You are on page 1of 32

APAKAH ANAK ANDA MENDENGAR … ?

ANAK
• INSAN YANG SEDANG TUMBUH DAN
BERKEMBANG (BELUM MATANG)
• MASA ANAK (WHO): DALAM KANDUNGAN
S/D 18 TAHUN
• PERLU LINGKUNGAN YANG KONDUSIF
Kebutuhan-kebutuhan Dasar Anak
I. FISIS- BIOLOGIS : nutrisi, immunisasi, kebersihan badan
& lingkungan, pengobatan, olahraga, bermain
II. KASIH SAYANG : menciptakan rasa aman + nyaman,
dilindungi, diperhatikan (minat, keinginan, pendapat),
diberi contoh ( bukan dipaksa), dibantu, didorong,
dihargai, penuh kegembiraan, koreksi (bukan
ancaman / hukuman)  pola asuh demokratik
III. STIMULASI: merangsang fungsi : sensorik, motorik,
emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreativitas,
kepemimpinan, moral
Stimulasi
• Tujuan : merangsang semua fungsi dan kemampuan
anak agar berkembang optimal
• Yang dirangsang : sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-
bahasa, sosio-emosional, kemandirian,
• Cara : rangsang suara, musik, gerakan, perabaan,
bicara, menyanyi, bermain, memecahkan masalah,
mencoret, menggambar,
• Kapan : setiap kali interaksi dengan anak memandikan,
ganti baju, di jalan, bermain, di dalam mobil, nonton TV,
sebelum tidur dll
Manfaat STIMULASI

 Bisa dirangsang sejak dalam kandungan 6 bln


 Merangsang hubungan antar sel-sel otak (sinaps)
(milyaran sel otak dibentuk sejak hamil 6 bulan
 belum ada hubungan antar sel otak)
 BILA ADA RANGSANGAN  terbentuk hubungan
sering di rangsang  makin kuat sinaps
 Stimulasi bervariasi  sinaps makin kompleks /
luas  merangsang otak kiri + kanan 
kecerdasan majemuk
 Kecerdasan lebih luas dan tinggi
• Tanpa pendengaran yang baik, anak tidak
mendapat stimulasi sejak dini, sehingga dapat
terjadi gangguan pendengaran terutama pada
kemampuan bicara dan bahasa.
• Penting sekali mengetahui mengetahui
kemampuan dengar sedini mungkin pada masa
kanak-kanak.
• Sebaiknya gangguan pendengaran dapat diketahui
sejak usia 3 bulan, sehingga anak dapat diterapi
sebelum usia 6 bulan.
• Menurut penelitian anak dengan gangguan
pendengaran yang diterapi sebelum usia 6 bulan,
kemampuan bicaranya sama dengan anak normal.
TUJUAN TES DAYA DENGAR

