You are on page 1of 30



KUNCI DETERMINASI Adalah keterangan mengenai ciri ciri suatu makhluk hidup. kunci determinasi digunakan untuk mengenali dan menetapkan identitas. MENETAPKAN IDENTITAS SUATU MAKHLUK HIDUP Berarti melakukan identifikasi sehingga dapat menentukan nama yang benar dan menggolongkannya dalam sistem klasifikasi yang tepat dari suatu makhluk hidup.

Organism yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikumpulkan sebagai satu kelompok. Ciri-ciri kelompok telah mewakili sifatsifat individu. Sebagai contoh, kambing, sapi, dan kerbau merupakan kelompok hewan memamah biak (ruminansia). Dengan meningkatnya peradaban manusia, terutama pengetahuan tentang manfaat makhluk hidup sebagai obat dan bahan pangan, maka keperluan akan nama makhluk hidup semakin besar. Maka mulai diperlukan suatu penggolongan atau klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pemikiran yang rasional. Misalnya penggolongan berdasarkan persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran, dan sebagainya. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.

Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli biologi bertujuan untuk:


1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal 2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya 3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup 4. Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.

1. 2.

Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organism yang beraneka ragam. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, harimau memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan kucing daripada dengan komodo, karena harimau dan kucing memiliki banyak persamaan ciri-ciri, misalnya: harimau dan kucing sama-sama menyusui, bertulang belakang, berkaki empat, karnivor, dan berambut. Sedangkan komodo bertelur, berkaki empat, kulit bersisik, dan melata.

B. Dasar-Dasar Klasifikasi
Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yangmembedakannya dengan makhluk hidup yang lain. Di samping memiliki perbedaan, beberapa makhluk hidup memiliki satu atau lebih persamaan.

Kita dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaannya. Menurut kalian, berdasarkan ciri-cirinya, kuda dan sapi dapat dikelompokkan sebagai makhluk hidup apa? Dengan mengamati cirri-cirinya, kita dapat memasukkan kuda dan sapi dalam kelompok hewan. Karena memiliki tulang belakang, keduanya merupakan kelompok hewan bertulang belakang. Atau, dapat pula dikelompokkan sebagai hewan yang menyusui atau mamalia, karena memiliki kelenjar susu. Kuda dan sapi juga dapat dimasukkan dalam kelompok hewan tetrapoda, karena sama-sama berkaki empat (tetra : empat, podos : kaki).

Meskipun kuda dan sapi merupakan satu kelompok, yaitu hewan mamalia, kita dapat pula memisahkan keduanya sebagai kelompok yang berbeda berdasarkan perbedaan cirinya. Misalnya dengan melihat jumlah jari di setiap kaki. Kuda memiliki tiga jari di setiap kaki, sehingga masuk dalam kelompok hewan mamalia berjari ganjil atau Peri sodact yl a. Sedangkan sapi memiliki empat jari di setiap kakinya, sehingga masuk dalam kelompok mamalia berjari genap atau Arti odact yl a, demikian pula kambing dan kerbau.

Pengelompokan merupakan salah satu upaya dalam mengklasifikasi. Hamper setiap orang melakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup. Dalam dunia tumbuhan, kita mengelompokkan mawar, melati, cemara, dan bugenvil ke dalam kelompok tanaman hias. Kacang, jagung, dan ketela dikelompokkan ke dalam tanaman budidaya. Kacang tanah, kacang panjang, dan kacang merah dikelompokkan ke dalam tanaman kacang. Kambing, sapi, kerbau, dan kelinci dikelompokkan ke dalam hewan ternak.

Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapa saja, asal memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Misalnya bayam, kol, kentang, kacang panjang, wortel, dan sawi dimasukkan dalam satu kelompok tanaman sayur-sayuran. Dasar pengelompokan itu adalah bahwa tanaman-tanaman tersebut dapat digunakan sebagai sayuran, sedangkan tujuannya adalah untuk memudahkan manusia dalam memanfaatkan tanaman-tanaman tersebut sebagai sayur-sayuran.

Klasifikasi didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri yang digunakan terutama ciri-ciri morfologi dan anatomi. Morfologi adalah ciri-ciri yang tampak di bagian luar tubuh makhluk hidup, sedangkan anatomi adalah ciri-ciri yang ada di bagian dalam tubuh makhluk hidup.

Pada tumbuh-tumbuhan, ciri-ciri yang dapat digunakan dalam engklasifikasi dapat berupa ciriciri morfologi, misalnya warna bunga, bentuk bunga, bentuk biji, kekerasan biji, bentuk pohon, bentuk daun, dan lain-lain. Selain itu, dapat pula menggunakan ciriciri anatomi, misalnya adatidaknya berkas pengangkut, ada-tidaknya cambium, dan ada-tidaknya sel trakea.

