Professional Documents
Culture Documents
HEMOPOIESIS
STEP 1
1. HEMOPOIESIS
Suatu proses kompleks yg saling berkaitan dlm proses pembentukan
sel2 darah.
Proses produksi dan proses perkembangan sel darah.
Terjadi proses proliferasi(proses penggandaan),
maturasi(pematangan), diferensiasi(proses perubahan bentuk,
sifat/fungsi).
2. DONOR DARAH
Proses penyumbangan darah secara sukarela dan sesuai syarat dan
ketentuannya.
3. FISIOLOGI DARAH
Ilmu yg mempelajari ttg struktur dan fungsi darah di dlm tubuh secara
normal
STEP 2
STEP 3
1. Pengertian darah?
Cairan yg mengalir dan ada di dlm pembuluh darah yg terdiri dr
plasma dan sel darah, mngandung elektrolit
(… afrina)
3. Fungsi darah?
a. Sbg transportasi utk mengedarkan makanan, O2, C02 dr jaringan
ke paru2
b. Imunologi
c. Mngatur keseimbangan asam basa dlm tubuh
d. Mngatur suhu tbuh
e. Mngangkut hormone dan air
4. Kelainan darah?
1. Anemia
2. Hemofili
3. Thalasemia
4. Polisitemia
5. Leukimia
6. Leukopeni
7. Leukositosis
leukosit : tdk brwrna, 0,4 % dr jmlh sel darah, 4-5 hr, ada 2 mcam
(granulosit < Basofil, Eosinofil, Neutrofil = 50-60%> dan agranulosit
<Monosit, Limfosit>),
trombosit : 0,6% dr jmlh sel darah, 7-10 hr, berperan dlm pembekuan
darah
STEP 4
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
Maping
Faktor yang
Mempengaruhi
Yolk sac
merupakan
sumsum
tulang
Pembentukan Perkembangan
Agranulosit Granulosit
STEP 5
Learning Issues
1. Pengertian darah?
2. Bahan pembentuk darah?
3. Fungsi darah?
4. Kelainan darah?
5. Sebutkan dan jelaskan macam2 sel darah beserta gambarnya?
6. Bgmna proses pmbntukan darah?
7. Dimana proses pmbentukan darah?
8. Apa saja komponen penyusun darah?
9. Jumlah / kadar normal darah?
10. Karakteristik darah secara umum?
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
STEP 6
Independent Learning
STEP 7
1. Pengertian darah?
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma
darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu trombosit,
leukosit dan eritrosit. (Evelyn C. Pearce, 2006)
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fajarmardh-
5335-1-bab1.pdf
Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang
menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang
mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke Jaringan dan membawa
karbondioksida serta hasil limbah lainnya.
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?
view=article&catid=15:pemrosesan-sinyal&id=84:sel-
darah&option=com_content&Itemid=15
- mineral, 0,9 % (Anorganik: Na, K, Ca, Mg, Cl, SO 4, PO4, Fe, Co,
Cu, Zn, I)
- sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik:
glukosa, laktat, piruvat
lipid: lemak, lesitin, kolesterol (beda?)
NPN: asam amino, urea, asam urat, kreatin, kreatinin,
garam, amonia
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
3) Trombosit
Sumber:
3. Fungsi darah?
a. Bekerja sebagai sistem transport dari tubuh, mengantarkan semua
bahan kimia, oksigen, dan zat makanan yang diperlukan untuk
tubuh supaya fungsi normalnya dapat dijalankan, dan
menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan lain (sel darah
merah).
- Gas pernapasan: O2 dan CO2
- Nutrisi, hormon, elektrolit.
- metabolit
b. proteksi
- kelompok leukosit, complement, antibodi
penghasilan antibodi yaitu sel limfosit bertindak melalui
beberapa cara yaitu menyelaput bakteria dan memudahkan
fagosit menelannya, melarutkan lapisan luar, bakteria dan
menetralkan toksin yang dihasilkan oleh bakteria.
