You are on page 1of 21

MANAJEMEN PIUTANG

USAHA
Pengantar
Pada umumnya, perusahaan lebih senang menjual tunai daripada penjualan
kredit.

Penjualan kredit akan menimbulkan piutang usaha.

Piutang usaha berhubungan erat dengan syarat penjualan kredit.

Syarat Penjualan Kredit:


- Jangka waktu pembayaran
- Potongan dan bunga
SIKLUS PENJUALAN KREDIT

Pada siklus awal penjualan kredit:


- Tingkat penjualan akan meningkat
- Piutang akan meningkat
- Laba meningkat

Memasuki tahap ke dua:


- Ekspansi
- Penjualan terus meningkat
- Akumulasi piutang semakin besar
- Biaya meningkat : TK, bahan, beban bunga, adm, penagihan)
- Hutang usaha meningkat
- Laba semakin besar
Tahap ke tiga:
- Pesaing menggunakan strategi yang sama
- Penjualan menurun ke tingkat semula
- Piutang yang tinggi banyak tidak tertagih
- Hutang usaha harus dibayar
- Perusahaan harus menanggung beban bunga utang
Tahap Berikutnya (Tahap ke empat):
- Perusahaan merubah kebijakan kredit kembali seperti semula
- Penjualan menurun
- Kapasitas banyak idle
- Biaya tetap tinggi
- Kerugian meningkat

Kesimpulan:
Manajemen Piutang akan mempengaruhi :
- Profitabilitas
- Risiko
- Biaya saham dan harga saham
Akumulasi Piutang

Jumlah piutang ditentukan:


1. Volume penjualan kredit
2. Jangka waktu rata2 antara penjualan dengan penagihan

Piutang = Penjualan kredit per hari x Jangka waktu penagihan.

Konsekuensi:
Setiap kenaikan jumlah piutang akan membutuhkan tambahan pembiayaan

(tidak semua piutang butuh pembiayaan karena terkandung unsur laba)


Kebijakan Penjualan Kredit

4 unsur dalam kebijakan:


1. Periode kredit syarat penjualan
2. Diskon / bunga kredit (credit term)
3. Standar Kredit
4. Kebijakan penagihan
1. Periode Kredit:
Bervariasi : 30, 60, atau 90 hari.

Biasanya dikaitkan dengan jangka waktu untuk menjual

2. Potongan Tunai (diskon) atau bunga:

Diskon diberikan untuk mendorong pembeli membayar lebih cepat.

Periode kredit dan diskon : 2/10, net 30.

 diskon dianggap sebagai penurunan harga.

Jika pelanggan membayar melewati periode kredit, bisa dikenakan biaya


bunga.
Keuntungan:
- Memikat pelanggan baru
- Memperpendek jangka waktu penagihan

Diskon yang optimal : seimbang antara biaya dan manfaat.

3. Standar Kredit:

 layak atau tidaknya pelanggan mendapatkan kredit

Standar kredit bisa berbeda satu pelanggan dengan lainnya, tergantung


kualitas pelanggan
Metode untuk mengukur kualitas pelanggan:

 Five C’s of Credit

1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condition of economy
4. Kebijakan Penagihan

 Menyangkut prosedur penagihan, spt:


- nunggak 10 hari  surat tagihan
- nunggak 30 hari  surat teguran atau per telepon
- nunggak 90 hari  dialihkan ke collection agency

 Konsekuensi proses penagihan:


- memerlukan biaya (cukup besar)
- memperburuk hubungan usaha
- putus hubungan dagang
 Kebaikan:
- mencegah mengulur waktu pembayaran
- mengurangi kerugian yang diderita

Faktor Lain dalam Penjualan kredit:


- Mengenakan beban atas piutang usaha
- Perangkat Kredit:
- faktur
- promes (penjualan besar, risiko besar, waktu lama)

• Faktur (invoice) adalah suatu perhitungan penjualan kredit yang diberikan oleh penjual kepada pembeli atau
konsumen. Atau merupakan sebagai tanda bukti yang menyatakan bahwa barang-barang yang telah tercantum di
dalamnya telah diperjualbelikan.
• Di dalam surat ini berisi berbagai keterangan mengenai pemesan (seperti: nama, alamat & nomor pesanan),
barang (seperti:jumlah, jenis, model, dll.), biaya-biaya, harga dan yang lainnya.

Promes/surat promes (Surat sanggup bayar / promissory note), dalam akuntansi dapat juga disebut "nota yang
dapat diuangkan" adalah suatu kontrak yang berisikian janji secara terinci dari suatu pihak ( pembayar) untuk
membayarkan sejumlah uang kepada pihak lainnya (pihak yang dibayar). Kewajiban ini dapat timbul dari adanya
suatu kewajiban pelunasan suatu hutang. Misalnya, dalam suatu transaksi penjualan barang di mana
pembayarannya mungkin saja dilakukan sebagian secara tunai dan sisanya dibayar dengan menggunakan satu atau
beberapa promes.
Biaya Penyediaan Piutang:

Biaya penyediaan piutang berhubungan dengan biaya modal untuk


pemberian piutang tersebut.

Biaya piutang = (jlh piutang rata2 x % biaya variabel) x biaya modal.

(jlh piutang rata2 x % biaya variabel) = jlh modal yang tertanam dalam piutang
Jlh piutang rata2 = waktu penagihan x penjualan per hari.

Jika term of credit diperlonggar, seperti jangka waktu diperpanjang, sehingga


penjualan kredit per hari menjadi meningkat, biaya piutang juga akan
meningkat.
Menetapkan kebijakan penjualan kredit.

