You are on page 1of 21

Asuhan Keperawatan Kala I

Fikri hanifah
Putri Alfiyyah Munif
Rismawansyah Fadilah
Pengertian
 Permulaan persalinan yang ditandai dengan
keluarnya lendir bercampur darah karena
serviks mulai mendatar dan membuka
lengkap (10 cm), jika sudah terjadi
pembukaan servik dan kontraksi terjadi
teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama
40 detik. Sedangkan darahnya berasal dari
pembuluh - pembuluh kapiler yang berada di
sekitar kanalis servikalis itu pecah karena
pergeseran - pergeseran ketika serviks
membuka, (Sulistyowati. 2010).
Tanda dan Gejala
1. His / kontraksi uterus sudah adekuat.
2. Penipisan dan pembukaan serviks sekurang-
kurangnya 3 cm.
3. Keluarnya cairan dari vagina dalam bentuk
lendir bercampur darah.
4. Sering BAK.
5. Akhir kala I primigravida keluar darah menetas.
Karakteristik
1. Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur
dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga servik
membuka lengkap (10 cm).
2. Kala I adalah tahap terpanjang, biasanya berlangsung 12 jam
untuk primigravida dan 8 jam untuk multigravida.
3. Selaput membrane amnion atau selaput janin biasanya pecah
selama tahap ini.
4. Peningkatan curah jantung ibu.
5. Denyut nadi ibu meningkat.
6. Penurunan motilitas / gerakan gastrointestinal, yang
menyebabkan peningkatan waktu pengosongan lambung.
7. Ibu mengalami rasa sakit yang terkait dengan kontraksi uterus
saat serviks membuka dan menipis. (Mattson & Smith, 2004)
Fase-Fase
 Fase Laten:
 Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks berlangsung lambat secara bertahap. Pembukaan
serviks kurang dari 4 cm dan biasanya berlangsung kurang lebih 7 – 8
jam.
 Fase Aktif:
 Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat,
kontraksi di anggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih
dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih.
Serviks membuka dari 3 ke 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm
atau lebih perjam dan terjadi penurunan bagian terbawah janin. Dapat
dibedakan menjadi tiga periode, yaitu :
1. Periode Akselerasi : pembukaan dari 3 cm menjadi 4 cm yang
membutuhkan waktu 2 jam.
2. Periode Dilatasi Maksimal : pembukaan dari 4 cm menjadi 9
cm dalam waktu 2 jam.
3. Periode Deselarasi : pembukaan menjadi lambat dari 9 cm
menjadi 10 cm dalam waktu 2 jam.
Perubahan Fisiologis Pada Persalinan Kala I

1. Uterus
2. Serviks
3. Ketuban
4. Perubahan tekanan darah
5. Perubahan metabolisme
6. Perubahan suhu tubuh
7. Perubahan pada ginjal
8. Denyut jantung (denyut nadi)
9. Perubahan pada pernafasan
10. Perubahan gastrointestinal
11. Perubahan hematologis
Perubahan psikologis Pada Persalinan Kala I