Ciri-ciri yang dapat digunakan dalam mengklasifikasi hewan, misalnya adatidaknya tulang belakang, bentuk alat gerak, jumlah sayap (pada serangga), ruas-ruas pada tubuh, jumlah kaki, dan lain-lain.

Dalam perkembangannya, ciri-ciri yang dapat digunakan dalam klasifikasi tidak hanya ciri-ciri morfologi dan anatomi, tetapi juga ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis protein, jenis-jenis enzim, adatidaknya membrane organela sel. DNA atau asam nukleat juga digunakan untuk menetukan hubungan kekerabatan makhluk hidup. Misalnya ntuk menentukan ayah seorang bayi, dapat dibandingkan DNA-nya. Meskipun ciri wajah dan tubuh tidak mirip, jika DNA-nya mirip, dapat dipastikan orang tersebut merupakan ayah si bayi.

Pengklasifikasian makhluk hidup dilakukan dengan alas an-alasan tertentu. Ada banyak alasan yang digunakan para ahli sebagai dasar system klasifikasi. Dari berbagai alas an yang pernah digunakan para ahli, system klasifikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok system saja, yaitu system alami, system buatan, dan system filogenetik.

1. Klasifikasi Sistem Alami


Klasifikasi system alami dikemukakan oleh Aristoteles, seorang filsuf Yunani pada tahun 350 SM. Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles. Membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. Sebagai contoh, kingdom tumbuhan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu herba, semak, dan pohon. Karena kurang teliti, klasifikasi menurut system ini memiliki banyak kesalahan, meskipun demikian telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun.

2. Klasifikasi Sistem Buatan


Klasifikasi system buatan diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778). Ia adalah seorang ahli ilmu pengetahuan alam dari Swedia yang namanya dilatinkan menjadi Carolus Linnaeus. Karya penting Linnaeus adalah menyusun system klasifikasi yang lebih mudah dipahami daripada system sebelumnya. System yang disusun Linnaeus merupakan system klasifikasi buatan. Maksudnya, kategori organism didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. Klasifikasi system buatan ini antara lain mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, massa bunga, bentuk daun, jumlah benang sari, putik, dan lain-lain. System klasifikasi tumbuhan yang dikemukakan oleh Linnaeus juga disebut system seksual karena Linnaeus memusatkan perhatiannya pada alat reproduksi tumbuhan.

Karya Linnaeus yang sangat penting adalah penamaan jenis dengan menggunakan dua nama atau disebut binomial nomenklatur. Sebelum Linnaeus, orang memberi nama tumbuhan dengan nama tunggal yang diikuti dengan sederetan kata nama atau kata sifat sebagai penjelasannya. Sebagai contoh; tomat diberi nama Solanum pomiferum fructo rotundo striato artinya tumbuhan yang berbuah lebat, buahnya bulat dan lunak. Nama demikian, tentunya tidak praktis dan tidak mudah diingat. Kemudian Linnaeus menetapkan suatu nama tumbuhan dengan dua kata saja. Kata pertama untuk genus dan kata kedua untuk penunjuk spesies. Pendapat Linnaeus ini dikemukakan dalam bukunya yang berjudul Species Plantarum yang diterbitkan tahun 1753.

Pada masa Linnaeus, pendapat umum menyatakan bahawa semua spesies berasal dari hasil penciptaan khusus. Kemudian, masing-masing melanjutkan sifat aslinya sebagai spesies yang tetap dan tidak berubah. Mereka menduga bahwa pada awal dibentuknya makhluk hidup, telah diciptakan makhluk hidup yang sama seperti makhluk hidup yang ada sekarang, misalnya pisang, ayam, padi, dan jagung. Kemudian, makhluk hidup tersebut tetap hidup dan berkembang sampai sekarang. Hal ini menyebabkan mereka tidak mengetahui bahwa terdapat kekerabatan antarjenis organism.

Pada tahun-tahun sesudah Charles Darwin menerbitkan publikasinya The Origin of Specis (On the origin of Species by Means of Natural Selection) pada tahun 1859, doktrin evolusi berangsur- ngsur berubah dari doktrin penciptaan khusus ke doktrin yang menyatakan bahwa antarorganisme terdapat kekerabatan. Bertolak dari teori evolusi Darwin, muncullah system klasifikasi modern berdasarkan filogeni, yaitu kalsifikasi yang disusun dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Filogeni adalah sejarah evolusi suatu kelompok organism. Klasifikasi yang berdasar proses filogeni disebut klasifikasi system filogenetik. System ini didasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme atau kelompok organism. Organism-organisme yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak jika dibandingkan dengan organism yang berkerabat jauh. Ciri-ciri yang digunakan dalam pengklasifikasian adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.

a. System Dua Kingdom


Klasifikasi system dua kingdom dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani). Pada saat itu, belum dikenal organism mikroskopis. Pada tahun 1735, ahli ilmu alam Swedia bernama Carolus Linnaeus memperkenalkan metode klasifikasi modern, organism bersel satu telah diobservasi tetapi belum diklasifikasikan. Dalam system dua kingdom, organism dibagi atas 2 kerajaan (Kingdom), yaitu:

