You are on page 1of 37

Critical Appraisal

C1-2
Judul
• High Rates of Hepatitis B Virus (HBV), Hepatitis C Virus (HCV), and
Human Immunodeficiency Virus Infections and Uncommon HBV
Genotype/Subtype and HCV Subtype Distributions among
Transgender Individuals in Surabaya, Indonesia
Penulis
• Alfonsus Adrian Hadikusumo
• (https://id.linkedin.com/in/alfonsus-adrian-hadikusumo-harsono-
2095ba110)
• RUMAH SAKIT IBNU SINA
• Kobe University, Department of Orthopedic Surgery
• Faculty of Medicine, Airlangga University, Surabaya
• Publikasi:
• Serum Calcium and 25-Hydroxy Vitamin D Level in Normal and Early Onset Pre-eclamptic
Pregnant Women: A Study from Indonesia
• Recurrent Seizures in 2 Patients with Magnesium Sulfate-Treated Eclampsia at a Secondary
Hospital
• High Rates of Hepatitis B Virus (HBV), Hepatitis C Virus (HCV), and Human Immunodeficiency
Virus Infections and Uncommon HBV Genotype/Subtype and HCV Subtype Distributions
among Transgender Individuals in Surabaya, Indonesia
• Takako Utsumi
• Editorial team
• Indonesia-Japan Collaborative Research Centre for Emerging and Re-emerging
Infectious Diseases, Institute of Tropical Disease, Airlangga University, Surabaya,
Indonesia
• Center for Infectious Diseases, Kobe University Graduate School of Medicine, Kobe,
Hyogo, Japan
• Mailing address: Center for Infectious Diseases, Graduate School of Medicine, Kobe
University, 7-5-1 Kusunoki-cho, Chuo-ku, Kobe, Hyogo 650-0017, Japan. Tel: +81-78-
382-5700, Fax: +81-78-382-5719, E-mail: tutsumi@people.kobe-u.ac.jp
• 56 research works
• Mochamad Amin
• Indonesia-Japan Collaborative Research Centre for Emerging and Re-emerging
Infectious Diseases, Institute of Tropical Disease, Airlangga University, Surabaya,
Indonesia
• Siti Qamariyah Khairunisa
• Indonesia-Japan Collaborative Research Centre for Emerging and Re-emerging
Infectious Diseases, Institute of Tropical Disease, Airlangga University, Surabaya,
Indonesia
• 69 research items
• Anittaqwa Istimagfirah
• Indonesia-Japan Collaborative Research Centre for Emerging and Re-emerging
Infectious Diseases, Institute of Tropical Disease, Airlangga University, Surabaya,
Indonesia
• Rury Mega Wahyuni
• Indonesia-Japan Collaborative Research Centre for Emerging and Re-emerging
Infectious Diseases, Institute of Tropical Disease, Airlangga University, Surabaya,
Indonesia
• 16 research items
• Prof. MARIA LUCIA INGE LUSIDA dr., M.Kes., Ph.D., SpMK
• (http://unair.ac.id/site/menu/show/52/lecturer-detail/21-
195809171986032001/prof-maria-lucia-inge-lusida-dr-mkes-phd-
spmk)
• Faculty of Medicine, Airlangga University, Surabaya
• Indonesia-Japan Collaborative Research Centre for Emerging and Re-emerging
Infectious Diseases, Institute of Tropical Disease, Airlangga University,
Surabaya, Indonesia
• 20 publikasi
• Soetjipto
• Faculty of Medicine, Airlangga University, Surabaya
• Indonesia-Japan Collaborative Research Centre for Emerging and Re-emerging Infectious
Diseases, Institute of Tropical Disease, Airlangga University, Surabaya, Indonesia
• Edhi Rianto
• Faculty of Medicine, Airlangga University, Surabaya
• Juniastuti
• Faculty of Medicine, Airlangga University, Surabaya
• Indonesia-Japan Collaborative Research Centre for Emerging and Re-emerging Infectious
Diseases, Institute of Tropical Disease, Airlangga University, Surabaya, Indonesia
• Yoshitake Hayashi
• Center for Infectious Diseases, Kobe University Graduate School of Medicine, Kobe, Hyogo,
Japan
Abstrak

• Dapat menjelaskan tujuan penelitian


• Dapat menujukkan hasil penelitian
• Tidak dapat menjelaskan metode & kesimpulan
• Terdapat beberapa istilah ilmiah yang sulit dimengerti kaum awam
• Tidak ada perbedaan antara jumlah subjek dengan isi penelitian
Introduction

• Dalam latar belakang mencantumkan data yang


akurat tentang prevalensi HIV di Indonesia
berdasarkan UNAIDS, sumber data lainnya
dicantumkan dalam referensi
Methodology
• Apakah penelitian orisinil?

Substansi penelitian lebih kecil dari penelitian sebelumnya.


Metode penelitian semakin ketat karena berada pada level molekular.
Populasi yang diteliti berbeda, yaitu populasi transgender.
Masalah klinis ini cukup penting melihat trangender berisiko terinfeksi
virus yang ditularkan melalui aktivitas seksual.
Selain itu, Indonesia juga termasuk tinggi laju infeksi virus HBV. Indonesia
juga menunjukan pertumbuhan epidemik HIV yang cepat. Pada populasi
umum di Indonesia sebanyak 2.1-2.3% terinfeksi HCV. Semua virus
tersebut dapat ditularkan melalui aktivitas seksual.
• Tentang apa/siapa?

