Professional Documents
Culture Documents
INDIKATOR MUTU/KINERJA
Mengapa perlu melakukan
pengukuran ?
Present state
Compare to
standard
Compare to
competitors
(benchmarking)
Monitor:
– Stability
– Improvement
– Deterioration
Opportunity for
improvement
Dimensi mutu Diisi dengan dimensi mutu yang mana yang terkait dengan indikator tsb
Tujuan indikator Diisi dengan apa yang ingin ditunjukkan dengan indikatr tsb (apa
maksud dari penggunaan indikator tersebut); untuk memberi
petunjuk/tanda bahwa…….
Rationalisasi Diisi dengan latar belakang dan alasan mengapa indikator tsb perlu
diambil sebagai alat pengukuran kinerja
Definisi terminologi yang Jika ada istilah yang perlu dijelaskan, maka didefinisikan pada kolom ini
digunakan
Frekuensi updating data Diisi dengan kapan pengumpulan data harus dilakukan apakah tiap
(pengumpulan data) hari, seminggu sekali, tiap bulan sekali, atau tiap tiga bulan sekali
Periode dilakukan analisis Diisi dengan kapan indikator tsb dianalisis untuk kemudian dilaporkan
dan difeedback pada unit terkait
Efficacy Keefektifan
Efficiency
Efisiensi
Safety Keamanan
Continuity Kesinambungan
Of care pelayanan
Technical Kompetensi tehnis
Competence Dimensi Mutu
Amenities Kenyamanan
Human
Hub. Antar manusia
relation
Cara menetapkan threshold
(Katz & Green, 1997)
Sentinel event (kejadian luar biasa, a serious,
undesirable, and often avoidable process or outcome)
indicator: target = 0, misalnya pembedahan pada sisi
yang salah
Rate based indicator:
– Kumpulkan data untuk periode waktu tertentu
– Hitung mean dan standard deviasi
– Tetapkan simpangan yang bisa diterima
– Ingat rate-based indicator tidak pernah 100 %
Rujukan (referensi) sebagai konsensus nasional atau
konsensus profesi
Jika rate based indicator belum dapat ditentukan, dapat
ditetapkan threshold secara konsensus pada tahun
pertama.
Adakalanya threshold tidak dapat ditetapkan, penilaian
terhadap indikator berdasarkan trend naik atau turun.
Tugas
Pilih unit pelayanan (Admen, UKM, atau
UKP)
Susun 3 indikator
Lengkapi profil indikator untuk satu
indikator dg format yang ditentukan
Indikator Rata-rata LOS maternal postnatal sesudah melahirkan
Tujuan indikator Memberikan signal apakah postnatal maternal LOS lebih tinggi atau
lebih rendah dibandingkan rata-rata rumah sakit mitra benchmark
Rationalisasi Ada kecenderungan early discharge bagi ibu segera sesudah melahirkan, sehingga
perawatan belum sempurna, ibu sudah dipulangkan, dan dapat membahayakan
bagi ibu dan bayi yang dilahirkan. Pada kasus-kasus tertentu justru terjadi
perpanjangan lama perawatan yang berakibat pasien dirugikan
Definisi terminologi yang Pengertian postnatal :…………….dsb
digunakan
Numerator (pembilang) Postnatal LOS dari ibu di rumah sakit diukur dalam hari
Standar pencapaian
(threshold/target)
Sumber data numerator Data persalinan dan statistik inpatient di rumah sakit
dan denominator
Indikator Angka kelengkapan rekam medis
Tujuan indikator Untuk menilai kinerja dokter spesialis dalam melakukan pengisian
dokumen rekam medis
Rationalisasi Dari hasil survey tahun 2005 ternyata 50 % sampel RM yang diambil
tidak diisi lengkap. Kelengkapan pengisian rekam medis sangat
diperlukan untuk tindak lanjut pelayanan medis, begitu juga pada saat
kunjungan ulang pasien.
Definisi terminologi yang Rekam medis adalah………
digunakan Kelengkapan rekam medis meliputi kelengkapan pengisian identitas,
biodata, riwayat penyakit, diagnosis, terapi, tindak lanjug…….
