Household bleach contains an oxidizing agent known as sodium hypochlorite, NaOCl (an

alternative formula is NaClO). NaOCl is prepared by bubbling chlorine gas into a sodium
hydroxide solution. Part of the chlorine is oxidized to the hypochlorite ion, OCl- , and some is
reduced to the chloride ion, Cl- . The excess hydroxide keeps the resulting solution strongly
basic. An equation describing this process is:
Cl2(g) + 2 OH-  ClO- + Cl- + H2O
The ability of bleach to serve as an oxidizing agent is reported in terms of “available chlorine.”
Chemically, this is incorrect because the true oxidizing agent in chlorine bleach is the ClO-
anion, not Cl2(aq). Because both Cl2(aq) and ClO- react with a similar stoichiometry, the term
“available chlorine” allows the hypochlorite concentration to be calculated as if Cl2(aq) was
actually present in the solution.
“Chlorine free” bleaches, typically marketed as safe for use with colors generally contain other
oxidizing agents such as sodium perborate (NaBO3·2 H2O or, alternatively,
NaBO2·H2O2·H2O)
which produce hydrogen peroxide, H2O2, when dissolved in water. These products are
commonly referred to as oxygen bleaches. Clorox 2® is an example of an oxygen bleach. The
mechanism of action of both chlorine and oxygen bleaches is a combination of chlorination and
oxidation reactions. Since the active ingredients are oxidizing agents, they are reduced in the
reactions which means they accept electrons from the compounds undergoing oxidation.
The chromophore or “color center” in most organic dyes or stains involves multiple bonds such
as C=C or N=N groups. These dyes or stains absorb light in a visible region of the
electromagnetic spectrum and reflect other visible colors. A blue dye absorbs red and therefore
blue is reflected to our eyes. The purpose of using a bleach is to reduce these chromophores to
single bonds through either oxidation or chlorination. If the stain or dye loses its ability to
absorb a particular wavelength, then all wavelengths are reflected which gives rise to white as
the observed color. When this occurs, light will be reflected by the material rather than absorbed
and the material will seem to be both whiter and brighter.
One commonly used method for determining oxidizing agents in solution is termed an
“iodometric titration”. Iodide ion is a strong enough a reducing agent that many oxidizing agents
can react completely with the iodide ion resulting in many useful iodometric processes. The
usual procedure involves the addition of an excess of iodide ion to the oxidizing agent analyte
which produces iodine, which can be titrated with standard sodium thiosulfate solution. The
iodine-thiosulfate reaction is quite fast and the equilibrium is far to the product side.
In the hypochlorite titration, the following steps occur.
Rumah Tangga pemutih berisi zat pengoksidasi yang dikenal sebagai natrium hipoklorit, NaOCl (sebuah
rumus alternatif adalah NaClO). NaOCl disusun oleh gelembung gas klorin ke natrium
hidroksida solusi. Bagian dari klor teroksidasi pada ion hipoklorit, OCl-, dan beberapa adalah
direduksi menjadi ion klorida, Cl-. Kelebihan hidroksida membuat solusi yang dihasilkan sangat
dasar. Persamaan yang menggambarkan proses ini adalah:
Cl2 (g) + 2 OH-?? CLO-+ Cl-+ H2O
Kemampuan pemutih untuk melayani sebagai agen oksidator dilaporkan dalam hal "klorin tersedia."
Kimia, ini salah karena agen pengoksidasi benar dalam pemutih klorin CLO the-
anion, tidak Cl2 (aq). Karena kedua Cl2 (aq) dan CLO-bereaksi dengan stoikiometri yang sama, istilah
"Klorin tersedia" memungkinkan konsentrasi hipoklorit harus dihitung seolah-olah Cl2 (aq) adalah
sebenarnya hadir dalam larutan.

"Klorin bebas" pemutih, biasanya dipasarkan sebagai aman untuk digunakan dengan warna-warna
umumnya mengandung lainnya
pengoksidasi agen seperti PERBORATE natrium (NaBO3 • 2 H2O atau sebaliknya, NaBO2 • • H2O2 H2O)
yang menghasilkan peroksida hidrogen, H2O2, ketika dilarutkan dalam air. Produk-produk ini
sering disebut sebagai pemutih oksigen. Clorox 2 ® adalah contoh dari pemutih oksigen. The
mekanisme kerja dari kedua pemutih klorin dan oksigen adalah kombinasi dari klorinasi dan
reaksi oksidasi. Karena bahan aktif oksidasi agen, mereka dikurangi dalam
reaksi yang berarti mereka menerima elektron dari senyawa mengalami oksidasi.
The kromofor atau "pusat warna" dalam pewarna organik sebagian besar atau noda melibatkan
beberapa obligasi tersebut
sebagai C = C atau = N N kelompok. Zat pewarna atau noda menyerap cahaya di daerah terlihat dari
spektrum elektromagnetik dan mencerminkan warna terlihat lain
Sebuah pewarna biru menyerap merah dan oleh karena itu
biru dipantulkan ke mata kita. Tujuan dari menggunakan pemutih adalah untuk mengurangi
chromophores untuk
tunggal obligasi baik melalui oksidasi atau klorinasi. Jika pewarna noda atau kehilangan
kemampuan untuk
menyerap panjang gelombang tertentu, maka semua panjang gelombang tercermin yang
menimbulkan putih
warna diamati. Ketika ini terjadi, cahaya akan dipantulkan oleh material daripada diserap
dan material akan tampak untuk menjadi lebih putih dan cerah.

