Professional Documents
Culture Documents
DI SRUMBUNG
Djokomoeljanto,1974
PERMASALAHAN
1. Kadar Iodium dalam garam
Kadar yang ada dipasaran setelah
melalui tahap pengetesan ternyata
tidak memenuhi syarat (kadar iodium
hanya 15 PPM). Kadar iodium yang
baik ialah antara 40-80 PPM.
PERMASALAHAN
2. Faktor Sosial Budaya
Dimana masyarakat menganggap
gejala-gejala kekurangan iodium
(GAKI) tersebut bukanlah merupakan
suatu penyakit.
Gejala-gejala tersebut bagi mereka
hanya sebuah “Panggel”,”Gokong”,
”Umpluk”.
PERMASALAHAN
Perilaku budaya yang keliru.
Misalnya saat hamil, suaminya
menutup lubang tikus sehingga
anaknya lahir tuna rungu.
PERMASALAHAN
3. Ada anak berumur 3 bulan sudah
keluar kumis dan gigi. Dimana hal
tersebut dianggap karena anak
tersebut terpengaruh makhluk halus
saat dikandungan ibunya.
4. Sebagian besar masyarakat
menganggap GAKI bukan penyakit.
PENANGANAN
1. Sosialisasi konsumsi garam
beriodium.
2. Dengan pemberian kapsul yodium.
3. Penggunaan Garam Iodium.
4. Pelembagaan
5. Rujukan kasus GAKI ke Rumah
Sakit/BP GAKI
PENANGANAN
1. Sosialisasi konsumsi garam beriodium.
- melalui posyandu,PKK, dasawisma.
- melalui pengetesan kadar iodium dalam lomba
posyandu.
- melalui pengetesan kadar iodium dalam lomba
UKS.
- Iodisasi garam krosok menjadi garam iodium
(fortifikasi) / membuat pabrik garam beriodium. Garam
yang pernah dibuat bermerk MATAHARI dibuat oleh
KUD, STUPA GEMILANG dibuat oleh Pemda tk II.
PENANGANAN
2. Dengan pemberian kapsul iodium
Pemberian kapsul iodium kepada anak-anak bayi, balita,
anak sekolah, dan wanita usia subur (WUS).
3. Penggunaan garam Iodium yang benar
4. Pelembagaan
Setiap posyandu(kader), UKS(dokter kecil/guru UKS),
mampu melakukan tes garam iodium yang digunakan
masyarakat.
Ada beberapa cara untuk mengetes garam.
PENANGANAN
Cara mengetahui garam yang dibeli beriodium :
1. Membaca label pada kemasan garam beryodium harus tertera tulisan garam
beryodium.
2. Pengujian mutu garam beryodium
a) Menggunakan cairan uji iodium.
- Siapkan garam yang bertuliskan garam beryodium .
- Siapkan cairan uji iodium / iodina test.
- Ambil ½ sendok teh garam yang akan diuji dan letakkan dipiring.
- Teteskan garam uji iodium sebanyak 2-3 tetes pada garam tersebut.
- Tunggu dan perhatikan apakah garamnya berubah warna. Kalau garam
tetap putih,berarti tidak beryodium (0 PPM), garam ini jangan dibeli lagi.
- Bila berwarna ungu tua berarti garam mengandung cukup yodium
sesuai persyaratan (30 PPM).
- Bila berwarna ungu muda berarti garam tersebut kurang
mengandung yodium, garam ini tidak diajurkan untuk digunakan.
PENANGANAN
b) Menggunakan singkong parut.
Kupas singkong yang masih segar, kemudian diparut.
Tuangkan 1 sendok perasan singkong parut tanpa ditambah air ke
dalam tempat yang bersih.
Tambahkan 4-6 sendok teh penuh garam yang akan diperiksa.
Tambahkan 2 sendok teh cuka biang, aduk sampai rata, biarkan
beberapa menit.
Bila timbul warna biru keunguan, berarti garam tersebut mengandung
garam yodium.
