Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
UUD NKRI 1945 PASAL 28 H Hak UU 39 TAHUN 1999 PASAL 40
HAM - Hak untuk bertempat tinggal
AGENDA HABITAT
1. Adequate shelter for all 2. Sustainable human settlements development in an urbanizing world
TARGET 11 MDGS
Meningkatkan kehidupan masyarakat di daerah kumuh
RPJMN 2004-2009
RPJMN 2010-2014
RPJMN 2015-2020
RPJMN 2021-2025
RENSTRA KEMENPERA 2010-2014 VISI MISI TUJUAN & SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI PROGRAM & KEGIATAN
VISI
Asumsi Backlog yang akan ditangani sebesar 25% (2010-2014) = 1.842.994 unit Rata-Rata Pertambahan RT Baru (2010-2014) = 710.000/tahun
Kelemahan: Data yang ada hanya jumlah Rumah Tangga (RT), bukan jumlah Kepala Keluarga (KK). Data jumlah bangunan eksisting merupakan hasil proyeksi (tidak ada data yang update). Kelebihan: Memperhitungkan jumlah fisik bangunan rumah yang ada.
MENGHUNI
Kebutuhan Total Penanganan (2010-2014) = 5.392.994 unit
Perspektif Backlog
MEMILIKI
80 %
3) PEMBANGUNAN PERUMAHAN BESERTA PRASARANA DAN SARANA PENDUKUNGNYA YANG MEMPERHATIKAN FUNGSI DAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP.
UU No. 17 TAHUN 2007 TENTANG RPJPN 2005-2025 BAB II. 2 Huruf D 5: Memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh.
UU No. 17 TAHUN 2007 TENTANG RPJPN 2005-2025 BAB IV.1.5 BUTIR 19: Pemenuhan perumahan beserta prasarana dan sarana pendukungnya diarahkan pada (1) penyelenggaraan pembangunan perumahan yang .. terjangkau oleh daya beli masyarakat 5
3. MENGEMBANGKAN SISTEM PEMBIAYAAN PERUMAHAN JANGKA PANJANG YANG EFISIEN, AKUNTABEL DAN BERKELANJUTAN. 4. MENINGKATKAN PENDAYAGUNAAN SUMBER-DAYA PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SECARA OPTIMAL. 5. MENINGKATKAN PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA DALAM PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN. 6
ARAH KEBIJAKAN
1. Penciptaan iklim yang kondusif dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di tingkat Pusat dan Daerah dalam rangka pemenuhan hak dasar rakyat atas rumah. 2. Peningkatan pemenuhan kebutuhan Rumah Sejahtera yang didukung dengan PSU serta kepastian bermukim bagi MBM di kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan.
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Pengembangan regulasi dan kebijakan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan dan Permukiman. a. Pembangunan RLH (pasar formal maupun secara swadaya masyarakat); b. Pembangunan rusun baik sewa maupun milik; c. Penyediaan PSU perkim yang memadai utk pengembangan kawasan permukiman termasuk perumahan swadaya; d. Penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh; e. Pembangunan rumah khusus; f. Pengembangan kawasan tematik strategis; g. Penguatan hak atas tanah utk bermukim. a. Pengembangan pembiayaan perumahan melalui fasilitasi likuiditas; b. Pengembangan Tabungan Perumahan Nasional; c. Peningkatan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan untuk pembangunan perkim.
M I S I:
1. MENINGKATKAN IKLIM YANG KONDUSIF & KOORDINASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN. 2. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN RUMAH LAYAK HUNI DALAM LINGKUNGAN YANG SEHAT & AMAN SERTA DIDUKUNG OLEH PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS YANG MEMADAI. 3. MENGEMBANGKAN SISTEM PEMBIAYAAN PERUMAHAN JANGKA PANJANG YANG EFISIEN, AKUNTABEL DAN BERKELANJUTAN. 4. MENINGKATKAN PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SECARA OPTIMAL. 5. MENINGKATKAN PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA DALAM PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN.
