Professional Documents
Culture Documents
LANDSCAPE SERVICES THROUGH PEKARANGAN, TRADITIONAL INTEGRATED FARMING PRACTICES IN RURAL INDONESIA Bogor, September 14th, 2012
Seminar Nasional Agroforesrti dengan tema Agroforestry as the Future Sustainable Land Use
HS Arifin Doc
HS Arifin Doc
HS Arifin Doc
INTRODUCTION
Problem of global crisis affecting Indonesia in all aspects. To develop the environmental conservation through traditional or complex agroforestry practices INTEGRATED FARMING by pekarangan. Pekarangan, a piece of land surrounding the house is a potential land for ex-situ agro-biodiversity conservation through agro-forestry, agro-silvo-fishery and agro-silvopastura system practices. Pekarangans fulfill ecological function, the multi-layered vegetation structure of pekarangan is resemble natural forests and offer habitat and niche for a diverse community of wild plants and animals.
SIMPLE AGROFORESTRY
There are 5,132,000 ha of pekarangan in Indonesia, of which 1,736,000 ha are on Java [citing 2000 Statistical Yearbook of Indonesia] Total Pekararangan Area in Indonesia 10 Million ha (BKP, 2010)
HS Arifin Doc
A.H. Bahrun
COMPLEX AGROFORESTRY
OBJECTIVES
The objective of multi-years research on pekarangan is to reconstruct and to revitalize the Indonesian traditional agroforestry as an integrated farming practices in order to achieve sustainable bio-resources management systems in Indonesian rural area.
HS Arifin Doc
HS Arifin Doc
RESEARCH STRUCTURE
SETLEMENTS W O O D S R E S O U R C E S F R U I T S R E S O U R C E S F O O D S R E S O U R C E S A N I M A L R E S O U R C E S
MICRO SCALE
METHODOLOGY
MACRO SCALE
RESEARCH METHOD
Location: six watersheds on Java Island: Stage I (1998-2000): Survey on traditional pekarangan bioresources in rural area. Stage II (2000-2003): Analysis interrelations among the component in the pekarangan bio-resource management system and evaluation. Stage III (2003-2005): Reconstruction pekarangan bioresources management system. Stage IV (2005-2007): Adaptation of the new biomanagement system and the proposal of the reconstruction of the pekarangan bio-resources management system.
Profile of Watershed landscape profile of the study area in Cianjur Watershed in West Java.
RESEARCH ROADMAP
Product Market International: University, Journal, Internasional Funding Agency, Investor, Developer National: University, Rural-Urban Community, Government, Company, NGO
Maps Articles Local AF Model Graduates LU Model Sustainability Model Ecological Rural-Urban Design
APPROACHES METHOD
Research Rural & LUC System RS/GIS Survey Exp.Plot Approach
V V V V V V V V V V Land Eval. CSA-GEN Sp Richness AEZ-Local species Allometric
GIS Remote Sensing Landscape Evaluation Bio-Physic Survey Landscape Reconstruction & Management
Technology
Year
BIODIVERSITY CONSERVATION
29/56
218.7 562.0
629.0 1,733.2
40.4 44.0
166 116
491.5 346.2
4915 1731
1.31 1.24
* Only tree and shrub with dbh > 2.5 cm was measured Source: Arifin, Sakamoto & Takeuchi (2001); Arifin (2004).
