Professional Documents
Culture Documents
Alamsyah M. Tahir
MATERI1DAN2
− Pengertian Audit
− Perbedaan Audit dengan Akuntansi
− Jenis Audit
− Jenis Auditor
− Badan Usaha & Organisasi KAP
− Perlunya Audit Laporan Keuangan
− Keterbatasan Audit Laporan Keuangan
− Tanggung Jawab Auditor VS. Tanggung Jawab
Manajemen
− IAPI, CPA, AP dan KAP.
PENGERTIAN AUDITING
Menurut Amirican Accounting Association (AAA):
Auditing is a systematic process of objectively
obtaining and evaluating evidence regarding
assertions about economic actions and events to
ascertain the degree of correspondence between
those assertions and established criteria and
communicating the results to interested users.
Menurut Alvin Arens, hakekat mengenai
auditing sebagai berikut:
The accumulation and evaluation of evidence
about information to determene and report on
the degree of correspondence between the
information and established criteria. Auditing
should be done by a competent, independent
person.
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa:
Auditing adalah suatu proses yang sistematis
untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai informasi tingkat
kesesuaian antara tindakan atau peristiwa
ekonomi dengan criteria yang telah ditetapkan,
serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang
membutuhkan, dimana auditing harus dilakukan
oleh orang yang kompeten dan independen.
Beberapa kata kunci penting dalam definisi auditing tersebut
adalah:
1. Proses Sistematis
Proses sistematis merupakan serangkaian tahap dan
proses yang logis, terstruktur dan terorganisir. Audit
merupakan serangkaian tahap dan prosedur yang
memerlukan suatu perencanaan yang baik, terstrukur dan
terorganisir untuk mendapatkan tujuan dari pemeriksaan
yang diharapkan
Accounting Auditing
Metode Mengindentifikasi, mengukur, Mengumpulkan & mengevaluasi bukti
mencatat, mengklasifikasi, & mengenai informasi dalam laporan
mengikhtisarkan peristiwa & keuangan serta verifikasi kewajaran
transaksi ekonomi penyajiannya.
Tujuan Mengkomunikasikan informasi Meningkatkan kredibilitas laporan
keuangan yang relevan & keuangan yang dibuat manajemen.
reliable untuk pengambilan
keputusan
Kriteria Standar Akuntansi Keuangan Standar Auditing
Hasil Laporan keuangan Laporan Auditing (Opini)
Tanggungjawab Manajemen bertanggung jawab Auditor bertanggung jawab atas
atas laporan keuangan yang pernyataan pendapat yang diberikan.
dibuat
JENIS AUDIT
Jenis audit terdiri dari tiga macam yaitu (1) audit atas
laporan keuangan (financial statement audit). (2) audit
operasional (operasional audit). (3) audit kepatuhan
(compliance audit).
Audit Operasional
1. Internal Auditor
2. Akuntan Pemerintah
3. Kantor Akuntan Publik
Audit Operasional
1. Internal Auditor
2. Akuntan Pemerintah
3. Kantor Akuntan Publik
Hal-hal yang diungkapkan melalui Laporan Hasil Audit
operasional antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kekurangan dalam perencanaan seperti kurang atau
tidaknya rencana standar, kebijakan dan prosedur
yang baik dalam ruang lingkup fungsional maupun
operasional kegiatan perusahaan.
2. Lemahnya struktur organisasi dan pola penempatan
personil
3. Kelemahan dalam pengelolaan bahan dan fasilitas
4. Sistem Pengawasan manajemen tidak efektif
5. Prosedur administrasi intern yang buruk.
Laporan Hasil Audit Atas Laporan Keuangan adalah
opini sebagai berikut:
1. Wajar tanpa pengecualian.
2. Wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan yang ditambahkan dalam laporan
audit bentuk baku.
3. Wajar dengan pengecualian.
4. Tidak wajar.
5. Tidak menyatakan/memberikan pendapat.
Relevan (relevance)
Relevansi informasi dikaitkan dengan tujuan
dipergunakannya informasi tersebut. Jika tak berkait erat
dengan keputusan yang akan diambil, maka informasi
tidak ada gunanya. Informasi disebut relevan jika dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lampau,
masa kini dan masa depan, menegaskan, atau
mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Assurance service dapat dilakukan oleh
akuntan publik atau juga oleh berbagai
profesional lainnya, yang terpenting adalah
memberikan jasa untuk keyakinan atau jaminan
di mana tingkat kepastian yang dicapai adalah
berdasarkan bukti yang diperoleh. Di mana
aspek-aspek pokok dalam assurance services
itu adalah konsep independence, Konsep
professional services, dan upaya meningkatkan
kualitas informasi (reliability & relevance).
