You are on page 1of 22

Asuhan keperawatan klien dengan

Berduka ( Kehilangan )
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2
SYARIF NAZARUDIN : NIM.20166524088
SUHAIDA : NIM.20166524084
SUSI ARIANI : NIM.20166524086
DWI LENNY NORDAYAH : NIM.20166524021
ANDRI SUTRISNO : NIM.20166514011
HERI SUHERNADI : NIM.20166514034
DINARIA MANURUNG : NIM.20166524019
AZWAR ANAS : NIM.20166514017
A. Latar Belakang
• Lahir, kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang unuiversal dan kejadian
yang sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup seseorang.
• Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan umum
berarti sesuatu kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan
• Dalam perkembangan masyarakat dewasa ini, proses kehilangan dan berduka
sedikit demi sedikit mulai maju. Dimana individu yang mengalami proses ini
ada keinginan untuk mencari bentuan kepada orang lain.
• Perawat berkerja sama dengan klien yang mengalami berbagai tipe
kehilangan.
• Kehilangan dan kematian adalah realitas yang sering terjadi dalam lingkungan
asuhan keperawatan. Sebagian besar perawat berinteraksi dengan klien dan
keluarga yang mengalami kehilangan dan dukacita
Definisi kehilangan

• Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan.


Kehilangan adalah suatu kondisi yang terputus atau terpisah atau memulai
sesuatu tanpa hal yang berarti sejak kejadian tersebut
• Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu
yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian
atau keseluruhan
• Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu
dalam rentang kehidupannya. Sejak lahir individu sudah mengalami
kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam
bentuk yang berbeda
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan, tergantung:

1.Arti dari kehilangan


2. Sosial budaya
3. kepercayaan / spiritual
4. Peran seks
5. Status social ekonomi
6. kondisi fisik dan psikologi individu.

Tipe Kehilangan
• 1. Aktual atau nyata
• 2. Persepsi
Jenis-jenis Kehilangan
• Terdapat 5 katagori kehilangan, yaitu:
1.Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai
2.Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)
3.Kehilangan objek eksternal
4.Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
5.Kehilangan kehidupan/ meninggal

Rentang Respon Kehilangan

Denial—–> Anger—–> Bergaining——> Depresi——> Acceptance


Berduka
Definisi berduka :
Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang
dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah
tidur, dan lain-lain.

NANDA merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu :


- berduka diantisipasi
- berduka disfungsional.
Teori dari Proses Berduka
• Tidak ada cara yang paling tepat dan cepat untuk menjalani proses berduka.
Konsep dan teori berduka hanyalah alat yang hanya dapat digunakan untuk
mengantisipasi kebutuhan emosional klien dan keluarganya dan juga rencana
intervensi untuk membantu mereka memahami kesedihan mereka dan
mengatasinya
• Peran perawat adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku berduka,
mengenali pengaruh berduka terhadap perilaku dan memberikan dukungan dalam
bentuk empati.

Teori Berduka Menurut para Ahli :


1.Teori Engels
• Fase I (shock dan tidak percaya)
• Fase II (berkembangnya kesadaran)
• Fase III (restitusi)
• Fase IV
• Fase V
Teori Kubler-Ross ( berorientasi pada perilaku )
• Penyangkalan (Denial)
• Kemarahan (Anger)
• Penawaran (Bargaining)
• Depresi (Depression)
• Penerimaan (Acceptance)

Teori Martocchio
-menggambarkan 5 fase kesedihan yang mempunyai lingkup yang tumpang
tindih dan tidak dapat diharapkan
-Durasi kesedihan bervariasi dan bergantung pada faktor yang mempengaruhi
respon kesedihan itu sendiri
Teori Rando ( mendefinisikan respon berduka menjadi 3 katagori )
• Penghindaran
• Konfrontasi
• Akomodasi

Rentang Respon Kehilangan


• Fase Pengingkaran
• Fase Marah
• Fase Tawar-menawar
• Fase Depresi
• Fase Penerimaan
Asuhan Keperawatan

1.Pengkajian
• Data yang dapat dikumpulkan adalah:
a. Perasaan sedih, menangis.
b. Perasaan putus asa, kesepian
c. Mengingkari kehilangan
d. Kesulitan mengekspresikan perasaan
e. Konsentrasi menurun
f. Kemarahan yang berlebihan
g. Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain.
h. Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan.
i. Reaksi emosional yang lambat
j. Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas
Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah / kronis.
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis berhubungan dengan koping
individu tak efektif sekunder terhadap respon kehilangan pasangan.
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleransi aktivitas.

