Neonatus/Toddler • Gangguan gastrointestinal fungsional masa kanak-kanak merupakan kumpulan gejala yang tergantung pada umur, kronis, dan berulang yang tidak di sertai kelainan struktural maupun biokimia. 1. Kelainan gastrointestinal G.1 Regurgitasi Bayi Refluks merujuk kepada pergerakan retrograde involunter isi lambung. Dan sering ditujukan sebagai refluks gastroesofageal. Jika refluks dapat terlihat maka disebut Regurgitasi. regurgitasi dari lambung ke esofagus, mulut, dan atau hidung sering terjadi pada bayi dan merupakan kebiasaan normal pada bayi sehat. Merupakan FGID yang paling sering di tahun pertama kehidupan. Regurgitasi berbeda dengan muntah. • Kriteria Diagnostik: • Evaluasi klinis Regurgitasi lebih sering ditemukan pada neonatus danbayi muda daripada bayi dan anak yang lebih besar. Walaupun bayi dapat terjadi pada usia berapapun namun puncaknya adalah usia sekitar 4 bulan dan penurunan mulai dari usia 6 bulan, usia 12-15 bulan. Riwayat penyakit dahulu dan pemeriksaan fisik dapat membuktikan adanya penyakit di luar saluran pencernaan termasuk penyakit metabolik, infeksius, dan neurologi yang berkaitan dengan muntah. Prematuritas gangguan perkembangan dan kelainan kongenital dari orofaring, dada, paru, SSP, jantung atau saluran pencernaan merupakan faktor risiko GERD. Gagal tumbuh, hematemesis, adanya darah pada feses, anemia, tidak mau makan dan kesulitan menelan harus di pertimbangkan untuk evaluasi. Pemeriksaan untuk menyingkirkan kelainan anatomi saluran cerna atas seperti: Malrotasi atau obstruksi lambung harus di lakukan jika regurgitasi berlanjut setelah tahun pertama kehidupan, jika dimulai dari periode neonatus awal, atau jika berkaitkan dengan muntah hijau dehidrasi dan komplikasi lain. Tatalaksana • Tujuan tatalaksana: Untuk perbaikan gejala dan menghindari komplikasi. Meredakan ketakutan perawat terhadap kondisi bayi Mengidentifikasi distress fisik maupun emosional dan membuat rencana untuk mengeleminasi sumber distress tersebut. Tidak memerlukan intervensi medis Kurangnya bukti keuntungan dari penggunaan PPI • Tatalaksana konservatif termasuk posisi setelah makan dan pemadatan makanan. • Makan dengan porsi kecil dan sering. • Postprandial left-sided dan posisi prone dapat mengurangi regurgitasi. • AAP merekomendasikan tidur dalam posisi telentang. Ruminasi memiliki manifestasi klinis sebagai berikut: Syndrome ruminasi bayi, ruminasi anak dan dewasa yang memiliki kelainan neurologis. Dan ruminasi pada anak dan dewasa sehat. • Tatalaksana: