Professional Documents
Culture Documents
Struktur :
1. 2. 3. 4. Cara sesuatu disusun / dibentuk / dibangun; susunan; bangunan Yang disusun dengan pola tertentu Pengaturan unsur atau bagian suatu benda (bangunan) Ketentuan unsur-unsur dari stau benda (bangunan) [ KBBI3]
Structure : 1. In Engineering and Architecture, a structure is a body or assemblage of bodies in space to form a system capable of supporting loads. [www.wikipedia.com] 2. Something (as a building) thats constructed; Something arranged in a definite pattern of organization [Merriam-Webster Dict.] 3. Something made up of a number of parts that are held or put together in a particular way; Something constructed, such a building. [the American Heritage Ditc.]
Physical structure : Man Made Natural Arrangements (pada akhirnya banyak Man made structure yang terinspirasi oleh Natural Arrangement. Exp : The nest, Taipei 101, Burj Al Khalifa)
Konstruksi :
1. Susunan (model, tata letak) suatu bangunan [ KBBI3] Construction : 1. In Architecture and Civil Engineering, Construction is a PROCESS that consist of the building or assembling of a infrastructure [www.wikipedia.com] 2. The PROCESS, art, or manner of construction something [Merriam-Webber Dict.] 3. The WAY in which something is built or put together; The PROCESS or act of costructing or manner in which a thing is constructed. [the American Heritage Dict.] In general, there are three types of Construction : Building Construction Heavy / Civil Construction (jembatan, jalan tol, dam, etc) Industrial Construction (pabrik pupuk, semen, chemical, etc)
Struktur :
Person in charge : Architect Civil Engineer / Structural Engineer Quantity Surveyor Estimator Assistant, drafter, supporting staff And Mechanical Engineer Electrical Engineer Fire Protection Engineer, etc
Konstruksi :
Person in charge : Project Manager Construction Manager Construction Engineer Project Architect Workers, supervisor, etc And Pengawas Mechanical Pengawas Electrikal Pengawas Fire Protection, etc
Super Structure :
Sistem bangunan utama, yang membuat bangunan tersebut rigid, kokoh, dan bisa berfungsi.
Sub Structure :
Sistem penopang Super Structure, supaya super structure bisa tetap stabil berdiri / pada posisi yang dikehendaki
SUPER STRUCTURE
SUB STRUCTURE
Super Structure :
STRUKTURAL Sistem Struktur Atap Sistem Struktur Dinding (bearing wall, sloof, balok, dan kolom) Sistem Struktur Lantai (untuk bangunan bertingkat)
NON STRUKTURAL Sistem penutup atap Sistem plafond Sistem pengisi dinding Sistem pintu dan jendela Sistem penutup lantai
Sub Structure :
STRUCTURAL Sistem pondasi Umpak, cerucuk, anchor, raft, ponton, etc pondasi batu kali, pondasi telapak beton, bor pile, tiang pancang, sumuran, etc (under surface / upper surface)
STRUCTURAL SYSTEM
Sistem struktur atap
( kuda-kuda, gording, usuk, reng)
Sistem pondasi
(Rollag, pondasi batu kali, footplate beton)
Sistem plafond
(rangka : kayu, metal) (penutup : gypsum, fiber cement, eternit, kayu, etc)
Sub Structure :
Seluruh sistem yang memungkinkan Super Structure tetap berada pada posisinya. Sistem tambat /anchor (mis. Pada freestanding tower) Sistem apung (raft foundation, ponton) Sistem base /umpak / rollag (pondasi yang berada di atas tanah) Sistem pondasi dangkal (pondasi batu kali, pondasi telapak beton) Sistem pondasi dalam (sumuran, bor pile, tiang pancang, etc)
Prinsipnya adalah menyalurkan / menyeimbangkan seluruh gaya yang terjadi di dalam bangunan ke dalam / dengan daya dukung lingkungan (tanah keras/tanah lembek/lumpur/rawa/air, dll)
BEBAN
Beban Statis
Gaya akibat penurunan, efek suhu, tegangan sisa, dll
Beban Dinamis
Menerus / teratur
Gaya Angin
Sederhana
kompleks
The Two Towers of Bologna in the 12th century reached 97.2 m in height
