban konfirmasi bank.
b. Periksa footing dan cross footing.
c. Cocokkan saldo menurut pembukuan dengan saldo buku kas/bank dan buku besar
kas/bank.
d. Periksa outstanding check dan outstanding deposit ke rekening koran bulan berikutnya,
perhatikan apakah ada check yang outstanding lebih dari 70 hari sehingga perlu dibuatkan
jurnal koreksi.
e. Periksa biaya administrasi bank dan jasa giro ke rekening koran dan nota debit/kredit dari
bank.
f. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untuk
mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan.

12
g. Periksa inter bank transfer  1 minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk mengetahui
adanya kitting dengan tujuan untuk window dressing.
Check kitting bisa dilakukan jika perusahaan mempunyai lebih dari satu rekening bank. Untuk
mengetahui ada tidaknya check kitting, auditor harus memeriksa transfer dari rekening bank
perusahaan ke rekening bank perusahaan yang lainnya dan mencocokkan apakah penambahan
saldo di rekening bank yang berasal dari transfer sudah diikuti dengan pengurangan saldo di
rekening bank lainnya. Karena biasanya check kitting dilakukan mendekati tanggal neraca maka
periode yang harus diperiksa  1 minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca.
Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca (subsequent payment dan subsequent collection)
sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada kewajiban yang belum tercatat(unrecorded
liabilities) per tanggal neraca yang baru dibayar di periode berikutnya, baik yang berasal dari
pembelian aset ataupun biaya-biaya perusahaan.
h. Seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing per tanggal neracam periksa
apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah
BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan
pada laba rugi tahun berjalan. Kurs tengah BI adalah rata-rata kurs beli dan kurs jual di Bank
Indonesia yang bisa dilihat di surat kabar atau business news.
i. Periksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca dan catatan atas laporan keuangan, sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).
Penyajian di Neraca Pada umunya kas dan setara kas merupakan harta lancar, saldo deposito
berjangka tidak boleh dilaporkan sebagai dari kas dan bank, jika ada saldo bank bersaldo kredit
dengan jumlah yang material, harus direklasifikasi sebagai utang jangka pendek.
j. Buat kesimpulan di Top Schedule kas dan setara kas atau di memo tersendiri mengenai kewajaran
dari cash on hand dan in bank, setelah kita menjalankan seluruh prosedur audit di atas. 13
Menurut
SAK ETAP
(IAI; 2009: 153)
Entitas harus mencatat transaksi mata uang
asing, pada pengakuan awal dalam mata uang
fungsional, dengan menggunakan kurs tunai
(spot rate) pada tanggal transaksi antara mata
uang fungsional dan mata uang asing tersebut.

Tanggal transaksi adalah tanggal dimana


transaksi pertama kali memenuhi syarat
pengakuan sesuai dengan SAK ETAP.
CONTOH KASUS
Kasus Audit Kas/Teller
Laporan Fiktif Kas di Bank Mandiri Soeprapto

15
Kepala Bank Mandiri Unit Soeprapto, Yuli (40) ditahan
polisi. Ia terbukti melakukan transfer uang Rp1,6
miliar dan merekayasa dokumen laporan keuangan.
Perbuatan tersangka diketahui oleh tim
penilik/pemeriksa dan pengawas dari Bank Mandiri
Unit Sudirman pada hari Rabu 23 Februari 2017 Kamil “Yuli telah melakukan tindak pidana membuat atau
saat melakukan pemeriksaan di Bank Mandiri Unit menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam
Soeprapto. Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil pembukuan atau laporan maupun dalam dokumen
pemeriksaan antara jumlah saldo neraca dengan kas laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening
tidak seimbang. Bank (TP Perbankan). Tersangka dijerat pasal yang
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan disangkakan yakni pasal 49 ayat (1) UU No. 10 tahun
cermat, diketahui adanya transaksi gantung yaitu 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992
adanya pembukuan setoran kas Rp 1,6 miliar yang tentang Perbankan dangan ancaman hukuman 10 tahun,”
berasal Bank Mandiri Unit Rapak ke Bank Mandiri kata Kapolres.
Unit Soeprapto pada tanggal 14 Februari 2011 yang Polres Balikpapan telah melakukan penyitaan sejumlah
dilakukan Yuli, namun tidak disertai dengan barang bukti dokumen Bank Mandiri serta melakukan
pengiriman fisik uangnya. koordinasi dengan instansi terkait, memeriksa dan
Kapolres Balikpapan AKBP Irvin yang dikonfirmasi menahan tersangka dan 6 orang saksi telah diperiksa dan
mengatakan, Kepala Bank Mandiri Unit Soeprapto meminta keterangan ahli.
ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel
Mapolres Balikpapan karena mentransfer uang Rp1,6
miliar dan merekayasa laporan pembukuan. Kasus ini
dilaporkan oleh Gusmawati (Kepala Bank Mandiri Unit
Rapak) dan Sofi pegawai Mandiri Cabang Rapak.