3. Pelembagaan sistem pendanaan dan pembiayaan perumahan dan permukiman 4. Peningkatan pendayagunaan sumberdaya pembangunan perkim, pemanfaatan hasil-hasil iptek yang mengacu tata ruang dan kearifan lokal. 5. Peningkatan sinergi pusat-daerah dan pemberdayaan pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan perumahan dan permukiman
Peningkatan litbang perkim, penyelenggaraan pembangunan perkim berbasis tata ruang dan kearifan lokal.
Peningkatan kapasitas kelembagaa dan sdm serta para pemangku kepentingan pembangunan perkim.
VII. TARGET DAN ANGGARAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010-2014 SESUAI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENGENAH NASIONAL (RPJMN) 2010 2014
RPJMN 2010 - 2014
No. A I II PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS BA 091 PROGRAM DUKUNGAN DAN MANAJEMEN TUGAS TEKNIS LAINNYA PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1 Pembangunan rumah susun sederhana sewa 2 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan swadaya 3 Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya 4 Fasilitasi pembangunan PSU kawasan perumahan dan permukiman 5 Fasilitasi pembangunan PSU perumahan swadaya 6 Fasilitasi dan Stimulasi Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh 7 Fasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan pasca-sertifikasi 8 Fasilitasi pembangunan rumah khusus 9 Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Perumahan dan Permukiman III PROGRAM PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1 Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan Perumahan dan Permukiman B. III SATUAN 2010 2011
TARGET
2012 2013 2014 TOTAL 2010 127,61 2.185,73
7.500 7.500
6.250 6.250
unit
unit Ha unit
90.374
7.500 50 -
117.010
12.500 100 7.500
145.000
16.250 150 7.500
161.616
7.500 175 7.500
186.000
6.250 180 7.500
700.000
50.000 655 30.000
564,84
30,00 75,00 -
731,31
50,00 160,00 2,25
906,25
81,25 240,00 3,00
1.010,10
37,50 280,00 3,00
1.162,50
37,50 288,00 3,75
4.375,0
236,3 1.043,0 12,0
unit
peraturan perundangan
250
4
750
4
1.050
4
1.350
4
1.600
4
5.000
20
42,87
160,52
28,88
160,52
47,25
160,52
60,75
160,52
80,00
160,52
259,7
802,6
82,40
82,40
82,40
82,40
82,40
412,0
peraturan perundangan
10
82,40
82,40
82,40
82,40
82,40
412,0
TOTAL ALOKASI KEMENPERA 2010-2014 (BA 091) BA 999 PROGRAM PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
1 Bantuan Subsidi Perumahan unit 2 Masa Transisi TOTAL ALOKASI KEMENPERA 2010-2014 (BA 999) 210.000 187.006 250.000 290.000 290.000 310.000 1.350.000 187.006
2.395,7
4.163,51
2.759,5
3.840,00
4.199,4
4.440,00
2.065,1
4.440,00
2.274,8
4.740,00
13.694,5
21.623,51
3.840,00 3.840,0
4.440,00 4.440,0
4.440,00 4.440,0
4.740,00 4.740,0
Fasilitas Likuiditas
PSU Kawasan Jaringan air minum; Air limbah; (septic tank komunal); Jaringan listrik; PJU
Pembiayaan Menerbitkan
Pemerintah Daerah
Pembangunan PSU Kawasan
Pasar Sekunder
Obligasi Daerah
Underlying Asset
Blended Financing
KAWASAN PERMUKIMAN
Dikelola oleh Pusat Pengelolaan Aset (dibawah Permerintah Daerah)
LINGKUNGAN HUNIAN
Kredit Konstruksi dg bunga rendah Rumah Swadaya KPR dan Kredit Mikro Swadaya dengan bunga rendah
A
Rumah Jadi Rusun Milik Rumah Sejahtera Tapak Sewa
Masyarakat
SISI PASOKAN
PASAR SEKUNDER
SISI PERMINTAAN
PASAR PRIMER
Sejak diluncurkankan Fasilitas Likuiditas pada Tahun 2010, telah berhasil dibiayai sebanyak 14.000 unit Rumah Sejahtera Tapak, dan 1.600 unit Rumah Sejahtera Susun
PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN MURAH JANGKA PANJANG
DANA JANGKA PANJANG
INVESTOR INSTITUSIONAL -JAMSOSTEK -DANA PENSIUN -PERUSAHAAN ASURANSI TABUNGAN: -TAPERUM-PNS -TWP-TNI/POLRI -YKPP -SWASTA
