You are on page 1of 21

PONDASI TIANG PANCANG

A. DEFINISI TIANG PANCANG

Pondasi tiang pancang adalah suatu struktur pondasi berbentuk tiang yang penempatannya pada lapisan tanah pendukung. Sistem kerja pondasi jenis ini
dikaitkan dengan kapasitas dukung tanah, didasarkan pada kapasitas dukung ujung tiang maupun lekatan tanah pada keliling permukaan tiang pancang
(Sardjono, 1988).

Metode yang paling umum untuk memasukkan tiang ke dalam tanah adalah dengan memukul kepala tiang berulang kali dengan sebuah palu khusus yang
disebut sebagai pemancangan tiang. Namun demikian istilah “pemancangan” tidak hanya terbatas pada pemukulan kepala tiang dengan palu saja, tetapi
juga meliputi penggetaran tiang dan penekanan tiang secara hidrolis. Pondasi tiang yang dipancang umumnya menyebabkan desakan dalam tanah
sehingga mencapai tegangan kontak antara selimut tiang dengan tanah yang relative lebih besar dibandingkan dengan tiang bor.

Pondasi tiang digunakan untuk mendukung struktur/bangunan bila lapisan kuat terletak sangat dalam. Alasan memilih untuk menggunakan pondasi tiang
antara lain :

• Dapat melimpahkan beban ke lapisan tanaah pendukung yang kuat.

• Dapat menahan gaya angkat.

• Dapat menahan gayaa horizontal.

• Dapat memadatkan tanah pasir lepas.

• Dapat mengurangi bahaya erosi.

• Dapat menahan beban melalui gesekan antara tanah dan pondasi

Tiang pancang yang biasa digunakan adalah tiang pancang pracetak yaitu tiang dari beton yang dicetak di suatu tempat dan kemudian diangkut ke lokasi
Kerugian pemakaian tiang pancang pracetak, antara lain :
rencana bangunan.
• Penggembungan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat pemancangan dapat
Keuntungan penggunaan tiang pancang ini antara lain :
menimbulkan masalah.
• Bahan tiang dapat diperiksa sebelum pemancangan. • Kepala tiang kadang-kadang pecah akibat pemancangan.
• Pemancangan sulit, bila diameter terlalu besar.
• Prosedur pelaksanaan tidak dipengarui oleh air tanah.
• Pemancangan menimbulkan gangguan suara, getaran, dang deforms tanah yang
• Tiang pancang dapat dipancang sampai kedalaman yang dalam. dapat menimbulkan kerusakan bangunan di sekitarnya.
• Banyaknya tulangan dipengaruhi oleh tegangan yang terjadi pada waktu pengakuan
• Pemancangan tiang dapat menambah kepadatana tanah granuler.
dan pemancangan tiang.
B. Jenis-jenis Pondasi Tiang Pancang
Klasifikasi tiang pancang berdasarkan jenis bahan tiang dan pembuatannya dapat dibedakan menjadi 5 (lima) kategori yaitu :

• Pondasi Tiang Kayu


Jenis pondasi tiang yang paling primitive adalah tiang kayu.
Pondasi jenis ini mudah diperoleh pada daerah-daerah tertentu,
siap dipotong sesuai dengan panjang yang diinginkan, dan pada
kondisi lingkungan tertentu dapat bertahan lama. Kelemahan dari
pondasi tiang kayu adalah dapat lapuk akibat serangga atau
binatang, jamur, mauun zat-zat kimia lainnya sehingga kadangkala
membutuhkan perlakuan khusus.

• Pondasi Tiang Baja Profil


Pondasi tiang baja umumnya berbentuk pipa atau profil H dan umuumnya tiang jenis ini ringan,
kuat, mampu menahan beban yang berat dan penyambungan tiang dapat dilakukan dengan
sangat mudah, yaitu las. Tiang baja pipa dapat dipancang dengan bagian ujung tertutup
maupun terbuka. Berdasarkan pengalaman bentuk ujung terbuka lebih menguntungkan dari
segi kedalaman penetrasi yang dapat dicapai dan dapat dikombinasikan dengan pemboran bila
diperlukan, misalnya bila penetrasi tiang pada tanah berbatu. Selain itu tanah yang berada pada
bagian dalam pipa dapat dikeluarkan dengan mudah dan dapat dikeluarkan dengan mudah dan
dapat diisi kembali dengan beton jika diperlukan.

