You are on page 1of 74

AUDIT

(PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN)

Alamsyah M. Tahir
MATERI1DAN2
− Pengertian Audit
− Perbedaan Audit dengan Akuntansi
− Jenis Audit
− Jenis Auditor
− Badan Usaha & Organisasi KAP
− Perlunya Audit Laporan Keuangan
− Keterbatasan Audit Laporan Keuangan
− Tanggung Jawab Auditor VS. Tanggung Jawab
Manajemen
− IAPI, CPA, AP dan KAP.
PENGERTIAN AUDITING
Menurut Amirican Accounting Association (AAA):
Auditing is a systematic process of objectively
obtaining and evaluating evidence regarding
assertions about economic actions and events to
ascertain the degree of correspondence between
those assertions and established criteria and
communicating the results to interested users.
Menurut Alvin Arens, hakekat mengenai
auditing sebagai berikut:
The accumulation and evaluation of evidence
about information to determene and report on
the degree of correspondence between the
information and established criteria. Auditing
should be done by a competent, independent
person.
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa:
Auditing adalah suatu proses yang sistematis
untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai informasi tingkat
kesesuaian antara tindakan atau peristiwa
ekonomi dengan criteria yang telah ditetapkan,
serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang
membutuhkan, dimana auditing harus dilakukan
oleh orang yang kompeten dan independen.
Beberapa kata kunci penting dalam definisi auditing tersebut
adalah:
1. Proses Sistematis
Proses sistematis merupakan serangkaian tahap dan
proses yang logis, terstruktur dan terorganisir. Audit
merupakan serangkaian tahap dan prosedur yang
memerlukan suatu perencanaan yang baik, terstrukur dan
terorganisir untuk mendapatkan tujuan dari pemeriksaan
yang diharapkan

2. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif


Bahan bukti (evidence) merupakan segala sesuatu yang
merupakan informasi bagi auditor dalam menentukan
apakah informasi yang diaudit disajikan sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan, atau tidak.
3. Assersi (Informasi)
Informasi merupakan subyek audit.
Pelaksanaan audit memerlukan informasi yang
dapat diverifikasi dan juga memerlukan kriteria
sebagai pedoman untuk mengevaluasi
informasi tersebut (misal dalam audit atas
Laporan Keuangan oleh kantor akuntan publik,
kriteria yang digunakan adalah prinsip
akuntansi yang berlaku umum, untuk
menentukan apakah Laporan Keuangan klien
telah disusun secara wajar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum).
4. Kriteria yang Ditetapkan
Merupakan standar-standar yang digunakan
untuk menguji assersi atau informasi, contoh:
1.Peraturan-peraturan atau kebijakan-kebijakan
2.Budgets, standar-standar kinerja
3.Prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK)

5. Kompeten dan Indenpenden


Kompeten artinya auditor harus mempunyai
kemampuan, ahli dan berpengalaman dalam
memehami kriteria dan dalam menentukan
jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk dapat
mendukung kesimpulan yang akan diambilnya.
6. Pelaporan
Penyusunan laporan audit merupakan tahap terakhir
dalam audit, dan merupakan alat yang digunakan
auditor untuk menyampaikan temuan-temuan kepada
para users.
Laporan audit merupakan laporan tertulis yang
menyatakan tingkat kesesuaian antara informasi yang
diperiksa dengan kriteria yang telah ditetapkan.

7. Pihak-pihak yang berkepentingan


Pihak yang berkepentingan atas laporan audit adalah
individu-individu yang menggunakan temuan-temuan
auditor, manajemen entitas ekonomi, stockholders,
investor dan lain-lain.
PERBEDAAN AUDITING DAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah proses pengindentifikasian,
penggolongan, peringkasan, pengukuran dari suatu
transaksi ekonomi untuk dapat menghasilkan
informasi ekonomi yang berguna bagi pihak yang
membutuhkan atas informasi tersebut.
Secara mendasar pengertian auditing adalah proses
penentuan apakah informasi telah mencerminkan
dengan benar kejadian ekonomi pada periode
akuntansi.
PERBEDAAN AUDITING DENGAN ACCOUNTING