1. Kemampuan/Daya Beli Masyarakat masih sangat terbatas dan kenaikan penghasilan/pendapatan setiap tahunnya tidak signifikan dibandingkan dengan laju inflasi per tahun; 2. Keterjangkauan angsuran KPR Bersubsidi diberikan secara terbatas selama masa subsidi (4 s/d 10 tahun);
SISI PASOKAN
KREDIT KONSTRUKSI
PK-BLU PPP
BANK PELAKSANA
REPAYMENT
REPAYMENT
Masa Subsidi
Suku Bunga
Bunga bersubsidi dalam jangka waktu tertentu dan dilanjutkan bunga komersial (bank yang bersangkutan)
Angsuran selama masa subsidi 1/3 penghasilan, dan selanjutnya cenderung 1/3 penghasilan tergantung bunga komersial Belanja Subsidi, merupakan dana habis (tidak kembali) Terus menerus
Bunga yang ditetapkan satu digit sepanjang masa pinjaman (fixed rate)
Angsuran selama masa pinjaman 1/3 penghasilan
Angsuran
Belanja FL dalam pos pembiayaan/investasi sehingga bukan dana habis dan merupakan revolving fund Setelah beberapa periode tertentu semakin berkurang dan terus mengecil sampai akhirnya tidak perlu ada alokasi atau ketika Tabungan Perumahan Nasional sudah melembaga
Sumber Dana
Penggunaan
APBN
Hanya untuk sisi permintaan (KPR Bersubsidi)
TABUNGAN PERUMAHAN
TABUNGAN WAJIB
1. Lembaga Keuangan; 2. Surat Berharga yang diperdagangkan di pasar modal; dan 3. Instrumen Keuangan lainnya.
UNDANG-UNDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN MENGAMANATKAN PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG TABUNGAN PERUMAHAN
12
KONDISI EKSISTING
Masyarakat Miskin Rumah Tidak Layak Huni Lingkungan Kumuh
STIMULAN FISIK
Pembangunan Rumah Baru Perbaikan Rumah Peningkatan PSU
13
TUJUAN
Mewujudkan mekanisme kerjasama penyiapan calon peserta kegiatan SHAT dlm rangka pemberdayaan MBR utk membangun/memperbaiki rumah scr swadaya agar memiliki rumah yang layak huni.
RUANG LINGKUP
Memverifikasi calon peserta pokja dan mekanisme penyiapan calon peserta berdasarkan kriteria yang ditentukan (SKPD kab/kota) Monitoring dan evaluasi serta pelatihan (pasca-sertipikasi) Akses ke sumber lain (pasca-sertipikasi)
TIM KOORDINASI KAB/KOTA - Unsur instansi yang membidangi perkim - Unsur pemerintah Kabupaten/Kota - Kantor Pertanahan
SERTIPIKASI
(BPN) SERTIPIKAT
PASCA SERTIPIKASI
(KEMENPERA) Penerima Sertipikat
Sosialisasi
Identifikasi dan Inventarisasi Penyiapan Data Calon Peserta Seleksi Verifikasi Daftar Nominatif Calon Peserta
a. Tanah dikuasai secara fisik dan jelas batas-batasnya, tidak dalam sengketa dan tempat berdiri rumah yg akan dibangun atau diperbaiki b. Belum bersertipikat c. Tidak dalam keadaan dijaminkan d. Bukan tanah warisan yang belum dibagi e. Luas tanah maksimal 2.000 m2 yang peruntukannya hanya untuk perumahan f. Penggunaan tanah sesuai RTRW Kab/Kota
Pelaksanaan Sertipikasi
Penetapan Peserta
14
KEBIJAKAN
1. Penyusunan NSPK di bidang perumahan formal; 2. Meningkatkan dan memastikan pasokan hunian khususnya bagi MBR; 3. Mendorong peran pemerintah daerah dalam pembangunan perumahan formal; 4. Meningkatkan kapasitas SDM dan pelaku serta pendayagunaan sumberdaya pembangunan perumahan formal; 5. Mendorong berkembangnya inovasi, teknologi, standardisasi dan investasi perumahan formal; 6. Mendorong peran serta swasta/masyarakat dalam pembangunan Rusunami; 7. Peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
PROGRAM
Fasilitasi Rusunami
Pembangunan Rusunawa Pembangunan Rumah Khusus
BENEFIT
1. Tersusunnya Kebijakan dan NSPK Perumahan Formal; 2. Berkontribusi terhadap pengurangan Backlog; 3. Terbangunnya Rusunawa/Rusus dan terpenuhinya kebutuhan unit hunian untuk kelompok sasaran; 4. Meningkatnya Pasokan rumah (tapak dan susun) Terciptanya Lapangan Kerja; 5. Peningkatan produktivitas; 6. Meningkatnya kesejahteraan; 7. mendukung kegiatan belajar dan mencegah tawuran mahasiswa.