16
PENYELESAIAN MASALAH
1. Skills Kemampuan yang diberikan harus sesuai dengan bidang kerja yang ia
lakukan.Kemudian kemampuan tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk
meningkatkankontribusi karyawan pada perusahaan. Perusahaan melakukan pelatihan
pendidikan secara periodik kepada karyawan sesuai dengan perkembangan teknologi
yang berkembang.
Pembinaan ini sangatlah penting karena setiap karyawan memiliki kepribadian
yangberbeda jadi attitude ini harus ditekankan kepada karyawan. Dalam hal ini
karyawandiharapkan dapat memiliki kepribadian yang baik sehingga dapat
memperkecil resikoterjadinya penyimpangan dari karyawan itu sendiri.
2. Prosedur Otoritas Yang Wajar
a) Harus ada batas transaksi untuk masing-masing teller dan head teller.
b) Penyimpanan uang dalam khasanah harus menggunakan pengawasan ganda.
c) Teller secara pribadi tidak diperkenankan menerima kuasa dalam bentuk apapundari
nasabah untuk melaksanakan transaksi atas nasabah tersebut.
d) Teller secara pribadi dilarang menerima titipan barang atau dokumen pentingmilik
nasabah.
3. Dokumen dan catatan yang cukup
a. Setiap setoran/penarikan tunai harus dihitung dan dicocokan dengan buktisetoran/ penarikan.
Setiap bukti setoran/ penarikan harus diberi cap identifikasiteller yang memproses.
b. Setiap transaksi harus dibukukan secara baik dan dilengkapi dengan buktipendukung seperti
Daftar Mutasi Kas, Cash Register (daftar persediaan uangtunai berdasarkan kopurs/masing-
masing pecahan)
4. Kontrol fisik atas uang tunai dan catatan
a. Head teller harus memeriksa saldo kas, apakah sesuai dengan yang dilaporkanoleh teller.
b. Head teller harus menghitung saldo uang tunai pada box teller sebelum teller
yangbersangkutan cuti atau seteleh teller tersebut absen tanpa pemberitahuan.
c. Setiap selisih harus diindentifikasi, dilaporkan kepada head teller dan pemimpincabang,
diinvestigasi dan dikoreksi.
d. Selisih uang tunai yang ada pada teller ataupun dalam khasanah harus dibuatkanberita acara
selisih kas.
e. Area teller/ counter/khasanah adalah area terbatas dalam arti selain petugas ataupejabat yang
berwenang, tidak diperbolehkan masuk.
f. Teller dilarang membawa tas, makanan, ataupun perlengkapan pribadi ke counter area.
5. Pemeriksaan yang dilakukan oleh unit yang independen
a. Setiap hari Unit Kontrol Intern harus memeriksa transaksi-transaksi yang berasaldari unit kas.
b. Secara periodik saldo fisik harus diperiksa oleh SKAI.
c. Pemimpin Cabang melakukan pemeriksaan kas dadakan.
Pada dasarnya proses audit memiliki
tujuan untuk menilai kewajaran suatu
entitas. Dalam proses mengaudit kas
auditor memiliki tujuan untuk
memperoleh keyakinan bahwa saldo kas
yang ada di neraca benar-benar sesuai
dengan saldo yang sebenarnya
sebagaimana telah disesuaikan dengan
bukti-bukti yang tersedia.

Langkah-langkah untuk mengaudit kas


yang pertama kali dilakukan auditor yakni
melakukan prosedur awal, dimana auditor
mendapatkan pemahaman atas bisnis dan
Kesimpulan
industri klien dan mencocokkan antara
saldo investasi awal dan kas dengan
jumlah yang diaudit. Selanjutnya prosedur
analitis, pengujian rincian transaksi,
prosedur rincian saldo, dan terakhir yaitu
memverifikasi penyajian dan pengung-
kapan kas.

19
Terima Kasih

You might also like