Accounting Auditing
Metode Mengindentifikasi, mengukur, Mengumpulkan & mengevaluasi bukti
mencatat, mengklasifikasi, & mengenai informasi dalam laporan
mengikhtisarkan peristiwa & keuangan serta verifikasi kewajaran
transaksi ekonomi penyajiannya.
Tujuan Mengkomunikasikan informasi Meningkatkan kredibilitas laporan
keuangan yang relevan & keuangan yang dibuat manajemen.
reliable untuk pengambilan
keputusan
Kriteria Standar Akuntansi Keuangan Standar Auditing
Hasil Laporan keuangan Laporan Auditing (Opini)
Tanggungjawab Manajemen bertanggung jawab Auditor bertanggung jawab atas
atas laporan keuangan yang pernyataan pendapat yang diberikan.
dibuat
JENIS AUDIT
Jenis audit terdiri dari tiga macam yaitu (1) audit atas
laporan keuangan (financial statement audit). (2) audit
operasional (operasional audit). (3) audit kepatuhan
(compliance audit).

Financial Statement Audits (Audit Laporan Keuangan)


Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk menentukan
apakah laporan keuangan telah disajikan wajar, sesuai
dengan kriteria-kriteria tertentu.
Kriteria tertentu tersebut adalah prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia dimuat dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI).
Contoh: Opini wajar tanpa pengecualian
Operastional Audits (Audit Operasional)
Pemeriksaan operasional suatu perusahaan/ entitas
dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam
mengendalikan operasional perusahaan.
Contoh: efektivitas dari program pemasaran atau efisiensi
karyawan pabrik.
Compliance Audits (Audit Kepatuhan)
Bertujuan untuk menentukan apakah auditee telah
mengikuti kebijakan, prosedur dan peraturan yang telah
ditentukan pihak yang otoritasnya lebih tinggi.
Contoh: Apakah pelaksanaan akuntansi telah mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Perbedaan utama Audit Laporan Keuangan, Audit
Operasional dan audit kepatuhan, adalah pada tujuan
pengujian. Audit laporan keuangan menekankan pada
apakah informasi laporan keuangan disajikan wajar
sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit
Operasional menekankan pada ekonomisasi, efisiensi,
dan efektivitas yang berhubungan dengan performa masa
yang akan datang. Sedangkan audit kepatuhan
menekankan apakah perusahaan/entitas telah
melaksanakan kebijakan, prosedur dan peraturan
perundangan yang berlaku yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Pelaksana Audit:
Audit Laporan Keuangan
1. Akuntan Publik

Audit Operasional
1. Internal Auditor
2. Akuntan Pemerintah
3. Kantor Akuntan Publik

Audit Operasional
1. Internal Auditor
2. Akuntan Pemerintah
3. Kantor Akuntan Publik
Hal-hal yang diungkapkan melalui Laporan Hasil Audit
operasional antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kekurangan dalam perencanaan seperti kurang atau
tidaknya rencana standar, kebijakan dan prosedur
yang baik dalam ruang lingkup fungsional maupun
operasional kegiatan perusahaan.
2. Lemahnya struktur organisasi dan pola penempatan
personil
3. Kelemahan dalam pengelolaan bahan dan fasilitas
4. Sistem Pengawasan manajemen tidak efektif
5. Prosedur administrasi intern yang buruk.
Laporan Hasil Audit Atas Laporan Keuangan adalah
opini sebagai berikut:
1. Wajar tanpa pengecualian.
2. Wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan yang ditambahkan dalam laporan
audit bentuk baku.
3. Wajar dengan pengecualian.
4. Tidak wajar.
5. Tidak menyatakan/memberikan pendapat.

Laporan Hasil Audit Kepatuhan:


Adalah pernyataan atau temuan tingkat kepatuhan.
JENIS AUDITOR
1. Auditor Indepeden (Akuntan Publik)
Auditor Independen berasal dari Kantor
Akuntan Publik, bertanggung jawab atas audit
laporan keuangan historis auditee-nya.
Independen dimaksudkan sebagai sikap mental
auditor yang memiliki integritas tinggi, obyektif
pada permasalahan yang timbul dan tidak
memihak pada kepentingan manapun.
Perangkat yang harus dipatuhi auditor independen
adalah Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP),
Kode Etik Akuntan Publik, dan Quality Control.
Pelayanan Jasa yang dapat diberikan oleh auditor
independen dapat berupa:
 Assurance Services
 Attestation Services
 Accounting & Compilation Services
 Other Service
ASSURANCE SERVICE
Merupakan jasa profesional dari Kantor Akuntan
Publik yang independen, di mana tujuan dari
jasa ini adalah untuk meningkatkan kualitas
informasi bagi pengambilan keputusan.
Kualitas dimaksud adalah adanya keandalan
(reliability) dan relevansi (relevance) dalam
informasi yang dihasilkan.
Keandalan, Kredibilitas, Relevan dan Tepat
Waktu.
Andal (reliable)
Informasi harus dapat dipercaya, yakni bebas dari
pengertian yang menyesatkan serta kesalahan meterial
dan dapat dipercaya oleh pemakainya sebagai penyajian
yang jujur (faithfull representation).

