You are on page 1of 26

KAKI DIABETES

ANDARU TRI SETYO WIBOWO


PUSKESMAS SLEMAN
Pendahuluan

Kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi kronis DM


yang paling ditakuti. Komplikasi kaki diabetik merupakan
penyebab umum dari amputasi ekstremitas bawah yang
berasal dari penyebab non-traumatik pada negara industri
di dunia. Pada kelompok Diabetes Melitus (DM)
mempunyai risiko 15 sampai 46 kali lipat lebih tinggi untuk
mengalami amputasi ekstremitas bawah jika dibandingkan
dengan kelompok orang yang tidak DM.
Pembahasan

Definisi
DM  suatu sindrom klinis kelainan metabolik, ditandai
oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek
sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya.
Manifestasinya berupa hilangnya toleransi karbohidrat 
berkembang secara klinis  hiperglikemi puasa dan post
prandial, aterosklerotik dan penyakit vaskular
mikroangiopati, dan neuropati.
Epidemiologi

prevalensi DM di DIY tahun 2014 sebanyak 217 ribu


kasus. Kabupaten sleman memiliki kasus DM tipe 2
terbanyak di DIY yaitu sebanyak 25 ribu kasus.
masalah kaki diabetes masih merupakan masalah besar.
Sebagian besar perawatan penyandang DM selalu
menyangkut kaki diabetes.
Tanda dan Gejala

• Kulit kaki yang kering, bersisik, dan retak-retak serta kaku


• Kelainan bentuk dan warna kuku (kuku yang menebal, rapuh, ingrowing nail)
• Perubahan bentuk jari-jari dan telapak kaki dan tulang-tulang kaki yang
menonjol
• Penebalan (kalus) pada kulit, rambut, permukaan telapak kaki, dan kuku.
• Bekas luka atau riwayat amputasi jari-jari, sela jari banyak luka
Tanda dan Gejala

• Tanda-tanda neuropatik: gangguan sensorik seperti rasa


kesemutan, baal, perubahan trofik kulit, ulkus plantar
• Tanda-tanda iskemia: nyeri saat istirahat, ul
• kus yang nyeri di daerah yang tertekan, riwayat
klaudikasio intermiten, pulsasi tidak teraba
Diagnosis

• Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan


penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
• Keluhan lain dapat berupa: badan lemas, kesemutan, gatal,
pandangan kabur.
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara:
1

3
Jika keluhan Pemeriksaan Tes toleransi
klasik glukosa plasma glukosa oral
ditemukan, puasa ≥ 126 (TTGO).
maka mg/dL dengan
pemeriksaan adanya keluhan
glukosa plasma klasik.
sewaktu >200
mg/dL sudah
cukup untuk
menegakkan
diagnosis DM.
Patofisiologi

Hiperglikemia Kelainan neuropati


pada dan kelainan pada
penyandang DM pembuluh darah

Perubahan distribusi
tekanan pada telapak
kaki

Rentan terhadap
infeksi menyebabkan
Mempermudah
infeksi mudah
terjadinya ulkus
merebak menjadi
infeksi yang luas
Luka : tergores,
Tidak sadar / sering tertusuk duri, lecet
Berkurangnya
mengabaikan luka akibat pemakaian
sensasi rasa nyeri
yang terjadi karena sepatu / sandal yang
setempat (neuropati)
tidak dirasakannya sempit dan bahan
yang keras

≠ dilakukan Borok dan


Luka kecil  meluas
perawatan  infeksi menimbulkan bau
dalam waktu yang
tulang yang disebut gas
tidak begitu lama
(osteomyelitis) gangren

Upaya yang
dilakukan untuk
mencegah perluasan
infeksi  amputasi
Angiopati pada penderita DM:
penyempitan dan penyumbatan
pembuluh darah perifer

Perfusi jaringan bagian distal


dari tungkai kurang baik

Timbul ulkus yang kemudian


dapat berkembang menjadi
nekrosis/gangren yang sangat
sulit diatasi
Berkurangnya
aliran darah dan Degenerasi dari
Mikrosirkulasi
hantaran oksigen serabut saraf
pada serabut saraf

Kesemutaan, baal Neuropati


50% akan infeksi akibat
munculnya lingkungan
Ulkus/gangrene
gula darah yang subur
diabetes
untuk berkembangnya
bakteri patogen

Bakteri-bakteri akan
tumbuh subur terutama Suplai oksigen kurang
bakteri anaerob
Plasma darah
penderita
Luka sukar
diabetes yang Nutrisi dan
Darah menjadi sembuh dan
tidak terkontrol oksigen jaringan
melambat kuman anaerob
baik mempunyai tidak cukup
berkembang biak
kekentalan yang
tinggi
Kadar gula darah di atas 200 mg%

Kemampuan sel darah putih


memfagosit dan membunuh kuman
berkurang

Daya tahan tubuh terhadap infeksi


berkurang

Penderita diabetes lebih rentan


terhadap infeksi
Klasifikasi Kaki Diabetes

• Kaki Normal • High risk foot

Kulit kaki kering,


bersisik, perubahan
warna dan bentuk kuku
• Ulcerated foot • Infected foot

Kaki dengan luka


Terdapat ulkus terinfeksi
• Necrotic foot • Unsalveable foot

Kaki dengan luka disertai Kaki yang tidak


jaringan nekrosis terselamatkan
Penatalaksanaan

• Pengelolaan kaki diabetes dapat dibagi menjadi 2


kelompok besar:

• Penyuluhan pada penderita DM


Pencegahan sebelum terjadi komplikasi
• Penggunaan alas kaki yang
Primer sesuai untuk mencegah
terjadinya luka

• Metabolic control
• Wound control
• Microbiological control – infection
Pencegahan control
Sekunder • Vascular control
• Educational control
Vascular control

Pengelolaan untuk kelainan pembuluh darah perifer dari


sudut vaskular, yaitu berupa:
1. Modifikasi faktor risiko
• Stop merokok
• Memperbaiki berbagai faktor risiko terkait aterosklerosis:
hiperglikemia, hipertensi, dislipidemia.
• Walking program (latihan kaki) merupakan domain usaha yang
dapat diisi oleh jajaran rehabilitasi medik.
Metabolic control

2. Terapi farmakologis
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan
dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).Terapi farmakologis terdiri
dari obat oral dan bentuk suntikan.
• a. Obat hipoglikemik oral
• Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinid
• Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindion
• Penghambat glukoneogenesis (metformin)
• Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa
(acarbose)
• DPP-IV inhibitor
Wound control

Pembuangan jaringan terinfeksi dan mati secara teratur 


sangat mengurangi produksi pus/ cairan dari ulkus/
gangrene.
Untuk megurangi mikroba pada luka dapat menggunakan
cairan salin sebagai pembersih luka, povidone iodine.
Microbiological control

• Pengobatan infeksi secara agresif, jika terlihat tanda klinis


infeksi dengan pemberian antibiotic.
Pressure control

• Tekanan yang berulang dapat menyebabkan ulkus


sehingga harus dihindari dengan memakai sepatu yang
pas dan lembut untuk mengurangi tekananan.
Kesimpulan

• Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia


pada penyandang DM yang menyebabkan kelainan
neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati,
baik sensorik maupun motorik dan autonomik akan
mengakibatkan berbagai perubahan distribusi tekanan
pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudah
terjadinya ulkus. Adanya kerentanan terhadap infeksi
menyebabkan infeksi mudah merebak menjadi infeksi
yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih
lanjut menambah rumitnya pengelolaan kaki diabetes.

You might also like