GARAM BERYODIUM BERMUTU BAIK
MENUNJUKKAN WARNA UNGU TUA.
GUNAKAN HANYA GARAM BERYODIUM
YANG MENGANDUNG YODIUM
MINIMAL 30 PPM
SKEMA PENANGANAN KASUS GAKI
KELUARGA
Gizi Sehat
baik
Posyandu Sekolahan
KMS Kartu Murid
-KEP
sehat -Sakit Sehat/terehabil
-GAKI itasi
Poli Tumbang
Puskesmas
KEP
-Tumbang tak
normal
- Hipotyroid
-Sakit
Marasmus
Kwarsiork GAKI
RSU or Dokter
BP
sakit Puskesma
s GAKI
Sakit
KEP
PMT
Poli Laser BP
Gizi Puncture Umum
SKEMA PERAN LINTAS SEKTORAL DALAM
PEMBINAAN SEKOLAH SEHAT DI KECAMATAN
SRUMBUNG
Ketua TP SEKOLAH
SEHAT / CAMAT DIKNAS
TP PKK
PUSKESMAS
Dokte
WASPEN r
DAIS PEMBINA SEKOLAH Drg
SEHAT /Perawat gigi
Koord. UKS
Perawat
HS
Bidan desa
wilayah
Petg.Gizi
PEMBINA SEKOLAH PKM
SEHAT TK DESA
-Kades
-Kadus
-PKK Desa
-PKK Dusun
-Komite Sekolah
-TOMA
-BP3
SKEMA KEGIATAN PADA WAKTU PEMBINAAN
SEKOLAH SEHAT SETIAP SEKOLAH DI SD / MI
DI KECAMATAN SRUMBUNG
Hasil :
-Penjaringan siswa kelas 1.
-Scoring hipotiroid (GAKI).
-Palpasi gondok.
Hasil
Hasil FORUM PERTEMUAN Pembinaan
DI SD/MI Sekolah Sehat
UKGS
Total score = 13
Total score = 1 dirujuk.
Total score = 4 atau lebih diduga positif Hipothyroid
Total score = 25
Total score = 2 dirujuk.
Total score = 5 atau lebih diduga positif Hipothyroid
Total score = 31
Total score = 3 dirujuk.
Total score = 6 atau lebih diduga positif Hipothyroid
INDEX HIPOTHYROID ANAK USIA
BALITA
INDEX SCORE
Tidak / kurang nafsu makan (1) 1. (……)
Konstipasi (1) 2. (……)
Hipotonia generalisata (1) 3. (……)
Hypothermia / mudah kedinginan (1) 4. (……)
Nampak lemas / tidak aktif / lesu / letargik (1) 5. (……)
Berkulit kasar / karina berbintik- bintik (1) 6. (……)
Cacat fisik. Sebutkan ………… 7. (……)
Miksedema progresif ( kelopak mata membengkak,
bibir / lidah tebal, membengkak) 8. (……)
Wajah khas mongoloid (3) 9. (……)
UUK terbuka (1) 10 (……)
Berambut kaku, kasar dan jarang (1) 11. (……)
Tuli / kurang mendengar (2) 12. (……)
Mata juling / strabismus (1) 13. (……)
Hypersaliva / ngiler terus (1) 14. (……)
Belum / sulit bicara / gagap(1) 15. (……)
INDEX HIPOTHYROID ANAK USIA
BALITA
INDEX SCORE
Tangisan / suara parau (1,5) 16. (……)
Belum / sulit tumbuh gigi / tumbuh gigi tak beraturan (1,5) 17. (……)
Berdada burung (1) 18. (……)
Perut buncit (1) 19. (……)
Bodong/Hernia Umbilikalis (1) 20. (……)
Tidak bisa berdiri tegak (1) 21. (……)
Belum berjalan/terhuyung-huyung/sering jatuh (1) 22. (……)
Perkembangan mental balita terhambat/kurang cerdas
untuk anak seusianya (1) 23. (……)
Apakah anak balita mudah sedih/murung/menyendiri (1) 24. (……)
TB kurang sesuai umur / cebol / dwarisme (1) 25. (……)
BB kurang sesuai umur (1) 26. (……)
TOTAL (……)
Total score = 31
Total score = 4 dirujuk.