Relevan (relevance)
Relevansi informasi dikaitkan dengan tujuan
dipergunakannya informasi tersebut. Jika tak berkait erat
dengan keputusan yang akan diambil, maka informasi
tidak ada gunanya. Informasi disebut relevan jika dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lampau,
masa kini dan masa depan, menegaskan, atau
mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Assurance service dapat dilakukan oleh
akuntan publik atau juga oleh berbagai
profesional lainnya, yang terpenting adalah
memberikan jasa untuk keyakinan atau jaminan
di mana tingkat kepastian yang dicapai adalah
berdasarkan bukti yang diperoleh. Di mana
aspek-aspek pokok dalam assurance services
itu adalah konsep independence, Konsep
professional services, dan upaya meningkatkan
kualitas informasi (reliability & relevance).
Assurance vs Auditing
Auditing (laporan keuangan) terutama
memfokuskan pada informasi yang dimuat
dalam laporan keuangan. Sedangkan Assurance
berhubungan dengan informasi dalam arti luas
untuk digunakan oleh pembuat keputusan &
tidak terbatas pada informasi dalam laporan
keuangan. Assurance dapat dilaksanakan oleh
berbagai profesi termasuk Kantor Akuntan
Publik (KAP).
Contoh Jasa Assurance:
1. Lembaga konsumen memberikan assurance
tentang kualitas produk.
2. MUI memberikan assurance tentang kehalalan
produk makanan.
3. Lembaga-lembaga pemeringkat (Moody’s S &
P) membuat peringkat obligasi.
4. Akuntan Publik memberikan assurance
tentang kualitas informasi dalam laporan
keuangan (audit laporan keuangan).
5. Audit merupakan salah satu jasa yang
temasuk dalam lingkup assurance service.
Jasa Atestasi (Attestation Services)
Adalah jasa dalam memberikan suatu pendapat atau
pertimbangan independen dan kompeten tentang
apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal
yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Attestation service adalah jenis assurance service di
mana AP menerbitkan suatu laporan tentang keadaan
suatu asersi yang merupakan tanggung jawab pihak
lain.
Jasa atestasi meliputi semua kegiatan di mana kantor
akuntan publik mengeluarkan laporan tertulis yang
menyatakan kesimpulan atas keandalan asersi tertulis
yang telah dibuat dan dipertanggung jawabkan
kepada pihak lain.
Jenis Attestation Services
1. Audit Laporan Keuangan Historis
Merupakan jasa atestasi yang paling dominan
yang dikerjakan oleh Kantor Akuntan Publik, yaitu
hampir mencapai 50% dari semua kegiatan yang
dilakukan.
Audit Laporan Keuangan dilaksanakan dengan
pemeriksaan dalam skala luas untuk
mengumpulkan bahan bukti yang memadai untuk
memberikan jaminan yang tinggi atas keakuratan
laporan keuangan.
2. Review Laporan Keuangan Historis
Akuntan Publik dapat memberikan jasa review (review
service). Aktivitas review berlangsung dalam skala yang
lebih kecil, dan honor auditor untuk melaksanakan review
lebih rendah dibanding pekerjaan dalam audit. Tetapi hasil
review auditor cukup memadai untuk memenuhi
kebutuhan pemakai laporan keuangan dari perusahaan
yang tidak go public.

