You are on page 1of 26

HOMEOSTASIS

Bayhakki, PhD
Berasal dari kata homoios (sama), stasis,
(menetap) yang berarti “tetap sama”
“keadaan yang bisa berubah, secara relatif
konstan”

bukan sesuatu yang tidak pernah berubah,


tidak selalu sama sepanjang waktu.
seluruh aspek lingkungan harus relatif
konstan: komposisi kimia, tekanan osmosis,
[H+], suhu, dll
perubahan kecil  fungsi sel tidak optimal
perubahan besar  sel dan tubuh mati
• Lingkungan hidup sel tidak sama dengan lingkungan
kehidupan tubuh.
tubuh di dalam atmosfir; udara luar = lingkungan
luar
sel di dalam cairan interstitium = lingkungan dalam
• Cairan ekstrasel (di luar sel) berada di:
 intersel/interstisium, mengisi ruangan di antara
sel
plasma, mengalir di pembuluh darah.

 Claude Bernard menyebutnya dengan “milieu interne”


cairan ekstrasel lingkungan kehidupan sel
komposisi fisika/kimia harus dipertahankan konstan
Dasar mekanisme homeostasis
• Perubahan lingkungan internal merangsang sensor
– mengaktifkan respons pengembalian homeostasis.
– membalikkan perubahan ke homeostasis.
• Respons pembentuk mekanisme homeostasis
– disebut sebagai respons adaptif (penyesuaian).
– penyesuaian tubuh dengan perubahan lingkungan
– perubahan tubuh akibat perubahan lingkungan
dan perubahan lingkungan akibat perubahan tubuh.
• Adaptasi: penggabungan organisme - lingkungan
– kalau berhasil: survival yang sehat
– kalau gagal: penyakit atau kematian.
• Homeostasis tergantung kemampuan melaksanakan
berbagai aktifitas terus-menerus
• Fungsi utama
– berespons terhadap perubahan lingkungan,
– pertukaran zat antara lingkungan dan sel
– metabolisme makanan, dan
– integrasi aktifitas yang sangat beragam.
• Fungsi-fungsi tubuh pada dasarnya adalah fungsi sel-
selnya.
Lingkungan dalam
• Cairan antar sel: tempat sel hidup
– lingkungan dalam: millieu interieur
– adalah lingkungan ‘luar’ untuk sel
– disebut cairan interstitium (CI)
• Jarak terjauh sel dan kapiler 50 
– plasma, makanan, dan O2 masuk ke CI
– CI, sisa metabolisme dan CO2 ke kapiler
– CI dan protein masuk ke pembuluh limfe
Cairan : 60% tubuh dewasa
• Ekstrasel 33%, intrasel 67%
• Cairan ekstrasel: di luar sel
– Cairan darah: selalu bergerak cepat
• curah jantung: 70 ml/denyut x 72 denyut/menit
• volume darah: sekitar 5000 ml
– Cairan interstitium:
• di antara sel-sel, ‘millieu interieur’
• sumber kehidupan sel
– Lain: cairan sendi, otak, pleura, dsb.
Cairan ekstrasel dan intrasel
• Cairan ekstrasel, terutama berisi
– ion-ion: Na, Cl, HCO3
– O2, glukosa, asam lemak, asam amino
– CO2 dan produk sisa
• Cairan intrasel, terutama berisi
– ion-ion: K, Mg, PO4
• Transport intraselekstrasel:
– diffusi, transport aktif
– ion: mekanisme khusus
Cairan interstitium
• Cairan interstitium: tempat hidup sel
– O2 dan makanan: CI sel
– CO2 dan sisa metabolisme: sel CI
– pertukaran CI sel: tergantung kadar
Pemeliharaan homeostasis
• Kemampuan sistem untuk
– mengatur lingkungan dalam
– mempertahankan kondisi konstan, stabil
• Fungsi bersama semua organ
– paru-paru
– jantung, pembuluh, darah
– ginjal: [ion] konstan, pembuangan
– pencernaan: makanan
– hormon, syaraf
Sistem-sistem yang terlibat
• Transportasi
• Perolehan sumber nutrien
• Pembuangan sisa metabolisme
• Kontrol oleh syaraf dan hormon
• Reproduksi
Transportasi
• Pergerakan darah di pembuluh
– darah lewat di organ-organ
– rest: 1x, sangat aktif: 6x per menit
• Pergerakan cairan dari kapiler ke sel
– kapiler permiabel untuk zat terlarut
– plasma  interstitium: pertukaran
– interstitium  sel
– jarak kapiler–sel: <50 μm
Sumber nutrien
• Respirasi:
– tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 μm
– O2 berdiffusi dengan mudah
• Pencernaan: penyerapan makanan
• Hati: metabolisme
• Muskuloskeleton: mencari makanan
Pembuangan sisa metabolik
• Paru-paru
– CO2, hasil akhir terbesar metabolisme
• Ginjal
– sisa metabolisme sel: asam urat, urea
– kelebihan air dan ion
• Kulit
– air, mineral
Pengaturan fungsi
• Syaraf:
– Sensoris: panca indera
– Pusat: otak dan medulla spinalis
– Motorik: pelaksana keinginan
– Otonom: kontrol bawah sadar
• Hormon: mengatur metabolisme
– tiroid, insulin, paratiroid
– kortisol, aldosteron
Reproduksi
• Penerusan kehidupan
• Pengganti generasi yang menjadi tua
• Dorongan kuat pada usia reproduksi
Sistem-sistem kontrol tubuh
• Genetik
• Kontrol fungsi setiap organ
• Kontrol hubungan antar organ

• Contoh:
– respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel
– hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel
– ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
Pengaturan [O2] & [CO2]
• Fungsi penyangga O2 hemoglobin
– Paru-paru: Hb mengikat O2
– Interstitium: O2 lepas kalau [O2] rendah
– Penentu: sifat kimia hemoglobin
• CO2 adalah sisa utama oxidasi sel
– CO2 merangsang pusat pernafasan
– nafas cepat dan dalam  CO2 dibuang
– menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
Pengaturan tek. darah arteri
• Baroreseptor:
– a. karotid dan arkus aorta
• TD naik  baroreseptor dirangsang  pusat
vasomotor ditekan  simpatis ↓
– pembuluh arteriol melebar
– kekuatan pompa jantung berkurang
– tekanan darah turun
Pentingnya sistem kontrol
• Suhu: naik 7°C  kematian sel
• pH: <6,9; >8.0  kematian
• [K+]: ↓ lumpuh;  depresi jantung
• [Ca++]: ↓  tetani
• [Glukosa] ↓: mental kacau, pingsan
Kontrol ‘negative feedback’
• Negatif dibandingkan stimulus awal
– ekstrasel: CO2↑  ventilasi ↑  CO2↓
– tekanan darah ↑  reaksi-reaksi  TD ↓
• Mengembalikan kelebihan atau kekurangan ke
angka normal
Positive feedback:
• Ruptur pembuluh darah:
– bekuan darah  trombosit:
  lobang tertutup
• Melahirkan
– kontraksi uterus  serviks teregang
  anak lahir
• jarang digunakan tubuh
– berlebihan: efek berbahaya!!
TERIMA KASIH

You might also like