• Pondasi Tiang Beton Pracetak

Sesuai dengan namanya, pencetakan, proses curing dan penyimpanan tiang pancang
beton pracetak dilakukan di lapangan atau di pabrik sebelum dipancang. Bentuk
penampang tiang jenis ini dapat bermacam-macam namun umumnya berbentuk
lingkaran, bujursangkar, segitiga, dan octagonal. Pondasi tiang beton pracetak harus
direncanakan agar mampu menahan gaya dan momen lentur pada tiang yang timbul
pada saat pengangkatan, mampu menahan tegangan yang timbul saat pemancangan,
disamping beban rencana yang harus dipikul.
• Pondasi Tiang Beton Pratekan

Tiang beton pratekan memiliki kekuatan yang lebih tinggi dan


memperkecil kemungkinan kerusakan saat pengangkatan dan
pemancangan. Tiang jenis ini sangat cocok untuk kondisi dimana
dibutuhkan tiang yang panjang dan memiliki daya dukung yang tinggi.
Bagian tengah tiang dapat dibuat berlubang uuntuk menghemat berat
tiang itu sendiri.

• Pondasi Tiang Komposit

Pondasi tiang komposit merupakan gabungan antara 2 (dua) material yang berbeda, misalnya material
baja dengan beton atau material kayu dengan beton. Tiang komposit dapat berupa segmen-segmen
yang menyambung, tetapi juga dapat berupa material beton yang dicor dalam pipa baja.
Permasalahan sambungan segmen terletak pada ikatan antara kedua material tersebut, terutama pada
material kayu dan beton, sehingga Janis ini ditinggalkan. Ikatan anntara bahan baja dan beton cukup
baik.
METODE PELAKSANAAN
PONDASI TIANG PANCANG

Tiang Pancang Sistem Hidrolik

Hidrolik sistem adalah suatu metode pemancangan


pondasi tiang dengan menggunakan mekasnisme
hydraulic jacking foundation system, dimana sistem
ini telah mendapatkan hak paten dari United State,
United Kingdom, China dan New Zealand.

Sistem ini terdiri dari suatu hydraulic ram yang ditempatkan pararel dengan tiang yang
akan dipancang, dimana untuk menekan tiang tersebut ditempatkan sebuah mekanisme
berupa plat penekan yang berada pada puncak tiang dan juga ditempatkan sebuah
mekanisme pemegang (grip) tiang, kemudian tiang ditekan ke dalam tanah. Dengan
sistem ini tiang akan tertekan secara kontiniu ke dalam tanah, tanpa suara, tanpa
pukulan dan tanpa getaran.
Keunggulan Tiang Pancang Sistem Hydrolik

1. Bebas getaran
2. Bebas pengotoran lokasi kerja dan udara serta bebas dari kebisingan
3. Daya dukung aktual pertiang diketahui Dengan hydraulic jack in, daya dukung setiap
tiang dapat diketahui dan dimonitor langsung dari manometer yang dipasang pada
peralatan hydraulic jacking system sepanjang proses pemancangan berlangsung.
4. Harga yang ekonomis Teknologi hydraulic jacking ini tidak memerlukan pemasangan
tulangan ekstra penahan impack pada kepala tiang seperti pada tiang pancang
umumnya.
5. Lokasi kerja yang terbatas Dengan tinggi alat yang relatif rendah, hydraulic jacking
system ini dapat digunakan pada basement, ground floor atau lokasi kerja yang
terbatas.
Kekurangan Tiang Pancang Sistem Hidrolik