Salah satu metode yang umum digunakan untuk menentukan agen pengoksidasi dalam larutan disebut
sebagai
"titrasi iodometri". Ion iodida adalah cukup kuat agen mengurangi bahwa banyak agen oksidasi
sepenuhnya dapat bereaksi dengan ion iodida mengakibatkan banyak proses iodometri berguna. The
Prosedur yang biasa melibatkan penambahan kelebihan ion iodida ke analit oksidator
yang menghasilkan yodium, yang dapat dititrasi dengan larutan standar tiosulfat natrium. The
reaksi yodium-tiosulfat cukup cepat dan kesetimbangan jauh ke sisi produk.
Dalam titrasi hipoklorit, langkah-langkah berikut terjadi.

Iodide ion is added to an acidified hypochlorite ion solution which results in the
iodide being oxidized to iodine.
ClO- + 2 I- + 2 H+  Cl- + I2 + H2O
2. Iodine is slightly soluble in water (0.00134 mol/L at 25 ºC but is soluble in solutions
containing iodide ion. Iodine forms the triiodide complex with iodide, I2 + I- 
I3
-, with an equilibrium constant greater than 500 at 25 ºC. Normally, excess
potassium iodide is added to the reaction mixture to increase the solubility of iodine
and to decrease its volatility. The triiodide ion is pale yellow in dilute solution, and
red-brown color in more concentrated solutions.
3. The reaction of iodine with thiosulfate is fast and goes to completion. Iodine oxidizes
thiosulfate to the tetrathionate ion:
I2 + 2 S2O32-  2 I- + S4O62-
The red-brown color of the triiodide ion becomes pale yellow as the I2 is reacted and eventually
the solution will become colorless when all of the I2 has reacted to form I- ion. Since it is very
difficult to see when the pale yellow color becomes colorless, a sharper end-point detection
system is needed. Starch forms a dark bluish purple complex with the triiodide ion. Care must
be taken to not add the starch until most of the I2 has been reacted since at high concentrations,
the starch may prevent the I3
- from reacting. The starch indicator is added just before the end
point of the titration when the solution still has a pale yellow color. The endpoint of the titration
occurs when the bluish colored starch-I3
- complex is destroyed and the solution becomes clear.
If you are unsure of the color change, read your buret and add an additional drop of titrant. If
there is no significant change in color, the end point had been reached at the previous reading.

Ion iodida ditambahkan ke larutan ion hipoklorit diasamkan yang mengakibatkan

iodida yang teroksidasi menjadi yodium.
CLO-+ 2 I-+ 2 H +?? Cl-+ I2 + H2O
2. Yodium sedikit larut dalam air (0,00134 mol / L pada 25 º C tetapi larut dalam larutan
mengandung ion iodida. Yodium membentuk kompleks triiodida dengan iodida, I2 + I-??
I3
-, dengan konstanta kesetimbangan lebih besar dari 500 di 25 º C. Biasanya, kelebihan
kalium iodida ditambahkan ke dalam campuran reaksi untuk meningkatkan kelarutan yodium
dan untuk mengurangi volatilitas nya. Ion triiodida berwarna kuning pucat di larutan, dan
merah-coklat warna dalam larutan terkonsentrasi lebih.
3. Reaksi yodium dengan tiosulfat cepat dan pergi ke penyelesaian. Yodium mengoksidasi
tiosulfat pada ion tetrathionate:
I2 + 2 S2O32-?? 2 I-+ S4O62-
Warna merah-coklat ion triiodida menjadi kuning pucat sebagai I2 yang bereaksi dan akhirnya
solusi akan menjadi berwarna ketika semua I2 telah bereaksi membentuk I-ion. Karena sangat
sulit untuk melihat ketika warna kuning pucat menjadi tak berwarna, deteksi titik akhir tajam
sistem dibutuhkan. Pati membentuk kompleks ungu tua kebiruan dengan ion triiodida. Perawatan
harus
diambil untuk tidak menambahkan pati sampai sebagian besar I2 telah bereaksi karena pada
konsentrasi tinggi,
pati bisa mencegah I3
- dari bereaksi. Indikator pati yang ditambahkan sebelum akhir
titik titrasi ketika solusi masih memiliki warna kuning pucat. Titik akhir dari titrasi
terjadi ketika berwarna kebiruan pati-I3
- kompleks hancur dan solusinya menjadi jelas.
Jika Anda tidak yakin perubahan warna, membaca buret Anda dan menambahkan drop tambahan
titran. Jika
tidak ada perubahan signifikan dalam warna, titik akhir telah tercapai pada pembacaan
sebelumnya.
Google Terjemahan untuk:PenelusuranVideoEmailPonselObrolanBisnis