You are on page 1of 22

PEMERIKSAAN AGLUTINASI

UNTUK DETEKSI ANTIGEN


• DIREK AGLUTINASI : UJI KEHAMILAN
Uji kualitatif untuk mendeteksi ᵦHCG ( beta monoklonal ) pada manusia yang dalam urin

Human Chorionic Gonadotropin (HCG


substansi protein (hormon) glycoprotrein yang disekresikan plasenta yang berkembang tak lama
setelah proses fertilisasi/pembuahan
kehamilan normal, HCG dapat dideteksi dalam serum 7 hari setelah pembuahan, bertambah dua kali
lipat setiap 1,3-2 hari.
Fungsi HCG salah satunya untuk menjaga rahim selama masa kehamilan dengan merangsang produksi
progesteron. Progesteron menyiapkan rahim untuk kehamilan. Kadar hcg yang lebih tinggi pada ibu
hamil biasanya terjadi pada hamil kembar atau hamil anggur ( mola).
• Tingkat HCG serum sebanding dengan yang diamati pada awal kehamilan juga dapat
dikaitkan dengan trofoblas atau neoplasma nontrophoblastic seperti mola hidatidosa,
koriokarsinoma

• Tes kehamilan dengan metode direk aglutinasi lateks yang cepat untuk mendeteksi HCG pada
tingkat 0.3 IU/mL atau lebih tinggi
HAL-HAL YANG DAPAT MENGGANGGU
PEMERIKSAAN :

• Proteinuria yang menyebabkan inaktivasi aglutinasi anti-hCG.


• Penyakit imunologi yang menyebabkan reaksi positif palsu akibat adanya interaksi antara IgM
dengan reagen.
• Kadar LH tinggi ( rangsangan pada hipofise anterior atau penggunaan obat penenang)
menyebabkan reaksi positif palsu.
• Pasca ooforectomi, menopause, hipotiroidisme atau gagal ginjal dapat menunjukkan hasil positif
palsu.
• Uji kehamilan direk aglutinasi didasarkan pada reaksi antara antigen terlarut HCG dalam urin
dengan reagensia partikel lateks yang dilapisi antibodi molekul HCG. Hasil reaksi positif terlihat
gumpalan aglutinasi

• konsentrasi HCG sekitar 100 mlU/mL dan mencapai puncak 100.000-200.000 mlU/mL yang
terlihat di trimester pertama

• Adanya HCG dalam urin akan menghasilkan aglutinasi dari reagen lateks dalam waktu 2 menit
Reagen dan bahan yang disediakan

• Latex reagen: suspensi lateks dilapisi anti-HCG monoklonal, yang mengandung 0,1% sodium azide

• Kontrol positif

• Kontrol negatif

• Drop stirrer

• Slide dengan latar warna hitam


HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

• Hanya untuk deteksi diagnostik di luar tubuh


• Reagen tidak direkomendasikan digunakan melewati tanggal kedaluwarsa
• Penyimpanan reagen pada suhu 2-8⁰ C bila tidak digunakan dan tidak boleh dibekukan.
• Sampel pasien harus ditangani dengan cara yang sama seperti bahan biologis berpotensi
infeksius
PENTIMPANAN DAN STABILITAS

Menyimpan reagen ditetapkan pada suhu 2-8⁰C. Reagen stabil sampai tanggal kadaluarsa yang
tertera pada label tersebut
PENGUMPULAN SPESIMEN

• Urine- sampel harus dikumpulkan di tempat yang bersih, wadah kering, plastik atau kaca, tanpa
bahan pengawet.
• Urin yang dikumpulkan sewaktu-waktu dapat digunakan. Namun, urine pertama pada pagi hari
umumnya mengandung konsentrasi hormon tertinggi.
• Sampel urin dapat didinginkan (2-8⁰ C) dan disimpan hingga 72 jam sebelum pengujian.
• Jika sampel didinginkan, maka sebelum pengujian harus disesuaikan dengan suhu kamar. Jika
pada sampel urin terlihat adanya endapan harus disaring, disentrifugasi, atau dibiarkan
mengendap dan aliquot yang jelas diperoleh untuk pengujian
PROSEDUR KERJA
UJI KUALITATIF
• Menggunakan dropstirer, tempatkan masing-masing satu tetes kontrol positif, kontrol negatif dan
sampel urin ke lingkaran slide
• Kocok reagen suspensi lateks. Tambahkan masing-masing satu tetes suspensi ke kontrol positif,
kontrol negatif dan sampel urin.
• Aduk dengan pengaduk sampai campuran benar-benar tersebar di seluruh lingkaran selama 30
detik
• Goyangkan slide secara lembut selama dua menit dan amati adanya aglutinasi.
• Pengamatan dengan sumber cahaya yang dinyalakan langsung di atas slide untukakan
memudahkan pengamatan aglutinasi. Bila dibiarkan terlalu lama akan terjadi pengeringan campuran
sehingga dapat menyebabkan hasil yang salah. Tidak direkomendasikan menafsirkan hasil tes setelah
tiga menit
INTERPRETASI HASIL

