Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
People and industrial activity along Kaligarang River increase day by day, cause load of river
increase too. River has many function to support human life, so monitoring of river is needed
Monitoring of river water quality in some places need many expenses and can not give
information abaout water quality comprehensively. That is why, it’s needed a water quality
modeling for river. In this case, it’s used Qual2E one of the water quality modeling software. To
use the software related to the river characteristic, it’s still needed to justify some of coefficients
and get validation related to reaction pattern among the constituent, hydraulic condition, and
hidrology aspects. The research is proposed to see the process of calibration of model related
to the justification of coefficient.And so, to analyze the influence of hydraulic aspects of river to
the BOD and DO pattern. It’s needed the secondary data, i.e. water quality sampling, climatlogy,
hydrology (discarge of river), river hydraulic aspects, map, point source.The calibration is done
related to the data and coefficient of the model to get the suitable model used Kaligarang River.
This calibrated model is validated by the secondary data, i.e. water quality sampling from
Bappedal Province of Central Java. And the get simulation with the various of hydraulic aspects,
i.e. “n” number of Manning, cross section, and the influence of Simongan dam. The conclusions
of the research say that there are influences and relationships of hydraulic aspects to the BOD
and DO pattern.
melalui Kali Semarang, yang intakenya pencemar industri , pengambilan air baku
berada persis pada sisi kanan Bendung PDAM maupun perhitungan sumber
Simongan yang melintang di tengah Sungai pencemar domestik
Kaligarang. Sebelum proses input data, dilakukan
pembagian ruas sungai sesuai dengan
PROSEDUR PENELITIAN kondisi lapangan dan data kualitas air yang
tersedia. Semua input (point source)
maupun output (withdrawal) diinventaris
Model / software Qual2e merupakan
seperti terlihat pada Gambar 2.
software yang dapat digunakan untuk
Selanjut dilakukan input data pada
komputasi dengan data sesaat. Data yang
Qual2e, kemudian pada model ini dilakukan
diperlukan dapat berupa data sekunder
kalibrasi pada koefisien yang ada , agar
yaitu : data meteorologi, kualitas air (hasil
grafik hasil run program mendekati
sampling dari instansi Bappedal) ,
kecenderungan pola transport / distribusi
pengambilan air baku PDAM, hidrologi
yang ada . Selanjutnya pada model yang
(debit sungai ), hidrolika sungai (kecepatan
telah dikalibrasi, dilakukan berbagai
aliran, slope dasar sungai, luas penampang
simulasi yang berkaitan dengan aspek
sungai , kemiringan dinding sungai,
hidrolika sungai untuk melihat pengaruhnya
bilangan “n”, ), sumber pencemar, maupun
terhadap transport polutan BOD dan DO.
data tentang bangunan – bangunan yang
Khusus untuk DO hanya diamati pengaruh
melintang di tengah sungai seperti bendung
koefisien kekasaran Manning dan
yang dapat berfungsi untuk mekanisme
keberadaan Bendung Simongan . Jadi titik
aerasi aliran. Data yang ada harus berada
pengamatan hanya dilakukan pada Reach
pada kerangka waktu yang sama.
7 , yaitu ruas tempat bendung tersebut
Pengambilan data kualitas air sungai dapat
berada.
menggunakan pula data primer. Pada
Beberapa variable pada penelitian ini
penelitian ini hanya digunakan data
untuk dilakukan simulasi ialah nila “ n “
sekunder yang ada.
