You are on page 1of 11

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI Nomor 4 Tahun 2007 tentang

PEDOMAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA

Disampaikan oleh: PERSADAAN GIRSANG Direktur Pemerintahan Desa dan Kelurahan DITJEN PMD DEPDAGRI 2007

Pengelolaan Kekayaan Desa


Rangkaian kegiatan perencanaan, pengawasan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindah tanganan, penatausahaan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian Barang Milik Desa yang berasal dari kekayaan asli desa, diberi atau diperoleh dari APBDesa dan perolehan hak lainnya yang sah.

JENIS KEKAYAAN DESA :


Tanah Kas Desa

Pasar Desa/Hewan
Tambatan Perahu Pelelangan Ikan yang dikelola Desa Kekayaan lainnya (pasal 2 ayat 2) KEKAYAAN DESA : dikelola Pemerintah Desa dan
dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

KEKAYAAN DESA diperoleh melalui :


a. b. c. d. Kekayaan Asli (Bengkok Tanah Kas Desa) Pembelian Bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pihak lain Bantuan pihak ke III yang sah dan tidak mengikat

Jenis Pemanfaatan Kekayaan Desa :


a. b. c. d. Sewa Pinjam Pakai (hanya boleh antar Pem.Desa) Kerjasama pemanfaatan Bangun serah guna dan bangun guna serah

Sewa = pemanfaatan kekayaan desa oleh pihak lain jangka waktu tertentu
Pinjam pakai = penyerahan penggunaan kekayaan desa antar Pem. Desa dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir harus diserahkan kembali kepada Pemerintah Desa yang bersangkutan Kerjasama pemanfaatan = pendayagunaan Kekayaan Desa oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan Desa bukan pajak dan sumber pembiayaan lainnya

Bangun guna serah = pemanfaatan Kekayaan Desa berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu Bangun serah guna = pemanfaatan Kekayaan Desa berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tesebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati

DARI MASYARAKAT :
Swadaya Masyarakat : Kemampuan dari suatu kelompok masyarakat dengan kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan ikhtiar ke arah pemenuhan kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang yang dirasakan dalam kelompok masyarakat itu. Bentuk kerjasama yang spontan dan sudah melembaga serta mengandung unsur-unsur timbal balik yang bersifat sukarela antar warga Desa dan atau antara warga Desa dengan Pemerintah Desa untuk memenuhi kebutuhan yang insidentil maupun berkelangsungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bersama baik materiil maupun spiritual.

Gotong Royong

KETERKAITAN PROGRAM AMPL

KEBIJAKAN PEMERINTAH (Hibah = 70%) - Pembiayaan pembangunan prasarana - Standarisasi mekanisme pengelolaan - Prosedur - Teckhnical Assistance SHARING PEMERINTAH DAERAH/DESA - Penyediaan Tanah/Lahan = 16% - Pemeliharaan prasarana = 4% - Bantuan Pemda (APBD) = 10%

URGENSITAS PERMASALAHAN :

Penyediaan Tanah merupakan Tanah Kas Desa atau Swadaya Masyarakat/Gotong Royong? Pemeliharaan Prasarana dan Sarana merupakan beban Pemerintah Desa atau Swadaya Masyarakat/Gotong Royong?

ALTERNATIF PENGELOLAAN :
Tipe 1 : Dikelola oleh Pemerintah Desa dengan mendaya gunakan aset desa dan sumber keuangan desa.
Tipe 2 : Dikelola oleh masyarakat desa dengan pola swadaya masyarakat dan gotong royong.

REKOMENDASI PENGELOLAAN AMPL BERBASIS MASYARAKAT


Prasarana AMPL menjadi Aset Desa Pengelolaan Prasarana AMPL oleh Pemerintah Desa Pemeliharaan Prasarana AMPL oleh masyarakat yang pembiayaannya dari APBDesa Perbaikan dalam skala besar dapat didanai oleh APBD setelah ada usulan dari Pemerintah Desa Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Prasarana AMPL oleh Pemerintah Daerah

pemdes@2007

You might also like