Species Number (%) Upper Stream Middle Stream Down Stream Ornamental Plant 47.5 48.9 24.4 Fruit Plant 16.9 20.8 30.4 Vegetable Crop Spice Crop Medicinal Plant Starchy Crops Industrial Plant Others Total Source: Arifin (2004) 11.9 3.1 3.1 8.8 3.1 5.6 100.0 12.2 4.5 1.7 5.5 1.5 5.1 100.0 8.3 4.6 4.1 3.7 7.4 17.1 100.0
Out of All Species (%)
Plant Function
Categories
Plants Strata
Out of All Species (%)
60.0 40.0 20.0 0.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0
Kind of Plants
Out of All Species (%)
Annual/Perennials
80.0 60.0 40.0 20.0 0.0
Annual
Perennial
Strata (m)
Annual or Perrenials
Remarks: L-I (the least urbanized area); I-1, I-2, I-3 (the intermediate urbanized area); M-1, M-2 (the most urbanized area); 1st Strata: 0-1 m; 2nd Strata: 1-2 m; 3rd: 2-5 m; 4th Strata: 5-10 m; 5th Strata: > 10 m
Percentage of individual plant number in each stratum by urbanization level in 1996 (left) and in 2006 (right)
Tengah (300600 m)
Atas (>600
m)
19/56
300
250
N (individu/Ha)
200
Cimandala Landeuh
150
Leuwijambe
100
Sentul City
CORRELATION MATRIX OF PEKARANGAN STRUCTURE AND CARBON STOCK IN KALI BEKASI WATERSHED
Cimandala (600 mdpl) Sentul city (300 mdpl) Landeuh (280 mdpl)
Basal Area
Carbon_ Stock
.425**
-.330* .128
Individul Number
0 10 20 30 40 50 60 70 80 Carbon Stock (Ton/Ha)
INTEGRATED MANAGEMENT
Kitchen Storage Bedrm Living Room
Forest Gardens Mixed Gardens Drylands and Paddy field Mosque Pond Mosque Islamic School Cemetery
Bedroom
36/56
V IV III II I 0
DESKRIPSI
Modul ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi para peserta tentang pemahaman dan pengetahuan praktis dalam optimalisasi pemanfaatan pekarangan, yang disajikan melalui pendekatan orang dewasa, ceramah, ungkapan pengalaman, diskusi, tanya jawab, presentasi dan penugasan.
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
POKOK BAHASAN I: DEFINISI DAN PENGERTIAN PEKARANGAN (BIO-FISIK DAN EKOLOGI PEKARANGAN UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITI)
DEFINISI PEKARANGAN
Lahan yang ada di sekitar rumah, Batas lahan dan batas pemilikannya jelas, Ditanami berbagai jenis tumbuhan dan tanaman, Tempat memelihara berbagai jenis ternak & ikan, Digunakan untuk kegiatan pertanian pasca panen, Tempat bermain bagi anak-anak, Sering dimanfaatkan untuk acara kekerabatan, Tempat melakukan daur ulang berbagai bahan
SEJARAH PEKARANGAN
Dikenal di JaTeng sejak abad XII dan menyebar ke JaBar pertengahan abad XVIII Dicirikan dengan keragaman dan stabilitas yang tinggi, agro-ekosistem yang baik, dan strukturnya menyerupai miniatur hutan hujan tropis. Memiliki keragaman struktur yang kompleks, memiliki dimensi fungsi ekobiologis serta dimensi estetik taman rumah Indonesia.
