You are on page 1of 29

THEMATIC APPERCEPTION TEST

Wanodya Kusumastuti, M.Psi., Psikolog


Universitas Muhammadiyah Purworejo
2017
SEJARAH TAT

 Dikembangkan oleh Henry Murray dan Christina Morgan


 Pertama kali diterbitkan pada tahun 1936 oleh Har vard
Psychological Clinic.
 Dikembangkan secara lebih intensif pada tahun 138 dan 1943.
 TAT menggunakan metode proyeksi dalam mengungkapkan
dinamika kepribadian yang akan menampakkan diri dalam
hubungan interpersonal dan dalam apersepsi terhadap
lingkungan.
 TAT merupakan suatu metode untuk mengungkap dorongan-
dorongan, emosi, kompleks dan konflik dari kepribadian.
 TAT dapat membantu untuk memperoleh hasil yang
komprehensif mengenai kepribadian dan penjelasan tentang
terjadinya perilaku menyimpang, pdikosomatis, neurosis dan
psikosis
 TAT berdasarkan prinsip ideographic --> memahami bagian2 atau
detail
APPERCEPTION

 Apperception = apersepsi, memiliki arti:


 menyatupadukan dan mengasimilasikan suatu
pengamatan dengan pengalaman yang sudah
dimiliki.
 Interpretasi yang bermakna/mempunyai nilai
individual yang khas, sehingga apa yang ditangkap
sudah merupakan sesuatu yang bermakna
individual.

 TAT adalah tes yang mengapersepsikan tema dari


gambar yang ambigu berbentuk proyektif dan
diceritakan berdasarkan apa yang telah
dipersepsikannya.
TAT memiliki sifat ambigu dan tidak
terstruktur sehingga setiap testee dapat
mempersepsikan sesuai dengan persepsinya
masing-masing.
TAT dapat digunakan mulai usia 15 tahun,
anak usia 4-14 tahun dapat menggunakan
CAT
KEGUNAAN TAT

 TAT memiliki kegunaan:


 A) mengungkapkan dinamika kepribadian (dorongan emosi,
kebutuhan dan konflik pribadi yang dominan)
 B) dapat digunakan untuk menginterpretasikan segala bentuk
tingkah laku menyimpang atau abnormal
 C) dapat digunakan sebagai asesmen awal pengantar dalam
melaksanakan interview dalam proses intervensi
ASUMSI DAN DASAR PEMIKIRAN

 Tes kepribadian dengan teknik proyeksi memiliki ciri yang


khas yaitu adanya penggunaan stimulus sbg sarana proyeksi,
karena:

 Tidak semua orang dapat mengkomunikasikan dengan jelas


mengenai ide dan sikapnya yang ada dalam kesadaran
 Banyak hal yang tidak disadari oleh seseorang yang tidak
mampu untuk dikemukakannya.
 Maksud penggunaan stimulus tertentu adalah jika testee
dihadapkan pada sejumlah stimulus yang ambigu dan diminta
untuk memberikan respon terhadap stimulus itu, maka testee
akan memproyeksikan need dan press-nya sbg bentuk respon.