- clotting (koagulasi)
platelet dan fibrinogen dalam darah akan membeku.
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
Rumus:
- proses fagositosis
sel darah putih menyediakan banyak bahan pelindung dan
karena gerakan fagositosis (penelanan dan pencernaan bakteria
oleh benda asing oleh sel darah putih seperti neutrofil dan
monosit) dari beberapa sel maka melindungi tubuh terhadap
bakteri.
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan
dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak dapat
berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah. Nanah
berisi “jenazah” dari kawan dan lawan fagosit yang terbunuh
dalam perjuangannya melawan kuman yang menyerbu masuk
(sel nanah). Sambil pertempuran berlangsung, kalau sel darah
putih dapat mengalahkan organisme penyerbu, maka semua
bekas kerusakan, bakteri-bakteri baik yang hidup maupun yang
mati, sel nanah dan jaringan yang meleleh, akan disingkirkan
oleh granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.
4. Kelainan darah?
7. Sklerosis
8. Miokarditis
9. Trombus / Embolus
http://organisasi.org/jenis-macam-kelainan-penyakit-sistem-
transportasi-darah-pada-tubuh-manusia
Kelainan sel darah merah tersebut terjadi pada penyakit keturunan tertentu.
Anemia Megaloblastik
Adalah anemia dimana sel eritrosit muda di dalam sumsum tulang
memperlihatkan abnormalitas yang khas yaitu pematangan inti terlambat
dibandingkan pematangan sitoplasma.
Anemia ini terjadi sebagai akibat berkurangnya atau tidak adanya faktor
intrinsik di dalam lambung.
Faktor intrinsik yang dimaksud adalah faktor yang diperlukan untuk
penyerapan faktor vit B12 dalam usus akibatnya terajid defisiensi vit B12
dan menimbulkan gangguan dari traktus gastrointestinal lalu timbul kelainan
hematologis.
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
Anemia Aplastik
Anemia Aplastik adalah suatu keadaan dimana jaringan sumsum tulang
diganti oleh jaringan lemak. Akibarnya terjadilah pansitopenia atau turunnya
jumlah semua jenis sel-sel darah (anemia, lekopenia dan trombopenia).
sediaan sumsum tulang; jaringan aktif pembentuk sel darah digantikan
dengan jaringan lemak yang tidak terwarnai.
Anemia Hemolitik
Definisi : Anemia yang disebabkan karena meningkatnya kecepatan
destruksi eritrosit.
Umur Eritrosit : Umur eritrosit rata-rata 120 hari. Pada anemia hemolitik
eritrosit hanya bertahan untuk beberapa hari.
Penyebab : Anemia hemolitik dapat disebabkan oleh 2 faktor yang berbeda
yaitu faktor intrinsik & faktor ekstrinsik.
Faktor Intrinsik :
Yaitu kelainan yang terjadi pada sel eritrosit. Kelainan karena faktor ini
dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Karena kekurangan bahan baku pembuat eritrosit
2. Karena kelainan eritrosit yang bersifat kongenital contohnya thalasemia &
sferosis kongenital
3. Abnormalitas dari enzim dalam eritrosit
Faktor Ekstrinsik :
Yaitu kelainan yang terjadi karena hal-hal diluar eritrosit.
1. Akibat reaksi non imumitas : karena bahan kimia / obat
2. Akibat reaksi imunitas : karena eritrosit yang dibunuh oleh antibodi yang
dibentuk oleh tubuh sendiri.
Tanda-tanda proses hemolisis : Penghancuran eritrosit yang berlebihan
akan menunjukan tanda-tanda yang khas yaitu:
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
SFEROSITOSIS HEREDITER.
Sel darah merah yang bentuknya berubah dan kaku terperangkap dan
dihancurkan dalam limpa, menyebabkan anemia dan pembesaran
limpa.
Anemia biasanya ringan, tetapi bisa semakin berat jika terjadi infeksi.
Sferositosis
ELIPTOSITOSIS HEREDITER.