1)

2)

Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), ciri-cirinya memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa sehingga selnya kaku, berklorofil dan mampu berfotosintesis. Meskipun tidakberklorofil, bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan. Alga, lumut, jamur, paku-pakuan dan tumbhuan berbiji juga dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan. Kingdom Animalia (Dunia Hewan), ciri-cirinya adalah tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dapat bergerak bebas. Dunia hewan meliputi Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, sampai Chordata.

b. System Tiga Kingdom


Klasifikasi system tiga kingdom dikemukakan oleh Ernst Haeckel (Jerman) pada tahun 1866 dengan menggunakan kingdom bari, yaitu Protista. Dalam klasifikasi tiga kingdom, makhluk hidup dibagi menjadi tiga kingdom berikut ini. Kingdom Protista, ciri-cirinya adalah tubuh tersusun atas satu sel atau banyak sel yang belum terdiferensiasi. Organism yang termasuk kingdom protista adalah semua organism bersel satu misalnya amoeba dan diatom serta organism multiseluler sederhana, misalnya alga. Kingdom Plantae, terdiri dari organism yang umumnya bersifat autotrof, eukariot multiseluler, dan bereproduksi dengan spora. Di dalam kingdom tumbuhan terdapat jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Kingdom Animalia, terdiri dari organism yang bersifat heterotrof dan eukariot multiseluler. Sama seperti system dua kingdom, anggotanya dimulai dari Protozoa sampai Chordata.

1)

2)

3)

c. System Empat Kingdom


System ini berkembang setelah ditemukannya inti sel. Orang yang pertama kali mengemukakan system empat kingdom adalah Herbert Copeland, seorang ahli biologi berkebangsaan Amerika. Copeland mengusulkan nama kingdom Monera bagi organism yang inti selnya tidak memiliki mambran inti (prokarion), yaitu bakteri dan alga hijau-biru. Bakteri dan alga hijau-biru disebut organism prokariotik. Sebaliknya organism yang memiliki inti yang diselubungi oleh membrane inti disebut organism eukariotik, misalnya alga (selain alga biru), jamur, tumbuhan, dan hewan. Keempat kingdom tersebut adalah sebagai berikut.

1) 2)

3) 4)

Kingdom Monera, ciri-cirinya memiliki inti tanpa membrane (prokarion). Kingdom Protista, terdiri dari organism bersel satu dan organism multiseluler yang belum berdiferensiasi. Kingdom Plantae, terdiri dari jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Kingdom Animalia, semua hewan mulai Protozoa sampai Chordata dimasukkan ke dalam kerajaan hewan atau kingdom Animalia.

d. System Lima Kingdom


Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika pada tahun 1969 menyusun klasifikasi berdasarkan pada tingkatan organism, susunan sel, dan cara pemenuhan makanannya. Klasifikasi ini dikenal sebagai klasifikasi lima kingdom. Dalam system lima kingdom ini terdapat perubahan besar pada penataan filumnya, jika dibandingkan dengan klasifikasi system dua kingdom sampai empat kingdom. Perubahan yang cukup mendasar yaitu sebagai berikut.

Protozoa yang sebelumnya merupakan salah satu filum pada kingdom Animalia, sekarang masuk pada kingdom Protista. Akibatnya Protozoa bukan nama takson filum tetapi hanya nama kelompok. Sedangkan yang dulu berada dalam tingkatan takson kelas seperti Mastigophora, Sarcodina, Ciliata, dan Sporozoa, naik satu tingkat menjadi takson filum pada kingdom Protista.

Klasifikasi system dua kingdom dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani). Pada saat itu, belum dikenal organism mikroskopis. Pada tahun 1735, ahli ilmu alam Swedia bernama Carolus Linnaeus memperkenalkan metode klasifikasi modern, organism bersel satu telah diobservasi tetapi belum diklasifikasikan. Dalam system dua kingdom, organism dibagi atas 2 kerajaan (Kingdom), yaitu:

1)

2)

Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), ciri-cirinya memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa sehingga selnya kaku, berklorofil dan mampu berfotosintesis. Meskipun tidak berklorofil, bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan. Alga, lumut, jamur, paku-pakuan dan tumbhuan berbiji juga dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan. Kingdom Animalia (Dunia Hewan), ciri-cirinya adalah tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dapat bergerak bebas. Dunia hewan meliputi Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, sampai Chordata.

Protozoa yang sebelumnya merupakan salah satu filum pada kingdom Animalia, sekarang masuk pada kingdom Protista. Akibatnya Protozoa bukan nama takson filum tetapi hanya nama kelompok. Sedangkan yang dulu berada dalam tingkatan takson kelas seperti Mastigophora, Sarcodina, Ciliata, dan Sporozoa, naik satu tingkat menjadi takson filum pada kingdom Protista.

You might also like