You are on page 1of 22

Kajian Ekonomi Dampak Investasi Sektor Air Minum Terhadap Perekonomian di Indonesia

KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN (POKJA AMPL) bekerja sama dengan DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Agenda Presentasi

Pendahuluan : Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan dan Keluaran Penelitian


Metodologi Hasil : Ekonometrika dan Sistem Neraca Sosial Ekonomi : Estimasi Model, forecasting dan simulasi, SNSE

Keterbatasan Studi, Diskusi dan Kesimpulan

Latar Belakang

Kebutuhan air minum

Kebutuhan dasar manusia

Millenium Development Goals (MDGs)

pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan

Tujuan ke-7:

mengurangi separuh dari proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi dasar

Target ke-10:

Latar Belakang (Cont)

Kondisi Ketersediaan Air Minum di Indonesia


Data BPS (tahun 2004)

57.45 persen dari total penduduk miskin di Indonesia masih belum dapat mengakses air bersih

40.76 persen dari total penduduk tidak miskin Indonesia yang belum mendapatkan akses terhadap air bersih

Kondisi terburuk : Papua (92.14 persen) Kalimantan Barat (87.42 persen) Riau (85.49 persen)

Kondisi terburuk: Kalimantan Barat (82.82 persen) Bengkulu (65.97 persen) Riau (65.84 persen)

MDGs tercapai ???

Latar Belakang (Cont)

Investasi infrastruktur air minum di Indonesia

PDAM

Non-PDAM

Pemerintah Contoh : PDAM Bogor

Swasta Contoh : PALYJA

Pemerintah Contoh : Proyek Air Bersih dan Sanitasi Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah Tahap II (WSLIC 2) Tahun 2004

Latar Belakang (Cont)


Ketersediaan air minum Peran Pemerintah Pembangunan Infrastruktur Mendorong Produk Domestik Bruto

Investasi

Permasalahan
Investasi air minum belum menunjukkan peningkatan yang berarti karena belum disadarinya pentingnya investasi air minum terhadap pertumbuhan ekonomi.
Investasi air minum belum dipergunakan sebagai salah satu alat penanggulangan kemiskinan.

Tujuan
Mengetahui dampak dari adanya investasi di sektor air minum terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan yang dilihat dari pertumbuhan PDB Mengidentifikasi distribusi faktor, pendapatan dan sektoral sebagai implikasi dari investasi di sektor air minum

Keluaran Penelitian
Menghasilkan sebuah model ekonomi tentang dampak investasi di sektor air minum terhadap perekonomian Menghasilkan suatu persamaan simulasi yang dapat digunakan untuk memprediksi dampak dari perubahan investasi air minum terhadap perekonomian Menghasilkan perhitungan distribusi faktor, pendapatan dan sektoral sebagai implikasi dari investasi di sektor air minum

Metodologi
1. Sistem Neraca Sosial Ekonomi
Kerangka Dasar Sistem Neraca Sosial Ekonomi atau Social Accounting Matrix (SAM) Memberikan gambaran keterkaitan antar berbagai pelaku ekonomi di dalam perekonomian dan melakukan analisis ekonomi mengenai dampak investasi air minum terhadap perekonomian

Metodologi
2. Model Ekonometrika
Estimasi OLS Melihat arah dan besaran dari investasi air minum terhadap pertumbuhan ekonomi dan menggambarkan faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah Validasi Model Melihat apakah model ini valid untuk melakukan peramalan
Model
log( PDB) 0 1 ( PDB(1)) 2 IAM 3TOT 4 log( POP) 5 NE

6 NTM 7 Dkrisis t
PDB adalah PDB Indonesia; IAM adalah kontribusi investasi terhadap Total investasi; TOT adalah kontribusi total investasi terhadap GDP; POP adalah populasi; NE adalah kontribusi net ekspor terhadap GDP; NTM adalah kontribusi nilai tambah migas terhadap GDP; dan Dkrisis adalah dummy krisis

Hasil
Estimasi Ekonometrika

Hasil (Cont)