3. Jasa Atestasi Lain (Other Attestation Sevices):


Kantor Akuntan Publik lebih banyak mengembangkan
jasa-jasa seperti jasa atestasi atas laporan keuangan
prospektif, tentang kepatuhan debitur terhadap perjanjian
kredit, tentang efektivitas internal control klien.
Hubungan Jasa Audit, Atestasi dan Assurance

Jasa Nilai Tambah Informasi Definisi Jasa

Assurance Keandalan, Kredibilitas, Relevansi, Jasa Profesional yang dapat


Ketepatan Waktu memberikan peningkatan
pada kualitas informasi dan
pembuat keputusan.
Atestasi Keandalan, Kredibilitas Laporan atas suatu masalah
yang merupakan tanggung
jawab pihak lain.
Audit Keandalan, Kredibilitas Laporan atas pemeriksaan
laporan keuangan.
2. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor yang berasal
dari lembaga pemeriksa pemerintah.
Di Indonesia lembaga yang bertanggung jawab
secara fungsional atas pengawasan terhadap
kekayaan atau keuangan Negara adalah Badan
Pemetriksa Keuangan (BPK) sebagai lembaga
pada tingkat tertinggi, Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan
Inspektorat Jenderal (Itjen) yang ada pada
departemen-departemen pemerintah.
Aktivitas yang dilakukan oleh auditor pemerintah adalah:
 Audit Keuangan (Fiancial Audits)
1. Audit laporan keuangan
2. Audit atas Hal-hal yang berkaitan dengan Keuangan
 Audit Kinerja (Performance Audits)
1. Audit Ekonomi dan Efisiensi operasi organisasi
2. Audit atas Program pemerintah dan BUMN (Efektivitas)

3. Internal Auditor (Auditor Intern)


Auditor internal adalah pegawai dari suatu organisasi/perusahaan yang
bekerja di organisasi tersebut untuk melakukan audit bagi kepentingan
manajemen perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan untuk
membantu manajemen organisasi untuk mengetahui kepatuhan para
pelaksana operasional organisasi terhadap kebijakan dan prosedur
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Tugas auditor internal adalah:
 Menelaah keandalan dan integritas informasi
keuangan dan operasi
 Menelaah sistem-sistem yang diciptakan
 Menentukan tingkat kepatuhan entitas
 Menelaah sarana untuk melindungi asset perusahaan
 Mengukur ekonomi dan efisiensi.
Hal yang membedakan Auditor Eksternal, Auditor Pemerintah & Auditor Internal

Jenis Auditor Pelaksana Jenis Pekerjaan


Auditor Eksternal Akuntan public registered - Assurance Services
berdasarkan perikatan kerja - Attestation Services
- Accounting & Compilation Services
- Other Services
Auditor Pemerintah Pegawai Negara berasal dari - Financial Audits
lembaga pemeriksa pemerintah - Audit Kinerja:
a. Audit Ekonomi dan Efisiensi operasi
b. Audit atas Program pemerintah dan BUMN
(Efektivitas)
Auditor Internal Pegawai dari suatu organisasi/ Audit kepatuhan (Compliance audit) dan audit
perusahaan yang bekerja di operasional (Management atau Operational Audit)
organisasi secara rutin.
BENTUK BADAN USAHA DAN STRUKTUR
ORGANISASI KAP
Kantor akuntan publik dikelola secara
perseorangan, persekutuan umum atau
terbatas. Biasanya, Kantor akuntan publik lokal
dikelola sebagai perseorangan, persekutuan
umum, kantor akuntan regional, nasional, dan
internasional biasanya dibentuk sebagai
persekutuan terbatas.
HIERARKI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Auditor independen atau audit sektor eksternal
melaksanakan kegiatannya di bawah suatu
kantor akuntan publik. Hierarki staf organisasi
kantor akuntan publik pada umumnya seperti
yang digambar sebagai berikut:

1 1. Partner
2 2. Manajer
3 3. Akuntan Seniyor
4 4. Akuntan Yunior
Partner, merupakan top legal client relationship, yang
bertugas me-review (menelaah) pekerjaan audit,
menandatangani laporan audit, menyetujui masalah fee
dan penagihannya, dan petanggungjawab atas segala
yang berkaitan dengan pekerjaan audit.
Manajer, merupakan staf yang banyak berhubungan
dengan klien, mengawasi langsung pelaksanaan tugas-
tugas audit, me-review lebih rinci terhadap pekerjaan
audit, dan melakukan penagihan atas fee audit.
Akuntan Senior, merupakan staf yang
bertanggungjawab langsung terhadap
perencaan dan pelaksanaan pekerjaan audit,
dan me-review pekerjaan para akuntan yunior
yang dibawahnya.
Akuntan Yunior, merupakan staf pelaksana
langsung dan bertanggung jawab atas
pekerjaan lapangan. Para yunior ini
penugasannya dapat berupa bagian-bagian dari
pekerjaan audit, dan bahkan bila
memungkinkan memberikan pendapat atas
bagian yang diperiksanya.
PERLUNYA AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
laporan keuangan berkualitas bila memenuhi
kriteria relevansi atau keberpatutan (relevance)
dan reliabilitas atau keterandalan (reliability).
Kriteria relevansi dipenuhi bila laporan keuangan
mempunyai nilai prediktif (predictive value) dan
atau nilai balikan (feedback value) dan disajikan
tepat pada waktunya. Kriteria reliability bertumpu
pada keterujian (verifiability), kenetralan
(neutrality), dan ketepatan penyimpulan
(representation faithfulness).
Tugas Terpilih bagi Anggota Tim Audit

