Kep Program S1 Keperawatan STIKes Karsa Husada Garut Apa komentar Anda tentang ini ?
Pelayanan Sosial Lanjut Usia 2
Bagaimana dengan ini ?
Pelayanan Sosial Lanjut Usia 3
Lalu ini ?
Pelayanan Sosial Lanjut Usia 4
Siapakah orang tua yang sudah lanjut usia itu ?
Apa kebutuhan lanjut usia ?
Siapakah yang paling bertanggung jawab ?
Apakah kita sudah melayaninya dengan baik ?
Bilamana/kapan saja kita harus melayaninya ?
Dimana tempat yang baik untuk melayaninya ?
Bagaimana cara melayaninya ?
Pelayanan Sosial Lanjut Usia 5
Menjadi tua merupakan suatu fase kehidupan yang di alami oleh manusia,semakin panjang usia panjang seseorang,sejalan dengan pertambahan usia tubuh akan mengalami kemunduran secara fisik/psikologis. Secara fisik orang lanjut usia atau lansia mengalami kemunduran fungsi alat tubuh/proses degenerative Peran&kedudukan lansia dalam keluarga&masyarakat sangat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh keluarga&masyarakat. Keluarga sebagai perantara social terkecil dalam masyarakat,terbentuk karena adanya perkawinan Kondisi lansia Perubahan sosial di masyarakat kecenderungan perubahan struktur keluarga dari keluarga luas(extended family) ke keluarga inti (nuclear family)
Lansia tinggal terpisah dengan anak-anak mereka
Mjd “beban” keluarga dan masyarakat terutama bagi mereka yang memasuki usia tuanya tidak dipersiapkan sejak dini Masyarakat didefenisikan satu kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi, memiliki sistem aturan yang mengikat seluruh warga masyarakat dan adanya rasa identitas bersama. Anggota masyarakat suatu desa mungkin saja terdiri dari orang-orang yang sekerabat dan seketurunan , yang terikat dengan aturan-aturan sukubangsa dalam bentuk aturan adat-istiadat peran dan kedudukan lansia dalam keluarga dan masyarakat sangat dipengaruhi oleh pandangan kebudayaan mengenai orang lanjut usia. Perbedaan pandangan terhadap usia lanjut akan membuat sikap dan penghargaan terhadap orang lansia akan berbeda dalam keluarga dan masyarakat. Kedudukan dan Peranan orang lansia dalam keluarga dan masyarakat dianggap sebagai orang yang harus dihormati dan dihargai apalagi dianggap memiliki prestise yang tinggi dalam masyarakat menjadikan lansia secara psikologis lebih sehat secara mental. Perasaan diterima oleh orang lain akan mempengaruhi tanggapan mereka dalam memasuki hari tua, dan berpengaruh pula kepada derajat kesehatan lansia. Berbeda halnya jika lansia dianggap peranan yang tidak diinginkan dalam masyarakat. secara universal terdapat pandangan bahwa seorang lansia dianggap sebagai sumber terkumpulnya kebijaksanaan dan kearifan. Lansia dianggap memiliki kelebihan, keahlian tertentu dan dengan pengalaman yang demikian luas sehingga mereka harus dihormati Pada masyarakat tradisional yang umumnya terdiri dari keluarga luas, memasuki usia lanjut tidak perlu dirisaukan. Mereka memiliki jaminan sosial yang paling baik yaitu anak dan saudara-saudara lainnya. Anak masih merasa berkewajiban dan mempunyai loyalitas menyantuni orang tua mereka yang sudah tidak dapat megurus dirinya sendiri. Nilai yang masih berlaku dalam masyarakat bahwa anak wajib memberikan kasih sayang kepada orangtuanya sebagaimana pernah mereka dapatkan sewaktu mereka masih kecil Pada masyarakat modern, keberadaan orang tua dalam keluarga anak dapat menganggu kehidupan ekonomi keluarga anak, kasih sayang yang terbagi, dan mungkin masalah kepengurusan rumah tangga karena turut campurnya orang tua dalam urusan keluarga anak. Kecenderungan masyarakat modern saat ini membentuk keluarga inti membawa masalah terhadap jaminan ekonomi dan kesehatan lansia. Masalah lansia di masyarakat Masalah yang dihadapi lansia pada umumnya: Masalah fisik, kesehatan, gizi buruk, penyakit tua Mental, spiritual: daya piker turun atau pikun Ekonomi: kemiskinan, terlantar (tidak punya sanak saudara) Sosial: menyendiri, terisolasi, tidak ada hubungan dengan tetangga, saudara dan lain- lain Peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia, yaitu melalui perubahan perilaku kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan masyarakat, perbaikan lingkungan (fisik, biologis, sosial-budaya, ekonomi), membantu penyelenggaraan yankes (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif), dan Ikut dalam proses kontrol dan evaluasi pelaksanaan pelayanan bagi lansia Mewujudkan dukungan keluarga dan masyarakat terhadap kehidupan lanjut usia; Mewujudkan sistem perlindungan dan jaminan sosial yang dapat meningkatkan kehidupan penduduk lanjut usia; Mewujudkan kesempatan kerja dan aktivitas untuk mengaktualisasikan diri dalam keluarga dan masyarakat; Mewujudkan iklim kehidupan yang mendorong lanjut usia dapat melakukan kegiatan sosial keagamaan dan kerohanian; Mewujudkan aksesibilitas lanjut usia terhadap sarana dan pelayanan umum serta sumber lainya.
