You are on page 1of 12

TINJAUAN ISLAM DALAM MENGHADAPI

KASUS-KASUS DI BIDANG NEUROLOGI


Dr. Erna Herawati, Sp.K.J.
FK UMS
2016

SYUKUR DAN SABAR


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang
artinya, “Sungguh menakjubkan perkara seorang
mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan
kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang
mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia
bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika
mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini
merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)
Modal seorang beriman :
Syukur dan Sabar

Tatkala medapat Tatkala mendapat


kenikmatan musibah

bersyukur bersabar
Bersyukur atas sekalian nikmat Allah

Kita tidak dapat menghitung


kenikmatan Allah yang telah kita
terima.

Secara khusus : pemeriksaan saraf


??
3 hal supaya seseorang dapat bersabar

1. Mendapat pertolongan Allah  maka


mohonlah kesabaran kepada Allah swt.

2. Berusaha menyabar-nyabarkan
dirinya.

3. Memiliki ilmunya (tentang masalah


yang dihadapi).
Kehidupan yang
Kehidupan yang
Tujuan sesungguhnya
sesungguhnya
penciptaan adalah di akhirat
bukanlah yang
manusia kelak yang kekal
di dunia ini.
abadi.
Sesuatu yang menimpa merupakan
takdir Allah swt.

“Katakanlah (Muhammad), ‘Tidak


akan menimpa kami kecuali apa yang
telah Allah tetapkan untuk kami.
Dialah pelindung kami, dan hanya
kepada Allah orang-orang beriman
harus bertawakal.’” (QS. At Taubah:
51)
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan
(tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis
dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian
itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa
yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu
gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong
lagi membanggakan diri.” (QS Al Hadid: 22-23)
Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda, “Tidaklah
seorang muslim yang tertimpa gangguan
berupa penyakit atau semacamnya,
kecuali Allah akan menggugurkan
bersama dengannya dosa-dosanya,
sebagaimana pohon yang menggugurkan
dedaunannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
• “Bencana senantiasa menimpa seorang
mukmin dan mukminah pada dirinya,
anaknya, dan hartanya sampai ia berjumpa
dengan Allah dalam keadaan tidak ada
kesalahan pada dirinya.”
• (HR. At Tirmidzi, dan beliau berkomentar,
“Hasan shahih.”, Imam Ahmad, dan lainnya)
• “Sesungguhnya besarnya pahala itu
berbanding lurus dengan besarnya ujian. Dan
sesungguhnya jika Allah mencintai suatu
kaum, Dia akan menguji mereka. Siapa yang
ridha, baginya ridha(Nya), namun siapa yang
murka, maka baginya kemurkaan(Nya).”
• (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
• Allah berfirman menceritakan kekasih-Nya,
Ibrahim ‘alaihissalam,
ُ ‫َو ِإذَا َم ِرض‬
• ‫ْت فَ ُه َو يَ ْش ِفي ِْن‬
• “ Dan apabila aku sakit, maka Dialah yang
menyembuhkanku.” [QS Asy Syu’ara: 80]
• Di surat Al An’am (ayat: 17), “Dan jika Allah
menimpakan sesuatu kemudharatan
kepadamu, maka tidak ada yang
menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan
jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu,
maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”
Sakit akan mengingatkan orang kepada
Allah.
• Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga
ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan
diri. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada
umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka
dengan (menimpakan) kesengsaraan dan
kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah)
dengan tunduk merendahkan diri. (QS. al-An’am: 42)
yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku,
memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku,
bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah
kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)

You might also like