KEKURANGN G6PD
GANGGUAN ERITROSIT
Anemia: jumlah kurang dari normal
Polisitemia: jumlah eritrosit yang terlalu banyak
Anemia bukan diagnosa, tetapi cerminan perubahan patofisiologik
Gejala anemia: pucat, tachikardi, bising jantung, angina, iskemia miokard,
dispnea, kelelahan
ANEMIA APLASTIK
Anemia aplastik → gangguan pada sel induk di sumsum tulang, produksi sel-
nya tidak mencukupi
Mengancam jiwa
Causa: kongenital, idiopatik, virus
Pansitopenia
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Morfologis: makrositik normokromik
Causa: defisiensi vitamin B12, asam folat, malnutrisi, malabsorbsi, infeksi
parasit (cacing), penyakit usus, keganasan
Sumber asam folat: daging, hati, sayuran hijau
Gejala: anemia, glositis (lidah meradang dan nyeri), diare, anoreksia
Pengobatan: asupan asam folat
POLISITEMIA
Polisitemia → kelebihan eritrosit
Polisitemia primer atau vera adalah gangguan meiloproliferatif → yaitu sel
induk pluripoten abnormal
Polisitemia skunder terjadi jika volume plasma di dalam sirkulasi berkurang
(mengalami hemokonsentrasi) tetapi volume total eritrosit didalam sirkulasi
normal.
REFERENSI
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
a. Eritrosit
b. Leukosit
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
c. Trombosit
1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan
adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
2. Hepatik
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa
terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati.
Disini menghasilkan Hb.
3. Mieloid
Konsep Hematopoiesis
Hemopoiesis adalah proses pembuatan darah. Sebagaimana diketahui,
darah terbagi atas :
Bagian yang terbentuk (formed elements). Terdiri atas sel-sel darah
merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit), dan keping-keping
darah (trombosit) yang bentuknya dapat dilihat dengan mikroskop.
Bagian yang tidak terbentuk. Plasma yang terdiri atas molekul-
molekul air, protein-protein, lemak, karbohidrat, vitamin-vitamin,
enzim-enzim dan sebagainya, yang larut dalam plasma.
Tiga komponen yang berperan penting pada hemopoiesis, yaitu:
Kompartemen sel-sel darah merah terdiri atas:
Sel Induk Pluripoten (SIP)
Menurut teori unitarian, sel-sel darah berasal dari satu sel induk pluripoten.
Sel-sel ini jumlahnya sedikit, namun mempunyai kemampuan besar
berfloriferasi berkali-kali sesuai kebutuhan.
Pengenalan SIP ini diplopori oleh Till dan Mc Culloch pada tahun 1960-an
dengan penelitiannya yang menggunsksn teknologi pembiakan in-vivo pada
tikus. Merreka menamankan SIP itu sebagai CFU-S (Collony Forming Unit
Spelen). Selanjutnya Dexter pada dekade berikutnya mengembangjkan
suatu media pembiakan yang baik untuk pembiakan in-vitro dari SIP ini.
Media ini mengaitkan juga pentingnya LMH sedemikian sehingga CFU-S inin
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
dapat hidup lebih lama dan dinamakan Long Term Culture Initiatibng Cells
(LTC-IC). Dalam media Dexter terdapat sel-sel lingkungan mikro yang
menghasilkan stimulator-stimulator pertumbuhan homepoiesis yang
disebut Hemopoetic Growth Factors(HGF) atau juga Colony Stimulating
factors (CSF) yang dapat menstimulasi koloni-koloni sel-sel bakal darah
untuk terus berploriferasi dan berdiferensiasi sesuai jalur turunnya
(lineage)nya. Dengan majunya ilmu imunologi ditemukan teknologi
hibridoma yang memungkinkan kita membuat antibodi monoklonal
(Monoclonal Antibody) (MoAb) dalam jumlah banyak; kemudian
dikembangkan penemuan-penemuan petanda-petanda imunologis di
permukaan sel-sel darah yang dinamai menurut sistem CD (Cluster of
Differentiation). Petanda-petanda ini dapat dideteksi dengan MoAb dan
dengan teknik imunohistokimia atau flow cytometry.