Anggota Tim Audit Tugas Terpilih

Partner  Mencapai kesepakatan dengan klien pada ruang


lingkup jasa yang disediakan.
 Memastikan bahwa audit telah direncanakan
dengan memadai.
 Memastikan bahwa tim audit memiliki
keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan.
 Mengawasi tim audit dan melakukan review
kertas kerja.
 Menyimpulkan atas kecukupan bukti audit dan
menandatangani laporan audit.
Manajer  Memastikan bahwa audit telah direncanakan dengan
memadai, termasuk menjadwalkan anggota tim.
 Mengawasi persiapan dan menyetujui program audit.
 Melakukan review pada kertas kerja, laporan
keuangan, dan laporan audit.
 Berurusan dengan faktur dan memastikan penagihan
dari jasa.
 Menginformasikan ke partner mengenai masalah
audit atau akuntansi yang ditemukan.
Senior/penanggung  Membantu dalam pengembangkan rencana audit.
jawab  Mempersiapkan anggaran.
 Menetapkan tugas audit ke para staf dan
mengarahkan kinerja sehari-hari.
 Mengawasi dan melakukan review pada hasil
kerja staf.
 Menginformasikan manajer mengenai masalah
audit atau akuntansi yang ditemukan.
Asosiasi/Staf  Melakukan prosedur audit yang ditugaskan kepada
mereka.
 Mempersiapkan dokumentasi yang memadai dan
sesuai dari pekerjaan yang telah diselesaikan.
 Menginformasikan senior mengenai masalah audit
atau akuntansi yang ditemukan.
Ada empat alasan yang dapat menjawab
pertanyaan mengapa audit atas laporan
keuangan diperlukan. keempat alasan tersebut
adalah:
Perbedaan kepentingan
Konsekuensi
Kompleksitas
Keterbatasan akses (remoteness)
1. Perbedaan Kepentingan
Ada perbedaan kepentingan yang dapat menimbulkan
konflik antara manajemen sebagai pembuat dan penyaji
laporan keuangan dengan para pemakai laporan
keuangan. Manajemen mempunyai kepentingan untuk
mempertahankan jabatannya. Untuk itu manajemen akan
berusaha agar laporan keuangan perusahaan yang
dipimpinnya memperlihatkan kinerja yang baik, misalnya
dengan mengubah metode perlakuan akuntansi sehingga
laba menjadi lebih besar. Di pihak lain, antar para
pemakai laporan keuangan sendiri pun mempunyai
berbagai kepentingan yang berbeda terhadap pelaporan
keuangan perusahaan. Pemegang saham lebih senang
kebijakan dividen yang liberal yang memberi dividen lebih
besar.
2. Konsekuensi
Mereka menginginkan agar laporan keuangan
berisi sebanyak mungkin informasi yang relevan
untuk pengambilan keputusan. Mereka
menginginkan adanya pengungkapan (disclosure)
yang memadai. Para pemakai laporan keuangan
mengandalkan auditor independen untuk
memastikan bahwa laporan keuangan disusun
sesuai prinsip akuntansi yang berterima umum
dan berisi pengungkapan yang diperlukan bagi
para pemakai yang berpengetahuan dan
mengerti tentang laporan keuangan.
3. Kompleksitas
Peningkatan kompleksitas ini mengakibatkan
semakin tingginya risiko kesalahan interpretasi
dan penyajian laporan keuangan. Hal ini
menyulitkan para pemakai laporan keuangan
dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan.
Oleh karena itu, mereka mengandalkan laporan
auditor independen atas laporan keuangan
auditan untuk memastikan kualitas laporan
keuangan yang bersangkutan.
4. Keterbatasan Akses (Remoteness)
Pemakai laporan keuangan pada umumnya
mempunyai keterbatasan akses terhadap data
akuntansi. Ada jarak antara pemakai dengan
aktivitas perusahaan yang mengeluarkan laporan
keuangan. Jika para pemakai ingin mengakses
data secara langsung, maka mereka akan
menghadapi kendala waktu, biaya, ketelitian, dan
tenaga. Oleh karena itu, mereka mempercayakan
pemeriksaan kepada pihak ketiga yaitu auditor
independen.
Empat kondisi (alasan) di atas secara bersama-
sama membentuk adanya risiko informasi
(information risk), yaitu risiko bahwa laporan
keuangan mungkin tidak benar, tidak lengkap,
atau bias. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa audit laporan keuangan dapat
meningkatkan kredibilitas laporan keuangan
dengan cara menekan risiko informasi.
MANFAAT EKONOMIS AUDIT
Manfaat lain audit, yaitu:
1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan
2. Meningkatkan efisiensi dan kejujuran
3. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan
4. Mendorong efisiensi pasar modal
MANFAAT AUDIT DARI SISI PENGAWASAN
Manfaat audit dari sisi pengawasan sebagai berikut:
1. Preventive Control:
Tenaga akuntansi akan bekerja lebih berhati-hati dan