Frekuensi updating Tiap bulan
indikator (pengumpulan
data)
Periode dilakukan analisis Tiap tiga bulan
Numerator (pembilang) Jumlah rekam medis yang disampling yang terisi dengan lengkap pada
periode satu bulan
Denominator (penyebut) Jumlah seluruh rekam medis yang disampling pada periode satu bulan
Standar pencapaian 90 %
(threshold/target)
Sumber data numerator Dokumen rekam medis
Indikator Angka kejadian phlebitis di ruang rawat inap 2 hari setelah
pemasangan infus
Dimensi mutu Keselamatan pasien, kompetensi tehnis
Tujuan indikator Untuk mengetahui apakah petugas bekerja sesuai protap pemasangan infus
Rationalisasi Dari 100 pasien yang diinfus 10 % mengalami phlebitis dari hasil survei Jan
s/d Mar 2006. Terjadiany phlebitis terkait dengan ketidak taatan dalam
menjalankan prosedur pemasangan infus. Phlebitis berpotensi untuk
terjadinya sepsis
Definisi terminologi yang Phlebitis adalah radang pada pembuluh darah balik setelah dilakukan
digunakan pemasangan infus 2 hari dengan tanda-tanda:.....
Denominator (penyebut) Jumlah pasien rawat inap yang dipasang infus dalam waktu satu bulan
Standar pencapaian 5%
(threshold/target)
Penanggung jawab
pengumpulan data
Sumber data numerator dan Check list harian infeksi nosokomial
denominator
Indikator Ketepatan waktu pembayaran
Definisi terminologi yang Waktu pembayaran yang tepat waktu adalah waktu yang dibutuhkan
digunakan mulai dari klaim masuk sampai dengan klaim dibayarkan, tidak melebihi
6 hari kerja
Frekuensi updating Setiap bulan
indikator (pengumpulan
data)
Periode dilakukan analisis Setiap tiga bulan
Numerator (pembilang) Jumlah klaim yang terbayar tepat waktu dalam waktu satu bulan
Dimensi mutu
Tujuan indikator
Rationalisasi
Frekuensi updating
indikator (pengumpulan
data)
Periode dilakukan analisis
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Standar pencapaian
(threshold/target)
Sumber data numerator
dan denominator
Indikator
Dimensi mutu
Tujuan indikator
Rationalisasi
Frekuensi updating
indikator (pengumpulan
data)
Periode dilakukan analisis
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Standar pencapaian
(threshold/target)
Sumber data numerator
dan denominator
Indikator dan dimensi mutu
Angka dekubitus :
– Appropriateness dari pelayanan keperawatan
Jumlah pasien yang jatuh dari tempat tidur
dalam waktu satu bulan:
– Patient safety
Angka kelengkapan rekam medis:
– Continuity of care (kesinambungan
pelayanan)
– Patient safety
References
Bapelkes Gombong (2000), Laporan Evaluasi Pasca Pelatihan Jaminan Mutu, Gombong.
Katz, J.M., Green, E.,(1997) Managing Quality: A Guide to System-Wide Performance
Management in Health Care, 2nd ed, Mosby, St Louis: 24-32
Meisenheimer, C.G., (1997) Improving Quality: A guide to Effective Programs, 2nd ed, Aspen,
Maryland:33-44.
Mohr, J.J., Batalden, P.B., (2002), Improving Safety on the front lines: the role of clinical
microsystems, Qual Saf Health Care: 11:45-50.
Morris, A.H., Decision support and safety of clinical environment, Qual Saf Health Care. 11:69-
75.
Moss, F., Barach, P., (2002), Quality and Safety in Health Care: a time of transition,
Qual Saf Health Care, 11:1.
NHMRC (National Health and Medical Research Council), 1998, A guide to development,
implementation, and evaluation of clinical practice guidelines, Canberra.
Pusdiklat DepKes RI, (1996) Modul Pelatihan Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar di
Puskesmas, Jakarta
Reason, J., Combating omission errors through task analysis and good reminders,
Qual Saf Health Care, 11:40-44.
Schroeder, P., (1994), Improving Quality and Performance: Concepts, Programs, and
Technioques, Mosby, St Louis: 9-11
Swage, T., (2000), Clinical Governance in Health Care Practice, Butterworth Heinemann,
Oxford: 197.
WHO, Division of Strengthening of Health Services District Health System, The Contemporary
use of Standards in Health Care, 1993.