Total score = 8 atau lebih diduga positif Hipothyroid
Total score = 32
Total score = 4 dirujuk
Total score = 9 atau lebih diduga positif Hipothyroid
ANAK-ANAK GAKI
(Neonatal)
ANAK-ANAK GAKI
(Bayi)
ANAK-ANAK GAKI
(Batita)
ANAK-ANAK GAKI
(Balita)
ANAK-ANAK GAKI
(Anak-anak usia sekolah)
ANAK-ANAK GAKI
(Anak-anak sekolah SD)
HASIL DETEKSI
a) Tabel Hasil Pendataan Kasus Neonatal
Hypotyroid GAKI tahun 2003-2005
Kecamatan Srumbung.
b) Tabel Hasil Penjaringan GAKI di Posyandu
Tabel Hasil Pendataan Kasus Neonatal Hypotyroid
GAKI tahun 2003-2005 Kecamatan Srumbung.
TH 2003 TH 2004 TH 2005
NO DESA JML JML JML % NHI + JML JML JML % NHI + JML JML JML % NHI +
JML JML
LAHIR NHI + DIKIRIM LAHIR LAHIR NHI + DIKIRIM LAHIR LAHIR DIKIRIM JML LAHIR
3 Bringin 86 2 2 2,32% 84 - - - 91 - - -
4 Polengan 22 - - - 26 - - - 42 - - -
5 Pucanganom 30 - - - 14 - - - 28 - - -
6 Pandanretno 18 - - - 14 - - - 15 - - -
7 Tegalrandu 39 - - - 33 - - - 33 - - -
9 Kradenan 88 3 1 3,40% 88 - - - 85 - - -
12 Sudimoro 43 - - - 50 1 - 2 41 - - -
13 Jerukagung 49 - - - 42 1 1 2,38 37 - - -
14 Kamongan 23 - - - 19 - - - 21 - - -
15 Nglumut 5 - - - 12 - - - 7 - - -
16 Kaliurang 41 1 - 2,43% 39 - - - 39 - - -
17 Kemiren 23 - - - 23 - - - 14 1 1 7,14
CTEV 2 2.47
Hydrocephalus 3 3.70
Microcephal 4 4.94
Strabismus 7 8.64
Sindactili 1 1.23
TOTAL 81 100.00
HASIL RUJUKAN
Prosentase Pasien Berdasarkan Kelainan Fungsi
Kelainan Fungsi Jumlah %
Konstipasi 20 7.49
Hipersalivasi 7 2.262
TOTAL 77 100.00
KONSUMSI YODIUM SETIAP HARI
WHO/KICDDD
/UNICEF
0-8 tahun 90 mcg
9-13 tahun 120
13+ 150
Hamil 200
Ibu Menyusui 200
KONSENTRASI YODIUM DALAM GARAM
Kadar / mcg
Kekurangan Berat <20
Kekurangan Sedang 20-49
Kekurangan Ringan 50-99
Optimal 100-200
Lebih dari cukup 201-300
Kelebihan >300
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Penanganan penderita GAKI perlu penanganan secara
terpadu antar program dan lintas sektoral.
2. Perlu tindak lanjut evaluasi dan perencanaan berjenjang
antar sektor terkait secara konsisten dan
berkesinambungan. Dari tingkat paling bawah sampai
dengan tingkat paling atas baik masing-masing sektor
maupun pemerintah daerah.
3. Dukungan legislatif untuk menjadikan program prioritas
penanggulangan anak berkelainan.
SEGO KUPAT KECEMPUNG
SANTEN SEDOYO LEPAT
NYUWUN PANGAPUNTEN
MATUR NUWUN