Assurance vs Auditing
Auditing (laporan keuangan) terutama
memfokuskan pada informasi yang dimuat
dalam laporan keuangan. Sedangkan Assurance
berhubungan dengan informasi dalam arti luas
untuk digunakan oleh pembuat keputusan &
tidak terbatas pada informasi dalam laporan
keuangan. Assurance dapat dilaksanakan oleh
berbagai profesi termasuk Kantor Akuntan
Publik (KAP).
Contoh Jasa Assurance:
1. Lembaga konsumen memberikan assurance
tentang kualitas produk.
2. MUI memberikan assurance tentang kehalalan
produk makanan.
3. Lembaga-lembaga pemeringkat (Moody’s S &
P) membuat peringkat obligasi.
4. Akuntan Publik memberikan assurance
tentang kualitas informasi dalam laporan
keuangan (audit laporan keuangan).
5. Audit merupakan salah satu jasa yang
temasuk dalam lingkup assurance service.
Jasa Atestasi (Attestation Services)
Adalah jasa dalam memberikan suatu pendapat atau
pertimbangan independen dan kompeten tentang
apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal
yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Attestation service adalah jenis assurance service di
mana AP menerbitkan suatu laporan tentang keadaan
suatu asersi yang merupakan tanggung jawab pihak
lain.
Jasa atestasi meliputi semua kegiatan di mana kantor
akuntan publik mengeluarkan laporan tertulis yang
menyatakan kesimpulan atas keandalan asersi tertulis
yang telah dibuat dan dipertanggung jawabkan
kepada pihak lain.
Jenis Attestation Services
1. Audit Laporan Keuangan Historis
Merupakan jasa atestasi yang paling dominan
yang dikerjakan oleh Kantor Akuntan Publik, yaitu
hampir mencapai 50% dari semua kegiatan yang
dilakukan.
Audit Laporan Keuangan dilaksanakan dengan
pemeriksaan dalam skala luas untuk
mengumpulkan bahan bukti yang memadai untuk
memberikan jaminan yang tinggi atas keakuratan
laporan keuangan.
2. Review Laporan Keuangan Historis
Akuntan Publik dapat memberikan jasa review (review
service). Aktivitas review berlangsung dalam skala yang
lebih kecil, dan honor auditor untuk melaksanakan review
lebih rendah dibanding pekerjaan dalam audit. Tetapi hasil
review auditor cukup memadai untuk memenuhi
kebutuhan pemakai laporan keuangan dari perusahaan
yang tidak go public.
1 1. Partner
2 2. Manajer
3 3. Akuntan Seniyor
4 4. Akuntan Yunior
Partner, merupakan top legal client relationship, yang
bertugas me-review (menelaah) pekerjaan audit,
menandatangani laporan audit, menyetujui masalah fee
dan penagihannya, dan petanggungjawab atas segala
yang berkaitan dengan pekerjaan audit.
Manajer, merupakan staf yang banyak berhubungan
dengan klien, mengawasi langsung pelaksanaan tugas-
tugas audit, me-review lebih rinci terhadap pekerjaan
audit, dan melakukan penagihan atas fee audit.
Akuntan Senior, merupakan staf yang
bertanggungjawab langsung terhadap
perencaan dan pelaksanaan pekerjaan audit,
dan me-review pekerjaan para akuntan yunior
yang dibawahnya.
Akuntan Yunior, merupakan staf pelaksana
langsung dan bertanggung jawab atas
pekerjaan lapangan. Para yunior ini
penugasannya dapat berupa bagian-bagian dari
pekerjaan audit, dan bahkan bila
memungkinkan memberikan pendapat atas
bagian yang diperiksanya.
PERLUNYA AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
laporan keuangan berkualitas bila memenuhi
kriteria relevansi atau keberpatutan (relevance)
dan reliabilitas atau keterandalan (reliability).
Kriteria relevansi dipenuhi bila laporan keuangan
mempunyai nilai prediktif (predictive value) dan
atau nilai balikan (feedback value) dan disajikan
tepat pada waktunya. Kriteria reliability bertumpu
pada keterujian (verifiability), kenetralan
(neutrality), dan ketepatan penyimpulan
(representation faithfulness).
