Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 5
SKENARIO 1
Seorang wanita , 20 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan ada benjolan di payudara kanan
dengan berdiameter 2 cm. Benjolan sudah dirasakan
selama 1 tahun, yang kadang – kadang terasa nyeri.
Ada riwayat kanker payudara dalam keluarga(nenek)
KATA KUNCI
♀ 20 tahun
keluhan :
- benjolan di payudara kanan diameter 2 cm
selama 1 tahun
- kadang terasa nyeri
- riwayat kanker payudara dalam keluarga
( nenek )
ANATOMI DAN HISTOLOGI
MAMMAE
PENGARUH HORMON ESTROGEN DAN
PROGESTERON DENGAN KELENJAR PAYUDARA
Menstimulus perkembangan karakteristik seksual sekunder pada wanita
transforming
estrogen growth factor a
(berkaitan dengan
faktor
pertumbuhan
epitel)
mekanisme
platelet-derived autokrin
growth-factor perkembangan
tumor
faktor
pertumbuhan
fibroblas yang
progesteron dikeluarkan oleh
sel kanker
payudara
PATOMEKANISME BENJOLAN PADA
PAYUDARA
Benjolan pada mammae
♀ 20promosi
Hormon tahun
Transformasi
Tahap inisiasi
tidaksel
seimbang
♀ 20 tahun √ √ √
benjolan di
payudara kanan
diameter 2 cm √ √ √
selama 1 tahun
kadang terasa
nyeri
√ √ √
riwayat kanker
payudara dalam √ √ √
keluarga(nenek)
FIBROADENOMA MAMMAE
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Belum diketahui pasti,
namun diduga karena
pengaruh hormonal
GEJALA KLINIS
• Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit (+ ukuran dan
tempat pertumbuhannya ------ nyeri pada mammae)
• Biasanya terjadi pada usia muda decade II – III atau
bahkan lebih muda
• Benjolan yang lambat membesar
• Benjolan padat-kenyal, sangat mobile dan batas tegas
• Dapat single atau multiple, pada satu payudara atau
kedua payudara
• Massa soliter dengan ukuran 1 – 2 cm (ada yang
hingga 5 cm)
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
1. Mammography : pada mammogram terlihat massa
payudara halus, dengan tepi bulat, dan berbeda dari
jaringan payudara di sekitarnya.
2. Ultrasonography (USG) payudara : dapat membantu
menentukan apakah benjolan payudara tersebut padat
atau berisi cairan. (massa yang solid : fibroadenoma,
massa yang berisi cairan : kista)
3. FNA-C
Dibawah mikroskop tumpor tersebut tampak seperti berikut:
Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim
(jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel
kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus;
Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran
kelenjar yang berbentuk bular (perikanalikuler) atau
bercabang (intrakanalikuler);
Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid
atau kolumnar pendek uniform
PENATALAKSANAAN
1. Biopsi Eksisi : Dilaksanakan dengan mengangkat seluruh
jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya bila
tumor < 5cm
2. Eksterfasi FAM : Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari
payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan
parut yang nanti akan diganti oleh jaringan normal secara
perlahan.
3. Biopsi Insisi : Dengan mengangkat sebagian jaringan tumor
dan sedikit jaringan sehat, dilakukan untuk tumor yang
inoperabel atau lebih besar dari 5 cm
Tujuan dilakukan tindakan pembedahan ini adalah :
1. Untuk menegakkan diagnosa.
2. Untuk memperkecil penyebaran tumor.
3. Untuk mengetahui apakah tumor ini ganas atau tidak
dengan cara pemeriksaan Patologi Anatomi terlebih dahulu.
FIBROKISTIK ADENOMA
DEFINISI ETIOLOGI
Penyakit Fibrokistik pada Etiologi pasti keadaan ini
payudara adalah perubahan tidak diketahui, meskipun
pada jaringan payudara yang jelas ada hubungannya
mengenai 30 – 60% wanita. dengan kadar hormon ,
Ditandai dengan mengingat bahwa keadaan
benjolan payudara non ini mereda setelah
kanker yang sering menopause dan terkait
menyebabkan rasa tidak dengan siklus menstruasi.
nyaman dan sering bersifat Hormon terkait yang
periodik dengan pengaruh paling penting adalah
hormonal dari estrogen, progesterone
siklus menstruasi. dan prolaktin.
