You are on page 1of 52

MATA TENANG VISUS

TURUN MENDADAK
Segmen Posterior
Vitreus (badan kaca)
Papil
Makula lutea
Retina
Nervus Optikus
MATA TENANG VISUS TURUN MENDADAK
Penglihatan turun mendadak tanpa tanda radang ekstraokular dapat
disebabkan oleh beberapa kelainan. Kelainan ini antara lain:
Neuritis Optik
Ablasio Retina
Oklusi Arteri Retina Sentral
Oklusi Vena Retina Sentral
Perdarahan Badan Kaca
Retinopati Serosa Sentral
Ectopia Lentis
NEURITIS OPTIK
Definisi
Peradangan saraf optik yang dapat disebabkan oleh berbagai hal
seperti demielinisasi, intoksikasi, radang dan lain-lain.
2 gambaran klinis:
Papilitis
Neuritis Retrobulbar
Etiologi
Dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti demielinisasi,
intoksikasi, radang dan lain-lain.
Pada anak dapat timbul pasca infeksi virus oleh penyakit-penyakit
seperti Morbili, Varisela, infeksi saluran pernapasan atas atau
demam tidak spesifik
Epidemiologi
Terutama mengenai satu mata dan biasanya terdapat pada orang
muda. Lebih sering terjadi pada perempuan berusia 20-40 tahun,
bersifat unilateral.
Gejala Klinis
Rasa sakit di sekitar mata terutama bila mata digerakkan yang
akan terasa pegal dan dapat terasa sakit bila dilakukan perabaan
pada mata yang sakit.
Perjalanan penyakit mendadak dengan turunnya tajam
penglihatan yang dapat berlangsung intermiten dan sembuh
kembali dengan sempurna.
Neuritis optic kehilangan penglihatan dalam beberapa jam
sampai hari yang mengenai satu atau kedua mata,sakit pada
rongga orbita terutama pada pergerakkan mata, penglihatan
warna terganggu,
Tanda
Atrofi papil saraf optic parsial atau total.
Tanda Uhthoff (penglihatan turun setelah olah raga atau suhu tubuh naik).
Gangguan lapang pandangan sentral.
Defek pupil aferen relative atau adanya Marcus Gunn pupil.
Terdapat sel di dalam badan kaca
Edem papil dengan perdarahan
Eksudat macula (star figure)
Neuritis Retrobulbar tidak terdapat kelainan pada fundus okuli
Tatalaksana
Kortikosteroid atau ACTH.
Antibiotik mengatasi infeksi penyebab Vitamin
Mencari penyebab neuritis optik foto sinar X kanal optik, sela tursika, atau
dilakukan pemeriksaan CT orbita dan kepala.
Prognosis
Neuritis optic unilateral biasanya sembuh spontan
sesudah 4-6 minggu. Prognosis baik apabila diberikan
pengobatan yang dini.
Prognosis juga bergantung dari pengobatan kelainan yang
mendasarinya.
Ablasio Retina
Definisi
Suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan batang retina dari
sel epitel dan pigmen retina.

Pada keadaan ini sel epitel pigmen masih melekat erat


dengan membrane Bruch.

