Professional Documents
Culture Documents
Didukung oleh :
Media Informasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Daftar isi
Cerita Sukses dari Kabupaten Alor
1
berukuran inchi itu dilengkapi meteran pengukur debit air sehingga mudah dalam mengkontrol pemakaian air. Mama Tamar adalah satu dari 212 rumah di Desa Mawar, Kecamatan Pantar Timur, Kabupaten Alor yang mendapatkan sarana air sistem perpipaan dengan sambungan rumah. Ya! Di Desa ini, mungkin adalah desa pertama dan satu-satunya di kabupaten air dengan Alor yang di memiliki rumah sarana seperti sambungan berdiri tegak diatas bukit Dusun Tuntuli pada ketinggian ditanam sekitar 150 meter diatas dengan permukaan laut. Jaringan pipa jenis galvanis atau ditutupi bebatuan rapih dan teratur. Tidak terlihat sedikitpun kebocoran pada jaringan perpipaan adalah ini, padahal yang sendiri. membangun masyarakat
Cerita sukses dari Kabupaten Rote Ndao Artikel Pengelolaan Air Bersih di NTT oleh INDI Informasi Pertemuan Nasional AMPL-BM
Sekilas Koordinasi Jejaring AMPLNTT
layaknya
rumah-rumah
dan Medan. Desa Mawar merupakan salah satu dari 5 desa di Kabupaten Alor yang mendapatkan bantuan dari UNICEF berupa pembangunan sarana air bersih dengan sistem perpipaan gravitasi yang sumber airnya diperoleh dari mata air. Pembangunan itu dimulai pada Bulan Agustus Tahun 2008 yang lalu dan baru selesai pada Bulan Maret Tahun 2009 ini. Selama 7 bulan masyarakat di Desa Mawar bergotong royong membangun sarana air yang telah menghabiskan biaya sekitar 1 milyar rupiah. Sebagian besar biaya digunakan untuk membeli pipa besi yang didatangkan khusus dari Jakarta. Sebuah bak reservoir dengan ukuran 50 meter kubik
Bukan kontraktor yang berpengalaman dan profesional dibidangnya. partisipasi masyarakat yang luar biasa ini sudah selayaknyalah kita memberikan masyarakat tenaga apresiasi kepada masyarakat Desa Mawar. Jika dinominalkan, Desa Mawar yang kontribusi mengerahkan
kerja tanpa dibayar, mengumpulkan material lokal seperti pasir, kerikil dan batu secara swadaya, nilai keseluruhannya bisa mencapai 100 juta rupiah. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa salah satu faktor utama keberhasilan dan keberlanjutan sarana air minum yang dibangun adalah partisipasi aktif masyarakat.
Halaman 2
Salah satu catatan penting yang patut untuk dijadikan pembelajaran dari keberhasilan masyarakat Desa Mawar adalah peran Kepala Desa Yusak Oling. Kepala Desa bukan saja berperan sebagai motor pembangunan, tetapi juga adalah motivator dan yang terpenting bersedia turun langsung ikut terlibat dalam pembangunan. Melihat keterlibatan penuh Kepala Desanya membuat masyarakat Desa Mawar tergugah dan bangkit bergotong royong. Keberhasilan ini bukannya tanpa caci maki, begitu Yusak bercerita tentang dinamika masyarakat yang dipimpinnya. Yusak menjelaskan bahwa sebenarnya tidak semua masyarakat bersedia untuk terlibat penuh. Ada beberapa orang yang apatis dan menganggap bahwa pembangunan jaringan perpipaan kali ini akan sama dengan yang terdahulu. Di Desa Mawar, memang pernah mendapatkan dua kali program pembangunan sarana air dengan sistem perpipaan. Keduanya tidak berlangsung lama karena setelah 6 bulan berfungsi terjadi banyak permasalahan. Namun saya pantang menyerah! Yusah menegaskan. Ia percaya bahwa pembangunan kali ini akan berhasil. Karena selain perhitungan teknis dilakukan secara cermat dan semua rumah mendapatkan sambungan kran, yang tentunya akan menghilangkan rasa ketidakadilan. Semangat pantang menyerah di Desa Mawar ini sepertinya patut untuk dijadikan contoh di desa lain (oleh: Reza Hendrawan)