 Pada umumnya, testee akan menginterpretasikan stimulus


berdasarkan pengalaman masa lalu dan kebutuhan masa kini.
ASPEK

 Penggunaan TAT dapat mengungkap beberapa hal dari diri


testee:
 1) mental  mengungkap kematangan pemikiran dan
pengalaman testee
 2) imajinasi  mengungkap kreativitas testee melalui
pengekspresian terhadap gambar yang berisi sebuah cerita
 3) dinamika keluarga  mengungkap latar belakang keluarga,
konflik dalam keluarga
 4) penyesuaian terhadap diri sendiri  mengungkap penerimaan
atau penolakan testee terhadap dirinya
 5) emosi mengungkap reaksi emosi yang dominan muncul
dalam diri testee
 6) penyesuaian seksual mengungkap bagaimana hubungan
testee terhadap teman sebaya yang berlainan jenis
 7) behavioral  mengungkap perilaku testee yang muncul saat
tes
 Interpretasi TAT terbagi menjadi 3 aspek:
 Need  keadaan batin dan sentimen yang dikenakan kepada
tokoh pahlawan sebagai kecenderungan kepribadian
pengarangnya sendiri (testee)
 1) respon terhadap suatu objek atau sekelompok objek yang
berfungsi sebagai stimulus.
 2) menyebabkan munculnya perilaku
 3) adanya suatu konsekuensi atau hasil akhir dari perilaku itu
 4) adanya suatu respon emosional tertentu dalam perilaku
tersebut
 5) ada tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu setelah
seluruh respon dilakukan
20 KEBUTUHAN/NEED MENURUT MURRAY

 Abasement  kebutuhan untuk merendahkan diri, menerima hukuman


bila melakukan kesalahan.
 Achievement  kebutuhan untuk berprestasi, memecahkan masalah,
mengerjakan tugas secepat dan sebaik mungkin.
 Afiliasi  kebutuhan untuk ber teman, menjalin hubungan
 A gresi  kebutuhan untuk berkelahi, melukai orang lain, menyerang
 Otonomi  kebutuhan untuk kebebasan, tidak tergantung, mencari
kemandirian
 Counteraction  usaha untuk menguasai kelemahan, mengatasi
kegagalan
 Defendance  kebutuhan per tahanan, keinginan untuk
memper tahankan diri
 Deference  hormat, berbuat yang diharapkan orang lain
 Dominance  menguasai orang lain, menjadi pemimpin
 Exhibition  menonjolkan diri supaya dilihat orang lain, menjadi pusat
perhatian
 Hermavoidance  penolakan kerusakan, menolak hal-hal yang
merugikan, menyakitkan badan dan menghindari bahaya.
 Inavoidance  usaha-usaha menghindari hal-hal yang
memalukan, yang membawa kegagalan
 Nur turance  memberi perhatian, bantuan, per tolongan, kasih
sayang pada orang lain
 Order  teratur, kerapian
 Play  bermain, rileks, menghindari hal-hal yang menegangkan
 Rejection  menolak orang lain, pihak lain
 Sentience  mencari kesenangan melalui pengamatan indra
 Sex  berkaitan dengan aktivitas seksual
 Succorance  keinginan untuk memperoleh bantuan,
per tolongan dan simpati
 Understanding -> kebutuhan untuk memahami, menganalisis
pengalaman, konsep dan menemukan hubungan satu dan yang
lain
 Press  faktor-faktor eksternal dalam kehidupan seseorang
yang berupa situasi, objek dan/atau orang. Press merupakan
pandangan testee terhadap dunia atau kesan yang cenderung
diproyeksikan pada situasi yang dihadapi. Situasi yang
dijumpai dalam press adalah:
 1) situasi yang benar-benar dijumpai
 2) situasi yang dijumpai pada angan-angan
 3) situasi pada saat testing
 4) situasi yang diharapkan terjadi

 Untuk mengetahui situasi apa dan kapan yang diproyeksikan,


maka interpreter perlu mengetahui kehidupan testee di masa
lalu dan keadaan sekarang -> asesmen awal
 Thema  interaksi press dan need yang mengakibatkan suatu
perilaku tertentu
PROSEDUR