1. Perasaan tidak enak.


2. Takut dan ragu akan persalinan yang akan
dihadapi.
3. Sering memikirkan antara lain apakah persalinan
berjalan normal.
4. Menganggap persalinan sebagai percobaan.
5. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan
bijaksana dalam menolongnya.
6. Apakah bayinya normal apa tidak.
7. Apakah ia sanggup merawat bayinya.
8. Ibu merasa cemas.
Penanganan persalinan kala I
 Yang harus dilakukan pada fase ini adalah memberi
perhatian lebih kepada ibu, jika tampak ibu merasa
kesakitan maka kita harus dapat menghiburnya, baik
itu dengan mengalihkan perhatiannya maupun
dengan memberi support kepada ibu tentang bayi
yang dikandungnya untuk pertama kali akan ia
lahirkan. Makan dan minum tidak boleh dibatasi, hal
ini agar ibu memiliki cadangan energi yang
mencukupi saat harus mengejan di persalinan kala II.
Lakukan semua tindakan dengan tetap menjaga
privasi klien, agar klien merasa dihormati selayaknya
manusia. Pada saat HIS berkurang, dapat ditawarkan
berbagai posisi melahirkan kala II yang akan dirasa
cukup memberinya rasa nyaman. Persilahkan ibu
untuk memilih yang sesuai dengan keadaannya serta
berikan konseling tentang kelebihan dan kekurangan
berbagai metode tersebut.
Asuhan Sayang Ibu (mother friendly)
Selama Persalinan Kala I
1. Dukungan emosional
2. Pengaturan posisi
3. Cairan
4. Kebersihan
5. Buang air besar
6. Buang air kecil
Asuhan keperawatan pada persalinan kala I
1. Langkah I: Pengakajian data
 Biodata Pasien: Nama, Jenis Kelamin,
Umur,Tanggal lahir, Alamat, dan lain-lain.
2. Langkah II: Riwayat kesehatan
Keluhan Utama: Pada umumnya klien mengeluh
nyeri pada daerah pinggang menjalar keperut,
adanya his yang makin selalu ingin buang air
kemih. (Manuaba. 1998).
Riwayat kesehatan sekarang: Dalam pengkajian di
temukan ibu hamil dengan usia kehamilan antara
38 - 42 minggu. Mulai timbul his, nyeri dan
keluarnya darah serta lendir dan kadang ketuban
pecah dengan sendirinya.
Riwayat Kesehatan Dahulu:Adanya penyakit yang dapat
menyebabkan resiko tinggi saat persalinan, seperti penyakit
jantung, HT, TB, DM, penyakit kelamin, dan lain-lain.
Riwayat Kesehatan Keluarga:Anamese tentang penyakit
keluarga ada hubungannya dan penyakit yang diderita keluarga
ada yang menderita penyakit menular,
menurun/menahun, seperti DM, dan lain-lain.
Riwayat Kebidanan : Riwayat kehamilan sekarang: HPHT (hari
pertama hari terakhir). Untuk menafsirkan (+7) (-3)
(+1)/kapan merasakan gerak janin (primigravida) ada usia
kehamilan (9-20 minggu), rasa pusing, mual-muntah dan lain-
lain, (Carey Ragbaur. 2000).
Riwayat kehamilan yang lalu: mengalami perdarahan/tidak, ada
keluhan pada hamil mudah/tidak. Pemeriksaaan kehamilan
berapakah pada trimester pertama (umumnya 1 kali pertama
trimester I ) penyuluhan yang pernah didapatkan ( pola nutrisi,
pola istirahat, pola efektifitas).
 Langkah III : Pemeriksaan Fisik
 Memeriksa tanda - tanda vital (TD, Nadi,
Pernafasan, dan Suhu).
 Kepala dan leher: Biasanya terdapat doasma
gravidarum, terkadang ada pembengkakan
kelopak mata, pucat pada konjungtiva, sklera
kuning, stomatitis dan lain-lain.
 Dada:Terdapat pembesaran payudara,
hiperpigmentasi areora mamae dan penonjolan
pada papila mamae, keluarnya colostrum.
 Pemeriksaan fisik, dilatasi uteri 0-3 cm posisi
fetus, his anatara 5-30 menit dan berlangsung
selama 10-30 menit vagina mengeluarkan cairan
pink, coklat, keluhan, DJJ terdengar lebih jelas di
umbilicus.
Mengkaji kontraksi tekanan uterus dilatasi serviks dan
penurunan karakteristik yang mengambarkan kontraksi
uterus :
1. Frekwensi: adalah jumlah his dalam waktu tertentu
biasanya permenit atau per 10 menit.
2. Internal: jarak antara his satu dengan his berikutnya,
misalnya his datang tiap 2-3 menit.
3. Intensitas: kekuatan his (adekuat atau lemah)
4. Durasi (lama his): lamanya setiap his berlangsung dan
ditentukan dengan detik, misalnya 50 detik.
5. Datangnya his: apakah sering, teratur atau tidak.

Penipisan serviks, evasemen mendahului dilatasi cerviks


pada kehamilan pertama dan sering diikuti pembukaan
dalam kehamilan berikutnya.
 Pembukaan cerviks adalah sebagian besar tanda-tanda yang
menentukan bahwa kekuatan kontraksi uterus yang efektif
dan kemajuan persalinan.
 Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi
jumlah fetus, letak janin, penurunan janin: usia kehamilan
aterm 3 jari bawah prosesus xypoideus. Usia kehamilan
prematur pertengahan pusat dan prosesus xypoideus,
belum atau sudah kepala masuk PAP, adanya his yang
mungkin sering dan kuat.
 Pemeriksaan Vagina: Pengeluaran darah campur lendir,
terdapat pembukaan serviks, serta kelenturan pada
serviks.
 Ekstremitas : Biasanya terjadi odema pada tungkai dan
kadang varices karena adanya penekanan dan pembesaran
vena abdomen.
Kebutuhan Pola Kehidupan Sehari-hari pada ibu
persalinan kala I

1. Pola nutrisi
 Sebelum hamil: Makan: 2-3X/hari dengan nasi, sayur, ikan;
Minum: 7-8 gelas dengan air putih.
 Saat hamil: Makan : 3X/hari dengan nasi, sayur, ikan, buah;
Minum : 8 gelas air putih, satu gelas susu/hari.