GEJALA KLINIS
d’orange.
DIAGNOSIS
Ca Mammae
Pemeriksaan klinis melalu tahapan anamnesis
dan pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
terdiri atas inspeksi dan palpasi. Palpasi dapat
dilakukan pada posisi duduk dan posisi
berbaring.
Ultrasonografi Payudara
lesi hipoekoik dengan tepi tidak teratur
(irregular) dan shadowing disertai orientasi
vertikal lesi maligna.
Mamografi.
Biopsi
Bone Scan, Foto toraks dan USG Abdomen. Bone
scan bertujuan untuk evaluasi metastasis di
tulang. Foto toraks dan USG abdomen rutin
dilakukan untuk melihat adanya metastasis di
PENATALAKSANAAN
Ca Mammae
Operasi (pembedahan) merupakan modalitas
utama untuk penatalaksanaan kanker payudara.
Berbagai jenis operasi pada kanker payudara
memiliki kerugian dan keuntungan yang berbeda-
beda.
Classic Radical Mastectomy
Modified Radical Mastectomy
Skin Sparing Mastectomy
Nipple Sparing Mastectomy
Breast Concerving Treatment
Kemoterapi
radioterapi.
Terapi hormonal
PENCEGAHAN
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri
adalah mendeteksi dini apabila terdapat benjolan
pada payudara, terutama yang dicurigai ganas,
sehingga dapat menurunkan angka kematian.
Meskipun angka kejadian kanker payudara rendah
pada wanita muda, namun sangat penting untuk
diajarkan SADARI semasa muda agar terbiasa
melakukannya di kala tua. Wanita premenopause
(belum memasuki masa menopause) sebaiknya
melakukan SADARI setiap bulan, 1 minggu setelah
siklus menstruasinya selesai.
DETEKSI DINI
SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA
SENDIRI)
Screening
Rekomendasi untuk deteksi kanker payudara dini menurut American
Cancer Society 4 :
1. Wanita berumur ≥ 40 tahun harus melakukan screening
mammogram secara terus-menerus selama mereka dalam
keadaan sehat, dianjurkan setiap tahun.
2. Wanita berumur 20-30 tahun harus melakukan pemeriksaan klinis
payudara (termasuk mammogram) sebagai bagian dari
pemeriksaan kesehatan yang periodik oleh dokter, dianjurakan
setiap 3 tahun.
3. Setiap wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara
sendiri mulai umur 20 tahun. untuk kemudian melakukan
konsultasi ke dokter bila menemukan kelainan.
4. Wanita yang berisiko tinggi (>20%) harus melakukan pemeriksaan
MRI dan mammogram setiap tahun.
5. Wanita yang risiko sedang (15-20%) harus melakukan
mammogram setiap tahun, dan konsultasi ke dokter apakah perlu
disertai pemeriksaan MRI atau tidak.
6. Wanita yang risiko rendah (<15%) tidak perlu pemeriksaan MRI
periodik tiap tahun.
Wanita termasuk risiko tinggi bila :
- mempunyai gen mutasi dari BRCA1 atau BRCA2
- mempunyai kerabat dekat tingkat pertama (orang tua, kakak-adik) yang memiliki gen
mutasi dari BRCA1 atau BRCA2 tetapi belum pernah melakukan pemeriksaan genetik
- mempunyai risiko kanker ≥ 20-25% menurut penilaian faktor risiko terutama
berdasarkan riwayat keluarga
- pernah mendapat radioterapi pada dinding dada saat umur 10-30 tahun
- mempunyai Li-Fraumeni syndrome, Cowden syndrome, atau Bannayan-Riley-
Ruvalcaba syndrome, atau ada kerabat dekat tingkat pertama memiliki salah satu
sindrom-sindrom ini.