1. Apabila terdapat batu atau lapisan tanah keras yang tipis pada ujung tiang yang ditekan, maka
mengakibatkan kesalahan pada saat pemancangan.
2. Sulitnya mobilisasi alat pada daerah lunak ataupun pada daerah berlumpur.
3. Karena hydraulic jacking ini mempunyai berat sekitar 360 ton dan saat permukaan tanah yang
berbeda daya dukungnya, maka hal tersebut akan dapat mengakibatkan posisi alat pancang
menjadi miring bahkan tumbang, sehingga sangat berbahaya terhadap keselamatan pekerja.
4. Pergerakan alat hydraulic jacking ini sedikit lambat, proses pemindahannya relatif lama untuk
pemancangan titik yang berjauhan.
Metode Pelaksanaan Sistem Hidrolik

1. Persiapan lokasi pemancangan.


Mempersiapkan lokasi dimana alat pemancang akan diletakan, tanah haruslah dapat
menopang berat alat. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu
oleh penggalian diluar batas-batas yang ditunjukan oleh gambar kerja.

2. Persiapan alat memancang.


Pelaksana harus menyediakan alat untuk memancang tiang yang sesuai dengan jenis tanah
dan jenis tiang pancang sehingga tiang pancang tersebut dapat menembus masuk pada
kedalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa
kerusakan. Bila diperlukan, pelaksana dapat melakukan penyelidikan tanah terlebih dahulu.
Metode Pelaksanaan Sistem Hidrolik
3. Penyimpanan tiang pancang.
Tiang pancang disimpan di sekitar lokasi yang akan
dilakukan pemancangan. Tiang pancang disusun
seperti piramida, dan dialasi dengan kayu 5/10.
Penyimpanan dikelompokan sesuai dengan type,
diameter, dimensi yang sama.

4. Pemancangan
Kepala tiang pancang harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel. Tiang pancang
diikatkan pada sling yang terdapat pada alat, lalu ditarik sehingga tiang pancang masuk pada
bagian alat. Setelah melakukan pemancangan, dilakukan monitoring pancang sesuai dengan
from yang ditelah disetujui.
Metode Pelaksanaan Sistem Hidrolik

Sesifikasi teknis peralatan pancang yang akan digunakan sesuai rencana.


Kontraktor juga harus melaporkan lokasi tiang dengan tepat secara tertulis kepada pengawas
/perencana.
Jangan memancang tiang sampai pekerjaan tanah di daerah yang akan dipancang tiang
diselesaikan.
Secara kontinu pemancangan tiang pada lokasi yang dinyatakan sampai mencapai kedalaman yang
diperlukan.
Setiap tiang yang harus dipancang vertical dan tepat pada posisi yang benar seperti dinyatakan
dalam gambar.
Tiang tidak boleh menyimpang lebih dari 1,0% dalam arah vertical atau ketegakan
Semua tiang harus dipancang secara kontinu tanpa terputus sampai penetrasi yang disyaratkan
tercapai.jumlah pukulan untuk setiap penetrasi 0,5 m harus dicatat.
Jika tiang dicabut karena kesalahan pemancangan, maka lubang yang terbentuk harus diurug
dengan gravel atau pasir tanpa tambahan biaya.
Metode Pelaksanaan Sistem Hidrolik

Jika sambungan diperlukan maka sambungan tiang terdiri bagian plat penyambung dapat
digunakan. Kedua bagian disambung bersama dengan las dilapangan, setelah modul tiang dipaskan
pada as yang sama. Plat baja male dan female dicor pada ujung setiap tiang yang akan disambung.
Plat diangkur kedalam bagian beton menggunakan batang tulangan, dilas ke plat kedalam kolom.

Apabila tiang pancang telah mencapai


final set atau tiang sudah tidak bisa
ditekan atau sudah mencapai
kedalaman tiang sesuai dengan
rencana /shopdrawing bertanda bahwa
sudah mencapai tanah keras maka
proses pemancangan sudah selesai.
Terima kasih

You might also like