akurat bila mereka menyadari akan diaudit.
2. Detective Control:
Suatu penyimpangan atau kesalahan yang terjadi lazimnya
akan dapat diketahui dan dikoreksi melalui suatu proses
audit.
3. Reporting Control:
Setiap kesalahan perhitungan, penyajian atau
pengungkapan yang tidak dikoreksi dalam keuangan akan
disebutkan dalam laporan pemeriksaan. Dengan demikian
pembaca laporan keuangan terhindar dari informasi yang
keliru atau menyesatkan.
KETERBATASAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Suatu audit laporan keuangan yang dilakukan sesuai
dengan standar auditing yang diterima umum memiliki
sejumlah keterbatasan bawaan atau keterbatasan
melekat. Salah satunya adalah bahwa auditor bekerja
dalam suatu batasan ekonomi yang wajar. Berikut ini
adalah dua batasan ekonomi penting yang dimaksud:
1. Biaya yang memadai (reasonable cost).
2. Jumlah waktu yang memadai (reasonable of time).
3. Prinsip akuntansi alternatif (alternative accounting
principles).
4. Estimasi akuntansi (Accounting estimates).
Di Indonesia, menurut Sofyan Safri Harahap,
kebutuhan permintaan jasa audit lebih banyak karena
terpaksa. kebutuhan audit belum disadari benar. Audit
dilakukan karena keadaan yang memaksa. Kabutuhan
jasa audit dipaksa oleh keadaan-keadaan antara lain
seperti:
1. Ketentuan bank dalam pemberian kredit.
2. Ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK) bagi perusahaan
yang go public.
3. Ketentuan tender, penawaran, pendaftaran rekanan.
4. Keadaan terpaksa karena terjadinya kecurangan.
5. Ketentuan organisasi yang diatur dalam anggaran
dasar.
TANGGUNG JAWAB AUDITOR VS TANGGUNG
JAWAB MANAJEMEN
Tanggung Jawab Auditor
Auditor mempunyai tanggung jawab untuk
merencanakan dan melaksanakan audit.
Pekerjaan auditor ini bertujuan untuk memperoleh
keyakinan yang memadai apakah laporan
keuangan klaien yang diaudit bebas dari salah saji
meterial. Penyebab salah saji meterial itu dapat
berupa kekeliruan, kecurangan ataupun
pelanggaran hukum.
Auditor bertanggung jawab untuk mendeteksi
salah saji dalam laporan keuangan sebagai akibat
dari unsur tindakan pelanggaran hukum, seperti
tanggung jawab auditor atas kekeliruan dan
kecurangan dalam laporan keuangan. Walaupun
bukti audit dan kecurangan dapat diperoleh untuk
memberi keyakinan memadai, bukan berarti
mutlak bahwa salah saji yang material akan
terdeteksi.
Auditor tidak bertanggung jawab untuk
merencanakan dan melaksanakan audit guna
memperoleh keyakinan bahwa salah saji
terdeteksi, baik yang disebabkan oleh kekeliruan
atau kecurangan yang tidak material terhadap
laporan keuangan.
Dalam pemeriksaan laporan keuangan auditor
harus dapat memberikan keyakinan bagi para
pemakai laporan keuangan tersebut, bahwa
auditor telah:
• Melakukan audit dengan kompetensi teknis,
integritas, independen, dan objektif.
• Meneliti dan mendeteksi salah saji material,
yang disengaja dan tidak disengaja.
• Mencegah diterbitkannya laporan keuangan
yang menyesatkan.
Materi pokok yang merupakan tanggung jawab
Auditor adalah sebagai berikut:
Independen Auditor
Keyakinan yang Memadai (Reasonable
Assurance)
Tanggung jawab Terhadap Fraud dan Illegal Acts
Tanggung jawab Terhadap Masalah Going
Concern
Membuat Laporan Auditor Independen
Tanggung Jawab Manajemen
Manajemen perusahaan (klien) bertanggung
jawab atas laporan keuangan perusahaannya.
Manajemen bertanggung jawab untuk
menerapkan kebijakan akuntansi yang sehat,
membangun dan memelihara pengendalian intern,
serta melaksanakan kewajiban mencatat,
mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi
yang konsisten dalam laporan keuangan. Semua
transaksi yang berhubungan dengan keuangan,
aset, liabilitas dan ekuitas berada dalam
pengendalian manajemen.
Penyajian secara wajar atas laporan keuangan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum merupakan bagian yang tersirat dan
terpadu dalam tanggung jawab manajemen.
Tanggung jawab auditor adalah terbatas dalam
menyatakan pendapat atas laporan keuangan
klien. Auditor independen dapat memberikan
saran tentang bentuk dan isi laporan keuangan
atau membuat draf laporan keuangan,
seluruhnya atau sebagian berdasarkan informasi
dari manajemen.
Sejarah Perkembangan Audit
Perkembangan Pemakai Laporan Auditor Tujuan Audit Pendekatan
waktu
Tahun 1800an Pemilik organisasi Penemuan kecurangan Tes keseluruhan