Manning, kemiringan dinding saluran (1/m),
Diagram proses penelitian dapat dilihat
dan keberadaan dan fungsi Bendung
pada Gambar 1 berikut ini. Dari data yang
Simongan sebagai aerator.
ada, diambil data pada Bulan Oktober 2004
yang paling lengkap baik meteorologi,
hidrologi, hidrolika, kualitas air, sumber
67
Jurnal PRESIPITASI
Vol. 2 No.1 Maret 2007, ISSN 1907-187X
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa mencapai nilai optimal. Dan juga
pada Reach-1 hingga Reach-3 (sebelum kemungkinan disebabkan makin
pertemuan dengan Sungai Kreo), model kompleksnya interaksi unsur polutan mulai
masih dapat melakukan justifikasi / kalibrasi Reach-6 di mana mulai masuk unsur point
sehingga hasil kalibrasi dan data sampling load / source dari industri yang terletak
menunjukkan hasil yang sama. Sedangkan sebagian besar diantara Reach-6 dan Reach
pada Reach-6 sampai dengan Reach-8 - 7, bergabungnya aliran Sungai Kreo
terdapat perbedaan antara hasil kalibrasi dan sebelum Reach-6, dan pengaruh aliran balik
sampling. Reach-6 menunjukkan nilai BOD air laut di daerah estuary yang terutama
sebesar 3,01 mg/l sedangkan data sampling berpengaruh terhadap pola transport setelah
3,80 mg/l. Reach-7 menunjukkan nilai 5,96 Reach-7 yaitu setelah Bendung Simongan
mg/l sedang pada data sampling 7,57. Dan
Reach-8 nilai BOD 6,98 , sedangkan data Simulasi Terhadap Aspek Hidrolika
sampling 7,11 mg/l. Kalibrasi sudah tidak Simulasi pertama dilakukan terhadap
dapat mengakomodasi unsur koefisien BOD- koefisien kekasaran Manning, dengan hasil
decay,BOD-settling, dan SOD-rate yang telah seperti Tabel 1 di bawah ini :
68
Winardi Dwi Nugraha
Analisis Pengaruh Hidrolika Sungai Terhadap BOD dan DO
alamiah sungai . Tabel menunjukkan bahwa Nilai konstanta laju reaerasi K2 sebanding
perubahan nilai “n” yang mengecil dengan kecepatan aliran (U ). Makin besar
menyebabkan nilai BOD menjadi naik. Hal ini kecepatan linier (U) , maka nilai K2 makin
disebabkan nilai “n” yang mengecil besar pula. Nilai K2 yang membesar
menyebabkan kecepatan aliran naik. Hal itu dO
menyebabkan laju decay BOD mengecil menyebabkan nilai menjadi meningkat
sehingga , peluruhan BOD berkurang. dt
Sebaliknya mengecilnya koefisien pula.
Manning , menyebabkan nilai DO meningkat. Pada simulasi selanjutnya , dilakukan
Hal ini dapat dilihat dari kinetika perubahan perubahan terhadap kemiringan dinding
konsentrasi DO seperti persamaan di bawah saluran / sungai . Simulasi hanya dilakukan
ini : pada Reach-6 hingga akhir Reach-8 (muara
). Hal ini disebabkan bahwa Sungai
dO K
= K 2 (σ s − O ) − K1L − 4 Kaligarang juga merupakan kanal barat Kota
dt H Semarang yang berfungsi sebagai
Dimana K2 merupakan laju reaerasi yang pengendali banjir. Sehingga ruas inilah yang
merupakan fungsi kecepatan. Dalam kalibrasi selama ini menjadi perhatian pemerintah kota
model ini menggunakan formula reaerasi terutama dalam rencana induk
O’Connor and Dobbins (1958) sbb: pengembangannya. Hasil simulasi dapat
U 0.5 dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
K 2 = 3.95 1.5
H
Tabel 2. Pengaruh Kemiringan Dinding Saluran/Sungai (1/m) Terhadap BOD
69
Jurnal PRESIPITASI
Vol. 2 No.1 Maret 2007, ISSN 1907-187X
Konsentrasi (mg/l)
7.20
7.00
6.80 Elemen-1
6.60 Elemen-2
6.40 Elemen-3
6.20
6.00
0 2 4 6 8
Ketinggian Bendung/Dam (m)
70