You are on page 1of 22

ASKEP GANGGUAN

REPRODUKSI PADA
UTERUS
Feri Harisandi H

Oktaviana
Kusman

Fitri Andini
Surachman

Resi Setiadi Putri

M. Irsyad P.W

Windri Setia Rahayu

Puji Dwi Saputri


DEFINISI UTERUS
Uterus adalah organ tunggal muskular dan
berongga, oosit yang telah dibuahi akan
tertanam dalam lapisan endometrium uterus
dan dipenuhi kebutuhan nutrisinya untuk
tumbuh dan berkembang sampai lahir. Uterus
berbentuk seperti buah pir terbalik dalam
keadaan tidak hamil memiliki panjang 7 cm
lebar 5 cm dan diameter 2,3 cm (3 inci x 2 inci
x 1 inci) organ ini terletak dalam rongga pelvis
diantara rektum dan kandung kemih
STRUKTUR UTERUS
Struktur uterus pada dasarnya ditopang oleh lipatan
peritoneal, ligamen besar yang melekatkan uterus
pada dinding pelvis. Ligamen bundar merentang dari
sudut lateral uterus, melawati kanal inguinasi menuju
labia mayora. Uterus juga diikat oleh ligamen kardinal
dan uterosakral. Dinding uterus terdiri dari bagian
terluar serosa (perimetrum), bagian tengah
meometrium (lapisan polos), dan bagian terdalam
endometrium.
Endometrium tersusun dari dua lapisan
yaitu:
1. Lapisan superfisial (startum fungsionalis)
2. Lapisan basal (stratum basalis)

Endometrium ini mempunyai 3 (tiga) fungsi


penting, yaitu sebagai :
1. Tempat nidasi
2. Tempat terjadinya proses haid
3. Petunjuk gangguan fungsional dari steroid seks.
 Fundus uterus adalah bagian bundar yang letaknya superior
terhadap mulut tuba uterin.
 Badan uterus adalalah bagian luas berdinding tebal yang
membungkus rongga uterus.
 Serviks adalah bagian leher bawah uterus yang terkonstriksi,
os eksternal adalah mulut serviks ke dalam vagina
sedangkan os internal adalah mulut uterus dalam rongga
uterus. Kanal endoservikal melapisi jalur diantara dua mulut.
 Portio vaginalis adalah bagian serviks yang menonjol ke
dalam ujung bagian atas vagina. Suplai darah arteri
memperdarahi uterus melalui arteri-arteri uterus dan
bercabang menjadi arteri ovarian dan vagina.
FUNGSI UTERUS
1. Menyediakan tempat yang sesuai bagi ovum
yang sudah dibuahi agar ovum tersebut dapat
menanamkan diri.
2. Memberikan perlindungan dan nutrisi kepada
embrio atau janin sampai tercapai maturnitas.
3. Mendorong keluar janin dan plasenta pada
persalinan.
GANGGUAN FUNGSI UTERUS
1. Pendarahan uterus disfungsional
2. Endometriosis
Gangguan Etiologi

Di Etiologi endometriosis belum diketahui tetapi ada beberapa teori yang telah
dikemukakan :
Endometrium 1. Secara kongenital sudah ada sel-sel endometrium di luar uterus.
2. Pindahnya sel-sel endometrium melalui sirkulasi darah atau sirkulasi limfe.
3. Refluks menstruasi yang mengandung sel-sel endometrium ke tuba fallopi,
sampai ke rongga pelvis.
4. Herediter karena insiden lebih tinggi pada wanita yang ibunya juga
mengalami endometriosis (Mary Baradero dkk, 2005).

Ada beberapa faktor resiko penyebab terjadinya endometriosis, antara lain :


1. Wanita usia produktif ( 15 – 44 tahun
2. Wanita yang memiliki siklus menstruasi yang pendek (<27 hari)
3. Menstruasi yang lama (>7 hari)
4. Spotting sebelum menstruasi
5. Peningkatan jumlah estrogen dalam darah
6. Keturunan
7. Memiliki saudara kembar yang menderita endometriosis
8. Terpapar Toksin dari lingkungan, biasanya toksin yang berasal dari
pestisida, pengolahan kayu dan produk kertas, pembakaran sampah medis
dan sampah-sampah perkotaan.
Patofisiologi

