You are on page 1of 20

Proses terapi

Tinea Corporis
Oleh : ADITIA RIZKA RAHADI (201810401011056)
Pembimbing : dr. Sri Adilla Nurainiwati, Sp. KK
dr. Nurwulan Pravitasari, Sp. KK
Identitas

• Nama : Ny. FJY


• Umur : 45 tahun
• Jenis kelamin : Wanita
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SMA
• Alamat : Wonorejo
III/41,Sby
• Status perkawinan : Menikah
• No. RM : 819970
• Tanggal pemeriksaan : 20 Maret 2019
anamnesis
Keluhan Utama: Gatal kemerahan di perut

RPS:
• Gatal dan bercak kemerahan sejak 1 bulan yang lalu pada
Perut dan semakin melebar
• Sudah pernah diobati dengan obat oral cetirizin sejak 1
bulan namun masih gatal dan bercak kemerahan tambah
melebar.
• pasien juga pernah menggunakan bedak namun tidak
kunjung membaik.
RPD:
• DM - HT -, alergi disangkal
• Tidak ada riwayat penyakit seperti ini sebelumnya

RPK:
• DM - HT -, alergi disangkal
• Keluarga tidak ada riwayat penyakit seperti ini sebelumnya

Rsos:
• Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal dengan suaminya dan 2
orang anak. Pasien mandi dua kali sehari, pasien sering beraktivitas keluar rumah.
Saat beraktifitas diluar rumah pasien sering menggunakan celana dengan lingkar
celana ketat dan dipakai setinggi pusar
Pemeriksaan fisik

• Keadaan umum : Baik


• Kesadaran : Compos mentis
• Kepala : Dalam batas normal
• Leher : Dalam batas normal
• Thoraks : Dalam batas normal
• Abdomen : Lihat status dermatologis
• Ekstremitas : Dalam batas normal
• Genital dan gluteus : Dalam batas normal
Status dermatologis

• Lokasi : Regio Abdomen (Umbilicus).


• Efloresensi : terdapat plak eritematosa dengan batas
tegas dan tepi aktif disertai sentral healing.
Regio Abdomen (Umbilicus)
Pemeriksaan penunjang
Kerokan Kulit dengan KOH 10% tdk ditemukan hifa
bersepta berjejer (double contour) dan arthospora
RESUME pasien
• Gatal dan bercak kemerahan sejak 1 bulan yang lalu pada Perut dan
semakin melebar
• Sudah pernah diobati dengan obat oral cetirizin sejak 1 bulan namun
masih gatal dan bercak kemerahan tambah melebar.
• pasien juga pernah menggunakan bedak namun tidak kunjung
membaik.
• terdapat plak eritematosa dengan batas tegas dan tepi aktif disertai
sentral healing
• Pemeriksaan penunjang tidak ditemukan hifa spesifik.
Proses terapi
Tinea Corporis
diagnosis

Diagnosis
• Tinea Corporis

Diagnosis Banding
• Pitiriasis Rosea
Proses terapi

Problem pasien :
• Tinea Corporis

Tujuan Terapi :
• Menghilangkan lesi dan keluhan gatal pasien
• Mencegah lesi meluas
Advice:
P-TREATMENT
• Menjelaskan pada pasien
penyakit ini disebabkan Jamur
• Minum obat dengan teratur
agar dapat pulih Non farmakologis : -

• Mengkonsumsi makanan dan Farmakologis (P-drug) :


minuman dengan nutrisi tinggi • Obat anti jamur
agar meningkatkan sistem
imun pasien
• Kontrol setelah 1 minggu
ANTI JAMUR SISTEMIK
Nama Obat Effikasi Suitability Safety Cost
Griseovulfin MK : obat ini masuk ke dalam sel jamur, Untuk tinea korporis, ES : efek samping berat tablet berisi
berinteraksi dengan mikrotubulus dalam jamur dan kruris, pedis et manum : jarang terjadi, hepatotoksik, mikrokristal 125
merusak serat mitotik dan menghambat mitosis anak10mg atau teratogenik. mg dan 500 mg,
FK : absorpsi baik bila diberikan bersama makanan 5,5mg/kgBB/hari; dewasa suspensi 125
berlemak tinggi,distribusi baik ke jaringan yang 500-1000mg/hari  3-4 mg/ml.
terkena infeksi, inducer P-450, ekskresi melalui minggu 500mg/strip @10
ginjal. tab Rp20.000