15
TUJUAN
Meningkatkan tersedianya rumah yang layak huni dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Menengah dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBM/R) di dalam kawasan perumahan dan permukiman yang didukung oleh prasarana dan sarana serta utilitas yang memadai. LINGKUP KEGIATAN
Pembangunan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) meliputi: 1. Jaringan Air Minum; 2. Air Limbah (septic tank komunal); 3. Jaringan Listrik; 4. Penerangan Jalan Umum.
KELUARAN Terbangunnya prasarana, sarana dan utilitas (PSU) kawasan perumahan dan permukiman yang terdiri dari jaringan air minum, air limbah (septictank komunal), jaringan listrik dan penerangan jalan umum untuk 24.000 unit rumah. KEBUTUHAN ANGGARAN Alokasi DAK Bidang Perumahan dan Permukiman sebesar Rp. 150.000.000.000,00 (seratus lima puluh milyar rupiah).
18
Tidak adanya kelembagaan yang menangani perumahan secara khusus (kepala seksi/ bagian/ dinas) Tidak adanya data mengenai: Kondisi rumah eksisting (bagus, rusak, sangat rusak) Luasan dan lokasi kawasan kumuh Tidak adanya masterplan pengembangan perumahan
TUJUAN
Efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan umum Menjamin hubungan yang serasi antara Pemerintah dan Daerah, serta antar Daerah (Sinergitas Pusat-Daerah)
Pengembangan data perumahan: level kab/kota provinsi nasional Meningkatkan koordinasi pelaku pembangunan perumahan kab/kota provinsi nasional
TAHUN 2010
Kegiatan: 1. Pendataan dan Monitoring Pembangunan Perumahan 2. Sosialisasi Kebijakan Bidang Perumahan Dana: Rp. 50 Milyar 33 Provinsi Waktu: 9 bulan (April Desember 2010)
TAHUN 2011
Kegiatan: 1. Sosialisasi Kebijakan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman 2. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dana: Rp. 50 Milyar 33 Provinsi Waktu: 9 bulan (Maret Nopember 2011)
1. Manajemen data perumahan dan kawasan permukiman di 33 provinsi 2. Wadah koordinasi pembangunan perumahan dan permukiman di 33 provinsi 3. Dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di 33 provinsi 4. Profil perumahan dan kawasan permukiman di 33 provinsi 5. Mekanisme monev pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di 33 provinsi
19
IX. PERLUASAN PROGRAM PRO RAKYAT KLASTER 4: PEMBANGUNAN RUMAH SANGAT MURAH DAN RUMAH MURAH
KLASTER IV: PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH DAN MURAH
Rumah Tangga Miskin dan Hampir Miskin Pelaku Usaha Mikro dan Kecil
Pelaku Usaha Mikro dan Kecil BERDAYA BELI
RUMAH MURAH
Penyediaan tanah Sertipikasi bidang tanah Perijinan Pembangunan rumah baru PSU Penjaminan MODIFIKASI PROGRAM
Harga Jual Rp 20 25 Juta
RUMAH MURAH
Penyediaan tanah Sertipikasi bidang tanah Perijinan Pembangunan rumah baru PSU MODIFIKASI PROGRAM
Harga Jual Rp 20 25 Juta
PROGRAM EKSISTING
NON - BANKABLE
PROGRAM EKSISTING
BANKABLE
20