Professional Documents
Culture Documents
MATA
GLAUKOMA
Oleh :
Aulia Devina R.
Isti Eka Karunia
Ratika Velanuari R.
Pembimbing : Umar Asadullah
Dr. Kartini, Sp.M
PENDAHULUAN
Latar belakang
Jenis kelamin
Perempuan
Alamat
Pilanggadung, Tambakrigadung Tikung, Lamongan
Tanggal periksa
2 Oktober 2018 di IGD pukul 06.22
Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri kepala
RPS : Nyeri kepala dirasakan sejak bangun tidur 1 hari SMRS. Nyeri
kepala dirasakan pada sisi kanan. Pasien sudah mencoba
mengkonsumsi obat pereda sakit kepala namun tidak membaik.
Pasien juga mengeluh mata kanannya sakit dan bengkak dan
berair, serta pandangan mata kanannya kabur.
• Kepala/Leher • Thorax
Perkusi
Inspeksi : • Hipersonor/sonor
Inspeksi :
• Bentuk dada normal Auskultasi :
• anemia – • Pergerakan dinding da • Suara nafas
• icteric – da simetris vesikuler/vesikuler
• sianosis – • Retraksi – menurun pada paru
• dispneu – • Jejas + kanan
Palpasi : • Rh -/-
• Pembesaran KGB –
• Thrill – • Wh -/-
• JVP – • Fremissment – • S1S2 Tunggal
• Edema periorbital dan leher • Krepitasi – • Murmur –
• Gallop –
Status Generalis
• Ekstremitas • Abdomen
Inspeksi : Inspeksi : Flat
• Deformitas + brachii dextr Palpasi:
a • Soepel
• Edema + • Nyeri tekan 9 regio abdom
Palpasi : en –
• Hangat, kering, merah • Hepar dan lien tidak teraba
• CRT<2 detik Perkusi : Tympani
Auskultasi : BU (+) N
Status Opthalmologi
Clue and cue
Edema palpebra OD
TIO OD OS > 21 mmHg
COA OD dangkal
Problem list
Glaukoma
Initial Diagnosis
Glaukoma sudut tertutup
OD
Planning
Planning Diagnosis Planning Therapy
Funduskopi Timol 0,5%
DL
Rujuk
EKG
Foto X-RAY Thorax
1. TIO meningkat
2. Lapang pandang sempit
3. COA dangkal
4. CD Ratio > 0,5 atau terdapat asimetri y
ang bermakna pada kedua mata
Diagnosis
Anamnesis
Mata kabur, lapang pandang sempit, sakit
pada mata dan kepala
Pemeriksaan fisik
COA dangkal/dalam, TIO > 21 mmHg,
CD ratio > 0,5
TATALAKSANA
Terapi glaukoma
Medikamentosa Operatif
MEDIKAMENTOSA
1. Beta blocker
Betaxolol larutan 0,5%, suspense 0,25%, 2x/hari
Timolol larutan 0,25%, 0,5% 2x/hari
2. Inhibitor karbonik anhidrase (CA inhibitor)
Asetazolamid (250–1000 mg daily in divided dose
s)
3. Prostaglandin derivatives
Latanoprost® 0,005% 1x/hari, 24-36 jam
Travaprost® 0,004% 1x/hari 24-36 jam
4. Alpha-2 agonists
Brimonidine 0,2%, 8-12 jam
MEDIKAMENTOSA
5. Cholinergic agonists
Pilokarpin, larutan 0,5%, 1%, 2%, 3%, 4%, 4x/hari
Carbachol, larutan 1,5%, 3%, 4x/hari
6. Kombinasi
Cosopt®: timolol and dorzolamide, administered t
wice daily
Xalacom®: timolol and latanoprost once daily
7. Osmotic agents
Mannitol i.v (1 g/kgBB or 5 ml/ kgBB of a 20% solut
ion in water) over 30–60 minutes
Laser trabekuloplasti
Prosedur:
Trabekulosplasti laser (fotokoagulasi) dikerjakan u • Anestesi topical
ntuk membuat sikatriks di trabekulum. Sikatriks sif • Setetes brimonidine 30–60 men
atnya membuat tarikan karena banyak jaringan ikat it pra-prosedur tujuan: mencega
h atau meminimalkan kenaikan IO
nya. Diharapkan bagian yang tidak terkena laser/ti
P pasca-laser awal
dak terjadi sikatriks akan tertarik sehingga celah tr • Pilocarpine terutama jika sudutn
abekulum melebar. ya tidak lebar
• Goniolens dimasukkan
Trabekulektomi
Trabekulektomi adalah pembuatan l
ubang yang menghubungkan COA d
an subkonjungtiva dengan mengam
bil sedikit jaringan trabekulum.
Teknik trabeculectomy:
(A) Outline of superficial scleral fl
ap;
(B) dissection of superficial scleral
flap;
(C) excision of deep scleral tissue
with a punch;
(D) peripheral iridectomy
3. Gonioplasti/iridoplasti