You are on page 1of 20

OLEH

RIZQA RIDHAYATI ZULKA


0811011002

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2010
What is arthritis?

 Arthritis adalah istilah umum untuk peradangan


(inflamasi) dan pembengkakan di daerah persendian.
Terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang
mempengaruhi daerah sekitar sendi. Yang paling
banyak adalah Osteoarthritis (OA), arthritis gout
(pirai), arthritis rheumatoid (AR), dan fibromialgia.
 Arthritis dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh;
menyebabkan rasa sakit, kemampuan bergerak dan
kadang bengkak
Kriteria Rheumatoid Arthritis

 Kaku pagi hari


 Artritis pada 3 daerah persendian atau lebih
 Artritis pada persendian tangan
 Artritis simetris
 Nodul reumatoid
 Faktor reumatoid serum positif
 Perubahan gambaran radiologis
 Penderita dikatakan menderita AR jika memenuhi
sekurang kurangnya kriteria 1 sampai 4 yang diderita
sekurang kurangnya 6 minggu.
DIAGNOSIS

Gejala klinis yang sering adalah


rasa sakit,
ngilu,
 kaku, atau
bengkak di sekitar sendi.
PENYEBAB

• Penyebab rheumatoid arthritis belum diketahui


pasti. Biasanya infeksi virus, bakteri, and fungi.
• Faktor lingkungan juga mempengaruhi, seperti
merokok dapat meningkatkan perkembangan
rheumatoid arthritis.
TATALAKSANA TERAPI

1. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)


umum nya diberikan pada penderita AR sejak masa
dini penyakit yang dimaksudkan untuk mengatasi
nyeri sendi akibat inflamasi yang seringkali dijumpai
walaupun belum terjadi proliferasi sinovial yang
bermakna. Selain dapat mengatasi inflamasi, OAINS
juga memberikan efek analgesik yang sangat baik.
 Mekanisme kerja :
OAINS terutama bekerja dengan menghambat enzim
siklooxygenase sehingga menekan sintesis
prostaglandin. Masih belum jelas apakah hambatan
enzim lipooxygenase juga berperanan dalam hal ini,
akan tetapi jelas bahwa OAINS berkerja dengan
cara:
Memungkinkan stabilisasi membran lisosomal
Menghambat pembebasan dan aktivitas mediator
inflamasi (histamin, serotonin, enzim lisosomal
dan enzim lainnya).
Menghambat migrasi sel ke tempat peradangan
Menghambatproliferasi seluler
Menetralisasi radikal oksigen
Menekan rasa nyeri
Selama ini telah terbukti bahwa OAINS dapat
sangat berguna dalam pengobatan AR, walaupun
OAINS bukanlah merupakan satu satunya obat
yang dibutuhkan dalam pengobatan AR. Hal ini di
sebabkan karena golongan OAINS tidak memiliki
khasiat yang dapat melindungi rawan sendi dan
tulang dari proses destruksi akibat AR. Untuk
mengatasi proses destruksi tersebut masih
diperlukan obat - obatan lain yang termasuk dalam
golongan DMARD.
Efek samping :
berpengaruh buruk pada mukosa lambung
pada traktus gastrointestinalis
reaksi hiper-sensitivitas,
gangguan fungsi hati dan ginjal
pe-nekanan sistem hematopoetik
2. DMARD ( Disease Modifying Arthritis Reumatoid
Drug)
 Klorokuin, digunakan untuk pengobatan amubiasis.
Klorokuin dapat digunakan dengan aman jika dilakukan
pemantauan yang baik selama penggunaannya dalam
jangka waktu yang panjang.
Efek samping pada mata, sebenarnya hanya terjadi pada
sebagian kecil penderita saja. dermatitis makulopapular,
nausea, diare dan anemia hemolitik.S sangat jarang dapat
pula terjadi diskrasia darah atau neuromiopati pada
beberapa penderita.
Sulfasalazine , (SASP,salicyl-azo-
sulfapyridine)
efek samping :
- mual,muntah
- anemia hemolotik
- nyeri kepala
- methemoglobinemia
- rash
- infertilitas (laki-laki)
D-penicillamine
mekanisme kerja penicillamin pada arthritis
reumatoid menyebabkan penurunan kadar
faktor IgM reumatoid secara berati
indikasi : mengobati keracunan
tembaga,merkuri, timbal, dan mengobati
penyakit wilson (degenerasi hepatolenkikuler
krn kelebihan tembaga), sistinuira,dan arthritis
reumatoid
Efek samping :
1. ruam kulit urtikarial atau morbilformis akibat reaksi
alergi, stomatitis dan pemfigus
2. trombositopenia, 9. miastenia gravis
3. ekopenia 10.gangguan mengecap
4. agranulositosis. 11. nausea
5. proteinuria ringan 12. muntah
6. Lupus like syndrome,
7. polimiositis, neuritis,
8. kolestasis intrahepatik dan alopesia
Auro Sodium, Thiomalate (AST) intramuskular
telah dianggap sebagai suatu gold standard bagi
DMARD sejak 20 tahun terakhir ini. Khasiat obat ini
tidak diragukan lagi
efek samping : pruritus, stomatitis, proteinuria,
trombositopenia dan aplasia sumsum tulang
Ridaura
Efek samping proteinuria dan trombositopenia
lebih jarang dijumpai dibandingkan dari
penggunaan AST. Pada awal penggunaan auranofin,
banyak penderita yang mengalami diare, yang dapat
diatasi dengan menurun- kan dosis pemeliharaan
yang digunakan
 Methotrexate MTX) adalah suatu sitostatika
golongan antagonis asam folat waktu yang
dibutuhkan untuk dapat mulai bekerja relatif lebih
pendek (3 – 4 bulan) jika dibandingkan dengan
DMARD yang lain
Mekanisme kerja :menghambat sintesis
thymidine sehingga menyebab-kan hambatan pada
sintesis DNA dan proliferasi selular
Efek samping :infeksi nausea, vomitus, diare,
stomatitis, intoleransi gastrointestinal, gangguan
fungsi hati, alopesia, aspermia atau leukopenia.
Cyclosporin – A (CS-A), adalah suatu undeca-peptida
siklik yang di isolasi dari jamur Tolypocladium inflatum
Gams
Efek samping : peningkatan kadar kreatinin serum
atau hipertensi.,gangguan fungsi hati, hipertrofi gingiva,
hipertrikosis, rasa terbakar pada ekstremitas dan
perasaan lelah.
Modifikasi dietetik, antara lain yang terakhir berupa
suplementasi asam lemak omega 3 seperti asam
eikosapentanoat. Modifikasi dietetik saat ini belum jelas
kegunaannya dalam merubah riwayat alamiah penyakit
ini
TERIMA
KASIH

You might also like