Sel Bakal Terkait Tugas (SBTT) atau Comitted progenitor
Hemopoetic Cells
Dengan stimulasi faktor pertumbuhan yang berasal dari LMH yang
dinamakan faktor sel induk (Stem Cell Factor = SCF), SIP dapat
berdeferensiasi menjadi sel-sel bakal darah yang terkait tugas (SBTT) yang
terkait pada tugas menurunkan turunan-turunan sel-sel darah merah, yaitu
jalur-jalur turunan mieloid dan makrofag disebut colony forming unit
granulocyte, erythrocyte, magakaryocute, monocyte (CFU-GEMM) dan jalur
turunan limfosit. CFU-GEMM ini distimulasi oleh GEMM-CSF untuk
berdiferensiasi menjadi CFU-G, CFU-M, CFU-Meg dan CFU-E. Seterusnya
CFU-G distimulasi G-CSF; GM-CSF dapat menstimulasi CFU-G dan CFU-MK
menjadi sel-sel yang lebih tua (matur).
Sel-sel Darah Dewasa
Subkompartemen ini terdiri atas golongan granulosit (eosinofil, basofil,
neutrofil), golongan-golongan monosit/makrofag, trombosit, eritrosit, dan
limfosit B dan T.
sampai aplastik). Awalnya sel-sel bakal darah melekat pada LMH melalui
suatu molekul adhesi yang diproduksi oleh stroma, kemudian melalui
interaksi antar sel matriks sel bakal dirangsang untuk berdiferensiasi dan
berfungsi seperti yang sudah direncanakan.
banyak sel darah merah yang matur. Sel-sel generasi pertama ini disebut
basofir eritroblas sebab dapat dipulas dengan zat warna basa; pada saat ini
sel mengumpulkan sedikit sekali hemoglobin. Pada generasi berikutnya sel
sudah dipenuhi oleh hemoglobin dengan konsenstrasi sekitar 34%, maka
nucleus memadat menjadi kecil dan sisa akhirnya terdorong dari sel. Pada
saat yang sama RE diabsorbsi. Pada tahap ini sel disebut retikulosit karena
masih mengandung sedikit bahan basofilik yaitu terdiri dari sisa-sisa
aparautus golgi, mitokondria, dan sedikit organel sitoplamik lainnya. Selama
tahap retikulosit sel-sel berjalan dari sumsum tulang masuk ke dalam kapiler
darah dengan cara diapedesis (terperas melalui pori-pori membrane
kapiler). Bahan basofilik yang tersisa dalam retikulosit normalnya akan
menghilang dalam waktu 1-2 hari dan sel kemudian menjadi eritrosit matur.
Karena waktu hidup eritrosit ini pendek maka konsentrasinya di antara
seluruh sel darah merah dalam keadaan normal kurang dari 1%.
Setiap proses penyembuhan luka akan terjadi melalui 3 tahapan yang dinamis, saling terkait dan
berkesinambungan serta tergantung pada tipe/jenis dan derajat luka. Sehubungan dengan adanya
perubahan morfologik, tahapan penyembuhan luka terdiri dari:
1. Fase inflamasi. Eksudasi; menghentikan perdahan dan mempersiapkan tempat luka
menjadi bersih dari benda asing atau kuman sebelum dimulai proses penyembuhan.
2. Fase proliferasi/granulasi; pembentukan jaringan granulasi untuk menutup defek
atau cedera pada jaringan yang luka.
3. Fase maturasi/deferensiasi; memoles jaringan penyembuhan yang telah terbentuk
menjadi lebih matang dan fungsional.
Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah,
dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara
serentak.
HEMOPOIESIS PRENATAL
1. Stadium Mesoblastik.
Tampak kelompok2 pada “yolk sac” dan jaringan mesenkim embrional smpai minggu ke
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
10 kehamilan.
