You are on page 1of 34

HOMEOSTASIS

Desember 2013
dr. Nurul Qmariyah
Daftar pustaka
• Assefa N, et al: Lecture Note for Nursing
Students: Anatomy and Physiology. Ethiopia
Public Health Training Initiative, 2003.
• Guyton AA, Hall JA, Textbook of Medical
Physiology, 11th, Elsevier Saunders, 2006.
Sel sebagai unit kehidupan pada tubuh

Setiap organ
merupakan kumpulan
dari banyak sel yang
berbeda yang hidup
bersama dengan
struktur pendukung
antar sel (intercelluler
supporting structure)
Setiap tipe sel beradaptasi terutama untuk
menjalankan satu atau beberapa fungsi yang khusus
(spesifik)
Contohnya :
• Sel darah merah (eritrosit)
– di dalam tubuh jumlahnya
ada 25 triliun
– Tugasnya : mentranspor O2
dari paru-paru ke jaringan.
• Ada 75 triliun sel-sel dari
jenis yang lain yang
menjalankan fungsi yang
berbeda dengan sel darah
merah
• Sehingga totalnya ada 100
triliun sel di dalam tubuh.
Walaupun setiap sel di tubuh sangat berbeda satu
dengan yang lain, semua sel tersebut memiliki
sifat dasar tertentu yang sama
1. Pada semua sel, O2 akan bereaksi dengan karbohidrat,
lemak, dan protein untuk melepaskan energi yang
dibutuhkan untuk fungsi sel  Mekanisme kimia yang
umum untuk merubah zat gizi menjadi energi pada
dasarnya sama di semua sel.
2. Semua sel mengirimkan hasil akhir reaksi kimianya ke cairan
disekitarnya
3. Semua sel memiliki kemampuan untuk membuat sel-sel
tambahan dari jenis mereka sendiri  saat tipe sel tertentu
rusak oleh suatu sebab, sel-sel yang tersisa akan membuat
sel-sel baru sampai pasokannya tercukupi kembali.
CAIRAN EKSTRASELULER – “INTERNAL ENVIRONMENT”
(LINGKUNGAN DI DALAM TUBUH)
Cairan ekstraseluler – “Internal environment”
(lingkungan di dalam tubuh)
2/3 cairan
intraseluler

Tubuh 60% 25% plasma

manusia cairan 1/3 cairan


75%
ekstraseluler
dewasa interseluler

40%
padat
(solid)
Perbedaan cairan ekstra seluler
dan intra seluler
Ekstra seluler Intra seluler
Dalam jumlah Dalam jumlah
banyak : banyak :
• Sodium (Na) • Potasium (K)
• Klorida • Magnesium
• Ion bikarbonat • Ion posfat
• Zat gizi untuk
sel :
 O2
 Glukosa
 Asam lemak
 Asam amino
Mixing system
Sistem
sirkulasi
darah
Zat gizi pada cairan Asal zat gizi pada cairan ekstra
ekstra seluler : seluler :

 O2  Sistem respirasi
 Glukosa  Saluran gastrointestinal
 Asam lemak  Liver dan organ lain yang berperan pada
 Asam amino metabolisme
 Sistem muskuloskeletal (dengan
membantu manusia untuk bergerak :
mencari makanan/minuman, melindungi
diri, dll)

Pembuangan sisa metabolik :


