You are on page 1of 35

HAK ASASI MANUSIA

HAK UNTUK HIDUP

HAK UNTUK BERKELUARGA


DAN MELANJUTKAN KETURUNAN

HAK UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI

HAK UNTUK MEMPEROLEH


PENDIDIKAN

I. Sriyanto, SH.,MH.
HAK UNTUK HIDUP
• Instrumen Internasional

- Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi


Manusia, Pasal 1, 2, 3, 4, 5, dan 6;
- Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan
Politik, Pasal 6;
- Protokol Opsional Kedua Kovevan
Internasional Hak Sipil dan Politik,
Pasal 1 (1), (2);
- Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai
martabat dan hak-hak yang sama;
- Setiap orang berhak atas hak-hak dan kebebasan yang
tercantum dalam Deklarasi Universal;
- Setiap orang tidak boleh diadakan pembedaan atas
dasar status politik, hukum, maupun status internasional
dari negara atau wilayah asal seseorang;
- Setiap orang sama di depan hukum dan berhak atas
perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi
apapun;
- Setiap manusia berhak untuk hidup yang melekat pada
dirinya yang wajib dilindungi oleh hukum. Tidak
seorangpun boleh merampas hak hidupnya secara
sewenang-wenang.
• Instrumen Nasional
- Amandemen Undang-Undang Dasar
1945, Psl. 28A, 28B (2), 28H (1), 28 I (1);
- Undang-Undang No.39 Th.1999 Ttg Hak-
Hak Asasi Manusia, Pasal 9 (1), 53 (1);
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP), Pasal 338 - 361
- Setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak untuk memperthankan hidup dan
kehidupannya;
- Setiap orang berhak untuk tidak disiksa;
- Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup;
- Setiap orang dilarang untuk menghilangkan
jiwa orang lain.
• Fiqh Islam dalam Kitab Jinayat:

Membunuh orang adalah sebesar-besar dosa


selain dari ingkar, maka oleh karena kejinya
perbuatan itu, juga untuk menjaga keselamatan
dan ketenteraman umum, Allah yang Mahaadil
dan Maha Mengetahui memberikan balasan
yang layak (setimpal) dengan kesalahan yang
besar itu, yaitu hukum berat di dunia, atau
dimasukkan ke dalam neraka nanti di akhirat.
Hak Berkeluarga dan Melanjutkan
Keturunan
• Instrumen Internasional

- Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia,


Pasal 16 (1), (2), dan (3);

- Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik,


Pasal 23 (1), (2), (3), dan (4);

- Kovenan Internasional Ekonomi Sosial & Budaya,


Pasal 10 (1);
- Laki-laki dan perempuan dewasa tanpa
dibatasi oleh ras, kebangsaan, kewarga-
negaraan atau agama, berhak untuk menikah;
- Perkawinan hanya dapat dilaksanakan
berdasarkan persetujuan yang bebas
dan penuh dari kedua calon mempelai;
- Keluarga adalah kesatuan alamiah dan
mendasar dari masyarakat, dan berhak atas
perlindungan oleh masyarakat dan negara;
• Instrumen Nasional
- Amandemen Undang-Undang Dasar
1945, Pasal 28 B (1);
- Undang-Undang No.39 Th.1999
Ttg. Hak-Hak Asasi Manusia,
Pasal 10 (1), (2);
- Undang-Undang No.1 Th.1974
Ttg. Perkawinan, Pasal 1, 2 (1), (2).
- Setiap orang berhak membentuk suatu
keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah;
- Perkawinan yang sah hanya dapat
berlangsung atas kehendak bebas calon
calon suami dan calon istri;
- Perkawinan adalah sah, apabila
dilakukan menurut hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaannya;
• Instrumen Agama
- Al Qur’an Surat An-Nisa’ ayat (3):
“Maka bolehlah kamu menikahi
perempuan yang kamu pandang baik
untuk kamu, dua, tiga, atau empat, jika
kiranya kamu takut tidak dapat berlaku
adil di antara mereka itu, hendaklah
kamu kawini seorang saja.”
- Riwayat jama’ah ahli hadis:
“Hai pemuda-pemuda, barangsiapa yang mampu di antara kamu
serta berkeinginan hendak kawin, hendaklah dia kawin. Karena
sesungguhnya perkawinan itu akan memejamkan mata terhadap
orang yang tidak halal dilihatnya, dan akan memeliharanya dari
godaan syahwat. Dan Barangsiapayang tidak mampu kawin
hendaklah dia puasa, karena dengan puasa hawa napsunya
terhadap perempuan akan berkuran.”

- Alkitab surat Kejadian 1 ayat (28):


“Beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi ini dan
ditaklukkanlah.”
HAK MENGEMBANGKAN DIRI
• Instrumen Internasional
- Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia,
Pasal 25 (1),(2); 26 (1),(2),(3);
- Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik,
Pasal 17 (1),(2); 19 (1),(2),(3); 21;
22 (1),(2),(3).
- Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi
Sosial & Budaya, Pasal 8 (1),(2),(3); 13 (1),(2),(3),(4);
14; 15 (1),(2),(3),(4);
- Setiap orang berhak memperoleh
pendidikan. Pendidikan harus cuma-cuma,
setidaknya pada tingkat dasar dan
fundamental. Pendidikan dasar harus
diwajibkan. Pendidikan teknik dan profesi
harus terbuka bagi semua orang, dan
pendidikan tinggi harus secara terbuka
bagi semua orang berdasarkan
kemampuan.
- Pendidikan harus ditujukan ke arah
mempertimbangkan pribadi seutuhnya serta memperkuat
penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia dan kebebasan-
kebebasan yang mendasar. Pendidikan harus meningkatkan saling
pengertian, toleransi dan persaudaraan di antara sesama bangsa,
kelompok, ras, maupun agama, dan harus memajukan kegiatan
Persatuan Bangsa-Bangsa untuk memelihara perdamaian.