Bagian dalam mengalami hematogen, eritrosit yang awal sekali (eritrosit primitif)
Bagian luar mengalami maturasi (pematangan sel-sel eritrosit) ± minggu ke 3-10
2. Stadium Hepatik. Merupakan kelanjutan dari ibu hamil ±1,5 bulan.
Keterangan :
• Minggu ke 6 : Mesenkim >>> parenkim kasar, dst sampai bayi lahir.
• Pada bulan ke 4, lien, hepar, kelenjar limfe & sumsum tulang sudah memproduksi
darah
• Ketika sudah dilahirkan, yang berperan dalam pembentukan darah : kelenjar limfe,
sumsum tulang.
HEMATOPOIESIS POSTNATAL
Hematopoiesis moduler, dimulai dari kelahiran normal sumsum tulang aktif
membentuk sel.
Organ yang Berperan:
1. Sumsum Tulang (Born Marrow)
a. Sumsum merah, aktif hematopoiesis
b. Kuning ≠ aktif (Sel endotel, retikulum, lemak)
Sel endotel Eritrosit
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
Retikulum Granulosit
5. Hepar
• Perombakan pigmen empedu
• Depo Vit. B12
• Detosifikasi
• Proses Pembentukan Darah
6. Enteropoietin
Hormon yang terdapat di dalam ginjal sehingga segala penyakit ginjal terlebih
yang berat akan berpengaruh terhadap hormon enteropoietin. Bila hormon ini
berkurang, eritrosit juga berkurang meskipun di temapt-tempat produksi yang lain
masih baik, tapi karena hormon tersebut diproduksi di ginjal jadi tetap akan
berkurang.
8. Nutrisi
makanan (KH, protein, lemak, vitamin, mineral, molekul, as. folat, dll)Untuk
maturasi/pematangan sel
Proses pembentukan darah dimulai oleh sel pluripotensial, sel ini kemudian membelah
menjadi 3 sel, dimana sel pertama akan berkembang menjadi sel induk pluripotensial,
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
sel kedua berkembang menjadi sel limfosit, sedangkan sel yang ketiga membelah lagi,
ada yang menjadi sel eritrosit, trombosil, neutrofil, monosit, eusinofil, dan
basofil.Banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan sel-sel darah, seperti zat besi,
vitamin B, asam folat, dll
Baxter C: The normal healing process. In: New Directions in Wound Healing. Wound care
manual; February 1990. Princeton, NJ: E.R. Squlbb & Sons, Inc; 1990.
Morris PJ and Malt RA, eds: Oxford Textbook of Surgery. Sec. 1 Wound healing. New York-
Oxford-Tokyo Oxford University Press: 1995.
Szabo Z. et al., eds: Surgical Technology-International III. Universal Medical Press Inc.
- Hepar, 10-20%
Tempat hemopoiesis:
Janin:
0-2 bulan: yolk sac
2-7 bulan: hepar, lien.
5-9 bulan: sumsum tulang
Setelah lahir:
Bayi: semua sumsum tulang
Dewasa: vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sakrum,
pelvis, dan ujung proksimal teratur.
Nilai normalnya :
Eritrosit : 4.5-6.3 juta/ml (pria dewasa)
4.2-5.5 juta/ml (wanita dewasa)
Trombosit : Jumlah 150000 – 400000 sel/dL
Eritrosit :
Bentuk bulat atau bikonkaf (bg tepi lbh tebal dari bg tengah), tanpa
inti, diameter 7,5 mikron, luas 120 mikron2, volume 85
mikron3
Leukosit :
1. amoeboid à dapat merubah bentuk
2. fagositosit à dapat memakan terutama bakteri, virus, parasit lainnya
3. diapedesis à dapat keluar masuk jaringan dan pembuluh darah
Berdasarkan ada/tidak adanya granul/partikel
• Granulosit: NEUTROPHIL, EOSINOPHIL (ASIDOPHIL), BASOPHIL
• Agranulosit: LIMPHOSIT, MONOSIT
Berdasarkan banyaknya inti
• Polinukleus/Polimorphi: NEUTROPHIL, EOSINOPHIL (ASIDOPHIL),
BASOPHIL, MONOSIT
• Mononuleus/monomorphi: LIMPHOSIT
Trombosit :
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
Zat besi adalah salah satu faktor yang sangat penting peranannya dalam pembentukan sel darah
merah, dengan berkurangnya masukan zat besi maka seseorang akan cinderung menderita
anemia. Zat besi bisa diperoleh dari asupan sayur-sayuran hijau seperti bayam dan brokoli.