Awal 1900 Pemilik dan kreditur Penemuan kecurangan Tes keseluruhan

1900-1930 Pemilik, kreditur, dan Pernyataan bahwa laporan Testing lebih kecil
pemerintah keuangan adalah benar

1930 sda sekarang Pemilik, kreditur, pemerintah, Pernyataan pendapat atas Dipilih sampel
masyarakat kewajaran penyajian
laporan keuangan
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI); 24 Mei 2007
Pada tanggal 24 Mei 2007, berdirilah Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi Akuntan
Publik yang Independen dan mandiri dengan
berbadan hukum yang diputuskan melalui Rapat
Umum Anggota Luar Biasa IAI – Kompartemen
Akuntan Publik.
Pada tanggal 4 Juni 2007, secara resmi IAPI diterima
sebagai anggota asosiasi yang pertama oleh IAI.
Pada tanggal 5 Februari 2008, Pemerintah Republik
Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai
organisasi profesi Akuntan Publik yang berwenang
melaksanakan sertifikasi akuntan publik, penyusunan
dan penerbitan standar professional dan etika
akuntan publik, serta menyelenggarakan program
pendidikan berkelanjutan bagi seluruh Akuntan Publik
di Indonesia.
SEBUTAN CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT OF
INDONESIA (“CPA”)
Sertifikasi CPA Of Indonesia merupakan satu-satunya
Sertifikasi Akuntan Publik di Indonesia yang
diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI) sebagai asosiasi profesi Akuntan Publik
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2011 dan peraturan pelaksanaan melalui
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 443/KMK.01/2011 serta Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008
dengan nama CPA of Indonesia Exam.
Persyaratan CPA of Indonesia Exam:
1. Memiliki Akun Peserta CPA of Indonesia Exam;
2. Upload dokumen pendukung meliputi:
a. Ijazah & Transkrip Nilai S1 Akuntans;
b. Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku saat
ujian;
c. Pas foto berwarna (terbaru).
3. Membayar biaya pendaftaran dan biaya per mata
ujian;
4. Lulus Uji Kelayakan.
Syarat-syarat untuk mendapatkan sebutan CPA
adalah:
1. Luluas Sertifikasi Akuntan Publik yang
diselenggarakan oleh IAPI.
2. Mempunyai pengalaman kerja yang dapat
diverifikasi minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang
auditing, atau akuntansi dan pelaporan keuangan,
atau bidang lain yang ditetapkan Dewan Sertifikasi
IAPI, atau mempunyai pengalaman mengajar di
perguruan tinggi minimal 4 (empat) tahun dalam
bidang auditing atau akuntansi keuangan.
3. Terdaftar sebagai Anggota IAPI.
AKUNTAN PUBLIK
Akuntan Publik merupakan jasa yang digunakan
dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
berpengaruh secara luas yang memiliki peran
penting dalam mendukung perekonomian nasional
yang sehat dan efisien serta meningkatkan
transparansi dan mutu informasi dalam bidang
keuangan.
Akuntansi Publik (AP) adalah seseorang yang telah
memperoleh izin untuk memberikan jasa
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik tertanggal 3
Mei 2011.
I. Perizinan AP
Persyaratan untuk mendapatkan izin Akuntan Publik:
1. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang
sah;
2. Memiliki Nomor Pokk Wajib Pajak (NPWP);
3. Berpengalaman praktik memberikan jasa:
a. Jasa audit atas informasi keuangan historis;
