You are on page 1of 39

PP 50 Tahun 2012 tentang

PENERAPAN SMK3


Apa yang salah dalam gambar tsb ?
Apa penyebabnya ?
MENGAPA K3 ?

• Saat ini terdapat sekitar 3,4 juta industri.


• Jumlah angkatan kerja :120 juta orang,
• Normatif 8 jam /hari “melaksanakan
pekerjaan untuk pemberi kerja”.
• Di produksi barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan kesejahteraan
masyarakat.
• Pekerja juga anggota masyarakat
selama 16 jam/hari , yang juga
membutuhkan kesejahteraan.


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
MENGAPA K3 ?
Keselamatan kerja: selamat >< Kecelakaan: cidera
Kesehatan kerja: sehat, kuat >< Penyakit :sakit ,lemah
Paradigma positif &untung >< Paradigma negatif & rugi

• Direct Costs
– Medical Costs
– Worker’s Compensation
• Indirect costs
– Time Lost (by worker and supervisor)
– Schedule delays
– Training new employees
– Cleanup time / equipment repairs
– Legal fees


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
MENGAPA K3 ?

HUMAN RIGHTS LEGAL ECONOMICS


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Correlation HSE, Corporate Governance and
Social Responsibility
Corporate Governance

Environment Health & Quality Social Risk


Safety

Corporate Social Responsibility

Environment Health & Quality Social


Safety

HSSE Management

Environment Health & Security


Safety
Benefit HSSEMS – Business Continuity
Recovery

Continuity
Emergency Response
Preparedness/
Prevention
Operational
Level100% INCIDENT

Shorten the
Period of
Disruption

Before Implementation of HSSEMS Time


After Implementation of HSSEMS 7
PENDAHULUAN
• Tenaga kerja mempunyai
peranan & kedudukan yg
penting sebagai pelaku &
tujuan pembangunan

• Untuk menjamin
pelaksanaan perlindungan
pekerja, telah diatur
dengan Peraturan
perundang-undangan
Ketenagakerjaan, termasuk
K3

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
SASARAN K3
Sasaran K3 untuk menjamin :
1. Keselamatan pekerja dan
orang lain,
2. Menjaga aset perusahaan dan
3. Agar semua peralatan produksi
dapat dipakai secara aman dan
efisien guna meningkatkan
produktifitas.


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9
SEJARAH KEBIJAKAN SMK3
• Pelaksanaan K3 sesuai UU 1/1970 secara implisit
merupakan pelaksanaan K3 secara sistem
• SMK3 dikeluarkan sejak 1996 melalui Permenaker No.
05/Men/1996
• Di Internasional perkembangan sistem manajemen K3
mulai berkembang melalui ILO Guidline Tahun 2001
• OHSAS dikembangkan pada tahun 2001
• SMK3 ditegaskan kembali dalam UU 13 tahun 2003 pasal
87
• Dan mengamanatkan pedoman penerapan melalui
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan SMK3 (12 April 2012)

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
DASAR HUKUM
Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang 13
Thn 2003

Pasal 86 Pasal 87

PP 50 Tahun 2012
UU No.1/1970 ttg Penerapan SMK3

Sanksi

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
DASAR HUKUM

(1) Setiap perusahaan wajib


menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan

Pasal 87
UU
No.13/2003
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PERATURAN PEMERINTAH NO. 50 TAHUN 2012

• 22 Pasal

• Lampiran 1 tentang Pedoman Penerapan


SMK3

• Lampiran 2 tentang Pedoman Penilaian


Penerapan SMK3

• Lampiran 3 tentang Laporan audit SMK3


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENGERTIAN
Pasal 1

• K3 : segala kegiatan untuk menjamin dan


melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
• SMK3 : bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
• Audit SMK3 : pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah
ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan
yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 di perusahaan.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
TUJUAN PENERAPAN SMK3
Pasal 2

a. Meningkatkan efektifitas perlindungan


keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen,
pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh; serta
c. Menciptakan tempat kerja yang aman,
nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas.


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENERAPAN SMK3
Pasal 5

• Wajib bagi perusahaan:


– memperkerjakan pekerja/buruh paling
sedikit 100 (seratus) orang; atau
– mempunyai tingkat potensi bahaya
tinggi.

• Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya


tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

• Dalam menerapkan SMK3 memperhatikan


peraturan perundang-undangan, konvensi
atau standar internasional


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENERAPAN SMK3
Pasal 6

Penerapan SMK3 meliputi:


1. Penetapan kebijakan K3
2. Perencanaan K3;
3. Pelaksanaan rencana K3;
4. Pemantauan dan evaluasi
kinerja K3; dan
5. Peninjauan dan peningkatan
kinerja SMK3.


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENERAPAN SMK3
Pasal 6

Peningkatan 1
Komitmen
Berkelanjutan dan
Kebijakan
5 Peninjauan
Peninjauan
Ulang
Ulang&& 2
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3

4 Pemantauan
dan 3
Evaluasi Penerapan
SMK3


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Integrated Management System for HSE and
Compliance

Legal & Planning Implementation Checking Management


Standard: Review
• SMK3
Permenak
er No.05/
1996, Responsibility
Legal & Regulation and
• ISO 14001, & Standards Performance
• OGP, Accountbility Measurement
• API,
• OHSAS Operation
18001 Control
series, Training and
Target &
• Peraturan Competency
Objectives
Kepala Emergency Incident
HSSE Hazard & Risk Management
Reporting &
Kepolisian Policy preparedness Review
Management and responses Investigations
Negara RI
No.24/
2007
Communication
Inspection
Contractor
Industrial Best Management
& Audit
Practice
Document
Control
PENETAPAN KEBIJAKAN K3
Pasal 7

a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3, meliputi:


• Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan Akibat
pengendalian risiko; P
1 2 3 4 5
• Perbandingan penerapan K3 dengan el
A
u H H E E E
perusahaan dan sektor lain yang lebih baik; a
B
n M H H E E
• Peninjauan sebab akibat kejadian yang g
C L M H E E
membahayakan; D L L M H E
• Kompensasi dan gangguan serta hasil E L L M H H
penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan
keselamatan; dan
• Penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya
yang disediakan.

b. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen


K3 secara terus-menerus; dan
c. Memperhatikan masukan dari pekerja/buruh
dan/atau serikat pekerja/serikat buruh.


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENETAPAN KEBIJAKAN K3
Pasal 7 dan 8

Kebijakan K3 paling sedikit memuat

a. Visi;
b. Tujuan perusahaan;
c. Komitmen dan tekad melaksanakan
kebijakan; dan
d. Kerangka dan program kerja yang mencakup
kegiatan perusahaan secara menyeluruh
yang bersifat umum dan/atau operasional.

8 Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah


ditetapkan kepada seluruh pekerja/buruh, orang lain selain
pekerja/buruh yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang
terkait

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PERENCANAAN K3
Pasal 9

Rencana harus Rencana K3, paling sedikit


mempertimbangkan : memuat :
 tujuan dan sasaran;
a. Hasil penelaahan awal;
 skala prioritas;
b. Identifikasi bahaya, penilaian,
 upaya pengendalian
dan pengendalian risiko; bahaya;
peraturan perundang-undangan  penetapan sumber
dan persyaratan lainnya; dan daya;
c. Sumber daya yang dimiliki.  jangka waktu
pelaksanaan;
 indikator pencapaian;
dan
 sistem
pertanggungjawaban.


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PELAKSANAAN RENCANA K3
Pasal 10

• Di dukung oleh sumber daya manusia di bidang K3,


prasarana dan sarana.

• Sumber daya manusia harus memiliki:


– kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat;
dan
– kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan
surat izin kerja/ operasi dan/ atau surat penunjukkan
dari instansi yang berwenang.
• Prasarana dan sarana sebagaimana paling sedikit
terdiri dari:
– organisasi/ unit yang bertanggung jawab di bidang
K3;
– anggaran yang memadai;
– prosedur operasi/ kerja, informasi, dan pelaporan
serta pendokumentasian; dan
√ – instruksi kerja.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PELAKSANAAN RENCANA K3
Pasal 11

• Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan


kegiatan dalam pemenuhan persyaratan perUU.
• Kegiatan tersebut :
a. Tindakan pengendalian
b. perancangan (design) dan rekayasa;
c. prosedur dan instruksi kerja;
d. penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;
e. pembelian/pengadaan barang dan jasa;
f. produk akhir;
g. upaya menghadapi keadaan darurat
kecelakaan dan bencana industri; dan
h. rencana dan pemulihan keadaan darurat

• Kegiatan a – f dilaksanakan berdasarkan identifikasi bahaya,


penilaian dan pengendalian risiko.
• Kegiatan g dan h dilaksanakan berdasarkan potensi bahaya,
√ investigasi dan analisa kecelakaan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


PELAKSANAAN RENCANA K3
Pasal 12

• Agar seluruh kegiatan bisa berjalan, maka harus :


a. Menunjuk SDM yang kompeten dan
berwenang dibidang K3
b. Melibatkan seluruh pekerja/ buruh
c. Membuat petunjuk K3
d. Membuat prosedur informasi
e. Membuat prosedur pelaporan
f. Mendokumentasikan seluruh kegiatan

• Pelaksanaan kegiatan diintegrasikan dengan


kegiatan manajemen perusahaan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PELAKSANAAN RENCANA K3
Pasal 13

Pendokumentasian meliputi :
• Prosedur Informasi harus menjamin a. peraturan perundang-undangan di
informasi K3 dikomunikasikan ke bidang K3 dan standar di bidang
semua pihak K3;
• Prosedur pelaporan terdiri dari : b. indikator kinerja K3;
c. izin kerja;
a. terjadinya kecelakaan di tempat
d. hasil identifikasi, penilaian, dan
kerja;
pengendalian risiko;
b. ketidaksesuaian terhadap e. kegiatan pelatihan K3;
peraturan perundang-undangan f. kegiatan inspeksi, kalibrasi dan
dan/atau standar; pemeliharaan;
c. kinerja K3; g. catatan pemantauan data;
d. identifikasi sumber bahaya; dan h. hasil pengkajian kecelakaan di
e. yang diwajibkan berdasarkan tempat kerja dan tindak lanjut;
ketentuan peraturan i. identifikasi produk termasuk
perundang-undangan. komposisinya;
j. informasi mengenai pemasok dan
kontraktor; dan
√ k. audit dan peninjauan ulang SMK3.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3
Pasal 14

• Melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan


audit internal SMK3 dilakukan oleh sumber daya
manusia yang kompeten
• Dalam hal perusahaan tidak mempunyai SDM
dapat menggunakan pihak lain
• Hasil pemantauan dilaporkan kepada pengusaha
• Hasil tersebut digunakan untuk untuk melakukan
tindakan pengendalian
• Pelaksanaan pemantauan & Evaluasi dilakukan
berdasarkan peraturan Perundang-undangan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3
Pasal 15

Perbaikan dan peningkatan kinerja


dilaksanakan dalam hal :
• Terjadi perubahan peraturan perundang-
undangan;
• Adanya tuntutan dari pihak yang terkait
dan pasar
• Adanya perubahan produk dan kegiatan
perusahaan;
• Terjadi perubahan struktur organisasi
perusahaan
• Menjamin kesesuaian dan • Adanya perkembangan ilmu pengetahuan
efektifitas penerapan SMK3, dan teknologi, termasuk epidemiologi;
• Dilakukan terhadap kebijakan, • Adanya hasil kajian kecelakaan di tempat
perencanaan, pelaksanaan, kerja;
pemantauan dan evaluasi • Adanya pelaporan; dan/atau
• Hasil peninjauan digunakan • Adanya masukan dari pekerja/buruh
untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja,

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENILAIAN SMK3
Palas 16

Internal Audit Eksternal

Dilakukan oleh Lembaga


Dilakukan
Audit (yang telah ditunjuk
perusahaan Menakertrans)


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENILAIAN SMK3
Palas 16

• Penilaian penerapan SMK3 dilakukan


oleh lembaga audit independen yang
ditunjuk oleh Menteri atas permohonan
perusahaan

• Untuk perusahaan yang memiliki potensi


bahaya tinggi wajib melakukan penilaian
penerapan SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan

• Hasil audit sebagai bahan pertimbangan


dalam upaya peningkatan SMK3


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENILAIAN SMK3
Palas 16

Penilaian SMK3 meliputi:


1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3. Pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4. Pengendalian dokumen;
5. Pembelian dan pengendalian produk;
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. Standar pemantauan;
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. Pengelolaan material dan perpindahannya;
10. Pengumpulan dan penggunaan data;
11. Pemeriksaan SMK3; dan
12. Pengembangan keterampilan dan kemampuan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENGAWASAN
Pasal 18

• Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas


ketenagakerjaan pusat, provinsi dan/atau kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya.

• Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


meliputi:
1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan
komitmen;
2. Organisasi;
3. Sumber daya manusia;
4. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan
bidang K3;
5. Keamanan bekerja;
6. Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan
SMK3;
7. Pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
9. Tindak lanjut audit.


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
SANKSI

Sanksi Administratif
Pasal 190 UU No 13 Tahun 2003

(1) Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi


administratif
(2) Sanksi administratif berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau
seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KRITERIA AUDIT SMK3

• Penilaian tingkat awal 64 kriteria;


• Penilaian tingkat transisi 122 kriteria;
• Penilaian tingkat lanjutan 166 kriteria;


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
NO ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN (Seluruh
(Seluruh tingkat awal dan tingkat awal, transisi dan
transisi) lanjutan)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.2.4, 1.1.2, 1.2.1, 1.2.3, 1.3.1, 1.1.4, 1.1.5, 1.2.7, 1.3.2, 1.4.10,
komitmen 1.2.5, 1.2.6, 1.3.3, 1.4.1, 1.4.2 1.4.11
1.4.3, 1.4.4, 1.4.5, 1.4.6,
1.4.7, 1.4.8, 1.4.9

2 Strategi pendokumentasian 2.1.1, 2.4.1 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4, 2.2.1, 2.1.5, 2.1.6, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3
2.3.1, 2.3.2, 2.3.4
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4
4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3
5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1, 5.4.2
6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1
6.2.1, 6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1,
6.4.2, 6.4.3, 6.4.4, 6.5.2, 6.5.5, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.3, 6.5.4, 6.5.7, 6.5.8, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5, 6.7.7
6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.8.1,
6.8.2
7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5, 7.3.1, 7.3.2
7.4.1, 7.4.3, 7.4.4, 7.4.5 7.1.6, 7.1.7, 7.4.2
8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6, 8.4.1
9 Pengelolaan material dan 9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2
perpindahannya 9.3.1, 9.3.3, 9.3.4
10 Pengumpulan dan penggunaan jasa 10.1.1, 10.1.2, 10.2.1, 10.1.3, 10.1.4
10.2.2
11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3
12 Pengembangan keterampilan dan 12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.5.1 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5, 12.1.1, 12.1.3, 12.1.7, 12.3.3
kemampuan 12.1.6, 12.3.2, 12.4.1

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3

Tingkat Penilaian Penerapan SMK3


1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59%
termasuk tingkat penilaian penerapan kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-84%
termasuk tingkat penilaian penerapan baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-100%
termasuk tingkat penilaian penerapan memuaskan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3

Penilaian Tingkat Penerapan SMK3


Kategori Tingkat Pencapaian Penerapan
Perusahaan 0-59% 60-84% 85-100%
Kategori tingkat Tingkat Penilaian
Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
awal Penerapan
Penerapan Kurang Penerapan Baik
(64 kriteria) Memuaskan
Kategori tingkat Tingkat Penilaian
Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
transisi Penerapan
Penerapan Kurang Penerapan Baik
(122 kriteria) Memuaskan
Kategori tingkat Tingkat Penilaian
Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
lanjutan Penerapan
Penerapan Kurang Penerapan Baik
(166 kriteria) Memuaskan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3

• Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan
fatality/kematian.
• Kategori Mayor
 Tidak memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan;
 Tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMK3; dan
 Terdapat temuan minor untuk satu
kriteria audit di beberapa lokasi.
• Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan
persyaratan peraturan perundang-undangan,
standar, pedoman, dan acuan lainnya.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
END OF SLIDE

TERIMA KASIH
“Maknai penerapan SMK3 sebagai
pemenuhan Hak Asasi Pekerja”


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

You might also like