2. Pola eleminasi
 Sebelum hamil: BAK: lancar 5x/hari, warna kuning, bau khas;
BAB: 1x/hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas.
 Saat hamil: BAK: 6-7x/hari warna kuning, bau khas; BAB :
1x/hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas.
Diagnosa Keperawatan, Intervensi
dan Rasional
DX Tujuan Intervensi Rasional
Nyeri : Klien mampu Menggunakan Teknik pernapasan dapat
berhubungan beradaptasi teknik meningkatkan relaksasi otot-
dengan dengan nyeri. pernapasan otot abdomen dengan demikian
intensitas menambah ukuran kapasitas
kontraksi abdomen sehingga mengurangi
gesekan (priksi) antara uterus
dan dinding abdomen

Melakukan Merupakan suatu tehnik untuk


masage atau mengkanter dan digunakan
gosokan pada untuk mengalihkan perhatian
pinggang (teori ibu dari nyeri.
gate control
terhadap
nyeri).
DX Tujuan Intervensi Rasional

Takut Klien akan Perkenalkan diri pada klien Memperkenalkan diri


berhubungan menunjukan rasa dan berikan support. merupakan salah
dengan takut dan bisa satu pendekatan kepada klien
persalinan dan mengatasi rasa dan support yang diberikan
menjelang takutnya. dapat menambah semangat
kelahiran. hidup klien dalam menanti
kelahiran.

Komunikasikan peran Ibu akan lebih mengerti dan


seperti support perawatan memahami tentang persalinan,
dan pengetahuan perawat peran perawat sehingga
secara verbal dan non akan mengurangi rasa takut
verbal. dan klien akan tenang.

Orientasikan klien ke Orientasi terhadap lingkungan


lingkungan(tempat membuat klien lebih
persalinan) mengetahui dan dapat
beradaptasi dengan lingkungan
tempat persalinan sehiungga
akan mengurangi rasa takut
DX Tujuan Intervensi Rasional
Defisit Klien akan Pertahankan kalori Kalori dibutuhkan
volume menunjuk dan elekrolit. sebagai sumber energi
selama proses
cairan kan defisit
persalinanuntuk
berhubun voleme mencegah dehidrasi.
gan cairan Anjurkan minum air
dengan adekuat putih selama proses Cairan lebih cepat
intake persalinan jika tidak diabsorbsi melalui
cairan ada mual dan lambung dibandingkan
muntah. dengan makanan padat
yang
dan untuk mencegah
tidak dehidrasi.
adekuat
Berikan cairan IV
secara rutin Memenuhi kebutuhan
(dextrosa 5 % dan tubuh akan cairan dan
RL) elekrolit
DX Tujuan Intervensi Rasional
Cemas berhubungan Klien akan Jelaskan prosedur Mengingatkan
dengan mengungkapkan sebelum memulai pasien untuk
ketidaktahuan cemas teratasi melakukan tindakan. mengendalikan dan
tentang situasi mempersiapkan
persalinan, nyeri mentalnya, hal ini
pada persalinan akan mengurangi
Beri gambaran yang kecemasan yang
jelas tentang proses dialami.
persalinan
Gambaran yang jelas
tentang persalinan,
ibu akan lebih
memahami dan
mengerti tentang
proses persalinan
sehingga akan
mengurangi
perasaan takut dan
pasien akan tenang
DX Tujuan Intervensi Rasional
Defisit Klien mampu Lakukan teknik effleurage. Meningkatkan relaksasi dan
perawatan merawat diri kenyamanan.
diri setelah proses
berhubunga persalinan Anjurkan ambulasi dan Ambulasi dan posisi yang nyaman
n dengan posisi yang nyaman. merupakan salah satu cara dalam
gangguan melakukan rawat diri pada ibu
energi dan untuk mencegah kekakuan.
nyeri dalam
persalinan. Anjurkan klien untuk Istirahat merupakan hal yang
beristirahat. penting bagi ibu hamil dalam
mengatasi kelelahan sehingga ibu
tetap segar dan kuat.

Anjurkan suami untuk Suami adalah orang yang


memberikan bantuan dalam terdekat, diharapkakan mampu
hal perawatan diri. dalam membantu merawat
istrinya.

Berikan support dalam Support yang diberikan akan


melakukan perawatan diri menambah semangat ibu dalam
melakukan dan meningkatkan
perawatan terhadap dirinya
TERIMA KASIH

You might also like