3.1.2 Vitamin K
Vitamin K adalah salah satu faktor yang berperan dalam proses pembekuan darah, maka dari itu,
pemberian vitamin K pada anak terutama pada anak yang baru aktif bergerak sangat penting
untuk mempercepat penyembuhan. Vitamin K dapat diperoleh pada kacang-kacangan.
3.2 Dalam Kesehatan Kerja
Pengetahuan akan kesehatan kerja dalah hal sistem darah dan cairan tubuh sangat penting untuk
menjega kesehatan karyawan. Karyawan yang kondisi fisiknya sehat tentu saja kinerjanya akan
menjadi lebih baik.
3.2.1 Anemia
Anemia adalah salah satu penyakit kurangnya kadar hemoglobin dalam darah. Kadar hemoglobin
yang rendah menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan oksigen, hal itu menyebabkan tubuh
menjadi cepat lelah. Bagi karyawan yang menderita penyakit anemia, sebaiknya diberi asupan
zat besi yang tinggi, dan istirahat yang cukup.
3.2.2 Menstruasi
Menstruasi merupakan siklus alamiah yang dialami oleh wanita. Wanita yang mengalami
menstruasi akan kehilangan banyak darah. seperti halnya anemia, wanita yang mengalami
menstruasi cinderung cepat lelah dan tidak bersemangat, maka dari itu alangkah baiknya jika
para keryawan wanita diberikan izin kerja setidaknya 2 hari dalam sebulan agar memperoleh
hasil yang maksimal.
3.2.3 Ruangan Ber-AC
Salah satu kelemahan dari AC adalah berkurangnya kelembapan udara pada ruangan yang
berdampak pada cepatnya kulit tubuh menjadi kering. Untuk mengatasi hal tersebut tubuh akan
menyalurkan cairan tubuh ke kulit agar tetap lembab, hal tersebut membuat tubuh menjadi cepat
dehidrasi, dank arena udara dingin AC membuat seseorang malas minum maka dehidrasi terjadi
tanpa disadari yang dikenal dengan istilah invisible water lost. Maka dari itu orang yang bekerja
di tempat ber-AC disarankan untuk banyak minum air.
3.2.4 Tes Doping
Dalam dunia olahraga, banyak atlet yang berusaha memperoleh prestasi yang baik melalui cara-
cara yang tidak jujur seperti doping. Walaupun telah ada tes urine yang mampu mendeteksi atleh
yang telah menkonsumsi stimultan sebelum bertanding, namun hasil tes tersebut akan diperoleh
selama 2-3 hari sehingga terkadang diskualifikasi dilakukan setelah pengumuman kejuaraan.
Salah satu metode tes doping terbaru adalah tes darah, dengan tes darah maka hasil dapat
diperoleh dalam waktu kurang dari 24 jam, sehingga atlet yang melakukan kecurangan dapat
didiskualifikasi, bahkan sebelum ia bertanding.
3.3 Kesehatan Lingkungan
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
Aspek kesehatan lingkungan juga bisa menjadi objek dalam penerapan sistem darah dan cairan
tubuh, antara lain:
3.3.1 Gas Karbonmonoksida
Gas karbonmonoksida (CO) merupakan gas hasil dari pembakaran yang tidak sempurna. Gas ini
biasanya berasal dari pembakaran mesin-mesin berbahan bakar minyak, seperti genset, mobil,
dan peralatan berat. Gas ini akan sangat beracun jika sampai terhirup oleh manusia. Hal ini
terjadi karena hemoglobin cinderung lebih stabil jika berikatan dengan CO daripada dengan
oksigen (O2) Penanganan akan bahaya gas CO harus segera ditangani, karena gas ini tidak
berbau, berwarna, dan orang yang menghirupnya dapat dengan cepat meninggal tanpa
menunjukkan ciri kesakitan.