Pelayanan Sosial Lanjut Usia 17
Membentuk dan memperkuat kelembagaan lanjut usia; Memperkuat koordinasi antar instansi dan institusi terkait; Memperkuat penanganan terhadap lanjut usia miskin, terlantar, cacat dan mengalami tindak kekerasan; Memelihara dan memperkuat dukungan keluarga dan masyarakat terhadap kehidupan lanjut usia; Meningkatkan kualitas hidup lanjut usia baik aspek ekonomi, mental keagamaan, aktualisasi dan kualitas diri lanjut usia; Meningkatkan upaya penyediaan sarana dan fasilitas khusus bagi lanjut usia.
Pelayanan Sosial Lanjut Usia 18
Program-program : Melalui panti: pemerintah dan swasta atau NGO Diluar panti, penanganan diluar panti, penanganan di keluarga, dimasyarakat, oleh NGO dan juga oleh pemerintah Home care merupakan penanganan diluar panti, dikeluarga sendiri atau pendamping Penanganan lansia oleh kelompok lansia sendiri seperti: yayasan2, Pensiunan purnakaryawan, grup2 lansia Program Pemberdayaan Lansia Tujuan memberdayakan lansia sehingga mereka mampu untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatannya serta dapat menyumbangkan tenaga dan kemampuannya untuk kepentingan keluarga dan masyarakat. Program Pemberdayaan Lansia sasaran utama yaitu para lanjut usia dan sasaran antara yaitu keluarga yang memiliki lansia, kelompok usia pra lansia dan masyarakat. Kegiatan yang dikembangkan lebih menempatkan lansia sebagai subjek bersifat kegiatan yang mempertahankan derajat kesehatan, meningkatkan daya ingat, meningkatkan rasa percaya diri dan kebugaran lansia. Program Pemberdayaan Lansia Program yang dikembangkan hendaknya berbasis masyarakat sehingga dapat melibatkan masyarakat dan keluarga yang memiliki lansia dalam pengembangan program- programnya. Kegiatan bisa berupa: need assessment, seminar dan lokakarya mengenai pengembangan program pelayanan bagi lansia, posyandu lansia, Taman Pembinaan Lanjut Usia (TPL), pengumpulan data lansia serta pengembangan jaringan kerjasama Pendekatan dalam Pelayanan Kesehatan Lansia Pendekatan yang bisa mencakup sehat fisik, psikologis, spiritual dan sosial Pendekatan satu aspek tidak akan menunjang pelayanan kesehatan pada lansia yg membutuhkan pelayanan komprehensif Pendekatan eklektik holistik pdkt yg mencakup aspek psikososial dan lingkungan yang menyertai Pendekatan dalam Pelayanan Kesehatan Lansia,meliputi Pdkt. Biologis:menitik beratkan pada perubahan2 biologis. Perubahan mencakup anatomi & fisiologi serta berkembangnya kondisi patologis yg multiple Pdkt. Psikologis: menekankan pd pemeliharaan dan pengembangan fs.2 kognitif, afektif, konatif dan kepribadian Pdkt sosial budaya: menekankan perhatian pada masalah2 sosial budaya yang mempengaruhi lansia Pendekatan Psikologis Fungsi Kognitif Kemampuan belajar (learning) Kemampuan pemahaman (comprehension) Kinerja (performance) Pemecahan masalah (problem solving) Daya ingat (memory) Motivasi Pengambilan keputusan kebijaksanaan Pendekatan Psikologis Fungsi afektif Biologis: perasaan indera, perasaan vital dan perasaan naluriah Psikologis: p.diri, p. sosial, p.etis, estetis, intelek, religius Fungsi konatif (psikomotor) kepribadian