(asfiksia) disebabkan masuknya cairan ke dalam saluran pernafasan. • Terminologi tenggelam : – Wet drowning – Dry drowning – Secondary drowning – Immersion syndrome Patofisiologi Akibat Tenggelam • Dalam air tawar – Absorbsi/aspirasi cairan masif hemodilusi hemolisis gangguan keseimbangan elektrolit, terutama hiperkalemia di otot jantung fibrilasi ventrikel & penurunan tekanan anoksia otak kematian dalam 5 menit • Dalam air asin – Absorbsi/aspirasi cairan masif edema pulmo hipovolemia, hemokonsentrasi pelambatan aliran sirkulasi payah jantung kematian 8-9 menit Pemeriksaan luar • Tanda-tanda asfiksia (sianosis pada kuku, bibir) • Mata merah karena perdarahan subconjunctiva • Buih halus yang sukar pecah (surfaktan) dari mulut dan hidung • Lebam mayat lebih banyak dibagian muka, kepala, leher • Bila terdapat kejang mayat (cadaveric spasme) tangan menggenggam rumput/kayu • Telapak tangan dan kaki mengkerut (washer woman’s hand) • Dapat ditemukan kutis anserina (permukaan kulit angsa), disebabkan oleh berdirinya bulu halus. Pemeriksaan dalam • Pada rongga mulut dan saluran pernafasan berisi buih halus yang mungkin bercampur dengan lumpur sampai lumen laring, trachea, bronchus sampai cabang- cabangnya • Paru-paru tampak lebih besar voluminous(emphysema aquosum) dan udem (Balloning pulmonum)dengan cetakan iga dipermukaan paru. • Pembendungan pada paru • Pitting oedema, pada organ paru dan ginjal ketika diiris akan mengeluarkan cairan hitam berbuih. • Darah lebih gelap dan encer • Jantung kanan berisi darah, bagian jantung kiri kosong. • Oesofagus dan lambung bisa berisi cairan.