Antara sel kerucut dan sel batang retina tidak terdapat


suatu perlekatan structural dengan koroid atau pigmen
epitel, sehingga merupakan titik lemah yang potensial
untuk lepas secara embriologis.
Etiolo
Robekan retina gi
Tarikan dari jaringan di badan kaca
Desakan tumor, cairan, nanah
ataupun darah.
Patofisiol
ogi
Lepasnya retina atau sel kerucut dan batang dari koroid atau
sel pigmen epitel akan mengakibatkan gangguan nutrisi retina
dari pembuluh darah koroid yang bila berlangsung lama akan
mengakibatkan gangguan fungsi yang menetap.
Klasifik
Ablasi retina asi
regmatogenosa Ablasi
retina eksudatif Ablasi
retina traksi (tarikan)
Ablasi Retina
Regmatogenosa
Ablasi terjadi akibat adanya robekan pada retina sehingga
cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan
retina.
Pendorongan retina oleh badan kaca air (fluid vitreous) yang
masuk melalui robekan atau lubang pada retina ke rongga
subretina sehingga mengapungkan retina dan terlepas dari
lapis epitel pigmen koroid.
Ablasi terjadi pada mata yang mempunyai factor
predisposisi untuk terjadi ablasi retina. Trauma hanya
merupakan factor pencetus untuk terjadinya ablasi retina
pada mata yang berbakat.
Ablasi Retina
Regmatogenosa
Faktor Resiko
• Myopia tinggi, paska retinitis, dan retina yang memperlihatkan
degenerasi di bagian perifer, 50 ablasi yang timbul pada afakia
terjadi pada tahun pertama.
Gejala
• Gangguan penglihatan yang kadang-kadang terlihat sebagai tabir
yang menutup. Terdapatnya riwayat adanya pijaran api (fotopsia)
pada lapangan penglihatan.
Tanda
• Retina yang terangkat berwarna pucat dengan pembuluh darah di
atasnya dan terlihat adanya robekan retina berwarna merah.
Ablasi Retina
Regmatogenosa
Tatalaksana
• Pembedahan
• Sebelum pembedahan pasien dirawat dengan mata tertutup.
• Pembedahan dilakukan secepat mungkin dan sebaiknya
antara 1-2 hari.
• Pengobatan ditujukan untuk melekatkan kembali bagian
retina yang lepas dengan krioterapi atau laser.
Prognosis
• Tergantung dari keadaan makulanya, jika sudah terlepas
biasanya hasil tidak sempurna, tetapi jika macula masih
melekat tindakan bedah harus segera dilakukan dan akan
Ablasi Retina Eksudatif
Penimbunan cairan
Terjadi akibat subretina sebagai
tertimbunnya eksudat akibat keluarnya
di bawah retina dan cairan dari pembuluh
mengangkat retina. darah retina dan
koroid (ekstravasasi).

Kelainan ini dapat


terjadi pada Penglihatan dapat
skleritis, koroiditis, berkurang dari ringan
sampai berat.
tumor retrobulbar, Ablasi ini dapat hilang
radang uvea, atau
idiopati, toksemia menetap bertahun-
Ablasi retina tarikan atau traksi

Pafisiologi
• Terjadi akibat tarikan jaringan parut pada badan kaca
yang akan mengakibatkan ablasi retina dan
penglihatan turun tanpa rasa sakit.
Tanda
• Jaringan fibrosis di korpus vitreus yang dapat disebabkan
diabetes mellitus proliferatif, trauma dan perdarahan badan
kaca akibat bedah atau infeksi.
Tatalaksana
Oklusi Arteri Retina
Sentral
Oklusi Arteri Retina
Penurunan Sentral
tajam penglihatan mendadak akibat suatu
oklusi arteri. Biasanya oklusi terjadi di lamina kribosa
Oklusi Arteri Retina
Sentral
Etiologi Gejala Tanda