 Dalam TAT, ada beberapa prosedur yang harus dilakukan


tester, yaitu:
 1) building rapport  tester membuat testee merasa nyaman
dan mendapat penerimaan dengan cara membina hubungan
akrab dengan testee
 2) tester menyediakan tempat yang nyaman sehingga
komunikasi dapat berjalan dengan lancar
 3) tester menyiapkan materi tes, seperti kartu TAT,
pensil/pulpen, penghapus, kertas (untuk menulis respon
testee), alat perekam suara dan stopwatch
 4) tester memberikan petunjuk pelaksanan tugas dan
menyajikan gambar satu demi satu. Testee menanggapi
secara verbal setiap gambar yang disajikan.
 Tester mencatat atau merekam, pada tes ini ada beberapa hal
yang perlu dicatat oleh tester yaitu:
 1) data pribadi testee (nama, jenis kelamin, umur,
pendidikan, alamat, status perkawinan, tanggal tes, tujuan
tes, nama tester),
 2) semua respon testee terhadap gambar atau terhadap
suasana penyajiannya, misalnya salah ucap, salah kata,
ulangan kata, susunan kalimat yang tidak teratur dan kalimat
yang aneh,
 3) tingkah laku testee saat tes berlangsung, seperti berhenti
bercerita, berdehem, mengusap hidung, menarik telinga,
berkeringat, berhenti menyulut rokok, ragu-ragu, tics, dll.
5 TEKNIK RECORDING

 Manual recording yaitu sebuah teknik dimana tester mencatat


sendiri semua jawaban testee pada kertas kosong. Kelebihan
dari teknik ini adalah tester dapat mengingat semua jawaban
testee, karena tester sendiri yang mencatat. Kelemahan
teknik ini adalah tester tidak dapat mengamati ekspresi
wajah testee saat bercerita karena tester sibuk mencatat
jawaban.
 Self recording yaitu sebuah teknik dimana testee sendiri yang
mencatat semua jawabannya. Kelebihan dari teknik ini adalah
tester dapat mengamati setiap ekpresi yang dimunculkan
oleh testee saat mengungkapkan cerita. Kelemahan dari
teknik ini adalah hilangnya responsivitas testee dalam
menjawab karena testee terfokus pada apa yang akan ia tulis,
 Stenografi yaitu sebuah teknik dimana tester menulis dengan
cepat dan menggunakan simbol atau singkatan. Kelebihan
dari teknik ini adalah tester dapat mengingat semua jawaban
testee yang sudha dituliskan dengan simbol atau singkatan.
Kelemahan teknik ini adalah jika data ini digunakan oleh
psikolog lain untuk second opinion, maka kemungkinan
psikolog tersebut akan mengalami kesulitan dalam membaca
catatan tester.
 Machine recording yaitu sebuah teknik dimana tester
menggunakan tape recorder atau video. Kelebihan teknik ini
adalah semua data dapat diperoleh secara baik dan bdapat
diputar ulang, jika tester mengalami kelupaan dalam
mengolah informasi. Kelemahannya adalah jika tester tidak
memiliki catatan pendukung manual maka bisa lupa untuk
melakukan inquiry.
 Hidden microphone yaitu teknik dimana tester menggunakan
dua tenaga sukarela, satu orang untuk mencatat cerita testee
dan satu orang untuk memperhatikan ekspresi testee.
Kelebihan dari teknik ini adalah tester mendapat kemudahan
dalam melakukan proses pengetesan. Kelemahan dari teknik
ini adalah kemungkinan testee menolaka karena merasa
malu dan tidak nyaman dengan keberadaan orang lain (selain
tester) selama proses pengetesan berlangsung.
KARAKTERISTIK KARTU TAT

 A) karakteristik kartu-kartu
 1) kejelasan struktur konteks/situasi orang dan objek tampak
jelas
 2) situasi kejadiannya  kejadian biasa/luar biasa
tergantung dari pengalaman testee

 B) kriteria pemilihan kartu


 Selain menyajikan 10 kartu wajib, ada kriteria dalam
pemilihan kartu, yaitu:
 1) hubungan interpersonal yang paling dasar
 2) kecocokan pada problem-problem khusus
 3) keraguan saat bercerita
MATERI DAN ADMINISTRASI TES

 A. MATERI TES
 Materi yang dipakai untuk asesmen kepribadian memerlukan
materi sebagai berikut:
 kartu-kartu TAT
 Kertas dan alat tulis untuk mencatat cerita klien
 Alat perekam (dengan seijin testee)
 Pencatat waktu

