You are on page 1of 13

TIPS CARA PEMASANGAN

INFUS DALAM 1 TUSUKAN


•Terapi intravena merupakan salah
satu perawatan yang paling dasar
yang diberikan hampir kepada
setiap pasien yang dirawat di
rumah sakit. Insersi IV Cath harus
dikuasai oleh setiap Perawat.

•Untuk menghindari rasa sakit


yang tidak semestinya dirasakan
oleh pasien, tips keperawatan
bagaimana menjadi seorang
Sniper pemasangan infus atau
insersi IV Cath.
1. Tetap tenang dan siapkan segala sesuatunya
•Pemasangan infus dalam satu tusukan akan tergantung
dari persiapan, keterampilan dan pengalaman yang
dimiliki.
•Persiapan dan ketenangan kunci keberhasilan insersi
IV Cath. Hilangkan kecemasan, jangan terburu-buru,
jelaskan prosedur pasien. Pastikan pasien nyaman dan
cukup hangat

• 2. Bangun kepercayaan diri


•Percaya diri sendiri, yakinkan pasien bahwa kamu tahu
apa yang kamu lakukan. Pasien akan terdorong oleh
rasa percaya diri kamu
3. Kaji adanya fobia jarum
• Gejalanya termasuk takikardia dan hipertensi
sebelum insersi. Ketika insersi, bradikardi dan
penurunan tekanan darah akan terjadi dengan
tanda gelaja pucat, diaforesis, dan sinkop.

• Yakinkan pasien dengan nada menghibur dan


mendidik. Jaga jarum agar terhindar dari
pandangan pasien sampai detik terakhir.
Gunakan anestesi topikal
4. Observasi tindakan pengendalian infeksi
Gunakan sarung tangan. IV Cath merupakan
prosedur invasif dan membutuhkan teknik
aseptik serta langkah-langkah pengendalian
infeksi yang tepat. Gunakan alcohol swab di area
insersi untuk meminimalkan mikroorganisme
dan memvisualisasikan vena agar lebih jelas.
5. Kaji vena yang akan di insersi
• Kamu harus mengkaji terlebih dahulu kondisi
vena. Pasien dengan hidrasi yang baik akan
memiliki vena yang tegas, jelas, lentur dan
“mudah ditemukan”.

• Pasien-pasien dengan dehidrasi, merupakan


tantangan tersendiri.
6. Jangan dilihat,
tapi rasakan
Percayalah pada
jari-jari tangan
kamu, tendon
mungkin akan
terlihat seperti
pembuluh darah,
namun jari dan
perasaan kamu
dapat
membedakannya.
7. Tanya pasien
Pasien tahu lebih banyak lokasi-lokasi vena.
8. Gunakan ukuran IV Cath yang sesuai
Pasien dewasa, umumnya ukuran IV Cath yang
dipakai adalah 20 G (warna pink). Lihat dan kaji
vena yang akan di insersi sebelum menentukan
ukuran IV Cath

9. Pertimbangan penggunaan
Apa jenis infusan yang diperlukan pasien? RL kah?
NaCl kah? Transfusi kah? Atau kemo kah? Lantas
berapa cc cairan yang dibutuhkan dalam 24 jam?
Berapa tetesan infus yang harus diberikan?
10. Lakukan insersi di tangan yang tidak dominan (Jika
dan hanya jika memungkinkan)
Jika memungkinkan, lakukan insersi dengan prioritas
pertama tangan yang tidak dominan.
11. Mulailah dengan urutan area distal – proksimal
• Agar kamu tidak kehilangan area-area lainnya, mungkin
mempunyai vena yang baik, mulailah dari area distal
terlebih dahulu semisal di punggung tangan.
• Jika kamu melakukannya di area proksimal terlebih
dahulu (misal di vena cephalic pergelangan tangan), tidak
akan bisa melakukan penusukan di area distal (vena
cephalic di punggung tangan)
12. Gunakan Cuff Tensi Darah
Jika pasien mempunyai tekanan darah rendah (bisa
diakibatkan oleh fobia jarum – lihat bagian pertama
dari artikel ini), maka agar dilatasi vena merata lebih
baik menggunakan cuff tensi darah sebagai
tourniquet.

13. Bagaimana menggunakan Cuff Tensi Darah


sebagai Tourniquet
Ketika hendak menggunakan cuff tensi darah sebagai
tourniquet, balikan posisinya sehingga tubing (2
selang karet cuff) berada di posisi atas.

You might also like