b. Jasa review atas informasi keuangan historis;;
c. Jasa asurans lainnya.
4. Tidak pernah dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan
izin Akuntan Publik;
5. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; dan
6. Menjadikan anggota Asosiasi Akuntan Publik yang telah
ditetapkan oleh Menteri.
Persyaratan untuk perpanjangan izin Akuntan Publik:
1. Mengajukan permohonan tertulis kepada
Menteri paling lambat 60 (enam puluh) hari
sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun berakhir;
2. Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan
Publik yang ditetapkan oleh Menteri; dan
3. Menjaga kompetensi melalui pelatihan
profesional berkelanjutan.
II. Kewajiban AP
1. Berhimpun dalam Asosiasi Profesi Akuntan Publik
yang ditetapkan oleh Menteri;
2. Menjaga kompetensi melalui pelatihan profesional
berkelanjutan;
3. AP dalam memberikan jasanya wajib mempunyai
KAP: dan
4. Mematuhi dan melaksanakan SPAP dan kode etik
profesi serta peraturan perundang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban AP, diatur


dalam Peraturan Menteri.
III. Larangan terhadap AP
1. AP dilarang memiliki atau menjadi rekan pada lebih
dari 1 (satu) KAP
2. AP dilarang merangkap jabatan sebagai:
a. Pejabat Negara;
b. Pimpinan atau pegawai pada lembaga
pemerintahan, lembaga negara, atau lembaga
lainnya yang dibentuk dengan peraturan perundang-
undangan; atau
c. Jabatan lain yang mengakibatkan benturan
kepentingan.
3. Memberikan jasa dalam masa pembekuan izin dan
sanksi administratif lainnya.
Larangan merangkap sebagaimana dimaksud pada
butir di atas, dikecualikan bagi AP yang merangkap
sebagai:
1. Pimpinan atau pegawai pada lembaga
pendidikan bidang akuntansi;
2. Pimpinan atau pegawai pada lembaga yang
dibentuk dengan undang-undang untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk
kepentingan profesi dibidang akuntansi.
Undang-undang No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik,
BAB XIII, KETENTUAN PIDANA, Pasal 55 sebagai berikut:
Akuntan Publik yang:
a. Melakukan manipulasi, membantu melakukan manipulasi,
dan/atau memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang
diberikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1)
huruf j;
b. Dengan sengaja melakukan manipulasi, memalsukan,
dan/atau menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja
atau tidak membuat kertas kerja yang berkaitan dengan jasa
yang diberikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
sehingga tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya dalam
rangka pemeriksaan oleh pihak yang berwenang dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Kantor Akuntan Publik, yang selanjutnya disingkat KAP,
adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan dan mendapatkan izin
usaha berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2011.
I. Perizinan KAP
KAP dapat berbentuk usaha:
1. Perseorangan;
2. Persekutuan Perdata;
3. Firma; atau
4. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik
profesi Akuntan Publik.
II. Jasa Yang Diberikan KAP
1. Jasa Audit Laporan Keuangan
2. Jasa Audit Khusus
3. Jasa Atestasi
4. Jasa Review Laporan Keuangan
5. Jasa Kompilasi Laporan Keuangan
6. Jasa Konsultasi
7. Jasa Perpajakan

You might also like