⦁ Positif : aglutinasi terjadi dalam dua menit


⦁ Negatif : tidak ada aglutinasi terjadi dalam waktu dua menit
PEMERIKSAAN C-REACTIVE PROTEIN

• Uji aglutinasi lateks untuk Penentuan C-reaktif protein dalam Serum secara kualitatif dan semi-
kuantitatif dan digunakan pada In vitro diagnostic (IVD)
METODE

• Indirek aglutinasi, CRP didasarkan pada reaksi serologi antara protein C-reaktif manusia dari
spesimen pasien /serum kontrol dengan antibodi CRP anti-manusia yang terikat pada partikel
lateks yang sesuai.
• Reaksi positif ditunjukkan dengan aglutinasi jelas terlihat dari partikel lateks dalam lingkaran
slide
SAMPEL

Serum
• Stabilitas -Lebih dari 24 Jam pada 2-8°C
• Lebih dari 4 minggu pada -20°C
PEMERIKSAAN FAKTOR RHEUMATOID
(RF)
• suatu makroglobulin dalam serum
• memiliki sifat antibodi terhadap IgG.
• Selain dapat bereaksi dengan IgG dalam serum manusia
• bereaksi dengan IgG dalam serum kelinci
• Faktor rheumatoid yang hanya bereaksi dengan IgG manusia biasanya terdapat pada penderita
arthritis rheumatoid
• penderita non rheumatoid dan beberapa penyakit lain, seperti hepatitis, sehingga pengujian ini
tidak spesifik.
• untuk mendeteksi faktor rheumatoid ada baiknya dilakukan dua jenis pengujian bersama-sama
yaitu
1. pengujian terhadap adanya anti IgG manusia
2. pengujian terhadap adanya IgG kelinci (tes Rose Waaler)

aglutinasi pasif

mereaksikan serum penderita dengan carrier yang disensitisasi dengan IgG yang berasal dari serum
manusia maupun serum kelinci
METODE

• Uji RF-lateks adalah tes aglutinasi untuk deteksi langsung dan semikuantitatif dari Rheumatoid
Faktor dalam serum.
• Antigen berupa factor rheumatoid dalam serum bereaksi dengan suspensi partikel lateks
dilapisi dengan gamma globulin manusia membentuk aglutinasi.
SAMPEL

Serum yang harus bebas dari kontaminasi, hemolisis dan lipaemia


Stabilitas

Lebih dari 24 Jam pada 2-8°C


Lebih dari 4 minggu pada -20°C
TUGAS 1 ??

• BUAT PROSEDUR KERJA & INTERPRESTASIL HASIL


PX. CRP Uji Kualitatif (Uji Skrining) ?
• BERAPA NILAI SENSITIVITS ANALITIK TES CRP? SEHINGGA SPESIMEN SERUM DIUJI
ULANG DALAM TEST SEMI KUANTITATIF
• BUAT TABEL UNTUK TEST CRP SEMI KUANTITATIF?
TUGAS 2 ??

1. BUAT PROSEDUR KERJA & INTERPRESTASIL HASIL


PX. REUMATOID FACTOR Uji Kualitatif (Uji Skrining) ?
2. BERAPA NILAI SENSITIVITS ANALITIK TES RF ? SEHINGGA SPESIMEN SERUM DIUJI
ULANG DALAM TEST SEMI KUANTITATIF.
3. BUAT TABEL UNTUK TEST RF SEMI KUANTITATIF?

You might also like