1. RUMAH BERSAMA DAN KONDISINYA Sumber Gambar :https://images.google.com/ DIPERLUKAN DIALOG UNTUK MENYELESAIKAN KESENJANGAN DAN DIALOG MEMERLUKAN BAHASA YANG SAMA Upaya untuk merawat rumah bersama ini belum disepakati oleh semua anggota komunitas. Masih banyak orang yang meragukan bahwa rumah bersama ini telah mengalami degradasi kualitasnya. Masih banyak pula orang-orang yang menghalang-halangi Kesadaran untuk hidupupaya bersama merawat rumah bersama memerlukan bahasaini yangkarena sama alasan kepentingan eksklusifnya. Kesadaran- kesadaran individu dan komunal akan keberlanjutan rumah bersama sangat Laudato Si’ Sumber Gambar :https://images.google.com/ fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018 Scaring space caused by accident
Scaring space
useless death caused by accident
Source of picture : SCTV on Internet Source of picture : SCTV on Internet fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018 fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018 Sumber Gambar :https://images.google.com/ fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018 TATA KELOLA KULIAH • SYARAT UJIAN : • TERDAFTAR SEBAGAI PESERTA • PRESENSI MINIMAL 75 % • JIKA TIDAK HADIR, WAJIB MEMINTA IJIN DENGAN ALASAN YANG MEMADAI
BUKU YANG DIPERGUNAKAN • Bertens, K, Pengantar Etika Bisnis, Kanisius, 2000 • Grote, Jim and John Mc. Geeney, Cerdik Seperti Ular, Etika Bisnis dan Politik Kantor, Kanisius, Yogyakarta 2002 • Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius, 1998 • Kirana, Andy, Etika Bisnis Konstruksi , Yogyakarta : Kanisius, 1996 • Martin, Mike W et al, Etika Rekayasa, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1994 • Nugroho, Paul, Dasar Perencanaan, Yogyakarta : Andy Offset, 1997 • Panuju, Redi, Etika Bisnis, Tinjauan Empiris danKiat Mengembangkan Bisnis Sehat, Jakarta : Grasindo, 1995 • Salya, Yuswadi, dkk, Sikap dan P emikiran Suhartono Susilo, Arsitek dan Pendidik, Jabar : Badan Sinfar IAI, 1998 • Sudarminta, J, Dampak Teknologi Bagi Kehidupan Manusia, dalam Diskursus, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, 2004 • Suseno, Franz Magins, Etika Bisnis, Dasar dan Aplikasinya, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia, 1994 • Suseno, Franz Magins, Etika Dasar, Yogyakarta, Kanisius, 1983 • Suseno, Franz Magins, Etika Jawa, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996 • Suseno, Franz Magins, 13 Model Pendekatan Etika, Yogyakarta : Kanisius, 1997
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
1. PENGERTIAN ETIKA
• Etika berasal dari kata Yunani ethos yang dalam
bentuk jamaknya ( ta etha ) berarti ‘ adat istiadat’ atau ‘kebiasaan’. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi.
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
• Moralitas berasal dari lata Latin mos, yang dalam bentuk jamaknya ( mores ) berarti ‘ adat istiadat’ atau kebiasaan. Jadi dari pengertian harfiahnya, etika dan moralitas, sama-sama berarti sistim nilai tentang bagaimana manusia dapat hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ‘ajeg’ menjadi sebuah kebiasaan.
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
• Etika juga dipahami dalam pengertian yang berbeda dengan moralitas. Etika dalam pengertian kedua dapat diartikan sebagai filsafat moral, atau ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan norma yang diberikan dalam pengertian pertama.
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
• Etika dalam pengertian kedua dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai : • - nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia hidup sebagai manusia. • - masalah masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma norma moral yang umum diterima.
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
• - Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai nilai norma norma moral yang terdapat diantara sekelompok manusia. Masalah Moral baru dapat timbul dalam rangka suatu relasi pribadi manusia dengan “sesuatu” diluar dirinya.
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
• - Moralitas dapat berasal dari suatu tradisi atau adat, agama dan ideologi. • - Andaikan orang hidup sendirian disuatu pulau : tanpa relasi, tanpa kebutuhan, tidak berhutang, tidak didesak oleh cita cita diluar kerangka relasi, TIDAK ADA MORALITAS.
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
• ETIKA dimaksudkan filsafat moral, atau pemikiran kritis, mendasar dan sistematis tentang ajaran ajaran moral.
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
• - Pemikiran filsafat mempunyai ciri khas : rasional, kritis, mendasar, sistimatis dan normatif. • Rasional : Mendasar diri pada nalar, para argumentasi yang bersedia dipersoalkan tanpa kekecualian. • Kritis : Filsafat ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar akarnya, tidak puas dengan pengertian dangkal. • Sistematis : Langkah demi langkah secara teratur. • Normatif : Tidak sekedar melaporkan pandangan pandangan moral melainkan menyelidiki bagaimana pandangan moral yang seharusnya, maka :
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
2. TUJUAN ETIKA
• ETIKA merupakan sarana untuk
memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan • ETIKA mau menimbulkan suatu ketrampilan intelektual, yaitu kemampuan untuk beragumentasi secara rasional dan kritis. • Apa perlunya orientasi etis bagi manusia ? • Untuk mengambil sikap wajar dalam suasana pluralisme moral.
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
PLURALISME MORAL
• - Pandangan moral berbeda beda karena
orang dari suku, daerah budaya dan agama yang berbeda beda hidup berdampingan dalam suatu masyarakat dan negara. • - Modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur kebutuhan dan nilai masyarakat yang bertentangan dengan pandangan moral tradisional. • - Pelbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan.
fxe.arinto/prodi arsitektur uajy/2018
3. MANFAAT BERETIKA 3. MANFAAT BERETIKA • Secara umum, menurut Franz Magnis Suseno (1987) terdapat empat alasan mengapa etika sangat diperlukan dalam kehidupan kita dewasa ini : • Pertama, kita hidup dalam masyarakat yang semakin pluralistik, juga dalam bidang moralitas. Setiap hari kita berhadapan dengan orang – orang dari berbagai suku, daerah dan agama yang berbeda – beda. Masing – masing orang membawa pandangannya sendiri – sendiri. • Kedua, kita hidup dalam masyarakat dalam masa transformasi, dalam pengaruh gelombang modernisasi • Ketiga, dalam proses perubahan sosial – budaya dan moral yang kita alami, sering digunakan pelbagai pihak untuk memancing di air keruh. Mereka menawarkan ideologi – ideologi sebagai obat penyelamat. • Keempat, etika diperlukan oleh kaum agama disatu sisi untuk memantapkan dalam iman dan dilain pihak mau berpartisipasi dan membuka diri dalam semua dimensi kehidupan.