PENGANTAR Salam pembaca AMPL NTT Newsletter Pertama-tama kami ucapkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapat bertemu dalam Edisi Kedua Newsletter AMPL NTT di Bulan April 2010 ini. Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) adalah pembangunan kebutuhan dasar manusia, yang menjadi salah satu prioritas pembangunan Provinsi NTT dan juga merupakan bagian dari pencapaian target-target Millenium Development Goals. Pembangunan AMPL merupakan pembangunan yang dilakukan oleh berbagai pihak yang dilaksanakan melalui berbagai pendekatan pembangunan. Banyak tantangan dan juga kisah sukses dalam penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana AMPL yang dapat dijadikan pembelajaran bersama oleh berbagai pihak dalam mengambil langkah-langkah Pembangunan AMPL berikutnya. Namun sebagian besar potret pengalaman tersebut hanya sebatas laporan pelaksanaan kegiatan secara internal pada masing-masing instansi atau lembaga. Melalui newsletter ini diharapkan dapat terjadi pertukaran informasi mengenai peristiwa-peristiwa Pembangunan AMPL, khususnya di Provinsi NTT, serta merupakan ajang bagi para pembaca untuk dapat lebih mengenal program-program Pembangunan AMPL NTT yang dilaksanakan oleh berbagai pemangku kepentingan atau sektor/instansi terkait yang bergerak diberbagai lintas kewenangan pemerintahan. Untuk itu sangat diharapkan peran serta dari berbagai pihak terkait untuk dapat berbagi pengalaman melalui naskah dan ilustrasi peristiwa-peristiwa pembangunan AMPL di Provinsi NTT. Terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang mendukung terbitnya newsletter ini. Kami menyadari bahwa media ini masih memiliki banyak keterbatasan, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dikemudian hari. Semoga media ini dapat bermanfaat bagi Pembangunan AMPL pada khususnya dan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya. Kiranya Tuhan menyertai senantiasa. April 2010 Ir. Wayan Darmawa,MT Kepala Bappeda Provinsi NTT/ Ketua Pokja AMPL NTT
Halaman 3
standar kurikulum dari DIKNAS. Walaupun demikian, sudah ada beberapa guru yang berinisiatif untuk mengkombinasikan materi tulisan yang ada di majalah percik yang ada kaitan dengan mata pelajaran tertentu. Senada dengan guru, Lukas Juma orang tua murid yang berasal dari Dusun Lambalena, Desa Renggarasi, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka menyatakan bahwa Majalah Percik Junior sangat membantu anakanak, terutama bagi mereka yang belum lancar membaca. Majalah Percik menarik untuk melatih anak-anak belajar membaca karena tampilan gambar yang menarik, demikian ungkap Lukas. Berdasarkan fakta yang ada di atas maka keberadaan majalah percik junior sangat bermanfaat bagi anak-anak yang tinggal di desa yang nota bene tidak memiliki bukubuku pegangan lain selain buku mata pelajaran yang ada di sekolah. Kabupaten Sikka yang terdiri dari 21 Kecamatan dan 196 Desa dan sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah petani dan nelayan ini merupakan salah satu kabupaten yang tempat Plan International bekerja. Dari total 196 Desa yang ada, 39 desa telah menjadi desa dampingan Plan Program Unit Sikka. Sesuai data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, angka kejadian penyakit berbasis lingkungan masih relatif tinggi, seperti diare yang mencapai 1.929 kasus (2005). Hal ini diperparah dengan keterbatasan sarana air bersih yang memenuhi syarat yang berdasarkan data pada tahun 2005 baru sekitar 26,25% masyarakat di Kabupaten Sikka yang dapat mengakses air bersih yang layak. Dari data diatas menunjukan bahwa sebagian besar angka penyakit terjadi karena faktor perilaku dan keterbatasan kemampuan akses terhadap kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh manusia untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit..Seperti yang diungkapkan oleh Maria F