3.3.2 Penanganan Mayat
Cairan tubuh merupakan tempat yang sangat baik untuk perkembangan bakteri-bakteri pathogen
serta virus-virus yang berbahaya. Sebagian besar penyakit yang menular dapat ditularkan melalui
cairan tubuh. Maka dari itu pengetahuan akan penanganan mayat sangat penting artinya, karena
bakteri maupun virus masih dapat menular dari mayat ke seseorang. Sangat tidak disarankan
membuang atau menguburkan mayat ke tempat-tempat yang dekat dengan sumber air.
3.4 Penyakit dan Epidemiologi
Berbagai upaya dapat dilakukan dalam menangani penyakit yang ada hubungannya dengan
sistem darah dan cairan tubuh.
3.4.1 Diare
Penyakit diare pada seseorang dapat menyebabkan orang tersebut mengalami dehidrasi. Untuk
menangani masalah tersebut dilakukan dengan memberikan cairan yang mudah diserap tubuh
yaitu cairan dengan kadar elektrolit (kation dan anion) yang mirip cairan tubuh. Cairan tersebut
dapat dibuat dengan mencampurkan air gula dan garam yang dikenal dengan larutan oralit.
3.4.2 Perlukaan
Dalam menangani kasus perlukaan maka harus dipahami proses pembekuan darah. darah hanya
akan membeku jika trombosit pecah akibat bertumbukan dengan bidang kasar, semakin kasar
suatu bidang maka darah akan semakin cepat membeku. Untuk itu dalam menangani perlukaan
diperlukan pembalut berupa kain yang memiliki tekstur kasar seperti kain kasa, sehingga darah
lebih cepat membeku dan luka lebih cepat sembuh.
Pertanyaan Penasaran
HEMATOPOIESIS
Hematopoiesis: proses pembentukan dan pematangan sel darah
Induk sel darah: sel pluripoten
Proeritroblas → calon eritosit
Megakarioblast → calon trombosit
Monoblas → calon monosit
Meiloblas → calon lekosit bergranula (neutrofil, basofil, eosinofil)
Limfoblas → calon leukosit B dan T
Sel pluripoten → proeritroblas → normoblas basofilik → normoblas
polikromatofilik → normoblas ortokromatik → retikulosit →eritrosit
Sel pluripoten → megakarioblas → promegakariosit →megakariosit → trombosit
Sel pluripoten → promonosit → monosit
Sel pluripoten → meioblas → promeilosit → pecah jadi 3 macam sel
Promeilosit → meilosit eosinofilik → eosinofil
Promeilosit → meilosit neutrofilik → metameilosit neutrofilik →neutrofil batang
→ neutrofil segmen
Promeilosit → meilosit basofilik → basofil
Sel pluripoten → limfoblas → prolimfosit → pecah jadi 2 macam sel
Prolimfosit → bursa ekuivalen → limfosit B → sel plasma
Prolimfosit → timus → limfosit T
Price, Wilson (2005), Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
Jakarta: EGC, edisi 6
4. Bagaimana jika umur erit, leu, trombo kurang dan/ lebih dari umur
normalnya?
Pada penderita anemia penyakit kronik, umur eritrosit memendek,
biasanya 60-90 hari.
5. Mengapa ukuran leu>erit>trombo?
6. Mengapa jumlah erit>trombo>leu?
2010 SGD 14 LBM 1 MODUL 6
Belajar lebih giat lagi!!! Jangan cepat puas dengan jawaban yang kamu
dapatkan! Telaah kembali, berpikirlah secara kritis!!! SEMANGAT!!!