Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
2. Pemeriksaan Khusus
a. Pemeriksaan Spastisitas
b. Indeks Katz Test (pemeriksaan aktifitas sehari-hari)
Adapun aktivitas yang dinilai adalah Bathing, Dressing,
Toileting, transferring, continence dan feeding:
Intervensi Fisioterapi
a. Rencana Program Intervensi
O Fase awal
O Fase lanjutan
b. Treatment
1. Posisi
2. Joint Movement Exercise
Pemberian latihan pasien stroke akibat trombosit
dan emboli, jika tidak ada komplikasi lain dapat
dimulai setelah 2-3 hari setelah serangan dan
bilamana terjadi perdarahan subarachnoid dimulai
setelah 2 minggu. Pada trombosis atau emboli
yang ada infark miokard tanpa komplikasi yang
lain dimulai setelah minggu ke 3 dan apabila tidak
terdapat aritmia mulai hari ke 10 [Sodik, 2002].
Dilakukan secara rutin dengan waktu latihan
antara 30-60 menit yang terbagi dalam tiga sesi.
Dan tiap sesi diberikan istirahat 5 menit. Namun
apabila pasien terlihat lelah, ada perubahan wajah
dan ada peningkatan menonjol tiap latihan pada
vital sign, maka dengan segera harus dihentikan.
Gerakan-gerakan yang dapat dilakukan oleh pasien secara
aktif (flexi, extensi,endorotasi dan eksorotasi) untuk daerah
lengan dan tangan
Gerakan-gerakan yang dapat dilakukan oleh pasien secara
aktif (flexi, extensi, endorotasi, external rotasi) untuk daerah
tungkai
3. Aktifitas kehidupan sehari-hari/ADL
Kemempuan fungsional meliputi kegiatan
sehari-hari (AKS) seperti makan dan minum,
mencuci, kebersihan diri, transfer dan
ambulasi. Untuk setiap jenis aktivitas tersebut
ditentukan derajat kemandiriaan dan
ketergantungan penderita juga kebutuhan alat
bantu.
4. Latihan mobilisasi
a. Latihan persiapan berdiri dari posisi
duduk
b. Latihan duduk ke berdiri
c. Latihan weight bearing pada posisi berdiri
d. Latihan berjalan