 Pencatatan waktu dapat membantu mendapatkan informasi jika


terjadi keragu-raguan/kebisuan yang mungkin mencerminkan
adanya perjuangan dengan materi kartu yang membangkitkan
kecemasan atau mengingat adanya konflik tertentu pada diri
testee.
 Idealnya waktu yang diberikan kepada testee untuk bercerita
pada masing-masing kartu adalah 5 menit.
 Secara keseluruhan ada 31 kartu TAT (30 kartu bergambar
dan 1 kartu kosong).
 Untuk pemeriksa digunakan 20 kartu yang dibagi dalam 2
tahap pemeriksaan, 11 kartu untuk semua testee termasuk
kartu kosong, dan 9 kartu yang disesuaikan untuk
dewasa/anak dan pria/wanita.
 Sembilan kartu tersebut ditandai dengan:
 BM berarti boy dan male untuk pria
 GF berarti girl dan female untuk wanita
 MF berarti male dan female untuk dewasa (usia ≥ 15 tahun)
 BG berarti boy dan girl untuk anak-anak (usia ≤ 15 tahun)
TAHAPAN PENYAJIAN 20 KARTU

Tahap I Tahap II
Kartu 1 Kartu 11
Kartu 2 Kartu 12M=12F=12BG
Kartu 3 BM=3GF Kartu 13MF=13B=13G
Kartu 4 Kartu 14
Kartu 5 Kartu 15
Kartu 6 BM=6GF Kartu 16 (kartu kosong)
Kartu 7BM=7GF Kartu 17BM=17GF
Kartu 8BM=8GF Kartu 18BM=18GF
Kartu 9BM=9GF Kartu 19
Kartu 10 Kartu 10
 10 kartu wajib yang disajikan pada tahap pertama yaitu:
 Kartu 1 , 2, 3BM, 4, 6BM, 7GF, 8BM, 9GF, 10, 13MF dan 16
STIMULUS LATEN PADA KARTU TAT
No Kartu Keterangan kartu Stimulus yang dihasilkan
1 Gambar anak sedang memandangi 1) Keinginan untuk
biola berprestasi
2) Hubungan dengan orang
tua
2 Gambar wanita sedang membawa 1) Ambisi klien
dan melihat ke arah lain 2) Sikap terhadap orang tua
3 BF, 3 GF Seorang anak laki-laki dan anak Putus asa, kesedihan, depresi
perempuan sedang menutupi dan konflik
wajahnya
4 Seorang wanita sedang memegang Situasi konflik dalam rumah
tubuh laki-laki, tetapi laki-laki tangga. Sikap terhadap jenis
tersebut melihat ke arah lain kelamin lain (aspek seksual)
5 Seorang wanita tua melihat ke arah Sikap terhadap tokoh ibu,
dalam ruangan terutama dari segi
pengawasan
No Kartu Keterangan Kartu Stimulus yang dihasilkan
6 BM Gambar laki-laki muda dan wanita tua Konflik antara ibu dan
anak laki-laki
6 GF Seorang wanita muda sedang duduk di Hubungan pri-wanita,
tepi sebuah sofa. Ia memandang ke hubungan wanita dengan
belakang ke arah pria yang lebih tua figur ayah
7BM Seorang pria tua sedang memandang Hubungan pria muda
seorang pria muda dengan ayahnya, sikap
terhadap
otoritas/tuntutan dari luar
7GF Wanita dewasa yang duduk disamping Hubungan ibu dengan
anak perempuan dan membacakan anak perempuan,
cerita. Anak perempuan yang sedang keinginan dan harapan
menimang boneka tidak tertarik dan wanita dewasa untuk
memandang ke arah lain memiliki anak
8BM Pria memandang ke arah depan , di Agresi terhadap diri
latar belakang tampak seperti bayangan sendiri, ada kegiatan
pemandangan seperti operasi. Ada operasi pada orang yang
senapan di satu sisi. terkena luka tembak,
perencanaan masa depan
8GF Seorang wanita muda duduk bertopang Tema depresi, lamunan
dagu sambil melamun tentang cita-cita

