Professional Documents
Culture Documents
Mrs. Emy, 26 year old G1P0 woman at 39 weeks. She noted have uterine contractions
every 7 to 10 minutes. There is slimy discharge from her vagina (bloody show) but
there’s no water broke. She admits that the baby is still moving now.
Physical examination:
Obstetric examination:
14.00
Pelvic examination : cervical examination from 4 cm dilatation
Admission test result with cardiotocography. Fetal in good condition
Conclusion :
G1P0, 39 weeks pregnancy, head presentation
The next step in management is to continue to observe the labor.
16.00
8 cm dilatation
17.00
Full dilatation is reached and as the baby’s head is bulging in the perineum, she was
lead to bear down.
There was no difficulty while delivering the shoulder.
A baby boy is born, weighing 3000 grams, 50 cm in length.
TEORI-TEORI PERSALINAN
Teori penurunan progesterone
Hormon progesterone dan estrogen sekresinya meningkat selama kehamilan. Namun,
1 – 2 minggu sebelum partus atau mulai 7 bulan kehamilan mulai terjadi penurunan
kadar progesterone dalam plasma ibu sedangkan kadar estrogen semakin tinggi. Hal ini
terjadi secara mendadak mendekati 95 % kehamilan.
Perbadaan kadar kedua hormone ini dalam plasma darah diduga menyebabkan
peningkatan kontraksi uterus.
Teori oksitosin
Oksitosin adalah hormone yang disekresi oleh neurohipofisis dan menyebabkan
kontraksi uterus.
Peregangan otot
Pada akhir kehamilan terutama pada usia kehamilan 36 – 38 minggu, uterus akan
menjadi responsive atau dengan kata lain lebih peka terhadap rangsangan, serviks
melunak dan mendatar.
Rangsangan pada uterus akan menimbulkan kontraksi otot miometrium. Kontraksi ini
menimbulkan otot-otot polos memendek sehingga timbul peregangan otot yang lain.
Peregangan mekanis ini akan meningkatkan aktivitas uterus yang disebut refleks
ferguson.
Pada proses peregangan ini, uterus berubah menjadi dua bagian, yaitu segmen atas
yang lebih tebal berkontraksi aktif dan segmen bawah yang pasif berdinding tipis terdiri
dari bagian bawah uterus dan serviks.
Segmen atas berkontraksi aktif, mengalami retraksi atau pemendekan otot polos, dan
mendorong janin keluar. sedangkan segmen bawah adalah bagian yang otot polosnya
diregangkan akibat dari kontraksi otot polos dibagian atasnya. segmen ini menjadi
makin lunak dan menipis menimbulkan dilatasi sehingga bagian paling bawah janin
akan semakin terdorong keluar.
Dilatasi serviks tersebut akan meningkatkan sekresi oksitosin dan kontraksi uterus
sehingga menimbulkan proses umpan balik positif.
Pengaruh prostaglandin
Membrane fetus melepas prostaglandin dalam konsentrasi yang meningkat selama
persalinan. Prostaglandin akan meningkatkan intensitas kontraksi uterus. Pada ibu,
pembebasan oksitosin dan pelucutan selaput ketuban diikuti dengan peningkatan kadar
prostaglandin di dalam darah yang menyebabkan peningkatan kontraksi uterus. Selain
itu, kadar oksitosin juga merangsang pembentukan prostaglandin oleh desidua.
Niken.dilla@yahoo.com
Mentari_64@yahoo.com