Tugas Terpilih bagi Anggota Tim Audit
1900-1930 Pemilik, kreditur, dan Pernyataan bahwa laporan Testing lebih kecil
pemerintah keuangan adalah benar
1930 sda sekarang Pemilik, kreditur, pemerintah, Pernyataan pendapat atas Dipilih sampel
masyarakat kewajaran penyajian
laporan keuangan
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI); 24 Mei 2007
Pada tanggal 24 Mei 2007, berdirilah Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi Akuntan
Publik yang Independen dan mandiri dengan
berbadan hukum yang diputuskan melalui Rapat
Umum Anggota Luar Biasa IAI – Kompartemen
Akuntan Publik.
Pada tanggal 4 Juni 2007, secara resmi IAPI diterima
sebagai anggota asosiasi yang pertama oleh IAI.
Pada tanggal 5 Februari 2008, Pemerintah Republik
Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai
organisasi profesi Akuntan Publik yang berwenang
melaksanakan sertifikasi akuntan publik, penyusunan
dan penerbitan standar professional dan etika
akuntan publik, serta menyelenggarakan program
pendidikan berkelanjutan bagi seluruh Akuntan Publik
di Indonesia.
SEBUTAN CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT OF
INDONESIA (“CPA”)
Sertifikasi CPA Of Indonesia merupakan satu-satunya
Sertifikasi Akuntan Publik di Indonesia yang
diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI) sebagai asosiasi profesi Akuntan Publik
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2011 dan peraturan pelaksanaan melalui
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 443/KMK.01/2011 serta Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008
dengan nama CPA of Indonesia Exam.
Persyaratan CPA of Indonesia Exam:
1. Memiliki Akun Peserta CPA of Indonesia Exam;
2. Upload dokumen pendukung meliputi:
a. Ijazah & Transkrip Nilai S1 Akuntans;
b. Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku saat
ujian;
c. Pas foto berwarna (terbaru).
3. Membayar biaya pendaftaran dan biaya per mata
ujian;
4. Lulus Uji Kelayakan.
Syarat-syarat untuk mendapatkan sebutan CPA
adalah:
1. Luluas Sertifikasi Akuntan Publik yang
diselenggarakan oleh IAPI.
2. Mempunyai pengalaman kerja yang dapat
diverifikasi minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang
auditing, atau akuntansi dan pelaporan keuangan,
atau bidang lain yang ditetapkan Dewan Sertifikasi
IAPI, atau mempunyai pengalaman mengajar di
perguruan tinggi minimal 4 (empat) tahun dalam
bidang auditing atau akuntansi keuangan.
3. Terdaftar sebagai Anggota IAPI.
AKUNTAN PUBLIK
Akuntan Publik merupakan jasa yang digunakan
dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
berpengaruh secara luas yang memiliki peran
penting dalam mendukung perekonomian nasional
yang sehat dan efisien serta meningkatkan
transparansi dan mutu informasi dalam bidang
keuangan.
Akuntansi Publik (AP) adalah seseorang yang telah
memperoleh izin untuk memberikan jasa
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik tertanggal 3
Mei 2011.
I. Perizinan AP
Persyaratan untuk mendapatkan izin Akuntan Publik:
1. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang
sah;
2. Memiliki Nomor Pokk Wajib Pajak (NPWP);
3. Berpengalaman praktik memberikan jasa:
a. Jasa audit atas informasi keuangan historis;
b. Jasa review atas informasi keuangan historis;;
c. Jasa asurans lainnya.
4. Tidak pernah dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan
izin Akuntan Publik;
5. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; dan
6. Menjadikan anggota Asosiasi Akuntan Publik yang telah
ditetapkan oleh Menteri.
Persyaratan untuk perpanjangan izin Akuntan Publik:
1. Mengajukan permohonan tertulis kepada
Menteri paling lambat 60 (enam puluh) hari
sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun berakhir;
2. Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan
Publik yang ditetapkan oleh Menteri; dan
3. Menjaga kompetensi melalui pelatihan
profesional berkelanjutan.
II. Kewajiban AP
1. Berhimpun dalam Asosiasi Profesi Akuntan Publik
yang ditetapkan oleh Menteri;
2. Menjaga kompetensi melalui pelatihan profesional
berkelanjutan;
3. AP dalam memberikan jasanya wajib mempunyai
KAP: dan
4. Mematuhi dan melaksanakan SPAP dan kode etik
profesi serta peraturan perundang-undangan.