Rencana Tindakan Keperawatan


Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah / kronis
- Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.
- Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling perbaya dengan perawat.
2. Klien dapat memahami penyebab dari harga diri : rendah.
3. Klien menyadari aspek positif dan negatif dari dirinya.
4. Klien dapat mengekspresikan perasaan dengan tepat, jujur dan terbuka.
5. Klien mampu mengontrol tingkah laku dan menunjukkan perbaikan
komunikasi dengan orang lain.

• Intervensi DX 1 :
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
2. Berikan motivasi klien untuk mendiskusikan fikiran dan perasaannya.
3. Jelaskan penyebab dari harga diri yang rendah.
4. Dengarkan klien dengan penuh empati, beri respon dan tidak menghakimi.
5. Berikan motivasi klien untuk menyadari aspek positif dan negatif dari
6. Beri dukungan, Support dan pujian setelah klien mampu melakukan
7. Ikut sertakan klien dengan aktifitas yang
• Intervensi DX 2 :

1. Merespon kesadaran
2. Menyelidiki diri
3. Mengevaluasi diri
4. Membuat perencanaan yang realistik
5. Bertanggung jawab dalam bertindak
6. Mengobservasi tingkat depresi
7. Membantu klien mengurangi rasa bersalah
Intervensi DX 3
1. Libatkan klien untuk makan bersama diruang makan
2. Menganjurkan klien untuk mandi
3. Menganjurkan pasien untuk mencuci baju
4. Membantu dan menganjurkan klien untuk menghias diri
5. Membantu klien untuk merawat rambut dan gigi
TINJAUAN KASUS
CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN BERDUKA ( KEHILANGAN )
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN :
II. ALASAN MASUK :Masalah Keperawatan
III.FAKTOR PREDISPOSISI
a.Gangguan Jiwa di Masa Lalu
b.Tumbuh Kembang
c.Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
d.Faktor Presipitasi

IV.PEMERIKSAAN FISIK
a.Tanda vital
b.Ukur ( TB,BB )
c.Keluhan Fisik
V.PSIKOSOSIAL
a.Konsep diri
b.Hubungan Sosial
c.Spiritual

VI.STATUS MENTAL
a.Penampilan
b.Pembicaraan
c.Aktivitas motorik
d.Alam perasaan
e.Afek klien
f.Interaksi secara wawancara
g.Proses pikir
h.Tingkat kesadaran
i.Memori
j.Tingkat konsentrasi dan berhitung
k.Daya tilik diri
VII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a.Makan, mandi, dan berpakaian
b.BAB dan BAK
c.Istirahat dan Tidur
d.Penggunaan Obat

VIII.MEKANISME KOPING
• Mekanisme koping klien in-efektif, selalu mengganggap diri tidak berguna, tidak berguna
bagi dirinya, keluarga dan orang lain.

IX.ASPEK MEDIS
• Terapi Medis (Haloperidol,Chlorpromazine,Triheksipenidile )
X.ANALISA DATA
Nama Klien : Ny / Tn DX Medis :
RM No. : Ruangan :
Tgl Data Fokus Diagnosa ttd
- Ds : Gangguan konsep diri ; Harga Diri
Rendah
Klien mengatakan merasa malu bergaul dengan orang lain karena merasa
dirinya tidak berguna

- Do :

Klien juga merasa dirinya minder karena sudah tidak memiliki ibu

- Ds : Defisit Perawatan Diri : intoleransi


aktivitas
Klien mengatakan malas untuk membersihkan dirinya

- Do :

Pakaian, kuku, gigi serta rambut B

klien tampak kotor


DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Gangguan Konsep Diri; Harga diri rendah


2.Defisit Perawatan Diri : intoleransi aktivitas

Rencana Tindakan Keperawatan

EVALUASI KEPERAWATAN
LEMBAR KEGIATAN KLIEN
Nama Klien : Ny Tn DX Medis :
RM No. : Ruangan :
Jam Kegiatan Evaluasi
Tgl/bl/th Tgl/bl/th Tgl/bl/th

-Klien membersihkan diri (mandi) B M M

-Klien Sarapan M M M

-Belajar berkenalan dengan individu B B M

-Kegiatan Bebas (membersihkan ruangan, membantu M M M

membersihkan lingkungan sekitar, menyapu, mengepel, ) M M M

-Istirahat B B M

-Kegiatan Rohani M M M

-Makan Siang M M M

-Tidur siang
Kesimpulan

• Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu


kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau
pernah dimiliki. Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah
dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau
seluruhnya.

• Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan

• Peran perawat adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku


berduka, mengenali pengaruh berduka terhadap perilaku dan memberikan
dukungan dalam bentuk empati.
Thank you,See you again

You might also like