You are on page 1of 13

HAMBATAN DALAM

EVALUASI PELATIHAN
PENGERTIAN EVALUASI PELATIHAN

 Evaluasi pelatihan adalah suatu usaha / aktivitas yang


dilakukan untuk mendapatkan informasi atau penjelasan
tentang hasil dari suatu pelatihan yang dilaksanakan.

 Artinya evaluasi pelatihan melihat apakah ada


perubahan, peningkatan, kemajuan yang didapati
setelah pelatihan.

 Dengan demikian tujuan pelatihan dilaksanakan adalah


untuk penambahan pengetahuan, skill, dan perbaikan
sikap peserta latihan.
 Jika pelatihan yang diberikan sudah menunjukkan
perubahan positif pada karyawan, maka manajemen
pelatihan tersebut sudah berjalan dengan sukses.

 Tetapi jika karyawan belum berubah menjadi lebih baik,


maka manajemen pelatihan tersebut gagal atau kurang
maksimal sehingga harus dianalisis dimana letak
kesalahannya dan membuat manajemen pelatihan dengan
metode baru yang lebih baik dan lebih cocok dengan
karyawan.
Hambatan dalam Evaluasi Pelatihan
 Ada beberapa Hambatan/kesulitan yang dihadapai dalam
melaksanakan evaluasi pelatihan diantaranya :

 1. Banyak dan beranekaragamnya variabel.

 perubahan tingkah laku itu banyak variabel yang


mempengaruhinya bukan hanya dipengaruhi oleh pelatihan,
tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya
sebagai berikut :

 Suksesnya pelatihan pada tingkat belajar, Hubungan pelatihan


dengan pekerjaan mereka,Iklim organisasi dan kepemimpinan,
Kepribadian dan motivasi peserta, Motivasi bawahan peserta.
2. Kurangnya atau tidak mencukupinya ahli-ahli riset.
Artinya di negara –negara yang sedang berkembang, tenaga
ahli riset tentang evaluasi pelatihan di bidang perilaku masih
sedikit alias kurang. Di samping belum adanya panduan cara
melakukan evaluasi yang praktis untuk dilaksanakan.

3. Biaya Mahal.
Maksudnya menilai suatu pelatihan memerlukan biaya yang
tidak sedikit, sehingga terkadang hal ini menjadi alasan evaluasi
pelatihan tidak dilaksanakan.

4. Evaluasi kebutuhan pelatihan yang tidak jelas


Evaluasi kebutuhan pelatihan yang tidak cocok / tidak tepat
dapat mempengaruhi kepada semua komponen-
komponen pelatihan itu sendiri. Seperti perencanaan, materi /
isi, dan metodologi program pelatihan dan lain sebagainya.
5. Kurang adanya kerja sama antara pelatih, peserta dan
supervisor dalam mengadakan evaluasi.
Ketiga komponen ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Kejujuran, keterbukaan dan pandangan yang sama
sangat dituntut dalam pelaksanaan evaluasi ini.

6.Tujuan perilaku yang terakhir tidak dirumuskan dengan


jelas.
Biasanya proses pelatihan mempunyai kelemahan
diantaranya :

 Tidak adanya kebijaksanaan yang luas dan komprehensif


yang bersifat lengkap.
 Tidak adanya penilaian yang dilaksanakan yang bisa
dijadikan dasar perencanaan untuk pelatihan yang
berikutnya
 Penunjukan peserta tidak berdasarkan analisis kebutuhan.
 Tujuan program pelatihan tidak jelas kompetensi yang
dicapai / terlalu umum.
 Kurikulum pelatihan tidak jelas.
 Metodologi pelatihan kurang tepat
 Alat peraga / media pembelajaraan yang kurang memadai.
 Bahan pelatihan banyak diadopsi dari luar negeri sehingga
kadang- kadang tidak sesuai dengan kebutuhan instansi /
organisasi pengirim.
 Pelatih-pelatih kurang dikembangkan.
 Pelatih-pelatih yang baik kurang tertarik pada lembaga-
lembaga pelatihan.
 Suatu sistem tindak lanjut (follow-up) yang tepat biasanya
tidak ada.
Faktor Penghambat Evaluasi

 Faktor komunikasi menjadi hambatan dalam proses


evaluasi

 Salah paham dan tidak adanya usaha untuk memberikan


informasi satu sama lain menjadi penyebab hambatan dalam
proses evaluasi.
 Unit kerja yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
 Ketidaklancaran komunikasi antara manager dengan karyawan.
 Komunikasi yang tidak baik antara atasan dengan bawahan
menimbulkan banyak prasangka, kecemasan, dan ketegangan
batin menyebabkan terhambatnya proses penyerapan ilmu yang
didapat dalam proses pelatihan.
 Faktor struktur organisasi menjadi penghambat dalam
evaluasi
Pengawasan yang terlalu ketat menyebabkan terhambatnya
proses evaluasi dikarenakan biasanya menimbulkan banyak
frustasi sehingga individu tidak mampu untuk melakukan
evaluasi kedalam dirinya.

 Faktor tingkah laku menghambat proses evaluasi


Kepuasan dan apresiasi terhadap status sendiri. Jika seseorang
tidak bisa mengadakan apresiasi, dengan merasa tidak puas
sama sekali terhadap statusnya sendiri maka hal ini pasti
menjadi sumber terhambatnya evaluasi.
Upaya Mengatasi Hambatan dalam
Evaluasi

 Jika timbul situasi-situasi yang tidak memuaskan, maka keadaan


sedemikian ini diatasi dengan jalan mengadakan koreksi revisi
sebagai berikut:

 Mengubah rencana, yakni merefleksi dan mencocokan tujuan


atau sasaran, peninjauan kembali kebijakan dan perencanaan
keseluruhannya, termasuk peninjauan subplans (rencana-
rencana samping/tambahan).
 Mengadakan reorganisasi dengan jalan mengubah relasi di
antara aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan, tenaga personil,
dan faktor-faktor fisik yang tesedia agar bisa tercapai satu
keseimbangan rill, serta mampu beroperasi lancar.

 Mengubah fungsi kepemimpinan dengan jalan mengganti


anggota-anggota staf pemimpinan, menambah atau mengurangi
keketatan pengawasan, mengubah sistem insentif, dan
memotivasi kerja, serta mengubah pola komunikasi.
Simpulan

 Hambatan dalam evaluasi pelatihan banyak, diantaranya


adalah : banyaknya keanekaragaman variabel yang harus
dinilai, masih kurang tenaga ahli untuk melaksanakan
evaluai pelatihan menyangkut sikap dan perilaku peserta
latih, besarnya biaya yang dibutuhkan dan sebagainya.

 Hal yang harus diperbaiki dalam proses pelatihan adalah


Pelajaran/Materi dalam pelatihan disertai dengan ujian
seperti pre tes maupun posttes kemudian tujuan pelatihan
baik secara umum maupun secara khusus jelas, dengan
kata lain pelatihan dilaksanakan sesuai dengan analisis
kebutuhan pelatihan.

You might also like