anak terutama di desa dampingan Plan Program Unit Sikka, sesuai hasil observasi dan wawancara kepada anak-anak maupun orang tua dan guru memberikan nilai yang positif terhadap keberadaan majalah percik junior. Majalah Percik Junior sangat membantu anak-anak untuk latihan membaca dan juga mengembangkan pengetahuan umum serta memicu untuk perubahan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan pribadi. Terutama yang ada di desa terpencil, tutur Egidius Deki, seorang guru di SDN Tubumuri, Desa Loke, Kecamatan Paga, Kabupate Sikka. Egidius menerangkan bahwa untuk penerapan di sekolah mereka tidak dilakukan secara utuh karena ada
Linda, siswi SDI Woloara Dusun Kajubeda Desa Loke,saya sangat senang karena bisa membaca dan mendapat pengalaman dari teman lain dari tulisantulisan di Percik Junior. Selain itu saya juga dapat menambah pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk waktu yang akan datang mekanisme penggunaan majah percik disekolah perlu didiskusikan relevan dengan topik dengan pihak guru sehingga mereka bisa mengintegrasikan beberapa topik yang pelajaran yang ada di SD (oleh: Siprianus Rahas)
Halaman 4
INAOE
peran aktif masyarakat dalam mewujudkan AMPL-BM yang berkelanjutan. Ketika pada awal pelaksanaan program WES Desa Inaoe masih menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan akses sarana sanitasi, karena berdasarkan hasil identifikasi cakupan sarana sanitasi di desa inaoe hanya mencapai 23%. Data ini ini menunjukan realitas bahwa 77% masyarakat desa inaoe masih berperilaku buang hari besar di sembarang tempat seperti di hutan, kebun dan tempat terbuka lainnya. Untuk mengurangi kebiasaan masyarakat yang masih Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat maka dengan pendampingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao dan inisiatif masyakat Desa Inaoe maka Kepala Desa Inaoe, Ferdinan Siokain mengeluarkan Peraturan Desa yang mengatur masyarakat agar tidak BAB sembarangan. Selain itu, peraturan desa tersebut juga mengatur masyarakat untuk menggunakan Jamban tertutup dan apabila melanggar maka akan dikenakan denda sebesar Rp. 25.000,-. Melalui inisiatif masyarakat, ditambah dengan dukungan pihak gereja serta tokoh masyarakat maka saat POKJA AMPL Kabupaten Rote Ndao malakukan monitoring partisipatif di desa tersebut, 100% masyarakat Desa Inaoe dinyatakan sudah menggunakan jamban untuk Buang Air Besar. Sebuah prestasi yang membanggakan dan untuk itu, selayaknya kita mengucapkan selamat bagi masyarakat Desa Inaoe sebagai Desa Sadar Jamban yang pertama di Kabupaten Rote Ndao. (Oleh: Syarlin Latumalea)
Halaman 5
Menekankan pada rasa kepemilikan Pemda Memiliki pendekatan yang fleksibel Fokus pada lingkungan eskternal dan aspek-aspek
manajemen
Bekerja dengan melibatkan masyarakat Melakukan demonstrasi atau proyek percontohan Bekerja erat dengan lembaga pemerintah dan Donor
Harapannya adalah seluruh pemangku kepentingan bekerja bersamasama, mencapai yang lebih untuk hasil baik. dapat oleh atau yang PDAM PDAM.
