You are on page 1of 9

STEP 1 : TERMINOLOGI

• Nyamuk Anopheles : genus nyamuk yang berperan


sebagai vektor dalam penyakit malaria.
• Nyamuk Culex : nyamuk yang dapat menyebabkan
Japaness Encephalitis.
• Nyamuk Mansonia : nyamuk yang termasuk ke
dalam ordo diphtera.
• Fecal-oral : penyakit yang di tularkan melalui anus
dan mulut.
• Community acquired infection : infeksi yang
berkembang di luar rumah sakit.
• RNA rectovirus : golongan virus yang terdiri dari
satu asam nukleat RNA.
• Hospital Aquired infection : infeksi yang
berkembang 72 jam atau lebih setelah perawatan
di rumah sakit.
• Jamur oportunistik : infeksi yang disebabkan oleh
organisme yang biasanya tidak menyebabkan
penyakit pada orang dengan sistem kekebalan
tubuh.
• Multi drug resistence : kekebalan terhadap
berbagai jenis obat.
• Dermatofitosis : infeksi kulit yang disebabkan oleh
jamur dermatofita.
STEP 2 : IDENTIFIKASI
MASALAH
1. Mengapa banyak ditemukan penyakit infeksi di
Puskesmas ?
2. Bagaimana bisa terjadi diare? dan Bagaimana
mencegah agar tidak terjadi diare?
3. Bagaimana bisa terjadi DBD dan pencegahannya?
4. Bagaimana proses penularan malaria?
5. Mengapa bisa terjadi cacingan pada anak?
6. Mengapa mikroba dapat menyebabkan multi
drug resistence?
7. Mengapa hospital aquired infection dapat
terjadi?
8. Bagaimana nyamuk dapat menyebabkan oral
9. Bagaimana jamur oportunistik dapat
menyebabkan infeksi?
10. Mengapa dapat terjadi dermatopitosis?
11. Bagaimana proses penularan penyakit oleh
bakteri, virus atau parasit?
STEP 3 : ANALISIS
MASALAH
1. Lingkungan yang kurang bersih→ mikroba
berkembang dengan baik → infeksi.
2. Mekanisme:
• Makanan non steril (menganduk bakteri, virus) →
termakan → usus terinfeksi → hepersekresi dari sel
goblet → hiperperistaltik dari usus → diare.
Pencegahan
• Menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan
diri (mencuci tangan), memastikan kematangan air
(100℃)
3.Nyamuk anopheless yang berperan sebagai vektor memasukkan
virus dengue ke dalam tubuh, lalu virus dengue masuk ke d
pembuluh darah, lalu masuk ke dalam sel. Sehingga netrofil dan
makrofag menyerang sel → 1L-1 ke hipotalamus → demam.
pencegahan :
•Menguras
•Mengubur : barang yang dapat menjadi tempat berkembangnya
nyamuk.
•Menutup : wadah yang menjadi tempat berkembang sarang
nyamuk.
4.Saliva→pemb. darah →hepar → nyamuk → fase generatif→
dimasukkan ke dalam tubuh.
5.Penyebab cacingan : tertelan, tidak menjaga kebersihan anus,
terbawa bersama makanan, tersebar di lingkungan.
6.Suatu patogen/bakteri dapat bersifat resistensi akibat revolusi
bakteri terhadap antibiotik.
STEP 4 : SKEMA
Microba (virus,
Penyakit Infeksi Vektor
bakteri, jamur)

Respon Imun
Infeksi Cacing Infeksi Parasit
dan Patogen

Infeksi Infeksi Protozoa

Infeksi Infeksi Infeksi Pada


sanitasi
Protozoa Oportunistik Manusia

Flora Normal
STEP 5 : TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan flora normal yang
terdapat pada tubuh manusia.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi dan
karaketristik bakteri, virus dan jamur.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme terjadinya
infeksi oleh bakteri, virus dan jamur.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pencegahan infeksi
oleh bakteri, virus, dan jamur.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi morfologi
dan siklus hidup protozoa.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan patogenesis dan
respon imun infeksi protozoa.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan peranan vektor
di dalam infeksi parasit.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi,
morfologi dan siklus hidup cacing.
9. Mahasiswa mampu menjelaskan patogenesis dan
respon imun pada infeksi cacing.
10. mahasiswa mampu menjelaskan faktor resiko
etiologi dan mekanisme terjadniya infeksi
oportunistik.

You might also like