9BM Empat pria berpakaian kerja sedang Sikap terhadap kelompok,


tiduran di rerumputan prasangka sosial,
ketakutan akan dorongan
homoseksual
9GF Seorang wanita muda dengan buku dan Sibling rivalry, agresivitas
dompet di tangan memandang dari balik
pohon, ada seorang wanita muda lain
nampak berlari-lari dengan sorotan mata
tajam
10 Kepala seorang wanita bersandar di bahu Kedekatan fisik,
seorang pria hubungan pria dan
wanita, homoseksual
laten jika kedua orang
tersebut disebut sbg laki2
11 Suatu jalan menyusuri jurang yang dalam Ketakutan terhadap
diantara batu-batu cadas. Diatas jurang serangan dan tidak
nampakckepala dan leher naga yang adanya dukungan orang
menjulur ke bawah lain
No kartu Keterangan kartu Stimulus yang dihasilkan
12M Seorang pria muda sedang berbaring Ketakutan terhadap
memejamkan mata, seorang pria tua dominasi figur otoriter
membungkuk, tangannya terbuka di
atas muka orang yang sedang berbaring
12F Gambar seorang wanita muda. Di latar Hubungan antara wanita
belakabg seorang wanita tua muda dan wanita tua,
berkerudung mengerutkan wajah dan ketakutan terhadap masa
menyeramkan tua, dominasi orang yang
lebih tua pada orang yang
lebih muda
12BG Sebuah kapal dayung didaratkan di Perasaan deresi,
pinggiran suangai daerah pinggir hutan kesepian, kebutuhan akan
ketenangan
13MF Seorang pria muda sedang berdiri Agresi/nafsu sex,
menunduk, mukanya ditutup dengan hubungan pria dan wanita
lengan. Di belakangnyaada seorang dalam masalah seksual,
wanita terbaring diatas ranjang dengan ketakutan akan
selimut yang menutupi dada diperkosa, perasaan
bersalah karena tidak
dapat memuaskan
pasangan
No kartu Keterangan kartu Stimulus yang dihasilkan
13B Seorang anak laki-laki kecil sedang duduk Harapan masa kecil,
dimuka pintu sebuah pondok yang gelap di kenangan masa kecil,
dalamnya perasaan kesepian dan
perasaan tidak berdaya
13G Seorang anak perempuan sedang Harapan-harapan testee
memanjat tangga
14 Bayangan seorang pria yang memandang Ambisi danpengaturan
keluar jendela. Gambar disekelilingnya perencanaa menghadapi
gelap dan membentuk siluet. masa depan,
kecenderungan untuk
bunuh diri, ketakutan
akan ancaman, nilai
estetis/seni
15 Seorang pria kurus dengan tangan menyatu Ide bunuh diri, kematian,
berdiri diantara batubatu nisan kesedihan, sikap simpati
terhadap kesedihan
karena ditinggal orang
yang dicintai
16 Kartu kosong Memproyeksikan semua
kecemasan yang
terpendam
No kartu Keterangan kartu Stimulus yang dihasilkan
17BM Seorang pria tanpa busana sedang Usaha melarikan diri,
bergantung dengan seutas tali muncul body image.
17 GF Sebuah jembatan diatas air. Sesosok Ide bunuh diri,
wanita bersandar menjulur di atas oagar kriminalitas, depresi
jembatan. Di belakangnya ada gedung
menjulang tinggi dan dibawah jembatan
nampak gambar2 kecil berupa pria
18BM Seorang pria dipegang erat2 dari Kecemasan pada pria
belakang tetapi tidak terlihat badan dan akan adanya serangan
wajah si pemegang
18GF Seorang wanita tangannya Ide agresi, konflik ibu dan
mencengkeram leher wanita lain yang anak yang diwarnai
tampak didorong ke belakang ke arah agresifitas
pagar tangga
19 Menggambarkan suasana pada saat Kemampuan berimajinasi-
badai salju > menguasai keadaan
20 Gambar remang-remang seorang pria Ketakutan, kesepian,
(atau wanita) bersandar pada tiang keragu-raguan,
lampu di malam gulita

You might also like