Professional Documents
Culture Documents
RUMUS
𝑁𝑒𝑡 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒+𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 1−𝑇𝑎𝑥 𝑟𝑎𝑡𝑒
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝒐𝒏 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝑁𝑒𝑡 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝒐𝒏 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓′ 𝒔𝒆𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 =
𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟 ′ 𝑠𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
RASIO-RASI PRODITABILITAS
Masing-masing pos pada laporan rugi-laba
dapat dinyatakan dalam presentase terhadap
penjualan. Analisis dengan mempelajari
hubungan antara data atau informasi dalam
satu laporan keuangan tersebut dinamakan
analisis vertikal (vertical analysis). Pada
umumnya tidak semua pos dihitung
presentasenya terhada penjualan, namun
hanya pos-pos penting yang mempunyai
hubungan yang relevan.
PROFIT MARGIN
Profit margin merupakan ukuran yang
menyeluruh tentang profitabilitas
perusahaan, bahkan ada yang
menganggap bahwa prodit margin
merupakan satu-satunya ukuran yang
penting tentang kinerja perusahaan. Profit
margin yang tinggi dianggap
menggambarkan keberhasilan manajemen
dalam mengelola perusahaannya.
RASIO-RASIO PENGGUNAAN AKTIVA
Jika rasio profitabilitas difokuskan pada angka-angka yang ada di
laporan rugi-laba, maka pengujian terhadap pemanfaatan atau
penggunaan aktiva meliputi angka-angka pada neraca dan laporan
rugi-laba. Sudah dibahas sebelumnya tentang rasio penggunaan
aktiva atau invesment, yaitu return on investment (ROI) sebagai
ukuran menyeluruh. Berikut ini akan dibahas pengukuran
penggunaan aktiva yang lain:
Perputaran Aktiva
Tiga rasio yang berkaita dengan pengujian penggunaan atau
pemanfaatan aktiva dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 𝑅𝑝.6.295,4
𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
= 𝑅𝑝.4.237,1 = 1,5 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 𝑅𝑝.6.295,4
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑒𝑑 𝑐𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑒𝑑 𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑝.1.713,4 = 2,1 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 𝑅𝑝.6.295,4
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟 ′ 𝑠𝑒𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝑅𝑝.1.713,4 = 3,7 𝑘𝑎𝑙𝑖
Instensitas Aktiva Tetap
Beberapa rasio penggunaan aktiva yang
kurang menyeluruh dibandingkan dengan
perputaran aktiva, anatara lain adalah
capital intensity ratio yang dapat dihitung
dengan formula sebagai berikut:
′
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑦𝑎𝑏𝑙𝑒
𝐷𝑎𝑦 𝑠 𝑝𝑎𝑦𝑎𝑏𝑙𝑒 =
𝑃𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒𝑠
RASIO-RASIO KONDISI
KEUANGAN
Rasio-rasio yang sudah dibicarakan sebelumnya
mengenai identifikasi keberhasilan perusahaan dalam
manajemen pemasaran, manajemen operasional, sedangkan
rasio kondisi keuangan berkaitan dengan manajemen
keuangan perushaan. Rasio kondisi keuangan berkaitan
dengan likuiditas dan solvabilitas. Likuiditas berkaitan
dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya jangka pendek (current obligations). Oleh
karena itu, pengujian likuiditas difokuskan pada besaran dan
hubungan antara utang lancar atau utang jangka pendek
dengan aktiva lancar (aktiva lancar diperkirakan akan dapat
diubah menjadi kas dalam rangka untuk membayar utang
jangka pendek). Solvabilitas, berkaitan dengan kemampuan
perusahaan untuk mememenuhi biaya bunga dan membayar
kembali kewajiban jangkaa panjang sesuai dengan skedul
pembayarannya.
Pembagian Perhitungan Rasio-
Rasio Keuangan
Current ratio
Current ratio adalah jumah aktiva lancar
dibagi jumlah utang lancar.
Acid test ratio
Acid test ratio adalah ratio antara jumlah
aktiva lancar dikurangi persediaan dengan
jumlah utang lancar (sebagai rule of thumb
adalah 100%).
Cash ratio
cash ratio adalah ratio antara cash
ditambah marketable securities dengan hutang
lancar (sebagai rule of thumb adalah 75%).
Day’s cash
Day’s cash adalah suatu alat untuk
mengetahui bagaimana jumlah hari rata-
rata kas tersimpan atau hari rata-rata
suatu utang akan dibayar.
Kebijakan Deviden
Dua rasio yang berkaitan dengan aspek
lain dari manajemen keuangan adalah
rasio kebijakan deviden (deviden policy)
yang meliputi dua rasio, devidend yield
dan dividen payout:
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 =
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 =
𝑁𝑒𝑡 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
Ukuran Pertumbuhan
Penganalisa juga tertarik pada tingkat
pertumbuhan hal-hal yang penting seperti
penjualan, net income, dan laba per lembar
saham. Tingkat pertumbuhan tersebut biasanya
dibandingkan dengan tingkat inflasi atau tingkat
pertumbuhan riel tahun-tahun sebelumnya.
Perhitungan tingkat pertumbuhan pada
umumnya meliputi tingkat pertumbuhan rata-rata
dan tingkat pertumbuhan majemuk (compound
growth rate). Informasi tersebut biasanya untuk
jangka waktu beberapa tahun, 5 atau 10 tahun,
yang dapat berupa data absulut rupiah atau
prosentase.
Misalnya data penjualan PT ILMA
tahun 1992-1997