Ketokonazol MK : berinteraksi dengan enzim P-450 untuk Tinea korporis, kruris ES: gangguan sal cerna, efek Tab 200mg/strip
menghambat demetilasi lanosterol menjadi anak 3-6mg/kgBB/hari; endokrin (ginekomastia, pe @10 tab Rp5.000
ergosterol yang penting untuk membran dewasa 1 tab libido, impotensi,
jamur. (200mg)/hari  3-4 ketidakteraturan
Farmakokinetik : diserap baik melalui sal. menstruasi)
minggu
Cerna, distribusi urin, kel.lemak,air ludah, histoplasmosis paru,
kulit, tendon, cairan sinovial. Ekskresi melalui
empedu, sebagian kecil ke urin. tulang, sendi dan
jaringan lemak,
kriptokokosis,
kandidosis.
ANTI JAMUR SISTEMIK
Nama Obat Effikasi Suitability Safety Cost
Itrakonazol MK : berinteraksi dengan enzim P-450 untuk kandidiasis vulvovaginal: 2 ES: mual, muntah, kulit Tab 100mg/strip
menghambat demetilasi lanosterol menjadi x 100 mg/hari selama 1 kemerahan, hipokalemia, @4 tab Rp26.000
ergosterol yang penting untuk membran jamur. hari atau 1x 200 mg/hari hipertensi, edema dan sakit
Mekanisme kerja sama Farmakokinetik : absorpsi selama 3 hari; kandidiasis kepala.
baik melalui oral, ekskresi melalui ginjal. oral: 1x 100 mg/hari
selama 15 hari; tinea
corporis, tinea cruris: 1 x
100 mg/hari selama 15
hari; tinea pedis, tinea
manus: 1 x 100 mg/hari
selama 30 hari
PERESEPAN
dr. Aditia Rizka Rahadi
Jl. Manyar tirtoyoso utara no. 4
SIP : SBY/RSHAJI/2019
Jam Praktek : 08.00 – 10.00

Surabaya, 20 Maret 2019


R/ Griseovulfin tab 500 mg No.XIV
S 2 dd 1 tab
R/ Terbinafin cr 1% tube No. I
S ue

Pro : Ny. F Alamat: Wonorejo III/41,Sby


Usia : 25 th
PEMBERIAN PENJELASAN

Efek obat
• Menjelaskan bahwa obat sistemik dan topikal adalah
untuk mengatasi infeksi jamur yang terjadi
Efek samping obat
• Efek samping obat griseovulfin oral yang mungkin
muncul adalah demam, menggigil, sariawan, mual,
nyeri perut, gangguan GIT, dapat terjadi ruam kulit
yang dapat menyebabkan lepuh atau kelupas
Pemberian penjelasan
• Instruksi
Griseovulfin tab 500mg diminum sehari sekali satu tablet selama 2
minggu
Terbinafin 1% cr dioles dua kali sehari pagi dan sore selama 2 minggu
• Peringatan
obat harus diminum secara teratur agar dapat memberikan efek terapi yang
maksimal
• Kapan kontrol : 1 minggu lagi
• Menanyakan pada pasien/keluarga pasien apakah sudah jelas dan ada yang
ingin ditanyakan ?
EVALUASI DAN MONITORING

• Efek terapi  keluhan berkurang atau tidak, status


dermatologis membaik apa tidak, ada tidaknya infeksi
sekunder
• Komplikasi penyakit
• Efek samping obat
Terimakasih

You might also like