• Emboli atau • Penurunan visus • Defek pupil aferen


atherosclero mendadak (dalam • Papil pucat,
waktu beberapa caliber pembuluh
sis detik) darah retina
• Koagulopati • Tidak disertai rasa menyempit, retina
• Kenaikan sakit pucat dan edema
mendadak • Bisa tiba-tiba • Cherry red spot
tekanan menjadi buta
intraocular (tidak ada
yang tinggi persepsi
cahaya).
Oklusi Arteri Retina
TatalaksanaSentral
untuk menimbulkan vasodilatasi arteri retina.
Dilatasi pembuluh darah dapat dicapai dengan inhalasi
campuran
95 dan karbondioksida
oksigen 5 , serta dengan menurunkan TIO(
tekanan intra ocular)sehingga arteri dapat mengembang
kembali.
Antioksidan sebagai terapi penunjang supaya
sel-sel yang rusak tidak meluas merupakan
suatu pilihan.
Secara bedah dapat dilakukan
parasentesis KOA (kamera okuli
anterior) sehingga humor akuos dapat keluar dan TIO
Oklusi Vena Retina
Sentral
Oklusi Vena Retina
Sentral
Merupakan suatu kelainan penyebab
penurunan visus yang sering
dijumpai.
Sumbatan dapat terjadi pada suatu
cabang kecil atau pada pembuluh
vena utama.
Oklusi tersebut dapat menyebabkan
perdarahan retina, perdarahan badan
kaca, dan edema retina.
Ada 2 jenis oklusi vena retina sentral, yaitu tipe
Tipe
Tanda
Iskemik
Gejala Komplikasi
• reflex pupil negative, • penurunan visus • glaucoma
• edema papil berat, yang berat neovaskular
• perdarahan retina • penurunan visus • edema macula
berat hingga pusat maupun tepi kistoid
perifer, yang dapat
• vena sangat memburuk (visus
melebar dan 1/ tak berhingga
berkelok atau nol)
• cotton wool spot • tidak disertai rasa
sakit.
• dapat
berlangsung
Tipe Non
Iskemik
Pada tipe non- iskemik, karakteristiknya adalah penurunan
visus tidak berat, edema papil ringan, namun perdarahan
retina tidak berat.
Tipe ini jarang menimbulkan glaucoma
neovaskular Tipe non- iskemik dapat
berubah menjadi tipe iskemik.
Tatalaksa
nasistemik selain untuk
Penggunaan obat-obatan
mengontrol hipertensi dilaporkan tidak memberikan
manfaat.
Injeksi obat-obat steroid maupun anti- VEGF secara
intravitreal dilaporkan memberikan hasil jangka pendek
berupa perbaikan tajam penglihatan karena berkurangnya
edema macula, tetapi efek jangka panjangnya masih dalam
penelitian.
Fotokoagulasi laser telah dilaporkan menguntungkan bagi
mata dengan tanda-tanda neovaskularisasi untuk
mencegah glaucoma neovaskular.
Perdarahan Korpus
Vitreus
Perdarahan Korpus
Vitreus
Suatu keadaan yang cukup gawat karena dapat memberikan
penyulit yang mengakibatkan kebutaan pada mata.

Perdarahan dalam badan kaca dapat terjadi spontan pada


diabetes mellitus, rupture retina, ablasi badan kaca posterior,
oklusi vena retina dan pecahnya pembuluh darah
neovaskular.
Dapat disebabkan oleh trauma, setiap keadaan yang
menaikkan tekanan darah arteri dan vena, robekan, bedah
intraocular dan trauma intraocular.
Perdarahan Korpus
Vitreus
Etiologi Gejala Tanda

• Terjadi spontan pada • Turunnya • Tidak terlihat adanya


diabetes mellitus, penglihatan reflex fundus yang
rupture retina, ablasi mendadak lapang berwarna merah
badan kaca posterior, pandangan ditutup • Sering
oklusi vena retina dan oleh sesuatu memberikan
pecahnya pembuluh sehingga bayangan hitam
darah neovaskular. mengganggu yang menutup
• Trauma, setiap penglihatan tanpa retina
keadaan yang rasa sakit • Menyebar sesudah
menaikkan tekanan beberapa minggu, di
darah arteri dan vena, mana kemudian sel
robekan, bedah darah merah di
intraocular dan makan oleh sel
Perdarahan Korpus
Vitreus
Pengobatan berupa istirahat dengan kepala sakit lebih tinggi paling
sedikit selama tiga hari.

Vitrektomi dilakukan untuk mendrainase darah yang


tidak diabsorpsi
Bila sedang minum obat maka hentikan obat seperti aspirin, anti
radang non steroid, kecuali bila sangat dibutuhkan.