Perbandingan antara nilai PDB hasil estimasi (PDBF) dengan data aslinya (PDB)

Hasil (Cont)

Prediksi PDB

Hasil (Cont)

Simulasi Kenaikan Investasi Air Minum sebesar 10 Trilyun Rupiah

Hasil (Cont)
Simulasi Kenaikan Investasi Air Minum sebesar 10 Trilyun Rupiah pada Tiga Asumsi

Hasil (Cont)
Dampak Investasi di Sektor Air Minum Terhadap Nilai Tambah Faktor Produksi

Hasil (Cont)
Dampak Investasi di Sektor Air Minum Terhadap Pendapatan Rumah Tangga dan Perusahaan

Hasil (Cont)
Dampak Investasi di Sektor Air Minum Terhadap Pendapatan Neraca Sektor Produksi

Diskusi & Kesimpulan


Hasil estimasi model menunjukkan bahwa populasi merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap PDB Indonesia, kemudian diikuti oleh variabel initial income.

Variabel kontribusi investasi air minum terhadap total investasi, kontribusi total investasi terhadap PDB, net export terhadap PDB dan kontribusi nilai tambah migas terhadap PDB hanya akan meningkatkan PDB berkisar 0,0027 % - 0,0054 % apabila variabel tersebut meningkat 1 persen.
Secara khusus, variabel kontribusi investasi air minum terhadap total investasi memberikan pengaruh positif terhadap PDB Indonesia walaupun dengan peningkatan yang tidak terlalu besar, dimana kontribusi investasi air minum terhadap total investasi sebesar 10 persen hanya akan meningkatkan PDB sebesar 0,0428 %. Suntikan investasi pada sektor air minum sebesar 10 trilyun mampu meningkatkan PDB Indonesia, walaupun dengan nilai yang tidak terlalu besar, yakni 0,82 persen lebih besar dibandingkan dengan kondisi tanpa adanya suntikan investasi baru.

Diskusi & Kesimpulan (Cont)


Jika suntikan investasi pada sektor air minum sebesar 10 trilyun ini diterapkan pada ketiga asumsi (pesimis, moderat dan optimis), hasil estimasi model memperlihatkan bahwa asumsi pesimis akan menghasilkan PDB yang 2,71 persen lebih besar dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya suntikan investasi. Sedangkan untuk asumsi moderat dan optimis masing-masing akan menghasilkan PDB yang 2,60 persen dan 2,52 persen lebih besar dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya suntikan investasi. Investasi di sektor air minum yang disertai dengan job creation akan memberikan dampak kenaikan yang paling besar pada pendapatan berbagai kelompok rumah tangga dan nilai tambah faktor produksi relatif dibandingkan dengan dua skenario lainnya. Dampak peningkatan pendapatan rumah tangga terbesar akan diterima oleh kelompok Petani Skala Menengah, sedangkan kenaikan nilai tambah faktor produksi terbesar akan diterima oleh Modal Air Minum.

Diskusi & Kesimpulan (Cont)


Investasi air minum tanpa disertai dengan job creation ternyata memberikan dampak peningkatan yang besar hanya pada Sektor Air Minum dan Modal Air Minum relatif dibandingkan dengan dua skenario lainnya, dimana kenaikan neraca Sektor Air Minum sebesar 3,08 persen dan kenaikan nilai tambah faktor produksi Modal Air Minum sebesar 4,90 persen. Investasi pada sektor bukan air minum akan memberikan dampak kenaikan terbesar pada neraca sektor produksi relatif dibandingkan dengan dua skenario lainnya, dimana kenaikan neraca sektor produksi terbesar akan dinikmati oleh sektor Pendidikan dan Kesehatan sebesar 4,31 persen. Sementara itu, pendapatan berbagai kelompok rumah tangga dan nilai tambah faktor produksi akan mengalami kenaikan dengan besaran yang lebih kecil dari simulasi investasi air minum yang disertai dengan job creation, namun masih lebih besar daripada simulasi investasi air minum tanpa disertai dengan job creation.

You might also like