Ada 3 (tiga) bentuk kebijakan penjualan kredit (credit term):


1. Penjualan kredit tanpa diskon
2. Penjualan kredit dengan diskon
3. Penjualan kredit dengan perkiraan kerugian
1. Analisa penjualan kredit tanpa diskon dengan penjualan tunai

Contoh.
Penjualan rata-rata setiap tahun Rp. 850.000.000, syarat penjualan n/60
dimana pembelian bisa dibayar kembali pada hari ke 60, dengan cara ini
dapat meningkatkan penjualan sampai Rp. 1.200.000.000. Profit margin
berkisar 15%.

Apakah perusahaan beralih dari penjualan tunai kepenjualan kredit,


apabila biaya dana 16%.
Analisis:

Manfaat :
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan
= ( 1.200.000.000 – 850.000.000 ) x 15% = 52.500.000

Pengorbanan :
Perputaran piutang = 360 hari / 60 hari = 6 kali setahun
Rata-rata piutang = Rp. 1.200.000.000 / 6 = Rp.200.000.000
Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut;
200.000.000 – ( 200.000.000 x 15% ) = 170.000.000
Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan piutang;
170.000.000 x 0,16 = 27.200.000
Tambahan manfaat bersih = 25.300.000

Kesimpulan : Manfaat > pengorbanan, rencana penjualan kredit memberikan hasil yang
menguntungkan (diterima ).
2. Analisa penjualan kredit dengan diskon dibandingkan dengan tanpa diskon

Contoh.
Penjualan rata-rata setiap tahun Rp. 850.000.000, syarat penjualan 2/20,
n/60 dimana bila pembeli melunasi pembeliannya hari ke 20 mereka akan
mendapatkan diskon 2%, tapi kalau melunasi hari ke 60 membayar dengan
harga penuh (tanpa diskon).
Dengan cara ini dapat meningkatkan penjualan sampai Rp. 1.200.000.000.
Profit margin berkisar 15%.

Apakah perusahaan sebaiknya mengintrodusir diskon atau menjual kredit


tanpa diskon, apabila biaya dana 16%. Diperkirakan 25% memanfaatkan
diskon, sisanya pada hari ke 60.
Analisa;

Manfaat :
Rata-rata periode pembayaran piutang 0,25 (20) + 0,75 (60) = 50 hari
Perputaran piutang = 360 hari / 50 hari = 7,2 kali
Rata-rata piutang = Rp.1.200.000.000 : 7,2 = 166.666.667
Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang 166.666.667 x 85% = 141.666.666
Penurunan biaya dana = ( 170.000.000 – 141.666.666 ) x 16% = 4.533.333

Pengorbanan :
Diskon yang diberikan = 2% x 25% x Rp.1.200.000.000 = 6.000.000
Tambahan Manfaat bersih = (1.466.667)

Kesimpulan :
Diskon yang diberikan ternyata lebih besar dari penghematan biaya, perusahaan tidak perlu
memberikan diskon
3. Analisa penjualan kredit tanpa diskon dengan penjualan tunai
(memperhatikan kemungkinan piutang tak tertagih )

Contoh.
Penjualan rata-rata setiap tahun Rp. 850.000.000, syarat penjualan n/60
dimana pembelian bisa di bayar kembali pada hari ke 60, dengan cara ini
dapat meningkatkan penjualan sampai Rp. 1.200.000.000. Profit margin
berkisar 15%.

Apakah perusahaan beralih ke penjualan kredit, apabila biaya dana 16%.


Kerugian karena penjualan tak terbayar diperkirakan 1%.
Analisis:

Manfaat :
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan = (1.200.000.000 – 850.000.000) x 15% = 52.500.000

Pengorbanan :
Perputaran piutang = 360 hari / 60 hari = 6 kali setahun
Rata-rata piutang = Rp. 1.200.000.000 / 6 = Rp.200.000.000
Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut;
200.000.000 – ( 200.000.000 x 15% ) = 170.000.000

Biaya dana karena memiliki tambahan piutang: 170.000.000 x 16% = 27.200.000


Kerugian karena penjualan tak terbayar = 1.200.000.000 x 1% = 12.000.000 +/+
Total tambahan biaya = 39.200.000
Tambahan manfaat bersih = 13.300.000

Kesimpulan :
Dengan mempertimbangkan risiko tidak tertagih, dimana manfaat > pengorbanan, rencana
penjualan kredit memberikan hasil yang menguntungkan (diterima ).
SOAL LATIHAN :
1. Penjualan rata-rata setiap tahun Rp. 950.000.000, syarat penjualan 1/20, n/60
dimana bila pembeli melunasi pembeliannya hari ke 20 mereka ,memperoleh
diskon 1% tapi kalau melunasi hari ke 60 membayar dengan harga penuh, dengan
cara ini dapat meningkatkan penjualan sampai Rp. 1.500.000.000. Profit margin
berkisar 12%.
Apakah perusahaan sebaiknya mengintrodusir diskon atau menjual kredit tanpa
diskon, apabila biaya dana 18%. Diperkirakan 25% memanfaatkan diskon, sisanya
pada hari ke 60.

2. Penjualan rata-rata setiap tahun Rp. 1.050.000.000, syarat penjualan n/90 dimana
pembelian bisa di bayar kembali pada hari ke 90, dengan cara ini dapat
meningkatkan penjualan sampai Rp. 1.800.000.000. Profit margin berkisar 20%.

Apakah perusahaan beralih kepenjualan kredit, apabila biaya dana 15%. Kerugian
karena penjualan tak terbayar diperkirakan 0,5%.

You might also like