• MENEMUKAN GANGGUAN PENDENGARAN SEJAK


DINI, AGAR SEGERA DITINDAK LANJUTI UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA DENGAR
DAN BICARA ANAK
Test Daya Dengar (TDD)
 Mulai umur 3 bulan
 Tiap 3 bulan sampai umur 1 tahun
 Tiap 6 bulan umur 1-6 tahun,
 Umur < 24 bln dijawab oleh ibu / pengasuh
 Umur > 24 bln perintah melalui ibu/
pengasuh agar dikerjakan oleh anak
Alat :
 Daftar pertanyaan : 0-6 bln, 6-9 bln, 9-12 bln,
12-24 bln, 2 – 3 thn, > 3 thn.
 Gambar binatang (ayam,anjing,kucing),
manusia
 Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir,
bola)
Interpretasi (penafsiran) Tes Daya
Dengar:
1. Bila ada satu atau lebih jawaban “Tidak”,
kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
2. Catat jumlah ketidakmampuan anak.
Intervensi (tindakan):
• Rujuk ke RS bila tidak dapat
ditanggulangi
Cara melakukan tes daya dengar
• Tes daya dengar ini menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang dipilih sesuai
dengan umur anak.
• Jawaban yang sesuai dengan tes yaitu:
• Ya: anak dapat melakukannya dulu maupun
sekarang.
• Tidak: anak tidak dapat melakukannya dulu
maupun sekarang dan anda tidak yakin
bahwa anak dapat melakukan hal tersebut.
Cara menilai
• Tes daya dengar menilai kemampuan bicara anak dalam 3
bidang, yaitu kemampuan ekspresif, kemampuan reseptif
dari kemampuan visual.
• Semua kemampuan tersebut dinilai dan diberi jawaban ya
atau tidak.
• Anak harus bisa melakukan seluruh kemampuan tersebut,
sesuai kelompok umur masing-masing.
• Bila anak tidak dapat melakukan sesuai kelompok umur
maka coba menilai anak dengan tes sesuai kelompok umur
di bawahnya, cari sampai diketahui anak masuk kelompok
umur mana yang sesuai.
• Anak yang dicurigai menderita gangguan dengar tidak
dapat melakukan ekspresif dan reseptif sesuai umur, tetapi
kemampuan visualnya masih normal.
• Anak dengan retadasi mental atau autism tidak dapat melakukan seluruh tes
sesuai umur.
• Tuliskan hasil tes daya dengar pada kartu data tumbuh kembang.
• Bila semua jawaban “ya” berarti tidak ditemukan kelainan pada daya dengar
(kode N/Normal).
• Bila ada minimal satu jawaban “tidak” berarti hati-hati ada gangguan pada
daya dengar anak (kode TN/ Tidak normal) dan tes dapat diulang sebulan
kemudian untuk melihat kemajuannya.
• Bila semua jawaban tidak berarti mungkin gangguan lain dengan atau tanpa
ganguan pada daya dengar anak (kode TN)/ Ada gangguan lain dan tidak
normal.
• Bila pada 2 kali pemeriksaan dengan interval 1 bulan didapatkan hasil TN,
anak harus dirujuk ke dokter anak untuk pemerikasaan lebih lanjut.
• Anak dengan kode TN tetap dicatat pada kemampuan mana anak tidak bisa
mengerjakan, dan bila dilakukan tes di bawah usianya, sampai usia mana bisa
mengerjakan tugas tersebut.
Perhatian!

• Bila anak menderita salah satu kelainan


tersebut di bawah ini sebaiknya anak
tersebut dirujuk ke pusat kesehatan yang
memiliki alat pemeriksaan objektif, seperti
OAE (Otoacustik emission) dan BERA(Brain
Evoked Respone Audiometry). Kelainan
tersebut antara lain: kelainan anatomi
kepala atau leher, sindrom tertentu, palsi
serebral, retadasi mental atau autism.
• Anak dengan gangguan pendengaran pada
umumnya menggunakan isyarat pengelihatan
lebih baik. Misalnya anak masih bisa bermain
dengan teman sepermainannya, masih dapat
disuruh dengan mengunakan bahasa tubuh
atau dengan peragaan sebelumnya. Hal ini
dapat membedakan dengan retadasi mental
atau autism. Kelainan anatomi kepala serta
leher serta kecurigaan terhadap sindrom
tertentu dapat dilihat dari pemeriksaan fisik.
Sumber materi presentasi ini diambil dari:

• Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh


Kembang Balita. Kerjasama Departemen
Kesehatan RI dengan Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI), dr. Rini Sekartini, Sp.A(K),
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
• HTA Indonesia_2010_Buku Panduan
Tatalaksana Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit
• Good Parenting. Dr. dr. Kusnandi Rusmil,
SpA(K), MM. Ka. Divisi Tumbuh Kembang-
Pediatri Sosial IKA FK Unpad. (Slideplayer.info)
TERIMA KASIH …

You might also like