Professional Documents
Culture Documents
REPRODUKSI PADA
UTERUS
Feri Harisandi H
Oktaviana
Kusman
Fitri Andini
Surachman
M. Irsyad P.W
Di Etiologi endometriosis belum diketahui tetapi ada beberapa teori yang telah
dikemukakan :
Endometrium 1. Secara kongenital sudah ada sel-sel endometrium di luar uterus.
2. Pindahnya sel-sel endometrium melalui sirkulasi darah atau sirkulasi limfe.
3. Refluks menstruasi yang mengandung sel-sel endometrium ke tuba fallopi,
sampai ke rongga pelvis.
4. Herediter karena insiden lebih tinggi pada wanita yang ibunya juga
mengalami endometriosis (Mary Baradero dkk, 2005).
Pada endometriosis, lesi jinak atau lesi dengan sel-sel yang serupa dengan
sel-sel lapisan uterus tumbuh secara menyimpang dalam rongga pelvis di
luar uterus, dengan mengacu pada frekuensinya endometriosis pelvis
mengenai ovarium, ligament uterosakral, serviks, permukaan luar uterus,
umbilicus, jaringan parut akibat laparotomi, sakus hernialis, dan apendiks.
Letak endometrium yang tidak tepat berespon dan tergantung pada
stimulasi hormonal ovarium. Selama menstruasi, pertumbuhan jaringan
ekropik ini mengalami perdarahan. Sebagian besar ke dalam area yang
tidak mempunyai saluran keluar yang menyebabkan nyeri dan perlekatan.
Lesi biasanya kecil, keriput, dan berwarna cokelat atau kebiru-hitam, yang
menandakan perdarahan yang tidak dapat keluar.
Jaringan endometrium yang terkandung di dalam suatu kista ovarium yang
mempunyai jalan keluar untuk perdarahan; pembentukan ini disebut
pseudokist (kista coklat), perlekatan, kista, dan jaringan parut dapat terjadi
yang menyebabkan tidak saja nyeri, tetapi juga infertilitas
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ENDOMETRIOSIS
Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Keluhan Utama
6. Riwayat Menstruasi
7. Riwayat Kehamilan
RENCANA TINDAKAN
Dx: Nyeri b.d gangguan menstruasi, proses penjalaran penyakit.
1. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensit 1. Dengan mengetahui skala nyeri klien kita
as (skala 0 – 10). Catat faktor-faktor yang me dapat membantu klien dalam menentukan
mpercepat dan tanda-tanda rasa sakit non v kebutuhan managemen nyeri.
erbal
2. Berikan matras atau kasur keras, bantal kec 2. Matras yang lembut atau empuk, bantal ya
il. Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebut ng besar akan mencegah pemeliharaan ke
uhan klien. sejajaran tubuh yang tepat, menempatkan
setres pada sendi yang sakit. Peninggian li
nen tempat tidur menurunkan tekanan pa
da sendi yang terinflamasi atau nyeri.
3. Anjurkan klien untuk sering mengubah posisi
3. Mencegah terjadinya kelelahan umum dan
dan bantu pasien untuk bergerak di tempat tidu
kekakuan sendi. Menstabilkan sendi, me
r, sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah,
ngurangi gerakan atau rasa sakit pada sen
hindari gerakan yang menyentak.
di.
4. Berikan masase yang lembut.
4. Meningkatkan relaksasi atau mengurangi
5. Kolaborasi dalam pemberian analgetik tegangan otot.
LIHAT DI WORD
Evaluasi
Tingkat nyeri yang dialami pasien berkurang hinga tak
dirasakan pasien lagi
Pasien merasa rileks da tidak menunjukan ekspresi
cemas
Pasien menerima penyakit yang dialaminya dan tetap
merasa percaya diri
Pasien mengetahui informsi tentang penyakitnya mulai
dari proses hingga cara penangaannya dan bekerjasama
dengan petugas kesehatan .