Penyulit dapat terjadi bila terjadi reaksi proliferasi jaringan (retinitis


proliferans) yang akan mengancam penglihatan. Bila terbentuk
jaringan parut akan terjadi perubahan bentuk badan kaca yang
dapat mengakibatkan terjadi ablasi retinitis
Retinopati Serosa
Sentral
Retinopati Serosa
Sentral
Ditandai dengan terlepasnya lapisan sensoris retina akibat terjadinya
hiperpermeabilitas dari pembuluh darah koroid dan perubahan fungsi
pompa dari lapisan pigmen retina.
Gejal
a: Gangguan fungsi macula sehingga visus
menurun disertai Metamorfopsia
Hipermetropia
Skotoma relatif dan positif.
Berkurangnya fungsi macula terlihat dengan penurunan kemampuan
melihat warna.
Retinopati Serosa
Sekitar
Sentral
kasusmengalami resorpsi spontan dan
normal8dalam waktu 6 bulan setelah
kembalinya onset gejala. Beberapa
visus
pasien
0 dapat mengalami defek visual ringan yang permanen,
seperti berkurangnya sensitivitas warna, mikropsia, atau
skotoma.
Beberapa pola abnormalitas dapat terlihat melalui angiografi
fluorescein, yang menunjukkan gambaran smokestack
dimana terjadi kebocoran fluorescein dari koriokapiler diikuti
dengan akumulasi di bawah epitel pigmen retina atau lapisan
sensori retina.
Retinopati Serosa
Sentral
Fotokoagulasi laser dapat dilakukan dengan
pertimbangan:
CSR berlangsung lebih dari 3 bulan
Pada mata yang rekurensi terjadi defisit visual karena
serangan sebelumnya. Defisit visual yang permanen pada
mata yang lain karena CSR sebelumnya.
Pada pasien yang membutuhkan perbaikan visus dan penglihatan
stereoskopis segera.
Pada pasien dengan CSR yang diinduksi oleh obat kortikosteroid tetapi
pasien tidak dapat menghentikan atau mengurangi penggunaan
kortikosteroid.
Foto koagulasi
Pada dapatablasi
pasien dengan menyebabkan komplikasi
retina yang bullous neovaskularisasi
dengan kehilangan lapang
khoroid
sebanyak
pandang(CNV)
1perifer.
. Risiko ini meningkat pada umumr > 50 th dan jarak
laser yang dekat dengan fovea.
Ectopia Lentis
(Luksasi/Subluksasi
Lensa)
Ectopia Lentis (Luksasi/Subluksasi
Lensa)
Malposisi dari lensa kristaline
di mata.
Adanya disrupsi atau disfungsi dari zonula zinn di lensa,
apapun penyebabnya (trauma, herediter) adalah
patofisiologi yang mendasari terjadinya ectopia lentis.

Manifestasi klinis paling umum adalah pengurangan


ketajaman penglihatan. Derajat keparahan dari penurunan
ketajaman penglihatan bervariasi tergantung pada jenis dan
derajat dari disposisi dan abnormalitas lain yang
berhubungan.
Ectopia Lentis (Luksasi/Subluksasi
Lensa)
Subluksasi minimal dari lensa dapat tidak menyebabkan
gejala visual, tetapi ketika zonula terganggu menyebabkan
peningkatan kurvatur dari lensa sehingga menyebabkan
myopia lentikular dan astigmatisma.
Glaucoma adalah komplikasi yang serius dan sering terjadi
pada ectopia lentis. Dalam kondisi ini, mekanisme
terjadinya glaukoma bervariasi.
Glaucoma dapat terjadi karena obstruksi aliran cairan karena
sel inflamasi kronis dari lensa atau disposisi lensa ke bilik
mata anterior. Iridektomi sering dilakukan untuk pengobatan
utama.
Ectopia Lentis (Luksasi/Subluksasi
Lensa)
Lensa dapat tetap berada di posisi normal, tetapi dapat terjadi
dislokasi ringan ke belakang yang menyebabkan kelainan
refraksi minimal (myopia lenticular) karena relaksasi atau
kompensasi zonul yang berkurang. Lensa yang mengalami
disposisi dapat menjadi miring, menyebabkan miopi dan
astigmatisma yang signifikan yang sulit untuk dikoreksi secara
optic.
Jikadisposisi lensa cukup berat sehingga
menutupi sebagian besar area pupil, diperlukan
koreksi afakik.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

You might also like