You are on page 1of 19

BIOMEDIK

TINNITUS
Pengertian

Tinnitus adalah salah satu bentuk gangguan


pendengaran berupa sentasai suara tanpa adanya
rangasangan dari luar, dapat berupa sinyal
mekanoakustik atau listrik. Keluhan ini dapat
berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis
atau berbagai macam bunyi yang lain
Anatomi
Fisiologi
Telinga Luar
Daun telinga berfungsi untuk memusatkan gelombang suara masuk
ke saluran telinga
Saluran telinga luar, pada bagian ini terdapat kelenjar sudorifera
yang menghasilkan serumen, Serumen tersebut menjaga telinga
agar tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam telinga
Membran Timpani, bagian ini memiliki fungsi untuk menangkap
gelombang suara
Telinga Tengah
Telinga tengah adalah rongga yang berisi udara dan menjaga
tekanan udara tetap seimbang. Dinding pada telinga tengah dilapisi
sel epitel. Fungsi utama telinga tengah yaitu menetuskan suara yang
diterima darii telinga luar ke telinga bagian dalam. Telinga tengah
terdiri dari 3 tulang pendengaran utama yakni Maleus atau Martil,
Incus atau Landasan, dan Stapes atau Sanggurdi
Con’t

Telinga Dalam
Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki
sel-sel syaraf didalamnya
Vertibuli Bagian ini terdiri atas sakula dan urikula.
Sakula dan urikula tersusun oleh sel rambut yang
memiliki struktur khusus yang disebut dengan macula
acustika
Kanalis semisirkularis memiliki fungsi menjaga
keseimbangan
Mekanisme Pendengaran
Frekuensi Pendengaran
Patofisiologi Tinnitus

 70-80% belum diketahui secara pasti


 Sebagian kecil disebabkan karena
lingkungan, kebiasaan dan penyakit lain
(DM, hipertensi dan artheroklerosis).
Hub Artherosklerosis dengan Tinnitus

Aterosklerosis adalah radang pada pembuluh darah


manusia yang disebabkan penumpukan plak
ateromatus. Dengan bertambahnya usia, penumpukan
kolesterol dan bentuk-bentuk deposit lemak lainnya,
pembuluh darah mayor ke telinga tengah kehilangan
sebagian elastisitasnya. Hal ini mengakibatkan aliran
darah menjadi semakin sulit dan kadang-kadang
mengalami turbulensi (perubahan aliran darah yang
terjadi pada jangka waktu tertentu) sehingga
memudahkan telinga untuk mendeteksi iramanya.
Hub Hipertensi dengan Tinnitus

Hub. hipertensi dengan tinnitus terkait dengan


vaskularisasi koklea. Pada hipertensi kronik dapat
terjadi trombosis, emboli, vasospasme, dan adanya
faktor lipid. Reduksi dari oksigenasi pada koklea sangat
berpengaruh pada hambatan vaskularisasi. Akibat
adanya hambatan pada vaskularisasi koklea, dapat
terjadi iskemia koklea yg dapat mengakibatkan
terjadinya kehilangan pendengaran tuli sensorineural
dan tinnitus
Hub DM dengan Tinnitus

Penebalan dinding kapiler stria vaskularis dan


mediolus hingga 10 sampai 20 kali pada
penderita DM. Dengan penebalan dinding
kapiler ini, akan terjadi pengurangan ukuran
lumen pembuluh darah yang akan
mempengaruhi arteri internal auditory.
Penatalaksanaan
Pengobatan tinnitus dibagi dalam 4 cara yaitu:
1. Psikologi, dengan memberikan konsultasi psikologi
untuk meyakini pasien bahwa penyakitnya tidak
berbahaya, mengajarkan relaksasi setiap hari
2. Elektrofisiologik, yaitu memberibstimulasi
elektroakustik dengan intensitas suara yang lebih keras
dari tinnitusnya, dapat dengan alat bantu
3. Terapi medikamentosa untuk meningkatkan aliran
darah koklea, tranquilize, antidepresan sedatif,
neurotonik, vitamin dan mineral
4. Bedah, dilakukan pada tumor akustik neuroma

Nb : obat penenang ata obat dpt diberikan saat menjelang


tidur pd pasien yang tergangg pada tinnitus itu
Obat yg digunakan
1. Antidepresan
Digunakan sebagai pengobatan tinnitus kronis. Alasan utamanya
digunakan antidepresan pada tinnitus adalah karena seringnya
terjadinya gangguan depresi pada pasien tinnitus. Selain itu
antidepresan salah satu obat yg efektif untuk mengobati
sindrom nyeri neuropatik kronik, pada akhirnya menyerupai
tinnitus
2. Benzodiazepine
Benzodiazepin digunakan sebagai pengobatan jangka pendek
tinnitus. Benzodiazepin menimbulkan efeknya dgn terikat ke
tempat khusus di reseptor GABA, Dilaporkan clonazepam
secara signifikan dpt menurunkan ggn suara pada pasien
tinnitus.
Con’t

3. Antiglutamatergik
Digunakan pada tinnitus untuk mengurangi neurotransmitter
rangsang. Peningkatan neurotransmitter glutamaik
berpengaruh pada tinnitus akut, dan tinnitus kronik pada
auditori sentral. Berdasarkan penelitian penggnaan
acamprosate tdk memberikan penguruh pada penggunaan 30
hari, dan menimbulkan efek signifikan pd 90 hari penggunaan.
4. Dopaminergik -Obat antidopaminergik
Golongan dopaminergik maupun antidopaminergik diusulkan
pd pengobatan tinnitus. Dopamin memiliki fungsi pada
penghambatan di koklea
3. Antiglutamatergik
Digunakan pada tinnitus untuk mengurangi neurotransmitter
rangsang. Peningkatan neurotransmitter glutamaik
berpengaruh pada tinnitus akut, dan tinnitus kronik pada
auditori sentral. Berdasarkan penelitian penggnaan
acamprosate tdk memberikan penguruh pada penggunaan 30
hari, dan menimbulkan efek signifikan pd 90 hari penggunaan.
4. Dopaminergik -Obat antidopaminergik
Golongan dopaminergik maupun antidopaminergik diusulkan
pd pengobatan tinnitus. Dopamin memiliki fungsi pada
penghambatan di koklea. Pramipexole berdasarkan penelitian
dpt mengurangi ggn pada tinnitus dan mengurangi skor
handicap
5. Gol. Relaksasi otot
Dilaporkan baclofen agonis GABAB memiliki efek relaksasi otot,
terbukti mengrangi hipereksitabilitas yang disebabkan oleh
paparan sinar di colliculus inferior.
6. Gol. Lain
Telah diteliti memiliki kemampuan terbatas dan membutuhkan
penelitian lebih HMG CoA (atrovastatin), vasodilator, loop
diuretik, herbal ginko biloba, analog prostaglandin, melatonin,
CCB (nimodipin), mineral termasuk zinc
Terima Kasih

You might also like