DASAR PENGEMBANGAN
FASILITAS DI PEKARANGAN
Lahan pertanaman Kandang ternak Kolam ikan Lumbung atau gudang Tempat menjemur hasil pertanian Tempat menjemur pakaian Halaman tempat bermain anak-anak Bangku
Lahan: luas, ketinggian Tanah: kesuburan (fisik dan kimiawi) Air: ketersediaan/jumlah, kualitas Cahaya: lamanya, kualitas, terbuka/ternaungi Benih & Bibit: jenis, ketersediaan, kualitas Pemeliharaan: nutrisi, hama & penyakit Produksi: jumlah dan kualitas, subsisten, nilai ekonomi Pengemasan/Pascapanen: segar, packaging Pemasaran: informasi, harga, koperasi
Sumur Kamar mandi Tiang bendera Tiang lampu Garasi Lubang sampah Jalan setapak Pagar Pintu Gerbang Dan lain-lain
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
KERAGAMAN VERTIKAL
> 10 m: Pohon tinggi 5-10 m: Pohon kecil/perdu besar 2-5 m: Perdu kecil, semak 1-2 m:semak,herba <1m:herba, rumput Sumber: Arifin 1998
HSArifin 2012
KERAGAMAN HORIZONTAL
Tanaman hias Keragamagan Keragamagan Tanaman buah Jenis Ternak di Jenis Ikan di Pekarangan Pekarangan Tanaman sayuran Tanaman bumbu Tanaman obat Tanaman penghasil pati Tanaman industri Tanaman lain: penghasil pakan, kayu bakar, bahan kerajinan tangan, peneduh
UKURAN PEKARANGAN
Pekarangan Sempit < 120 m2 120 400 m2 400 1000 m2 Pekarangan Sedang Pekarangan Luas
HSArifin 2012
HSArifin 2012
Doc. HS Arifin
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
Doc. HS Arifin
Bangunan rumah Halaman samping kiri (PIPIR) Halaman samping kanan (PIPIR)
POKOK BAHASAN II: PEMAPARAN CONTOH PEMANFAATAN PEKARANGAN YANG BAIK (PRODUKSI PEKARANGAN UNTUK PEMENUHAN POLA PANGAN HARAPAN)
(Sumber:Arifin 1998)
HSArifin 2012
Doc. HS Arifin
HSArifin 2012
HSArifin 2012
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Sumber: Susenas 2011 dan Widya Karya Pangan dan Gizi VIII, 2004 *) = Realisasi PPH berdasarkan Susenas 2011
Sumber: Pusat Penganekaragaman Dan Konsumsi Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (2012)
MENINGKATKAN PRODUKSI GUNA MENCUKUPI KEBUTUHAN GIZI DAN UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PASAR DALAM NEGERI SAYURAN Bayam Kangkung Katuk Kacang panjang Kecipir Bawang merah Cabai Terong Tomat BUAH-BUAHAN Papaya Pisang Nenas Jambu biji Semangka Durian Rambutan Adpokat Duku Sawo Salak
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
Pisang tanduk Nenas (Cayenne) Nangka Pepaya bangkok Strawberry Jeruk Koprok Jeruk Manis Jeruk Siem 700 m dpl. Sirsak Jambu Biji
ARTI PEKARANGAN DALAM EKONOMI RUMAH TANGGA DI DESA KALILORO, DI YOGYAKARTA (ANN STOLER, 1975)
Rumah Tangga No 1 2 3 4 5 6 7 OBYEK PENGAMATAN Luas Pekarangan (m2) Jumlah pohon buah-buahan Pohon buah-buahan/ha Jumlah pohon kelapa Pohon kelapa/ha Penghasilan/tahun (ribu rupiah) % penghasilan dari pekarangan
Sumber: Harjadi (1989)
A1 = 12 bulan basah dan 0 bulan kering A2 = <12 bulan basah dan 0 bulan kering B1 = <12 bulan basah dan 1 bulan kering Sampai 9 10 bulan basah dan 2 bulan kering B2 = <9 bulan basah dan 2 bulan kering Sampai 7 8 bulan basah dan 4 bulan kering C = <7 bulan basah dan 4 bulan kering Sampai 5 6 bulan basah dan 6 bulan kering D = <5 bulan basah dan 6 bulan kering Sampai 2 4 bulan basah dan 8 bulan kering
Sumber: Harjadi (1989)
Lapisan I Lapisan II Lapisan III 734 9,4 128,0 4,7 64,0 75,3 22,0 2.057,0 25,9 126,0 14,2 69,0 110,1 26,0 3721 39,1 105,0 16,7 45,0 137,7 22,0
G1
G2
G3
G4
G1&G3
G2&G4
G1-2-3-4
15.000 37.50,0 4.500 112.50,0 1.833 2.785 1.200 2.540 14.000 10.000 4.58,0 6.96,0 1.50,0 6.35,0 35.00,0 25.00,0
10
EMPAT BELAS JENIS SAYURAN YANG DAPAT DITANAM UNTUK PEMANENAN BERBEDA TIAP HARINYA SELANG DUA MINGGU
HARI KE 1 2 3 4 5 6 7
MINGGU II kacang panjang melinjo ubi jalar mangkokan kecipir daun kelor kedondongan
HSArifin 2012
HSArifin 2012
VERTICULTURE/VERTICAL GARDEN
Memanfaatkan maksimal ruang dimensi tinggi (vertikal) indeks panen/luas lahan tinggi Bertanam dalam pot-pot gantung yang mengisi penuh ruang, yang tahan teduh di HSArifin 2012 bawah dan yang lebih suka panas diletakkan di atas.