dapat diwakili oleh Masyarakat Perwakilan masyarakat mungkin berbeda di setiap daerah karena biasanya tidak ada kelompok tertentu yang mewakili konstituen PDAM. Masyarakat dapat diwakili oleh Dewan Pengawas; YLKI daerah (jika ada) atau organisasi, tokoh, dsb yang dipilih sendiri oleh masyarakat. IndII diwakili oleh Direktur Air dan Sanitasi (Water and Sanitation). Pihak lainnya adalah Pihak sebagai saksi dalam perumusan kesepakatan (bisa perwakilan Bappeda). Hasil
Tujuan Kinerja PDAM yang lebih baik
kemitraan antara Pemda dan PDAM, menunjukkan pentingnya memperbaiki lingkungan tingkat PDAM dalam mewujudkan kegiatan bisnis yang berkelanjutan, meningkatkan memperbaiki masyarakat, memperbaiki tingkat pelayanan PDAM, kesinambungan bisnis menentukan (beberapa) prioritas utama dari Pemda dan PDAM dan mempersiapkan materi pelajaran dan mengembangkan konsep program yang dapat direplikasikan. Bentuk kerjasama Pelayanan Pemda, yang ditawarkan Masyarakat INDI yang adalah Kontrak Sosial. Pelayanan ini sebagai PDAM, menyetujui bentuk tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki pelayanan PDAM. Menetapkan tujuan dan sasaran jangka menengah. Pendekatan yang diberikan adalah:
yang
ingin adalah
dengan
adanya
pelayanan mampu
Lingkungan Internal
mencapai
Dasar
18
Buruk
Lingkungan Eksternal
Sangat Baik
Mengembangkan
guna meningkatkan cakupan layanan air pipa yang berkualitas, efisien, terjangkau dan berkelanjutan dan Meningkatkan kualitas air permukaan yang akan digunakan sebagai bahan baku air minum. (bersambung ke hal 6)
Halaman 6
Project Pengelolaan Air Minum di Provinsi NTT melalui penerapan Prinsip-Prinsip Kontrak Sosial, sebagai alternatif baru dalam pengelolaan Air bersih di NTT. Proyek ini memberikan pelayanan bukan barang melainkan pengetahuan/ manajemen pengelolaan air bersih dengan kerjasama stakeholder terkait dan membutuhkan kepedulian dan kerjasama dari pemerintah daerah, PDAM dan masyarakat tidak hanya sebatas pada masa proyek percontohan saja tetapi dapat berkelanjutan, guna meminimalkan permasalahan dan mewujudkan pelayanan air bersih yang lebih baik di Provinsi NTT demi kesejahteraan masyarakat Provinsi NTT. (Oleh: Grasia Dwi Handayani, ST)
POJOK INFORMASI
Jenis Sampah
Sampah Basah
ampah merupakan limbah padat atau sisa aktivitas manusia baik organic maupun an organik yang masih memerlukan pengolahan agar tidak menimbulkan masalah terhadap Lingkungan
Sampah Kering
Adalah sampah organik yang lama membusuk dan sampah an organik, meliputi kertas, karton, kardus, besi, kaleng, plastik, botol, dll Sampah jenis ini masih dapat dimanfaatkan atau dijual kembali
Adalah sampah organik yang mudah dikomposkan atau cepat membusuk, meliputi sisa makanan, sisa sayuran, sisa buah-buahan dan lainnya
Sampah B3 (Bahan Berbahaya & Beracun) Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dll, Kaleng Bekas Cat, Dll
Residu
Adalah sampah yang tidak diperlukan lagi, baik untuk pengomposan maupun sebagai barang lapak, meliputi kulit durian, ranting, bongkol jagung, dll
Bahan-bahan yang dapat digunakan kembali dipakai berulangulang Bagi yang dapat membuat keterampilan, sebaiknya menggunakan sampah kering sebagai bahan bahan baku juga akan menambah nilai ekonomis dan membantu mengurangi pencemaran lingkungan Sampah yang bernilai jual dapat dijual kepengepul
Halaman 7