Sampel merupakan transgender yang berada di bawah pengawasan pusat


kesehatan di area pelabuhan di Surabaya, Indonesia pada tahun 2012.
Variabel inklusi: transgender yang ditentukan oleh personil pusat
kesehatan yang melalui penampilan dan interview.

Variabel eksklusi: transgender yang tidak ditentukan oleh personil


pusat kesehatan.
• Apakah desain penelitian bijaksana?

HBV:
digunakan reverse passive hemagglutination assay untuk skrining HbsAg,
digunakan passive hemagglutination untuk skrining anti-HBc,
serta digunakan PCR untuk deteksi HBV DNA.
HCV:
digunakan metode reverse particle hemagglutination untuk
mendeteksi antibodi anti-HCV,
dan digunakan SuperScript One-Step RT-PCR untuk melihat region
NS5B pada genom HCV.
HIV:
diskrining menggunakan 3 metode: rapid diagnostic test, double
antigen/antibody sandwich enzyme linked immunoassay dan immuno-
chromatographic assay system,
Sampel yg positif anti-HIV kemudian dilihat DNA proviralnya
menggunakan QIAamp DNA blood mini kit.
Sequence:
ditentukan dengan BigDye Terminator v3.1 Cycle Sequencing.
 HBV subtypes: Genetyx-Win v10.00
HBV subtypes: Genetyx-Win v10.00
HCV subtypes: dengan melihat homolog di regio NS5B.
HIV-1 subtypes: Recombination Identification Program (RIP)
Analisis filogenetik: menggunakan model dua parameter Kimura.
• Apakah bias dihindari?

Setelah terpilih dan bersedia menjadi sampel, sampel diberikan kuisioner


untuk mengetahui informasi sampel.
Sampel tidak tahu bahwa dirinya memiliki riwayat infeksi HBV, HCV, dan
HIV sebelumnya.
• Apakah penilaian/assesment “blind”?

Tidak diketahui apakah yang menilai tahu bahwa sampel merupakan


transgender.
• Bagaimana pertanyaan statistik awal dibuat?
Hasil
• Hasil yang didapat adalah tidak adanya perbedaan yang penting
dalam klinis dan juga secara statistk yang bermakna, dapat dilihat dari
hasil tes pada transgender sangat tinggi beresiko menderita infeksi
HBV, HCV dan HIV didaerah Indonesia dengan etnis yang berbeda,
berdasarkan pengambilan sampel darah tepi, penjelasan dari data
statistik pun sudah bermakna akan tetapi akan sulit dimengerti bagi
kaum awam
Result

• Hasil penelitian yang


ditampilkan sesuai dengan
pernyataan penelitian.
• Tidak ada perbedaan secara klinis dan secara statistik.
HBV
Target Disorder
Totals
Present (+) Absent (-)

Diagnostic Positive (+) 0 25 25


Test Result Negative (-) 0 82 82
Total 0 107 107
HCV
Target Disorder
Totals
Absence
Present (+)
(-)

Positive (+) 0 7 7
Diagnostic
Test Result Negative
0 100 100
(-)

Total 0 107 107


HIV
Target Disorder
Totals
Present (+) Absence (-)

Positive (+) 0 16 16
Diagnostic
Test Result
Negative (-) 0 84 84

Total 0 100 100


Discussion
• Manfaat ada, karena di bagian introduction disebutkan bahwa data
yang terkait karakteristik genom dari penyakit HIV, HBV, dan HCV
terkait populasi global transgender masih sedikit. Penelitian ini
berhasil mengidentifikasi dan menyajikan data subtipe HIV, HBV, dan
HCV yang tersebar pada transgender di Surabaya, Indonesia.
• Manfaat untuk praktek dan peneliti adalah indikasi untuk screening
lebih jauh untuk ketiga penyakit tersebut. Dari kalimat “Owing to
the high rates of HBV, HCV, and HIV infection among transgender
people, we strongly recommend routine screenings for these 3
infections.”
• Discussion pada penelitian ini logis dan konsisten dengan tujuan awal.
“This study aimed to characterize the HBV, HCV, and HIV subtypes
circulating among this community in Surabaya, Indonesia, at the
molecular level.”
• Conflict of Interest pada penelitian ini tidak ada, seperti yang sudah
ditulis oleh author.
• Limitation / keterbatasan
Penelitian ini belum bisa
mengidentifikasi subgenotypes
HBV genotype C selain
subgenotypes C1 dan C16.
• Limitation / Keterbatasan
Pada discussion juga disebutkan
bahwa perlu adanya penelitian lebih
jauh untuk genotype B dan subtype
adw untuk memastikan penemuan
tersebut dikarenakan kelompok uji
yang digunakan terlalu kecil / sedikit.
• Hasil penelitian ini juga
menunjukkan adanya hubungan /
kesamaan dengan hasil penelitian-
penelitian sebelumnya.
Discussion
Semua sudah konsisten tidak ada perbedaan makna dari semua
pernyataan
“Sex- ual habits that deviate from the norm are associated with a high
risk of HCV infection. A very high preva- lence of HIV was also found
among transgender indi- viduals, and the HIV subtype CRF01_AE was
the predominant isolate. Owing to the high rates of HBV, HCV, and HIV
infection among transgender people, we strongly recommend routine
screenings for these 3 infections. “

You might also like