TABULAMPOT
Menanam tanaman buah/sayur di dalam pot./polibag Media tanam harus mampu menopang tanaman, dapat menyediakan hara, air dan aerasi yang baik.
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
11
RENCANA PENANAMAN
Segmen Penanaman
rencana penanaman dibagi menjadi lima segmen/bagian sesuai dengan fungsi dan peruntukan ruang. Pemilihan jenis tanaman disesuaikan dengan fungsi ruang. Masing-masing segmen memiliki peruntukan dan pemilihan jenis tanaman yang berbeda
Sumber: Arifin & Dahlan, 2011
KONSEP PENANAMAN
12
Pemilihan jenis komoditas yang sesuai dengan keterbatasan ketersediaan air: Tegakan pohon produktif, ternak, tanaman pangan dalam polibag. LOCAL WISDOM: Ngaruh, Ngarat, Ngaji
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
13
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
PERSYARATAN PEMBIBITAN
Lahannya subur, jika tidak subur maka menggunakan tanah tambahan/pembibitan dilakukan dalam wadah. Drainase tanah baik, tidak menggenang Tersedia atau dekat dengan sumber air, baik air tanah (sumur)/air permukaan (sungai kecil, kolam, situ, dll). Lokasi terbuka, matahari leluasa menyinari. Pembibitan kadang-kadang memerlukan naungan. Tersedia media: tanah, pasir, peatmoss, sekam dan sekam bakar, kompos, pupuk kandang. Tersedia peralatan: cangkul, garpu, kored, sekop, pot berbagai ukuran, polibag berbagai ukuran, gunting pangkas, gunting stek, pisau okulasi, bak plastik untuk perkecambahan, selang air, embrat, ember dll.
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
14
MENDIRIKAN KOPERASI
Koperasi dibentuk dan didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan ekonomi. Meminta penyuluhan dan pendidikan serta pelatihan dari Dinas Koperasi. Alasan yang jelas membentuk suatu usaha bersama Usaha bersama harus digerakkan oleh adanya satu kebutuhan bersama (kelangkaan barang, kesulitan pemasaran dll). Memiliki kepentingan ekonomi yang sama. Siap untuk bekerjasama, Memiliki suatu tingkat pengetahuan minimum tertentu. Harus ada yang menjadi pemimpin http://induk-kud.com/id/Foto
Sumber http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2012/01/28/segarnya-susu-sapi-perahganesha-kud-batu-malang/
SIMPULAN
Optimalisasi pekarangan dilakukan dengan memanfaatkan ukuran pekarangan, ragam jenis tanaman, kombinasi tanaman semusim dan tahunan, ternak dan ikan. Untuk meningkatkan PPH, pekarangan berpotensi untuk pengembangan produksi buah dan sayur, biji-bijian dan pangan hewani. Pada tingkat kawasan diperlukan adanya , koperasi dan pendampingan untuk Keberlanjutan produksi pekarangan.
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
15
PEMBERITAHUAN: Dimohon mencantumkan alamat LINK Blog ini jika ingin memanfaatkan info yang ada dalamnya.
16