- Orang tua mempunyai hak pertama untuk memilih jenis pendidikan


yang akan diberikan kepada anak-anak mereka.
• Instrumen Nasional
- Amandemen Undang-Undang Dasar
1945, Pasal 27; 28; 28 C (1); 28 E (3);
28 F; 31 (1) – (5); 32 (1),(2);
- Undang-Undang No.39 Th.1999 Tentang
Hak-Hak Asasi Manusia, Pasal 11-16;
- Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Th.2003, Pasal 5 (1) – (5).
- Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan
untuk pendidikan dasar pemerintah wajib membiayainya;
- Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu;
- Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan
meningkatkan pendidikan sepanjang hayat;
- Setiap orang berhak atas perlindungan bagi
pengembagan pribadinya, untuk memperoleh pendidikan
mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas
hidupnya;
SEKIAN
TERIMA KASIH
HUKUM dan AGAMA
Hak untuk Berkeluarga, antara peraturan yang
diatur dalam hukum positif atau yang diatur oleh
agama ?
• Nikah Siri
• Nikah Bawah Tangan
• Kawin Gantung
• Tidak Boleh Bercerai
• Levirat/Sororat
• Kawin Lari
• Kumpul Kebo/Samen Leven/Living Together
HAK UNTUK MELANJUTKAN
KETURUNAN
• Memperoleh keturunan adalah hak yang
sudah ada dengan sendirinya.
• Melalui suatu perbuatan maka seseorang
akan memperoleh keturunan. Ada juga
orang-orang yang melakukan perbuatan
namun tidak memperoleh keturunan
• Hak untuk memperoleh keturunan ini
dijamin oleh pemerintah
PEMBATASAN HAK
Apakah orang boleh mengurangi,
meniadakan atau menghilangkan haknya
untuk memperoleh keturunan ?
• KB
• Pembatasan Jumlah Anak PNS
• Pembatasan Anak berdasarkan JK
• Adopsi Anak (Menghilangkan asal usul
anak)
HAM & TEKNOLOGI
Melanjutkan keturunan dengan teknologi :
• Kloning
• Embrio dititipkan/Pinjam Rahim
• Bayi Tabung/In Vitro
• Bank Sperma
Ketidak mampuan seseorang untuk mendapatkan
keturunan, apakah dapat dijadikan alasan bagi
seseorang untuk menikah lagi ? Apakah ada hak
asasi yang dilanggar dalam kasus ini ?
HAK UNTUK MENGEMBANGKAN
DIRI
Secara naluri, akal, agama, budaya setiap orang
memiliki keinginan untuk lebih baik dari
sebelumnya
Pengetahuan yang diperoleh secara kumulatif
membuat setiap individu mempunyai keinginan
untuk menjadi lebih baik
Berbagai upaya dilakukan orang agar dapat
memperoleh kehidupan yang lebih baik
Upaya untuk memperolah kehidupan yang lebih
baik ini yang diatur dalam berbagai instrumen
agar tidak melanggar hak-hak orang lain
HAK UNTUK MENGEMBANGKAN
DIRI = HAK UNTUK MEMPEROLEH
PENDIDIKAN
Secara formal hak untuk mengembangkan
diri diperoleh dari pendidikan formal
Dinegara-negara maju, hak untuk
mengembangkan diri ini dijamin
sepenuhnya oleh negara, a.l dengan
pendidikan formal yang gratis/murah
sampai jenjang pendidikan tertentu
SARANA PENGEMBANGAN DIRI
• Pendidikan Formal
• Pendidikan Non Formal
• Pekerjaan yang disukai
• Partai Politik
• Clubbing
• Hobby
• NGO Networking
DISKRIMINASI
Diskriminasi terhadap perempuan atas
pemenuhan Hak Mengembangkan Diri :
• Perempuan tidak boleh menjadi pimpinan/ketua
• Perempuan menerima gaji yang lebih rendah
dari pria untuk pekerjaan yang sama
• Perempuan dianggap tidak memiliki kemampuan
mengambil keputusan
• Perempuan tidak boleh mengambil keputusan
sendiri
• Perempuan tidak boleh berkarir tinggi
• Perempuan tidak boleh bersekolah tinggi
HAK UNTUK MEMPEROLEH
PENDIDIKAN
Peraturan yang dibuat oleh sebuah negara,
pemerintahan atau lembaga apakah dapat
dianggap sebagai suatu pelanggaran hak-
hak ?
• Umur untuk masuk sekolah ?
• Jumlah SKS yang dapat diambil oleh
mahasiswa ?
• Seragam Sekolah ?
Batasan hak
Hak Untuk Memperoleh Pendidikan
• Sampai usia berapa ?
• Sampai jenjang pendidikan yang mana ?
• Bentuk pendidikannya ?
• Pendidikan Gratis ?
• Pendidikan Murah/ Pendidikan Mahal
DISKRIMINASI PEMENUHAN HAK
Diskriminasi pemenuhan hak untuk
memperoleh pendidikan terhadap anak
perempuan
• Tidak usah sekolah tinggi
• Bila biaya kurang anak perempuan
dianjurkan untuk membantu orang tua
• Karena hidupnya nanti ditunjang suami,
maka sebaiknya tidak usah sekolah tinggi
1. 6. Hak Atas Rasa Aman

You might also like