The Great Pyramid of Giza, 2500 BC, was 146 m tall and its height was unsurpassed until at least the 14th century AD
The 16th-century city of Shibam (at Yaman) consisted entirely of over 500 high-rise tower houses (average 5-6 storeys)
The world's highest brick tower of St. Martin's Church in Landshut, Germa ny, completed in 1500
kompleks
Umumnya berbentuk GRID PERSEGI TERATUR Kapasitas beban rangka tergantung dari : Kekuatan kolom dan balok individual Kemampuan menahan beban sebanding dengan : Tinggi antar lantai Jarak antar kolom Struktur Rigid Frames Komponen Bidang Vertikal Kolom Dinding Bidang Horizontal Balok Plat Lantai
Sederhana
Stone Henge,
England, 2500 BC
kompleks
Sederhana
Beton Prategang
KOMPONEN STUKTUR :
KOLOM
Fenomena yang diwaspadai : Tekuk / Buckling, sekali tertekuk, kolom tidak akan mempunyai kemampuan menahan beban lagi (collapse) Kekuatan Kolom ditentukan oleh : Kekakuan yang ditentukan oleh material Perbandingan antara panjang dan luas penampang Bentuk penampang kolom, bentuk yang tidak simetris ke kedua sisi (tidak bujur sangkar atau lingkaran) lebih lemah tekuk ke arah penampang sisi yang lebih kecil kondisi ujung kolom, ujung yang bebas berotasi mempunyai kemampuan lebih kecil daripada ujung yang dijepit
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom beton berdasarkan material penyusunnya ada tiga: 1. Kolom ikat (tie column) 2. Kolom spiral (spiral column) 3. Kolom komposit (composite column
Besi Beton yang tersedia di pasaran : ukuran kurus tanpa label, dimensi actual < dari dimensi yang tertera. Misal besi 8=7,2mm; besi 10=9,1mm ukuran SII, ukuran actual mendekati dimensi yang tertera. Besi 8=7,9mm; besi 10=9,8mm. ukuran SNI, ukuran aktual = ukuran yang tertera besi daur ulang, di-ketok dengan tulisan SII/SNI palsu, lebih getas
KOMPONEN STUKTUR :
BALOK
Variabel utama dalam mendesain balok meliputi: bentang, jarak balok, jenis dan besar beban, jenis material, ukuran dan bentuk penampang, serta cara penggabungan atau fabrikasi. Pada bangunan bertingkat menggunakan sistem hierarki balok (balok anak dan balok induk) Kekuatan utama balok adalah pada tingginya (h) Balok beton bertulang, h=1/10 -1/12 bentang Balok prategang/pratekan, h=1/20 1/25 bentang
KOMPONEN STUKTUR :
PLAT LANTAI
Plat adalah struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari meterial monolit yang tingginya relatif kecil dibandingkan dengan dimensidimensi lainya. Beban yang umum bekerja pada plat mempunyai sifat banyak arah dan tersebar. Plat dapat ditumpu di seluruh tepinya atau hanya pada titik-titik tertentu, Lantai beton pada umumnya, dengan sistem balok anakbalok induk. Tebal = 12cm Luas maksimum = 6m2 Untuk lantai prefab/precast
sistem Grid
Sistem lantai tanpa balok, bagian lantai yang di ujung atas kolom mempunyai penebalan untuk menyangga beban secara merata
Sistem lantai dengan balok rapat yang sama besar, tidak ada balok anak dan balok induk
sistem Cendawan
Struktur baja saat ini: dominan gaya tarik material lebih kuat tahan karat (stainless steel) bentuk komponen standar fabrikasi
Jembatan Suramadu
2. Lead Rubber Bearing Memberi bantalan karet pada bagian struktur tertentu, supaya bangunan dapat fleksibel bergerak mengikuti arah gempa.
3. Tuned Mass Dumper Dengan memasang bandul/pendulum pada bagian atas bangunan tinggi untuk menjadi counterweight bagi gaya gempa pada struktur bagian bawah bangunan. Contoh : tuned mass dumper seberat 730 ton pada menara Taipei 101
4. Spring With Dumper base Isolator Dengan memasang pegas pada struktur tertentu bangunan untuk membuat bangunan elastis dan mengikuti gaya gempa
5. Reinforced Portal Structure Dengan memperkuat struktur rangka, sehingga bangunan lebih rigid