 Pada endometriosis, lesi jinak atau lesi dengan sel-sel yang serupa dengan
sel-sel lapisan uterus tumbuh secara menyimpang dalam rongga pelvis di
luar uterus, dengan mengacu pada frekuensinya endometriosis pelvis
mengenai ovarium, ligament uterosakral, serviks, permukaan luar uterus,
umbilicus, jaringan parut akibat laparotomi, sakus hernialis, dan apendiks.
Letak endometrium yang tidak tepat berespon dan tergantung pada
stimulasi hormonal ovarium. Selama menstruasi, pertumbuhan jaringan
ekropik ini mengalami perdarahan. Sebagian besar ke dalam area yang
tidak mempunyai saluran keluar yang menyebabkan nyeri dan perlekatan.
Lesi biasanya kecil, keriput, dan berwarna cokelat atau kebiru-hitam, yang
menandakan perdarahan yang tidak dapat keluar.
 Jaringan endometrium yang terkandung di dalam suatu kista ovarium yang
mempunyai jalan keluar untuk perdarahan; pembentukan ini disebut
pseudokist (kista coklat), perlekatan, kista, dan jaringan parut dapat terjadi
yang menyebabkan tidak saja nyeri, tetapi juga infertilitas
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ENDOMETRIOSIS

Pengkajian
1. Identitas pasien

2. Keluhan Utama

3. Riwayat kesehatan sekarang

4. Riwayat penyakit dahulu

5. Riwayat kesehatan keluarga

6. Riwayat Menstruasi

7. Riwayat Kehamilan
RENCANA TINDAKAN
Dx: Nyeri b.d gangguan menstruasi, proses penjalaran penyakit.

Tujuan: Terlihat rileks, dapat tidur/beristirahat dan berpartisipas


i dalam aktivitas sesuai kemampuan

Kriteria Hasil: Klien dapat mengikuti program farmakologis yang


diresepkan, dan menggabungkan keterampilan relaksasi dan akti
vitas hiburan ke dalam program kontrol nyeri
Intervensi Rasional

1. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensit 1. Dengan mengetahui skala nyeri klien kita
as (skala 0 – 10). Catat faktor-faktor yang me dapat membantu klien dalam menentukan
mpercepat dan tanda-tanda rasa sakit non v kebutuhan managemen nyeri.
erbal

2. Berikan matras atau kasur keras, bantal kec 2. Matras yang lembut atau empuk, bantal ya
il. Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebut ng besar akan mencegah pemeliharaan ke
uhan klien. sejajaran tubuh yang tepat, menempatkan
setres pada sendi yang sakit. Peninggian li
nen tempat tidur menurunkan tekanan pa
da sendi yang terinflamasi atau nyeri.
3. Anjurkan klien untuk sering mengubah posisi
3. Mencegah terjadinya kelelahan umum dan
dan bantu pasien untuk bergerak di tempat tidu
kekakuan sendi. Menstabilkan sendi, me
r, sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah,
ngurangi gerakan atau rasa sakit pada sen
hindari gerakan yang menyentak.
di.
4. Berikan masase yang lembut.
4. Meningkatkan relaksasi atau mengurangi
5. Kolaborasi dalam pemberian analgetik tegangan otot.

5. Untuk mengurangi rasa nyeri


Dx : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam


pada klien diharapkan keseimbangan

Kriteria Hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x2


4 jam pada klien diharapkan keseimbangan volume cairan dengan
kriria hasil :

a. Turgor kulit elastis

b. Wajah tidak pucat

c. Badan klien tidak lemas

d. Hasil laboratorium dalam batas normal


Intervensi Rasional

1. Kaji tanda-tanda vital 1. Dapat mengetahui perkembang

2. Pantau warna, jumlah dan freku an klien dan memberi dasar un

ensi kehilangan cairan. tuk menentukan intervensi yan


g selanjutnya.
3. Pantau Perdarahan
2. Merupakan indikator secara di
4. Pantau hasil laboratorium
ni tentang hypovelemia
5. Kolaborasi dalam pemberian inf
3. Untuk mengetahui besarnya ju
use
mlah perdarahan

4. Mengetahui perkembangan pen


yakit yang akan muncul

5. Untuk mencegah dehidrasi/keh


ilangan cairan berlebihan.
Dx : Ansietas berhubungan dengan proses penyakit
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan k
lien tidak cemas lagi

Kriteria Hasil: Klien dapat mengikuti program farm


akologis yang diresepkan, dan menggabungkan ket
erampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam
program kontrol nyeri.

LIHAT DI WORD
Evaluasi
 Tingkat nyeri yang dialami pasien berkurang hinga tak
dirasakan pasien lagi
 Pasien merasa rileks da tidak menunjukan ekspresi
cemas
 Pasien menerima penyakit yang dialaminya dan tetap
merasa percaya diri
 Pasien mengetahui informsi tentang penyakitnya mulai
dari proses hingga cara penangaannya dan bekerjasama
dengan petugas kesehatan .

You might also like