• Paru-paru (CO2)
• Ginjal (urea, asam urat, dll)
Definisi Homeostasis

Pemeliharaan kondisi yang hampir selalu


konstan dalam lingkungan di dalam tubuh

homeostasis/tetap sama
Tentang Homeostasis
• Walaupun lingkungan di luar tubuh berubah
secara konstan, lingkungan internal pada tubuh
yang sehat akan tetap sama di dalam batas yang
normal.
• Pada kondisi normal, homeostasis dipertahankan
dengan mekanisme adaptasi mulai dari pusat
kontrol di otak sampai substansi kimia yang
disebut hormon yang disekresi oleh berbagai
organ langsung ke dalam aliran darah.
Nilai normal
Nilai normal Kisaran normal Batas non letal unit
(tidak
menyebabkan
kematian)
Oksigen 40 35-45 10-100 mmHg
CO2 40 35-45 5-80 mmHg
Ion Na 142 138-146 115-175 mmol/L
Ion K 4,2 3,8-5,0 1,5-9,0 mmol/L
Ion Ca 1,2 1,0-1,4 0,5-2,0 mmol/L
Ion Cl 108 103-112 70-130 mmol/L
Ion Bikarbonat 28 24-32 8-45 mmol/L
Glukosa 85 75-95 20-1500 Mg/dl
Suhu tubuh 98,4 (37,0) 98-98,8 (37,0) 65-110 (18,3-43,3) °F/°C
Asam basa 7,4 7,3-7,5 6,9-8,0 pH
• Nilai di luar batas normal, biasanya
disebabkan oleh adanya penyakit.
• Contoh :
– Kenaikan suhu tubuh hanya 7°C  kerusakan sel
– Penurunan/peningkatan asam basa 0,5 
kematian
– Berkurangnya ion K  kelumpuhan
– Berlebihnya ion K  depresi otot jantung
– Penurunan ion Ca  kontraksi tetanik di seluruh
tubuh
– Penurunan kadar gula  iritabilitas mental yang
ekstrem  kejang
Pengaturan fungsi tubuh
• Sistem saraf :
– Terdiri dari 3 bagian utama : input sensorik - sistem
saraf pusat (SSP) – output motorik
• Input sensorik : mendeteksi keadaan tubuh dan sekitarnya
(mis : reseptor di kulit, mata, telinga)
• SSP : menyimpan informasi, berpikir, ambisi, menentukan
reaksi untuk merespon sensasi  mengirimkan sinyal yang
tepat ke bagian output motorik)
• Sistem otonom : beroperasi di bawah sadar dan mengontrol
banyak fungsi organ di dalam tubuh (kerja jantung,
peristaltik, sekresi kelenjar, dll)
• Sistem hormonal :
– Kelenjar endokrin memproduksi hormon
– Hormon diangkut dalam cairan ekstraseluler ke
seluruh bagian tubuh untuk membantu mengatur
fungsi seluler
– Mis :
• Hormon tiroid  meningkatkan reaksi kimia di dalam
tubuh
• Hormon paratiroid  mengontrol kalsium tulang
• Insulin mengontrol metabolisme glukosa
• Hormon adalah suatu sistem pengaturan yang
melengkapi sistem saraf.
– Sistem saraf terutama mengatur aktivitas otot dan
sekresi di dalam tubuh.
– Sistem hormonal mengatur banyak fungsi
metabolisme di dalam tubuh
Beberapa fungsi yang dikontrol oleh
mekanisme homeostasis
• Blood pressure (tekanan darah)
• Body temperature (suhu tubuh)
• Breathing (pernafasan)
• Heart rate (detak jantung)
• Gula darah
Pengaturan O2 dan CO2
dalam cairan ekstraseluler
• Tubuh memliki pengaturan khusus untuk
menjaga kadar O2 tetap konstan
• Fungsi pengaturan ini dilakukan oleh
Hemoglobin :
– Jika terlalu banyak O2 di jaringan  O2 tidak
dilepas
– Tetapi jika kadar O2 di jaringan rendah  akan
dilepaskan O2 dalam jumlah yang cukup untuk
mempertahankan kadar O2 yang dibutuhkan
• Pengaturan CO2 :
– CO2 merupakan produk akhir reaksi oksidatif di
dalam sel
– Jika CO2 dalam jumlah yang besar terakumulasi di
cairan jaringan :
• Akan menghentikan semua reaksi yang menghasilkan
energi di dalam sel
• Merangsang pusat pernafasan untuk bernafas lebih
cepat dan lebih dalam
Pengaturan tekanan darah
Pengaturan suhu tubuh
Pengaturan kadar gula darah
Karakteristik sistem kontrol

1. Negative feedback

2. Positive feedback
Negative feedback
• Jika beberapa faktor menjadi berkurang atau
berlebihan  suatu sistem kontrol akan
memulai negative feedback (serangkaian
perubahan yang mengembalikan faktor
menuju nilai rata-rata tertentu)

memelihara
homeostasis
Positive feedback
• Hampir semua sistem pengatur di tubuh
dioperasikan dengan negative feedback 
untuk menjaga stabilitas
• Positive feedback tidak menyebabkan
stabilitas  tetapi menyebabkan
ketidakstabilan dan bahkan kematian
• Contohnya : perdarahan yang berlebihan
dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ-
organ tubuh
Contoh Positive feedback yang berguna :
Contoh Positive feedback yang berguna :
Positive feedback

Penjendalan darah
Animasi
• http://higheredbcs.wiley.com/legacy/college/s
arafino/0470129166/animations/homeo1a/fr
ameset.htm
Mengukur tekanan darah
• http://educypedia.karadimov.info/library/bloo
dpressure.swf

You might also like