Pendekatan Sosial Budaya “disengagement theory of aging”proses pelepasan ikatan/ penarikan diri scr pelan2 tetapi pasti & teratur dari individu atau masy thd satu sama lain terjadi scr alamiah dan tidak dpt dihindari. Hal tsb berlangsung sampai penarikan diri yang terakhir, yaitu mati “Continuity theory”berdasar asumsi bahwa identity adlh fungsi hubungan & interaksi dg orang lain. Pendekatan Sosial Budaya “activity theory” orang yg masa mudanya sangat aktif akan terus memelihara keaktifannya setelah dia tua. “sense of integrity” dibangun semasa muda & tetap terpelihara sampai tua. Erickson membagi manusia menurut fase umurnya. Ada masa krisis dlm setiap fase. Pada masa tua ada pilihan antara “sense of integrity” dan “sense of despair” krn ada rasa takut kematian Melalui Direktorat PSLU sbg pelaksana program pelayanan
Instrumen layanan Praktek
Pekerjaan Sosial 1. Dalam Panti; 2. Luar Panti; 3. Kelembagaan Sosial; 4. Perlindungan Sosial dan Aksesibilitas.
Pelayanan Sosial Lanjut Usia 29
1. Dalam Panti Dilaksanakan oleh satuan kerja/unit pelaksana teknis (UPT) yang diarahkan untuk melayani dan memberi manfaat kepada Lansia dalam memenuhi penghidupan yang layak. Manfaat yang dapat diperoleh oleh LANSIA : Pelayanan reguler Pelayanan harian (Day Care Services) Pelayanan melalui Subsidi Silang.
Pelayanan Sosial Lanjut Usia 30
2. Luar Panti Pelayanan sosial berbasis keluarga, masyarakat dan organisasi sosial yang diarahkan untuk melayani dan memberi manfaat kepada Lansia dalam memenuhi penghidupan yang layak, Manfaat yang dapat diperoleh oleh LANSIA : menerima bantuan pangan, bantuan kebersihan, perawatan kesehatan, pendampingan, rekreasi, konseling dan rujukan lansia tidak potensial mendapat layanan di lingk keluarganya (Home Care ) lansia terlantar mendapat layanan melalui keluarga orang lain (Foster Care) Pelayanan Sosial Lanjut Usia 31 Pemberdayaan Sosial
Merupakan pelayanan sosial kepada kepada Lansia
kurang mampu yang masih potensial Lansia memperoleh bimbingan dan keterampilan secara perorangan dan menerima Bantuan Paket Usaha Ekonomis Produktif (UEP) dekon Menerima Bimb.bang.tramp Ush, terima bant. secara kelompok (berjumlah 5 – 10 org) berupa Paket bantuan KUBE dekon Pembinaan Usaha Ekonomis Produktif, diberikan thdp Pra lanjut Usia dgn Pemantapan Penyiapan Pra Lansia memasuki masa tua. Pelayanan Sosial Lanjut Usia 32 3. Kelembagaan Sosial Lanjut Usia Jejaring (Network) antar lembaga, baik nasional maupun internasional dalam penanganan lansia. Pembinaan dan pengembangan Kelembagaan - Menumbuhkan Lembaga Sosial baru - Mempertahankan LS yang sudah ada - Mengembangkan (kualitas & Jangkauan) Pelembagaan Kesej.LU ( Penanaman nilai2 masy. - Penyelenggaraan HLUN dan HLUIN. - Pemberian penghargaan terhdp LU. - Kampanye Sosial. Pengembangan Graha Lansia (Rencana kedepan) Pelayanan Sosial Lanjut Usia 33 4. Perlindungan sosial dan aksesibilitas
Perlindungan sosial Lansia TC
Pengembangan jangkauan aksesibilitas Lansia pendampingan Pemberian Jaminan Sosial Lanjut Usia JSLU Peningkatan mitra kerja instansi terkait, (masyarakat/Orsos/pemda )