Kebutuhan dan dukungan yang diperlukan dalam rangka penguatan daerah dalam pelaksanaan kebijakan antara lain; penyiapa fasilitator, komitmen eksekutif dan legislatif serta pemangku kepentingan lainnya, penguatan kapasitas secara periodik, sistim pengelolaan data dan penajaman strategi pencapaian tujuan pebangunan AMPL nasional dan daerah. (oleh Obbie B. Botoor)
KEBIJAKAN NASIONAL AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT 1. AIR SEBAGAI BENDA SOSIAL DAN BENDA EKONOMI 2. PILIHAN YANG DIINFORMASIKAN SEBAGAI PENDEKATAN TANGGAP KEBUTUHAN 3. PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN 4. PENDIDIKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT 5. KEBERPIHAKAN PADA MASYARAKAT MISKIN 6. PERAN PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN 7. AKUNTABILITAS PROSES PEMBANGUNAN 8. PERAN PEMERINTAH SEBAGAI FASILITATOR 9. PERAN AKTIF MASYARAKAT 10.PELAYANAN OPTIMAL DAN TEPAT SASARAN 11.PENERAPAN PRINSIP PEMULIHAN BIAYA
Halaman 8
jalin, dibuktikan dengan adanya pertemuan Pokja AMPL dan Pelaku AMPL di Prov. NTT setiap Bulan dengan penyelenggara yang bergantian oleh Jejaring AMPL (POKJA AMPL-NTT, UNICEF, PLAN International, PU Satker Air Bersih, PAMSIMAS, ACF dan Lainnya yang tergabung dalam Jejaring AMPL) Pada Rapat koordinasi pada tanggal 12 Februari 2010 yang diselenggarakan oleh PU (PAMSIMAS) membahas membahas isu-isu antara lain pola Pendakatan terpadu dan target RPJMD khusus untuk penurunan angka kemiskinan.
Masalah data pembangunan AMPL menjadi prioritas utama sehingga perlu dukungan support dari pusat (nasional) untuk menyusun database dengan cara membangun link dengan kabupaten. Koordinasi masih menjadi issue yang sangat perlu untuk diperhatikan sehingga bisa tercipta suatu sinergitas program Air minum dan penyehatan lingkungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Perlu adanya kesepakatan tentang Standarisasi project, untuk mengukur kualitas sehingga ada keseragaman antara pelaku program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan dan terkoordinasi dalam pokja AMPLNTT agar tidak terjadi tumpang tindih pada saat implemetasi didaerah. Harapannya Pembangunan AMPL di Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat mengoptimalkan capaian Milenium Development Goals (MDGs) menetapkan target 50% dari penduduk dunia yang belum mendapatkan akses terhadap AMPL pada tahun 2015 harus terlayani dan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memenuhinya. Pemerintah Daerah Provinsi NusaTenggara Timur mengakomodir kebijakan nasional tersebut kedalam Perda 17/2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTT 2009 2013, melalui penetapan indikator capaian Pembangunan AMPL pada tahun 2013, yaitu: jumlah persentase rumah tangga dengan fasilitas air minum sendiri/ perpipaan sebesar 46,98% dan jumlah persentase rumah tangga dengan fasilitas jamban sendiri sebesar 77,83%. mendorong berbagai pemangku kepentingan termasuk masyarakat untuk saling bermitra mendukung pembangunan infrastruktur AMPL di Provinsi Nusa Tenggara Timur. (oleh Obbie B. Botoor)
TIM REDAKSI: Mamun Patty, SH MSi L.Melchias J. Talo Thomas Ramsis Y. Tella David Makuago Johnny Umbu R. A. John M. Subani Jacobus B. Botoor
Sekretariat Pokja AMPL Provinsi NTT Kantor Bappeda Provinsi (Bidang PP. III) Jl. Polisi Militer 2 Kupang Telp/fax. (0380) 833462 832975