Professional Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN
WHO, batas TD normal adalah 140/90 mm
Hg dan TD ≥ 160/95 mmHg dinyatakan
hypertensi (Suparman ;1993)
HYPERTENSI:
Stadium I (ringan) 140 – 159 90 – 99
Stadium II (sedang) 160 – 179 100 – 109
Stadium III (berat) 180 – 209 110 – 119
Stadium IV (sangat berat) ≥ 210 ≥ 120
1. Hypertensi Primer
Penyebab : tidak diketahui
Merupakan 95% kasus hypertensi (Kapllan,1991)
Faktor resiko terjadinya hypertensi esensial yaitu
- Riwayat keluarga dengan hypertensi
- Intake sodium tinggi
- Konsumsi kalori yang berlebihan / “obesitas”
- Fisik tidak aktif, - Intake alcohol yang berlebihan
- Rangsangan kopi yang berlebihan
2. Hypertensi Sekunder
Hypertensi yang disebabkan oleh kondisi penyakit
tertentu dan pengobatan .
Miokard Infark
Cerebral Vaskular Accident
Penyakit vascular perifer: aterosklerosis,
aneurisma.
Gagal ginjal
Left Ventricular failure
E. PENATALAKSANAAN
Tujuan penanganan :
Mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas
penyerta dengan mempertahankan TD dibawah
140/90 mmHg.
1. Non farmakologis
2. Farmakologis
PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGIS:
Golongan vasodilator
Yang termasuk obat ini yaitu, prasosin, hidralasin,
minoksidil, diazoksid dan sodium nitrofusid.
Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan curah jantung dengan
cara menghambat kontraktilitas . Misalnya: nifedifin,
diltiasem atau veramamiu.
II. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Riwayat kesehatan
Kaji adanya faktor-faktor hypertensi, umur, etnik, ras,
riwayat hypertensi keluarga, rata-rata intake kalori, sodium
dan potassium, penggunaan alcohol, kebisaan merokok
(perokok berat), terapi hormonal dan kebiasaan latihan.
Kaji riwayat masa lalu dan sekarang mengenai sakit ginjal
dan kardiovaskular.
Kaji 0bat-obatan yang terakhir digunakan dan bagaimana
tingkat kepatuhan terhadap program pengobatan.
2. Pengkajian Fisik / Tanda dan Gejala
Kadang – kadang penderita tidak merasakan gejala selain
peningkatan tekanan darah, jika ada biasanya akibat
kerusakan vascular organ tertentu
Tekanan darah tinggi
Intervensi :
Monitor TD dan denyut nadi setiap 4 jam
Tinggikan kepala dari tempat tidur
Pertahankan tirah baring, lingk. tenang, penerangan redup .
Kolaborasi pemberikan analgetik dan sedatif atau sesuai
pesanan
anjurkan agar klien memberitahukan jika nyeri tidak berkurang
dengan peberian analgetik atau obat lainnya
Intervensi:
Pertahankan tirah baring, tinggikan bagian kepala tempat tidur.
Ukur tekanan darah saat masuk dalam posisi tidur dan duduk di
kedua lengan.
Kaji TD, N, R dan tanda-tanda neurologis setiap 5 – 10 menit.
Pertahankan cairan parenteral dan dengan obat-obatan sesuai
pesanan.
Berikan obat anti hypertensi sesuai pesanan.
Ukur intake dan out put cairan.
Intervensi: Jelaskan
tentang tekanan darah normal, proses dan patofisiologi hypertensi
dan efeknya terhadap organ lain.
faktor resiko : obesitas, merokok, penggunaan alcohol, cafein, diet
tinggi garam, kolesterol , stress berlebihan.
rencana pengobatan, peberian obat antihypertensi, nama, cara kerja
dan efek samping.
tentang perlunya diet rendah natrium dan kalori.
Demonstrasikan pengukuran nadi dan tekanan darah